Anda di halaman 1dari 10

KEBERSAMAAN HARTA PERKAWINAN

DAN PENGURUSANNYA

Oleh

Dr. M. KHOIRUL HUDA, S.H., M.H.


 Sejak dilangsungkan perkawinan maka terjadi
kebersamaan harta perkawinan (Psl.119 BW
bandingkan Psl. 35 UU No.1 tahun 1974)
 Barang-barang yg diperoleh secara pewarisan, hibah
tdk masuk kedlm kebersamaan harta kekayaan (Psl
120 BW)
 Kebersamaan itu dpt disimpangi dgn membuat
perjanjian kawin (“huwelijkse voorwaarden”)
sebelum perkawinan dilangsungkan (Psl 139 BW dan
Psl 29 UU 1 tahun 1974)
 Contoh: calon suami atau istri dlm perkawinan dpt
menentukan benda-benda tetap yg dibawah dlm
perkawinan tdk akan masuk dlm kebersamaan harta
kekayaan
UU memberi dua contoh kebersamaan terbatas
yaitu:
a. Kebersamaan untung dan rugi (gemeenschaap
van winst en verlies) diatur dalam, Psl 155 BW.
b.Meniadakan kebersamaan hasil dan pendapatat
(gemeenschap van vruchten en inkomsten) diatur
dlm Psl 144 BW.
Ada tiga macam harta benda yaitu:
a. Harta kekayaan milik prive suami
b. Harta kekayaan milik prive istri
c. Harta kakayaan milik bersama suami dan istri
Jika kebersamaan itu ditiadakan maka (uitsluiting
van alle gemeenschap) harta kekayaan menjadi
milik prive suami dan prive milik istri.
Psl 120,121,122 BW mengatur luasnya
kebersamaan harta kekayaan meliputi:
a. Semua aktiva, pasifa
b.Yg diperoleh suami istri sebelum maupun selama
perkawinan mereka
c. Termasuk modal, bunga bahkan hutang-hutang
Kebersamaan harta kekayaan itu merupakan hak
milik yg terikat (gebonden madeeigendom) yaitu
medeeigendom yg terjadi bila diantara para
pemiliknya terdapat suatu hubungan.
Hak milik bersama yg bebas (vrije
medeeigendom) bentuk eigendom akan tetapi
diantara para pemilik tdk ada suatu hub. hukum
kecuali mereka bersama-sama merupakan
pemiliknya (eigenaar)
 Selama perkawinan, perjanjian kawin itu tdk dpt diubah,
karena berkaitan dgn kreditur bandingkan ketentuan Psl 29
UU No. 1 tahun 1974
 Psl 1467 dan psl 1678 BW: sepanjang perkawinan diantara
mereka dilarang melakukan jual beli atau saling
memberikan hibah (schenking)

KEPENGURUSAN ATAS KEBERSAMAAN KEKAYAAN


 Psl 124 BW : suami sendirilah yg mengurus kebersamaan
harta kekayaan, suami diperbolehkan menjual atau
memindahtangankan dan membebani benda-benda baik
bergerak maupun tdk bergerak dari kebersamaan harta
kekayaan tanpa perantara, ijin dari istri
Kekuasaan suami yang besar tersebut :
a.Dibatasi oleh undang-undang
Psl 124 (3) BW : suami tdk diperbolehkan
menghibahkan (schenking):
 benda tdk bergerak dari kebersamaan harta
kekayaan
benda bergerak dari kebersamaan harta kekayaan
seluruhnya, untuk sebagaian tertentu atau
sejumlah tertentu.
b.Pembatasan dengan perjanjian dalam akte
perjanjian perkawinan
PEMBUBARAN KEBERSAMAAN HARTA KEKAYAAN
Psl 126 BW mengatur tentang pembubaran
kebersamaan harta kekayaan karena hukum
(vanrechtswege) dgn mengemukakan 5 alasan:
a. Kematian
b.Berlangsungnya suatu perkawinan baru atas ijin
hakim sehubungan dgn tdk hadirnya salah satu pihak
c.Perceraian (Psl 209 BW)
d.Pisah meja dan tempat tidur (scheiding van tafel en
bed)
e.Pisah harta kekayaan (scheiding van goederen)
 Sebab nomor 1,2,3 diatas maka perkawinan telah
dianggap bubar (Psl 199 BW);
 Sebab no.4 perkawinan tetap berlangsung, hanya saja
suami dan istri dibebaskan utk tdk berdiam bersama
(Psl 242 BW), pisah meja dan tempat tidur selalu
berakibat pada pisah harta kekayaan;
 sebab no. 5 tidak mempengaruhi berlangsungnya
perkawinan maupun kewajiban suami istri untuk
berdiam bersama
Psl 35 UU No.1/1974 : harta benda yg diperoleh selama
perkawinan menjadi harta bersama
 H. Bawaan dari masing-masing suami istri dan harta
benda yg diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau
warisan, adalah di bawah penguasaan masing-masing
sepanjang para pihak tdk menentukan lain.
 Psl.36 mengenai harta bersama suami atau istri dpt
bertindak atas perjanjian kedua belah pihak, mengenai
harta bawaan masing-masing, suami dan istri
mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan
perbuatan hukum mengenai harta bendanya.
Bila perkawinan putus karena perceraian, harta
bersama diatur menurut hukumnya masing-masing
1. Diatur dimana pengaturan Hak dan
Kewajiban suami dan istri dalam KUH Perdata
dan UU No. 1Tahun 1974
2. Buatlah perbedaan pengaturan Hak dan
Kewajiba Suami dan Istri baik dalam KUH
Perdata denga UU 1 Tahun 1974.

Anda mungkin juga menyukai