Anda di halaman 1dari 6

OBJEK HUKUM ( BENDA)

Oleh
Dr. M. KHOIRUL HUDA,SH.MH
Obyek Hukum:
Subekti : “benda adalah segala sesuatu yang dapat dihaki
oleh orang”.
Vollmar: “benda segala sesuatu yang dapat menjadi
obyek hukum”
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan benda : “ barang yang berwujud
yang dapat di tangkap dengan panca indera tapi barang yang tak
berwujud termasuk benda juga, atau segala sesuatu yang dapat
menjadi objek hak milik”

Pasal 499 BW berbunyi : “Kebendaan adalah tiap-tiap barang dan


tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik”

Dalam BW diatur tentang macam pembagian jenis benda yakni :


a. benda berwujud dan benda tidak berwujud (“lichamelijke zaken-
onlichamelijke zaken”, Pasal 503 BW );
b.benda bergerak dan benda tidak bergerak (“roerende zaken-
onroerende zaken”, Pasal 504 BW);
c.benda habis pakai dan benda tidak habis pakai (“verbruikbare
zaken-onverbruikbare zaken”, Pasal 505 BW);
d. benda dalam perdagangan dan benda di luar
perdangangan (“zaken in de handel-zaken buiten de
handel”, Pasal 1332 BW).
e. benda yang sudah ada dan benda yang masih akan ada
(“toekomstige zaken-tegenwoordige zaken”, Pasal 1334
BW);
f. benda yang dapat dibagi dan benda tidak dapat dibagi
(“deelbare zaken-ondeelbare zaken”, Pasal 1163 BW);
g. benda yang dapat diganti dan benda yang tidak dapat
diganti (“vervangbare zaken-onvervangbare zaken”,
Pasal 1694 BW
Mengenai benda tidak bergerak ada tiga golongan yakni :
a. Benda tidak bergerak karena sifatnya: tanah dan segala
sesuatu yang melekat diatasnya seperti yang diatur dalam
Pasal 506 BW. Termasuk golongan ini adalah tanah dan
segala sesuatu yang melekat diatasnya misalnya: pohon-
pohon (wortelvast), tumbuh-tumbuhan kecil (takvast);
b. Benda tidak bergerak karena peruntukkannya atau karena
tujuannya seperti yang diatur dalam pasal 507 BW. Secara
kodrati semula sesuatu benda itu merupakan jenis yang
dapat dipindah-pindahkan, namun karena oleh pemiliknya
dilekatkan pada benda tidak bergerak selaku benda pokok
demi suatu tujuan tertentu, maka benda tersebut kehilangan
sifat kemandiriannya sebagai benda bergerak berubah
menjadi benda tidak bergerak, misalnya mesin-mesin pada
kapal laut.
c. Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang.
Ini berwujud hak-hak atas benda-benda yang tidak
bergerak, misalnya: hak memunggut hasil atas benda tak
bergerak, hak memakai atas benda tidak bergerak

Benda bergerak dibedakan menjadi 2 yaitu:


a. Benda bergerak karena sifatnya; Pasal 509 BW seperti
meja kursi dll.
b. Benda bergerak karena ketentuan UU; Pasal 511 BW hak-
hak atas benda yang bergerak misalnya hak memunggut
hasil atas benda bergerak, hak pemakaian atas benda
bergerak,sahak-saham dari PT

Anda mungkin juga menyukai