Anda di halaman 1dari 18

Kerajaan Isl

am di
Kalimantan
& Sulawesi
Kerajaan Islam di Sulawesi
Proses Masuknya Islam ke Sulawesi
A. Melalui Pedagang
Pembawa agama Islam ke Sulsel adalah pelaut-pelaut dari Arab, India,
dan Iran.

B. Pengaruh Tionghoa
Menurut seorang muslim dari Persia, Islam di Sulsel juga dibawa Sayyid
Jamaluddin Akbar Al-Husaini yang datang dari Aceh lewat Jawa
(Pajajaran).
Sayyid Jamaluddin Akbar masuk ke daerah Bugis dan menetap di Ibu
Kota Tosorawajo dan meninggal tahun 1320 M.
Bukti-bukti peninggalan
1. Dalam catatan Lontara Bilang

2. Masjid Al-Hila

3. Batu karang berbentuk bukit karang kecil di tengah


pantai Semboang dengan tinggi 15 meter

4. Makam tua yang terdapat di kompleks pekuburan


Islam Tuminting. Secara umum bangunan makam
memiliki tiga unsur yang menjadi kelengkapan satu
dengan lainnya, yaitu:
- Kijing (jirat)
- Nisan
- Cungkup, bangunan pelindung beratap untuk
melindungi makam dari hujan.
Masjid Al-Hila
5. Al-Qur’an kuno, naskah Kutika, dan Naskah
Lontara.
Sejarah Kerajaan Gowa Tallo
 Dengan adanya dakwah dari Dato'ri Bandang dan
Dato' Sulaiman, Sultan Alauddin (Raja Gowa)
masuk Islam, rakyat pun segera ikut memeluk
Islam.

 Pemerintahannya yang terkenal adalah Sultan


Hasanuddin (1653-1669). Ia berhasil memperluas
pengaruh Kerajaan Makassar sampai ke Matos,
Bulukamba, Mondar, Sulawesi Utara, Luwu,
Butan, Selayar, Sumbawa, dan Lombok. 
Faktor-faktor Kerajaan Makassar menjadi besar:

1. Letaknya strategis.

2. Jatuhnya Malaka ke
tangan Portugis.

Kerajaan Gowa Tallo


Sosial Budaya
Bidang Kebudayaan Bidang Sastra

 Perahu pinisi, lambo, dan  Buku tentang hukum laut dan


bercadik. perniagaan, yaitu Ade'
Allopiloping Bicaranna
Pabbalu'e dan naskah lontar
karya Amanna Gappa.

Perahu Pinisi
Ekonomi
 Hak monopoli dagang oleh Belanda tidak
mempengaruhi sifat usaha dagang mereka yang tinggi.
 Hubungan dagang pun diperluas hingga Turki dan
India, dan terjadi perkawinan antara raja Gowa dengan
putri Mataram.
Kemunduran
 Rakyat Makassar yang tidak
mau menerima Perjanjian
Bongaya melarikan diri ke
Mataram.

 Benteng Sombaopu
dihancurkan oleh Speelman.

 Benteng Ujung Pandang


dikuasai VOC diganti nama
Banteng Ujung Pandang
menjadi benteng Ford
Roterdam.
KERAJAAN-KERAJAAN
ISLAM DI KALIMANTAN
Kerajaan-kerajaan Islam di Kalimantan

 Kesultanan Pasir (1516)


 Kesultanan Banjar (1526-1905)
 Kesultanan Kotawaringin
 Kerajaan Pagatan (1750)
 Kesultanan Sambas (1671)
 Kesultanan Berau (1400)
 Kesultanan Sambaliung (1810)
 Kesultanan Gunung Tabur (1820)
 Kesultanan Pontianak (1771)
 Kesultanan Tidung
 Kesultanan Bulungan (1731)
Masuknya Islam di Kalimantan Barat

 Daerah pertama di Kalimantan Barat


yang mendapat sentuhan agama Islam
adalah Pontianak, Matan dan
Mempawah
 Islam masuk ke daerah-derah ini tahun
1741, 1743 dan 1750. Pembawa islam
pertama bernama Syarif Abdurrahman
al-Kadri, putra dari Svarif Husein,
seorang juru dakwah dari Arab.
Syarif Abdurrahman al-Kadrie
Kerajaan Pontianak
 Serajah Berdirinya
Kerajaan Pontianak
1. Kesultanan ini didirikan oleh 
Syarif Abdurrahman Alkadrie.
2. Didirikan pada 23 Oktober 
1771.
3. Letak pusat pemerintahan
ditandai dengan berdirinya 
Masjid Jami Pontianak dan
Istana Kadariyah.
Istana Kadariyah
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Pontianak

 Jenis barang yang diperdagangkan adalah: berlian, emas,


lilin, rotan, tengkawang, karet, tepung sagu, gambir, pinang,
sarang burung, kopra, lada, kelapa, dsb.
 Setiap pendatang yang berasal dari suku bangsa yang
berbeda diberikan tempat tersendiri untuk bermukim.
Kehidupan Sosial Kerajaan Pontianak

 Masyarakat Pontianak dikelompokkan secara sosial


berdasarkan identitas kesukuan, agama, dan ras
 Pengelompokan berdasarkan suku, yaitu :
1. komunitas suku Dayak yang tinggal di daerah pedalaman
2. komunitas Melayu, Bugis, dan Arab, yang dikenal sebagai
penganut Islam terbesar di daerah ini
3. imigran Cina yang tinggal di daerah pesisir, yang dikenal
sebagai satu kesatuan sosio-ekonomi
Kondisi Politik Agama Yang Berkembang
 Politik dapat dilaksanakan  Masyarakat dominan
dan berkembang degan cara menganut agama Islam yang
awalnya adalah mengawini di dakwahkan oleh ulama
putri bangsawan kerajaan saat itu
 Menjalin peradagangan antar
pulau
Peninggalan Kerajaan Pontianak
1. Mesjid Agung Pontianak
2. Makam Raja-Raja Kerajaan Pontianak
Terletak di Batulayang wilayah
Pontianak Utara. Makam yang paling
tua adalah makam Sultan Syarif
Abdurrahman yang mempunyai angka
Tahun 1224 H atau 1808.
3. Kota Pontianak
4. Keraton Kadriyah
Terletak 3 km dari pusat kota. Salah
satu peninggalan dari Sultan Syarif
Abdurrahman pendiri kota Pontianak
Makam Raja-raja
Kerajaan Pontianak
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai