TRADISIONAL
SEJARAH SINGKAT
AKUNTANSI BIAYA
SEJARAH SINGKAT
AKUNTANSI BIAYA
1880 - 1925 Product costing—production costs
1925 - 1950 Inventory valuation—full costing
1950 - 1960 Inventory valuation—variable costing
1960 - 1980 Inventory valuation—full costing
1980 - 1990 Product costing—full costs
1990 – 2000 Product Selling
2000 - sekarang ABC, ABM, Value Chain, dll
Butir Penting ke-2
KARAKTERISTIK
AKUNTANSI BIAYA
TRADISIONAL
KARAKTERISTIK AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
Akuntansi biaya tradisional didesain untuk perusahaan
manufaktur
Fokus akuntansi biaya tradisional adalah biaya produksi—salah
satu tahap dari empat tahap proses pengolahan produk. Tahap
proses pengolahan produk terdiri dari: tahap desain, tahap
produksi, tahap penjualan, dan tahap purna jual.
Akuntansi biaya tradisional berfokus ke penyediaan informasi
biaya bagi pihak luar perusahaan. Kos produk (product cost)
mencakup biaya yang terjadi pada tahap produksi dan digunakan
sebagai dasar penilaian sediaan (inventory valuation) yang
disajikan di neraca kepada pihak luar perusahaan.
KARAKTERISTIK AKUNTANSI BIAYA
TRADISIONAL
Pengendalian biaya dilaksanakan melalui dua cara:
– Sistem biaya standar (standar cost system)
– Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting)
Sistem biaya standar merupakan metode pengendalian biaya yang
difokuskan terhadap biaya produksi, dan lebih spesifik lagi terhadap
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Sistem biaya standar tidak ditujukan untuk mengendalikan biaya
overhead pabrik, apalagi biaya yang terjadi di luar fungsi produksi
(seperti biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum)
KARAKTERISTIK AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting)
mengendalikan biaya melalui pengaitan antara biaya dengan
responsible manager yang bersangkutan.
Fokus responsibility accounting adalah pada biaya overhead pabrik.
Biaya ini dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas
biaya tersebut. Responsibility accounting kemudian melaporkan
biaya overhead pabrik terkendalikan (controllable costs) kepada
manajer yang bersangkutan. Melalui pelaporan ini diharapan manajer
tersebut dapat melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan biaya
sesungguhnya dari biaya yang dianggarkan.
KARAKTERISTIK AKUNTANSI BIAYA
TRADISIONAL
Akuntansi biaya tradisional menggunakan allocation intensive dalam
memperlakukan biaya overhead pabrik.
Akuntansi biaya tradisional lebih banyak menggunakan volume-related
driver dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik kepada produk.
Akuntansi biaya tradisional menghasilkan laporan biaya dengan
dimensi tunggal (single dimensional cost report).
Akuntansi biaya tradisional didesain pada jaman pengolahan data
akuntansi dilaksanakan secara manual
Pemakai informasi akuntansi biaya tradisional adalah manajemen
puncak dan pihak luar perusahaan.
KARAKTERISTIK AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
Laporan biaya yang dibuat dan disajikan oleh fungsi akuntansi
biaya merupakan satu-satunya sumber informasi bagi
manajemen puncak.
Laporan biaya lebih didominasi dengan informasi yang bersifat
keuangan.
Laporan biaya berisi informasi keuangan agregasian
Akuntansi biaya tradisional hanya berkaitan dengan sistem
perencanaan jangka pendek (anggaran), bukan merupakan
bagian terpadu dari sistem perencanaan strategik.
Butir Penting ke-3
KELEMAHAN AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL
PERKEMBANGAN METODE
PENGENDALIAN BIAYA
TRADITIONAL CONTEMPORARY
Normalcy
Anomaly
Replacement
NORMALCY
SISTEM MANAJEMEN MASA LALU KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BISNIS
MASA LALU