Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN KE 3

Normalisasi
PENGERTIAN NORMALISASI
 Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga
sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan. (1)
 Normalisasi dapat pula didefinisikan sebagai sebuah teknik (cara)
menstrukturkan data dengan cara-cara tertentu untuk
mencegah/menghindari terjadinya permasalahan-permasalahan dalam
pengolahan data.

Basis Data Relasional 2


TUJUAN NORMALISASI
 Melalui normalisasi, kita dapat mendesain basis data relasional menjadi
suatu rangkaian data yang memenuhi kriteria berikut :
1. memuat semua data penting yang dapat disediakan oleh basis
data.
2. Memiliki redundansi data seminimal mungkin.
3. Akomodasi multi-value untuk tipe data yang diperlukan.
4. Dapat melakukan update data secara efisien.
5. Terhindar dari kehilangan data.
 Secara umum, tujuan utama dari normalisasi adalah : mencegah
anomaly (keanehan/penyimpangan).

Basis Data Relasional 3


ANOMALY (1)
 Delete anomaly : proses penghapusan suatu nilai dalam relasi yang
mengakibatkan hilangnya/terhapusnya nilai-nilai data lain yang tidak
mempunyai kerelasian secara logika.

Basis Data Relasional 4


ANOMALY (2)
 Update anomaly : proses membaharui/mengubah suatu nilai data yang
mengakibatkan perlunya membaharui nilai-nilai data yang lain yang
tidak mempunyai kerelasian secara logik.

Basis Data Relasional 5


BEBERAPA HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN TERKAIT DENGAN
NORMALISASI (1)
A. Atribut Tabel
Aturan-aturan mengenai atribut sebuah tabel :
1. key dan atribut deskriptif
Key adalah satu atau gabungan atribut yang dapat membedakan satu
baris data dengan baris data yang lain dalam sebuah tabel.
2. atribut sederhana dan atribut komposit
Atribut sederhana adalah atribut atomik yang tidak dapat dipilah lagi
(atomic value).
Atribut komposit adalah atribut yang masih dapat diuraikan lagi
menjadi sub-sub atribut yang masing-masing mempunyai makna.

Basis Data Relasional 6


BEBERAPA HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN TERKAIT DENGAN
NORMALISASI (2)
3. atribut bernilai tunggal (single value) dan atribut bernilai banyak
Atribut bernilai tunggal adalah atribut yang paling banyak memiliki
satu nilai untuk setiap record.
Atribut bernilai banyak adalah atribut yang dapat diisi dengan lebih
dari satu nilai.
4. atribut yang harus bernilai, karena merupakan sesuatu yang penting
yang menggambarkan sebuah objek.

Basis Data Relasional 7


BEBERAPA HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN TERKAIT DENGAN
NORMALISASI (3)
B. Domain dan Tipe Data
Secara umum, pengertian/definisi domain dan tipe data hampir sama.
Namun tipe data lebih menekankan pada jenis data yang akan disimpan
pada suatu atribut secara fisik. Sedangkan domain lebih menekankan
pada batasan nilai yang diperbolehkan untuk disimpan pada suatu
atribut sesuai kenyataan (real world).

Basis Data Relasional 8


BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
TERKAIT DENGAN NORMALISASI (4)
C. Ketergantungan Fungsional
Ketergantungan fungsional menunjukan hubungan ketergantungan antara satu
atau
beberapa atribut terhadap satu atau beberapa atribut lain.
Jika diberikan tabel T dengan atribut A dan B, maka ketergantungan fungsional
antara A
dan B pada tabel T dapat dinyatakan dengan notasi sebagai berikut :
KF = A→ B, yang berarti A secara fungsional menentukan B, atau dengan kata
lain B
ditentukan oleh A.

Basis Data Relasional 9


BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
TERKAIT DENGAN NORMALISASI (5)
D. Bentuk-bentuk Normal
 Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan hingga paling ketat.
 Normalisasi biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF karena sudah cukup
memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.

Basis Data Relasional 10


BENTUK-BENTUK
NORMAL/TAHAPAN NORMALISASI
(1)
1) Bentuk Normalisasi Pertama (1NF)
suatu tabel memenuhi bentuk normal pertama jika :
1. tidak ada baris data yang terduplikat atau berulang dalam tabel.
2. Setiap sel memiliki nilai tunggal (single value) dan bukan repeated
group.
3. Semua record dalam suatu tabel mempunyai atribut yang sama.

Basis Data Relasional 11


BENTUK-BENTUK
NORMAL/TAHAPAN NORMALISASI (2)
2) Bentuk Normalisasi Kedua (2NF)
suatu tabel memenuhi bentuk normal kedua jika :
1. tabel telah memenuhi 1NF.
2. semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key secara utuh.

Basis Data Relasional 12


BENTUK-BENTUK NORMAL/TAHAPAN
NORMALISASI (3)
3) Bentuk Normalisasi Ketiga (3NF)
suatu tabel memenuhi bentuk normal ketiga jika :
1. tabel telah memenuhi 2NF.
2. tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap
atribut non primary key yang lainnya (ketergantungan transitif).

Basis Data Relasional 13


BENTUK-BENTUK NORMAL/TAHAPAN
NORMALISASI (4)
4) Bentuk Normalisasi Boyce-Codd (BCNF)
suatu tabel memenuhi bentuk normal boyce codd jika :
1. tabel telah memenuhi 3NF.
2. setiap determinan (penentu) merupakan candidate key.

Basis Data Relasional 14


BENTUK-BENTUK
NORMAL/TAHAPAN NORMALISASI (5)
5) Bentuk Normalisasi Keempat (4NF)
suatu tabel memenuhi bentuk normal keempat jika :
1. tabel telah memenuhi BCNF
2. tidak ada ketergantungan multi value (ketergantungan pada banyak nilai).

Basis Data Relasional 15


CATATAN…
 Bentuk-bentuk normal pada relasi ditentukan oleh kriteria-kriteria pada
bentuk normal, bukan ditentukan oleh langkah-langkah dalam proses
normalisasi.
 Suatu proses normalisasi tidak harus berurutan dari setiap bentuk
normal yang ada.

Basis Data Relasional 16


Contoh kasus:
Buatlah basis data yang memenuhi prinsip-prinsip
normalisasi (minimal 3NF) utk sistem penjualan
pada sebuah minimarket yang dapat menghasilkan
informasi berupa :
1) laporan penjualan harian yang berisi rincian
transaksi penjualan (termasuk kasir yg melayani);
2) Laporan stok barang.

Basis Data Relasional 17


S E K I A N.
Any Question…?

Basis Data Relasional 18


Thank U 

Basis Data Relasional 19


PUSTAKA
 Fathansyah, 1999, Basis Data, Informatika, Bandung.
 Sutanta, E., 2005, materi kuliah Basis Data.

Basis Data Relasional 20

Anda mungkin juga menyukai