Anda di halaman 1dari 11

SINTESIS Ag NANOWIRES DENGAN VARIASI PELARUT ETHYLENE GLYCOL, PROPYLENE

GLYCOL dan AIR MENGGUNAKAN POLYVYNIL PIRROLIDONE SEBAGAI CAPPING AGENT


DENGAN METODE POLYOL

(Proposal Penelitian)

Oleh:

Lina Afriliani
1517041003

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
• Jumlah penderita penyakit Diabetes
Melitus

• Pengembangan alat diagnosa penyakit


Diabetes Melitus

• Metode diagnosa alat photothermal


spectroscopy

• Implementasi alat menggunakan laser


dioda
PENDAHULUAN RUMUSAN PENELITIAN
Bagaimana mengetahui pengaruh variasi pelarut terhadap
pembentukan AgNWs menggunakan pelarut EG, PG dan
H2O?

Bagaimana mengetahui proses pembentukan AgNWs


selama proses sintesis?

Bagaimana mengetahui sifat optik, morfologi dan struktur


kristal dari AgNWs yang dihasilkan?
PENDAHULUAN BATASAN PENELITIAN
Pelarut yang digunakan adalah ethylene glycol (EG) 99,5 %
Merck kGaA, propylene glycol (PG) Erkamed dan H2O.

Proses sintesis AgNWs dengan metode polyol menggunakan


PVP dengan berat molekul 55000 g/mol sebagai capping
agent.

Menggunakan logam perak yang berasal dari perak nitrat


dan garam FeCl3.6H2O.

Sintesis AgNWs menggunakan suhu 130ºC dan kecepatan


stirring 350 rpm yang konstan.
PENDAHULUAN TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui pengaruh variasi pelarut terhadap


pembentukan AgNWs menggunakan pelarut EG, PG dan
H2O.

2. Mengetahui proses pembentukan AgNWs selama proses


sintesis.

3. Mengetahui sifat optik, morfologi dan struktur kristal


dari AgNWs yang dihasilkan.
Dasar Teori

•Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit


TINJAUAN metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
PUSTAKA karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-
duanya.
•Kadar glukosa pada penyakit diabetes dapat dideteksi melalui
air seni. Air seni seorang penderita diabetes akan
mengandung gula (C6H12O6, glukosa) yang tidak akan
ditemukan dalam air seni orang yang sehat.
•Komposisi air seni berubah sepanjang proses reabsorpsi
ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa,
diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa.
•Media analisis untuk mendeteksi kadar glukosa bisa
menggunakan teknik optika seperti polarimetri, spektroskopi
refleksi difus, spektroskopi emisi termal (photothermal
spectroscopy), Raman spectroscopy, absorption spectroscopy,
photoacoustic spectroscopy, dan fluorecence spectroscopy
Photothermal Spectroscopy
Photothermal spectroscopy adalah sebuah bagian dari metode
Tujuan spektroskopi dengan sensitivitas tinggi digunakan untuk
mengukur penyerapan optik dan karakteristik termal pada
Pustaka sampel. Prinsip dasar photothermal spectroscopy adalah suatu
cahaya dapat menginduksi perubahan suhu sampel. Energi
cahaya yang terserap mengakibatkan pemanasan sampel.

Gambar 1. Proses dasar dalam photothermal spectroscopy


Sensor Suhu Termistor
termistor merupakan suatu bentuk transduser
Tujuan termal yang dihasilkan dari sifat beberapa bahan
Pustaka sehingga mengubah hambatan sebagai fungsi suhu.
Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai
hambatan listrik jika suhu pada termistor berubah.
Metode
Penelitian ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
timbangan digital perak nitrat (AgNO3) 99 % Sigma Aldrich
hot plate stirrer Merk Diab Ms-H280 PVP berat molekul 5500 g/mol Sigma
Pro Aldrich
thermokopel Merk Listron TM-920 C
Ethylene glycol (EG) 99,5 % Merck kGaA
micropipette Propylene glycol (PG) Erkamed
magnetic stirrer Etanol 96 % Erkamed
erlemeyer FeCl3.6H2O 0,1 M
alumunium foil aquabides
jarum suntik minyak sayur
tisu  
botol sampel  
spatula besi  
gelas ukur  
statif  
wadah alumunium  
centrifuge  
ultrasonik cleaner  
METODE DIAGRAM BLOK SISTEM
PENELITIAN

Air Seni Jembatan Arduino


Laser dioda Wheatstone Uno

Jendela cahaya Termistor

Catu
Daya
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai