0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas hak dan kewajiban suami istri menurut hukum perdata Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa hak dan kewajiban suami istri timbul dari hubungan perkawinan itu sendiri dan dari kekuasaan suami sebagai kepala rumah tangga. Dokumen juga membahas berbagai konsekuensi hukum dari perkawinan seperti status anak, hak waris, dan larangan tertentu antara suami ist
Dokumen tersebut membahas hak dan kewajiban suami istri menurut hukum perdata Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa hak dan kewajiban suami istri timbul dari hubungan perkawinan itu sendiri dan dari kekuasaan suami sebagai kepala rumah tangga. Dokumen juga membahas berbagai konsekuensi hukum dari perkawinan seperti status anak, hak waris, dan larangan tertentu antara suami ist
Dokumen tersebut membahas hak dan kewajiban suami istri menurut hukum perdata Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa hak dan kewajiban suami istri timbul dari hubungan perkawinan itu sendiri dan dari kekuasaan suami sebagai kepala rumah tangga. Dokumen juga membahas berbagai konsekuensi hukum dari perkawinan seperti status anak, hak waris, dan larangan tertentu antara suami ist
Hak dan kewajiban suami istri dibedakan menjadi 2 hal:
a. Timbul dari hubungan suami istri itu sendiri b.Timbul dari kekuasaan suami (marite mach)
Akibat yang Timbul dari Hubungan Suami Istri:
Psl 103 BW: suami istri hrs saling setia, saling tolong menolong dan saling bantu membantu (hulp en bijstand). Overspel ..? (Psl 209 BW)
Psl 106 (1) BW: istri harus patuh pada suami
Psl.106 (2) BW: istri wajib mengikuti suami, ke tempat
manapun yg dipandang baik untuk bertempat tinggal oleh sang suami. Psl. 107 (2) BW: Suami wajib melindungi dan memberikan segala sesuatu yag diperlukan istrinya, sesuai dengan kedudukan dan kemampuannya. Apabila istri tdk tinggal bersama, apakah istri berhak menuntut keperluan hidup kepada suami ? Hoge Raad (MA): seorang istri yg dgn kehendaknya sendiri tdk bersedia bersama suaminya, maka ia tdk berhak untuk menuntut keperluan hidup kepada suaminya. Psl 104 BW: dengan adanya perkawinan, suami istri itu akan saling mengikatkan diri secara timbal balik untuk memelihara dan mendidik anak-anak itu. Psl 298 (2) BW: orang tua berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya.
Akibat-akibat hukum yg timbul dari Kekuasaan Suami
sebagai Kepala Persekutuan Perkawinan Suami memiliki (kekuasaan)wewenang, antara lain sebagai berikut: a. Mengurus harta kekayaan bersama (gemeenschap van goederen) b. Mengurus sebagian besar harta kekayaan milik istri (apakah boleh menjualnya ? Psl.105 (5) BW c. Menentukan tempat kediaman bersama; d.Menentukan persoalan-persoalan yg menyangkut kekuasaan orang tua Dasar surat edaran MA. No.3 tahun 1963 dan surat. No. 115/P/3292/M1963 tentang Gagasan yang mengangap bahwa Burgerlijk Wetboek tidak sebagai UU: a.Psl 108 dan 110 BW b.Psl 284 ayat 3 BW Azas marital macht membawa konsekuensi sbb: a. Istri hrs mengikuti suaminya b.Suami menentukan tempat kediaman bersama (Psl 21 BW.) c. Jika timbul perselihan antara kedua orang tua dalam menjalankan kekuasaan orang tua. Maka pada tingkat akhir suami berhak menentukannya. Pengurusan/Pengelolaan dan Penguasaan Kekuasaan suami atas harta kekayaan istrinya mempunyai dua corak yaitu: 1.Intern (antara suami istri) merupakan hak suami yg tersendiri 2.Ekstern (terhadap pihak ke-3) yg berarti suami merupakan kuasa atau perwakilan.
Cara melindungi harta kekayaan istri thd pengurusan yg
buruk oleh seorang suami. Cara-cara tersebut antara lain: a.Melalui perjanjian kawin hipotek atas benda-benda tak bergerak milik suami b.Dimungkinkannya seorang istri mengajukan gugatan pemisahan harta kekayaan jika suami diketahui berkelakuan tdk baik dan menghambur-hamburkan harta bersama shg membahayakan keselamatan harta bersama (Psl 186 BW) Atau perkecualian dalam dalam pengurusan: a.Istri dpt membuat perjanjian agar tetap mengurus harta kekayaan sendiri (Psl 140 ayat 2 BW ) b.Melalui kuasa umum dari pihak suami kepada istri selama dalam perkawinan guna mengurus harta kekayaan sendiri yg dicantumkan dlm perjanjian kawin (Psl 115 BW) c.Istri dpt mengurus harta kekayaan sendiri berdasarkan pemisahan harta kekayaan (Psl 194 BW) d.Istri dpt mengurus harta kekayaannya sendiri berdasarkan pada pisah meja dan tempat tidur (scheiding van tafel en bed Psl 194 BW) Ketidakcakapan seorang istri di dlm hk. perjanjian dinyatakan secara tegas dalam Psl 1330 BW Bagaimana dgn perbuatan utk kepentingan rumah tangga, atau pekerjaan sendiri ? (veronderstelde machtiging) psl 109 BW Ketentuan Psl 108 BW ketidakcakapan istri ? UU No. 1 tahun 1974 Psl 31 (1) ? Akibat-akibat lain dari perkawinan: 1.Anak-anak yg lahir dari perkawinan, adalah anak sah (wettig) 2.Suami menjadi waris dari si istri dan begitu sebaliknya, apabila salah satu meninggal dunia 3.Oleh UU dilarang jual beli antara suami dan istri tak dibolehkan 4.Perjanjian perburuhan antara suami dan istri tak dibolehkan. 5.Pemberian benda-benda atas nama tak diperbolehkan antara suami dan istri 6.Suami tak diperbolehkan menjadi saksi di dalam suatu perkara istrinya dan sebaliknya 7.Suami tak dpt dituntut tentang berapa kejahatan terhadap istrinya dan begitu pula sebaliknya (misalnya pencurian)