Anda di halaman 1dari 16

SYARAT - SYARAT PERKAWINAN

Oleh

Dr. M. KHOIRUL HUDA,SH.MH


b.Syarat Materiil Relatif
Syarat-syarat bagi pihak yg akan dikawini:
1. UU melarang terjadinya perkawinan antara orang-
orang tertentu dan hub. keluarga yg sangat dekat

Contoh:
a) dilarang karena orang tertentu
 Putusan hakim terbukti melakukan overspel

(Psl 32 BW)
 Perkawinan yg setelah kedua kalinya dgn orang yg

sama (Psl 33 ayat 2 BW)


b) Punya hubungan darah terlalu dekat
 Keluarga sedarah: keluarga dgn anggota satu dan

lainnya memiliki hub.darah atau punya nenek moyang yg


sama (Psl 30-34 BW)

 keluarga semenda: keluarga dgn anggota satu dan


lainnya memiliki hub. akibat dari suatu perkawinan (Psl
290-294 BW)
c. Antara anggota-anggota keluarga sedarah
(290-294BW)
 Garis lurus keatas dan ke bawah tdk terbatas, baik

karena perkawinan sah atau tdk sah ( Psl 30 BW)


 Anggota-anggota keluarga dlm grs menyimpang
 Antara saudara pria dan saudara wanita sah/tdk sah
(Psl 30 BW) antara keluarga sedarah yg disebut dlm Psl 31
sub (3) BW
d.Antara anggota-anggota keluarga semenda (Psl 295-297
BW)
 Anggota-anggota semenda dlm garis lurus keatas dan

kebawah tdk terbatas


 Dalam garis menyimpang antara ipar pria dan ipar wanita

dari perkawinan sah maupun tdk sah kecuali suami atau


istri yg menyebabkan periparan meningal dunia

Syarat – Syarat Ekstern/Formal (Psl 50-70 BW)


Syarat yg berhubungan dgn tata cara atau formalitas-
formaliltas yg harus dipenuhi sebelum proses perkawinan
 Siapa yg hendak melangsungkan perkawinan, maka
wajib beritahukan kehendak pada pejabat catatan
sipil, utk dibukukan dlm daftar pemberitahuan kawin
(Psl 50-51 BW);
 Pemberitahuan hrs diumumkan 10 hari (Psl 52 BW)

 Jika sdh satu tahun blm dilangsungkan maka


perkawinan tdk boleh dilangsungkan sebelum
diumumkan lagi

Pencegahan Perkawinan (stuiten des huwelijks)


(Psl 59-70 BW)
 Usaha yg digunakan utk hindari terjadinya
perkawinan karena bertentangan dgn ketentuan UU
Pihak-pihak yg berhak lakukan pencegahan
kawin:
a.Suami/ istri/anak-anak dari salah seorang
calon mempelai itu jika diantara mereka ada yg
masih terikat dlm perkawinan.
b.Ayah atau ibu atau wali dari orang yg akan
kawin (Psl.61 BW)
 Jika anaknya masih minderjarig dan tdk
peroleh ijin dari ortu;
 Jika anaknya sdh meerderjarig tetapi blm

genap 30 th dan tdk minta ijin kepada ortu;


 Jika salah satu calon mempelai berada dibawah

pengampuan oleh karena cacat budinya


 Jika calon mempelai tdk memenuhi syarat utk kawin
 Jika kehendak akan kawin tdk diumumkan
sebagaimana mestinya
 Jika salah seorang mempelai berada dibawah
pengampuan karena keborosan
c. Bila ortu tdk ada, kakek atau nenek dan wali atau wali
pengawas berhak mengadakan stuiting (Psl 62 BW)
d. Kakek nenek tdk ada, maka saudara sekandung,
paman dan bibi dlm situasi seperti diatas (Psl 63 BW)
e. Bekas suami calon mempelai wanita, belum 300 hari
dari bubarnya perkawinan (Psl 64 BW)
f.Penuntut umum (jaksa) berkewajiban mencegah suatu
perkawinan jika diduga melanggar ketentuan (Psl 27 -
Psl 34 BW)
Ketentuan tentang acara pencegahan diatur dlm Psl
67-69 BW
Pelangsungan Perkawinan ( Psl 71-82 BW)
Surat-surat guna melangsungkan perkawinan:
a.Akte kelahiran kedua calon mempelai
b.Akte yg berisikan ijin pihak ketiga yg diperlukan dlm
perkawinan
c.Akte kematian dan sebagainya (diatur dlm Psl 71
BW)
Psl 72 dan 73 BW: Jika persyaratan akte kelahiran
dan kematian tdk ada dpt diganti keterangan dua
saksi, diucapkan sumpah didepan pegawai catatan
sipil

Psl 76 BW menentukan pelangsungan perkawinan:


a.Dimuka umum
b.Didalam gedung tempat akte catatan sipil dibuat
(atau rmh istimewa Psl 77 BW)
c.Dihadapan pejabat catatan sipil dari tempat
tinggal salah satu calon mempelai
d.Disaksikan 2 orang saksi
Perkawinan yg dilangsungkan dgn perantara
seorang wakil akan sah jika:
a.Pada saat perkawinan dilangsungkan pemberi
kuasa masih dlm keadaan hidup
b.Kuasa tsb. belum ditarik kembali pada saat
perkawinan dilangsungkan
c.Pemberi kuasa pada saat perkawinan
dilangsungkan masih dimungkinkan
melangsungkan perkawinan
Hukun Perkawinan Internasional
Psl 83 BW dua WNI melangsungkan di luar negeri
harus memenuhi ketentuan Psl 27-49 BW
Bagaimana kalau dilakukan di gereja seperti di Portugal
?
Psl 84 BW batas waktu satu tahun hrs didaftar di
register umum tempat kediaman Indonesia

BATALNYA PERKAWINAN
(Neitighed van het Huwelijk) Psl 85-92 BW sifatnya
limitatif
Alasan permintaan pembatalan perkawinan:
a.Adanya perkawinan rangkap (duble huwelijk) Psl 86
BW
Pembatalan dpt dimintakan:
1.Suami atau istri dari perkawinan terdahulu
2.Suami dan istri dari perkawinan itu
3.Keluarga sedarah dlm grs lurus keatas
4.Semua pihak yg berkepentingan thd perkawinan
misalnya anak-anak dr perkawinan pertama
5.Jaksa (psl 94 BW)
b.Tidak adanya kesepakatan bebas (vrije toestemming)
antara suami dan istri (Psl 87 BW)
c.Salah satu pihak tdk punya kecakapan utk berikan
kesepakatan karena dibawah pengampuan akibat
cacat akal budinya
Pembatalan dpt dimintakan:
1.Ortu
2.Semua anggota keluarga sedarah grs lurus
keatas
3.Saudara-saudara
4.Curatornya
5.Kejaksaan
d.Salah satu pihak belum mencapai umur tertentu
dan tdk peroleh dispensasi
Yg berhak menuntut pembatalan:
1.Salah satu pihak suami atau istri
2.Kejaksaan
e. Adanya hub.darah dan periparan sesuan ketentuan
Psl 90, 30 dan 31 BW
f. Antara dua orang tsb.menurut putusan hakim telah
melakukan overspel (Psl 90 dan 32 BW)
g.Perkawinan yg ketiga kalinya; dpt dibatalkan oleh
1.Suami istri atau diantara mereka
2.Ortu mereka
3.Anggota keluarga grs lurus keatas
4. Punya kepentingan atas pembatalan tsb
5.Kejaksaan
h.Ketidak adaan ijin dari pihak ke-3 (ortu,kakek, wali
sesuai ketentuan Psl 91 BW)
i.Pejabat catatan sipil yg melangsungkan perkawinan tdk
berwenang, jumlah saksi tdk cukup
j.Perkawinan tetap dilangsungkan meskipun ada
pencegahan perkawinan yg belum dicabut

Batasan tuntutan pembatalan perkawinan (Psl 93 dan


94 BW)
a.Psl 93 tdk dpt dilakukan pihak-pihak:
 anggota keluarga dari grs menyamping
 anak yg dilahirkan dari perkawinan lain
 orang lain bukan anggota keluarga
b.Psl 94 kejaksaan tdk dpt ajukan tuntutan pembatalan
perkawinan , bila perkawinan telah bubar
 Pendaftaran keputusan pembatalan Psl 99 BW
 Akte perkawinan merupakan bukti yg sempurna

(Psl 100 BW)


 Berkaitan dengan keabsahan seorang anak

(Psl 102 BW )

Keabsahan seorang anak tdk dpt disangkal


(Psl 102 BW)
1.Anak tsb punya kedudukan dlm masy. yg sesuai dgn
akte kelahirannya.
2.Ortunya secara terang-terangan telah hidup
bersama suami dan istri.

Anda mungkin juga menyukai