Anda di halaman 1dari 25

BIAYA

TRADISIONAL

By : Arif Hartono, SE, M.SA


BUTIR-BUTIR PENTING

 Sejarah singkat akuntansi biaya


 Karakteristik akuntansi biaya
tradisional
 Kelemahan akuntansi biaya
tradisional
Butir Penting ke-1

SEJARAH SINGKAT
AKUNTANSI BIAYA
SEJARAH SINGKAT
AKUNTANSI BIAYA
 1880 - 1925  Product costing—production costs
 1925 - 1950  Inventory valuation—full costing
 1950 - 1960  Inventory valuation—variable costing
 1960 - 1980  Inventory valuation—full costing
 1980 - 1990  Product costing—full costs
 1990 – 2000  Product Selling
 2000 - sekarang  ABC, ABM, Value Chain, dll
Butir Penting ke-2
KARAKTERISTIK
AKUNTANSI BIAYA
TRADISIONAL
KARAKTERISTIK AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
 Akuntansi biaya tradisional didesain untuk perusahaan
manufaktur
 Fokus akuntansi biaya tradisional adalah biaya produksi—salah
satu tahap dari empat tahap proses pengolahan produk. Tahap
proses pengolahan produk terdiri dari: tahap desain, tahap
produksi, tahap penjualan, dan tahap purna jual.
 Akuntansi biaya tradisional berfokus ke penyediaan informasi
biaya bagi pihak luar perusahaan. Kos produk (product cost)
mencakup biaya yang terjadi pada tahap produksi dan digunakan
sebagai dasar penilaian sediaan (inventory valuation) yang
disajikan di neraca kepada pihak luar perusahaan.
KARAKTERISTIK AKUNTANSI BIAYA
TRADISIONAL
 Pengendalian biaya dilaksanakan melalui dua cara:
– Sistem biaya standar (standar cost system)
– Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting)
 Sistem biaya standar merupakan metode pengendalian biaya yang
difokuskan terhadap biaya produksi, dan lebih spesifik lagi terhadap
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
 Sistem biaya standar tidak ditujukan untuk mengendalikan biaya
overhead pabrik, apalagi biaya yang terjadi di luar fungsi produksi
(seperti biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum)
KARAKTERISTIK AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
 Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting)
mengendalikan biaya melalui pengaitan antara biaya dengan
responsible manager yang bersangkutan.
 Fokus responsibility accounting adalah pada biaya overhead pabrik.
Biaya ini dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas
biaya tersebut. Responsibility accounting kemudian melaporkan
biaya overhead pabrik terkendalikan (controllable costs) kepada
manajer yang bersangkutan. Melalui pelaporan ini diharapan manajer
tersebut dapat melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan biaya
sesungguhnya dari biaya yang dianggarkan.
KARAKTERISTIK AKUNTANSI BIAYA
TRADISIONAL
 Akuntansi biaya tradisional menggunakan allocation intensive dalam
memperlakukan biaya overhead pabrik.
 Akuntansi biaya tradisional lebih banyak menggunakan volume-related
driver dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik kepada produk.
 Akuntansi biaya tradisional menghasilkan laporan biaya dengan
dimensi tunggal (single dimensional cost report).
 Akuntansi biaya tradisional didesain pada jaman pengolahan data
akuntansi dilaksanakan secara manual
 Pemakai informasi akuntansi biaya tradisional adalah manajemen
puncak dan pihak luar perusahaan.
KARAKTERISTIK AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
 Laporan biaya yang dibuat dan disajikan oleh fungsi akuntansi
biaya merupakan satu-satunya sumber informasi bagi
manajemen puncak.
 Laporan biaya lebih didominasi dengan informasi yang bersifat
keuangan.
 Laporan biaya berisi informasi keuangan agregasian
 Akuntansi biaya tradisional hanya berkaitan dengan sistem
perencanaan jangka pendek (anggaran), bukan merupakan
bagian terpadu dari sistem perencanaan strategik.
Butir Penting ke-3
KELEMAHAN AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
PERKEMBANGAN METODE
PENGENDALIAN BIAYA

RESPONSIBILITY ACTIVITY-BASED PRODUCT


ACCOUNTING COST SYSTEM COSTING
Pengurangan biaya Pengendalian biaya
Pengendalian biaya
melalui pengelolaan melalui perhitungan
melalui akuntansi
berbasis aktivitas product cost
pertanggungjawaban
(activity-based
management)

SUMBER DAYA AKTIVITAS PRODUK/JASA


KELEMAHAN AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
 Oleh karena akuntansi biaya tradisional didesain untuk perusahaan
manufaktur, perusahaan jasa dan dagang tidak dapat
memanfaatkan akuntansi biaya untuk merencanakan dan
mengimplementasikan program pengurangan biaya (cost
reduction) dan perhitungan object cost.
 Oleh karena fokus akuntansi biaya tradisional adalah hanya pada
biaya produksi, biaya-biaya di luar produksi (seperti biaya
pemasaran, biaya administrasi dan umum) yang mulai signifikan
jumlahnya tidak mendapatkan perhatian memadai dari manajemen.
KELEMAHAN AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
 Oleh karena akuntansi biaya tradisional berfokus ke penyediaan
informasi biaya bagi pihak luar perusahaan, manajemen tidak
memperoleh informasi biaya untuk pengelolaan perusahaan dan
informasi tentang kos produk yang akurat.
 Oleh karena pengendalian biaya melalui sistem biaya standar hanya
difokuskan terhadap biaya produksi, lebih spesifik lagi terhadap biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sistem pengendalian
seperti itu tidak fit untuk perusahaaan yang memiliki biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung yang proposinya tidak signifikan
dibandingkan dengan total biaya pembuatan produk.
KELEMAHAN AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
 Pengkaitan biaya dengan responsible manager dan pembandingan
antara biaya sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan per pusat
pertangungjawaban, serta analisis terhadap penyimpangan biaya yang
terjadi tidak dapat menunjukkan penyebab terjadinya penyimpangan
biaya yang terjadi.
 Akuntansi biaya tradisional menggunakan allocation intensive dalam
memperlakukan biaya overhead pabrik sehingga kos produk yang
dihasilkan tidak akurat, karena alokasi menggunakan dasar yang
bersifat sembarang (tanpa hubungan sebab akibat).
KELEMAHAN AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
 Lingkungan bisnis yang di dalamnya customer dominan, biaya-
biaya yang berkaitan dengan pilihan customer menjadi meningkat,
seperti biaya setup mesin karena bervariasinya pesanan dari
customer, biaya perubahan desain karena semakin pemilihnya
sifat customer. Penggunaan hanya volume-related driver dalam
mengalokasikan biaya overhead pabrik kepada produk
menjadikan perhitungan biaya overhead yang dibebankan kepada
produk tidak akurat. Biaya overhead pabrik perlu dibebankan
kepada produk dengan menggunakan berbagai drivers berikut ini:
batch-related driver, product- related driver,atau facility-
sustaining driver.
KELEMAHAN AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
 Akuntansi biaya tradisional tidak fit untuk menghadapi lingkungan bisnis
yang kompleks dan kompetitif, karena hanya mampu menghasilkan
laporan biaya dengan dimensi tunggal (single dimensional cost report).
Lingkungan bisnis sekarang memerlukan multidimensional cost report.
 Oleh karena akuntansi biaya tradisional didesain pada jaman pengolahan
data akuntansi masih manual,informasi akuntansi memiliki karakteristik
berikut ini:
– Berupa informasi agregasian.
– Hanya bersifat keuangan
– Berdimensi tunggal
– Hanya dapat dimanfaatkan oleh manajemen puncak dan pihak luar perusahaan
melalui laporan akuntansi yang disajikan oleh fungsi akuntansi.
Concluding

TRADITIONAL CONTEMPORARY

 Internal-oriented planning  External-oriented planning


 Financial oriented strategic planning  Comprehensive and coherent strategic
planning
 Functional-based organization
 Process-based organization
 Resource-based budgeting
 Activity-based budgeting
 Functional-based management
 Activity-based management
 Responsibility-based cost accounting
 Activity-based cost system
 Cost information for controlling purposes
—limited to production stage
 Cost accounting for a company as  Cost information for informing and
independent institution empowering personnel, encompassing
cost reduction in all aspect of the
company
 Cost accounting for company as
interdependent institutions
TRADITIONAL CONTEMPORARY

 Information is limited on financial  Information include financial and


aspect non-financial aspect
 Cost accounting system produces  Cost accounting system produces
single-dimensional reports multidimensional reports
 Cost information is manually  Cost information is computerized
processed processed
 Single scenario budget  Multiple scenario budget
 Budget as a planning and  Budget as planning and motivating
controlling tool tools
 Budget as the only tool for  Budget as an integral part of
planning purposes strategic management system
PERGESERAN PARADIGMA

 Normalcy
 Anomaly
 Replacement
NORMALCY
SISTEM MANAJEMEN MASA LALU KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BISNIS
MASA LALU

 Functional-Hierarchical Organization  Producers take charge


 Functional-Based Budgeting  Stable and predictable environment
 Functional-Based Management  Less competitive environment
 Responsibility Accounting
ANOMALI
(The Death of Cost Accounting, Strategic Planning,
and Budgeting)
 Lingkungan bisnis menuntut perencanaan jangka panjang yang komprehensif dan
koheren—sistem perencanaan strategik hanya berorientasi ke perspektif keuangan
dan tidak koheren dengan sistem penyusunan anggaran.
 Lingkungan bisnis menuntut semua jenis perusahaan berkepentingan terhadap
biaya—akuntansi biaya hanya didesain untuk perusahaan manufaktur.
 Lingkungan menuntut informasi full costs (mencakup semua tahap pembuatan
produk)—akuntansi biaya berfokus ke penyajian informasi production costs.
 Lingkungan bisnis menuntut kemampuan perusahaan dalam melakukan cost
reduction— akuntansi biaya hanya mampu sebagai alat cost control.
ANOMALI
(The Death of Cost Accounting, Strategic Planning, and
Budgeting)
 Lingkungan bisnis menuntut anggaran sebagai alat perencanaan—
sistem anggaran menghasilkan anggaran yang dipakai sebagai alat
perencanaan sekaligus sebagai alat pengendalian.
 Lingkungan bisnis menuntut pengelolaan berorientasi ke penyebab
sesungguhnya terjadinya biaya (yaitu aktivitas)—sistem anggaran
dan akuntansi biaya berfokus ke pusat-pusat pertanggungjawaban.
 Lingkungan bisnis menuntut personel berfokus ke layanan kepada
customer—sistem manajemen, sistem anggaran, dan sistem
akuntansi biaya berfokus kepada fungsi.
TRADITIONAL COST CONTEMPORARY COST
MANAGEMENT MANAGEMENT

 Functional-Hierarchical Organization  Cross-Functional Organization


 Financial-Oriented Strategic Planning and Network Organization
 Functional-Based Budgeting  Comprehensive and Coherent
Strategic Planning
 Functional-Based Management
 Activity-Based Budgeting
 Responsibility Accounting
 Activity-Based Management
 Managing value chain
 Activity-Based Cost System
 Managing value web
See You .....

Anda mungkin juga menyukai