Anda di halaman 1dari 4

3.

Kromatografi Gas
Kromatografi gas (KG) merupakan jenis kromatografi yang
umum digunakan dalam analisis kimia untuk pemisahan dan
analisis senyawa yang dapat menguap tanpa
mengalami dekomposisi.

Kromatografi pertama kali dilakukan tahun 1903 oleh ilmuwan Rusia, Mikhail Semenovich Tswett.
Ilmuwan Jerman Fritz Prior mengembangkan kromatografi fasa padat pada tahun 1947. Archer John
Porter Martin, yang memenangkan hadiah Nobel untuk penelitiannya mengembangkan kromatografi
cair–cair (1941) dan kromatografi kertas (1944), memberikan dasar pengembangan kromatografi gas
dan dia kemudian memproduksi kromatografi gas–cair (1950). Erika Cremer memperkuat dasar yang
telah dikembangkan oleh Fritz Prior.

Penggunaan umum Kromatolagi gas yakni mencakup pengujian kemurnian senyawa tertentu, atau
pemisahan komponen berbeda dalam suatu campuran (kadar relatif komponen tersebut dapat pula
ditentukan). Dalam beberapa kondisi, Kromatologi gas dapat membantu mengidentifikasi senyawa.
Dalam kromatografi preparatif, KG dapat digunakan untuk menyiapkan senyawa murni dari suatu
campuran.

Dalam kromatografi gas, fasa gerak berupa gas pembawa, biasanya gas inert seperti helium atau gas
yang tidak reaktif seperti nitrogen. Fasa diam berupa lapisan cairan mikroskopik atau polimer di
atas padatan pendukung fasa diam, yang berada di dalam tabung kaca atau logam yang disebut
kolom. Instrumen yang digunakan untuk melakukan kromatografi gas disebut dengan gas
kromatograf (atau "aerograf" atau "pemisah gas").

Senyawa dalam fasa gas yang dianalisis berinteraksi dengan dinding kolom, yang dilapisi dengan fasa
diam. Hal ini menyebabkan masing-masing senyawa mengalami elusi pada waktu yang berbeda, dan
ini dikenal sebagai waktu retensi senyawa. Perbandingan waktu retensi merupakan keluaran dari KG
yang dapat dianalisis.

LINK : https://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi_gas

4. Spectrophotometer UV-Visible
UV-Vis Spectrophotometer merupakan alat yang di gunakan
untuk mengukurabsorbansi dengan cara melewatkan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek kaca atau
kuarsa yang di sebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan di
serap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya
yang diserap sebanding dengan konsentra si larutan di
dalam kuvet.

UV-Vis Spectrophotometerdapat digunakan untuk menganalisis kimiawi pada tanaman, bahan


pangan,makanan dan minuman seperti clrophyl, antioksidan, total gula, gula pereduksi, carbon
organic, total fenol, protein metoda lowry. Serta dapat menganalisis optical density suspense bakteri
baik berupa kurva pertumbuhan, isolasi, karakterisasi, dan pemurnian enzim.

LINK : http://upt-ldt.unja.ac.id/index.php/uv-vis-spectrophotometer-dynamica-halo-db30/

5. pH Meter
PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk
mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan
(ada elektrode khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan
semi-padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektrode
(probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang
mengukur dan menampilkan nilai pH. Alat ini sangat berguna untuk
industri air minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama
batik dan pewarna pakaian.

pH meter digunakan untuk industri dengan variasi bidang industri yang sangat luas, termasuk
diantaranya:

 Industri Air Minum Dalam Kemasan

 Industri Tekstil

 Industri Cat

 Industri Bahan-bahan Kimia

 Industri Farmasi

 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri

Selain itu, pH meter juga digunakan untuk mengukur kualitas air:

 Air minum

 Air bersih

 Air lingkungan

 Air limbah, dan seterusnya

 Air hidroponik

LINK : https://id.wikipedia.org/wiki/PH_meter
6. Centrifuge
Centrifuge adalah peralatan laboratorium klinik yang digunakan
untuk memisahkan suatu senyawa berdasarkan massa jenis nya
melalui proses pengendapan partikel dengan memanfaatkan gaya
sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah perpindahan massa untuk
mengikuti jalur melengkung untuk menjauhi dari pusat atau sumbu.
Dalam prosesnya, alat ini menggunakan prinsip rotasi atau
perputaran tabung yang berisi larutan sehingga dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya.
Larutan akan terbagi menjadi dua fase, partikel yang lebih padat bermigrasi menjauhi sumbu
centrifuge disebut pellet atau organel yang mengendap. Sedangkan larutan yang tersisa dan terpisah
dari cairan endapan disebut cairan supernatant.

Untuk memisahkan larutan, centrifuge memiliki rotor sebagai tempat untuk meletakan larutan.
Lalu rotor ini akan putar dengan motor berkecepatan tinggi sehingga mengakibatkan larutan akan
terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat putaran yang dilakukan, semakin banyak pula organel yang
mengendap didapatkan, begitu juga sebaliknya.

LINK : https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/download/25617/12237/

7. Autoclave
Autoclave merupakan alat pemanas tertutup yang digunakan
untuk mensterilisasi suatu instrumen bedah menggunakan uap
dengan suhu 121°C dan tekanan 1,1 bar selama kurang lebih 15
menit. Perancangan alat ini menggunakan mikrokontroler
ATMega 328 yang digunakan sebagai pengendali utama, driver
heater untuk menyalakan heater sehingga terjadi proses
pemanasan. Sensor suhu dan tekanan melakukan pembacaan
suhu 121 °C dengan tekanan 1,1 bar yang akan tertampil pada
LCD.

Alat autoclave ini dilengkapi dengan sistem pembuangan uap secara otomatis, dapat melakukan
pembuangan uap jika driver solenoid valve mendapatkan tegangan dari mikrokontroler.

Fungsi sterilisasi pada semua alat sterilisasi terutama ditujukan untuk membunuh sel endospora,
yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri. Sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan dan
antibiotik. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100ºC, yang merupakan titik didih air pada tekanan
atmosfer normal. Sementara pada suhu 121ºC yang merupakan titik didih Autoklaf, endospora dapat
dibunuh dalam waktu 4 – 5 menit, sedangkan sel vegetatif bakteri penghasil endespora dapat
dibunuh hanya dalam waktu 6 – 30 detik pada suhu 65ºC. Sebagai komparasi, proses sterilisasi pada
oven laboratorium memerlukan waktu selama ±1 jam, bahkan untuk bahan logam dan gelas
memerlukan waktu sepanjang 2 – 3 jam.

LINK : https://journal.umy.ac.id/index.php/mt/article/download/7393/pdf_11

https://pelitadwiasa.com/peralatan-laboratorium/autoklaf-autoclave/
8. Refraktometer
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui
indeks refraksi, kerapatan jenis dan konsentrasi suatu zat terlarut
misalnya konsentrasi pada gula, garam, protein , dan sebagainya
Refraktomete dengan skala Brix yang mengukur pada kisaran 0,0-
33,0%, memiliki kompensasi suhu otomatis (ATC). Refraktometer
pertama kali ditemukan oleh Dr. Ernest Abbeseorang ilmuwan dari
jerman pada permulaan abad 20. Refractometer untuk mengukur
indeks bias larutan dalam sempel,mengkonversi ke konsentrasi gula, garam, protein dan sebagainya
dalam satuan persen berat (% Brix, juga dikenal dengan derajat Brix). Konsentrasi bahan terlarut
sering dinyatakan dalam satuanBrix (%) yaitu merupakan prosentasi dari bahan terlarut dalamsempel
(larutan air).

LINK : https://www.academia.edu/43482430/REFRAKTOMETER

9. Koulometer
Koulometri adalah suatu metode analisis untuk mengukur
konsentrasi yang tidak diketahui dari analit dalam
larutandengan menentukan jumlah materi yang berubah
selama elektrolisis reaksi dengan mengukur jumlah Listrik
(dalamcoulomb) yang di konsumsi atau di produksi. Coulomb
adalah unit kuantitas Listrik.

Coulometryadalah nama yang diberikan kepada sekelompok


teknik dalam bidang kimia analitik yang menentukan
jumlahmateri berubah selama reaksi elektrolisis dengan
mengukur jumlah listrik (dalam coulomb) dikonsumsi
ataudiproduksi Ada dua kategori dasar teknik kulometri.

Link : https://id.scribd.com/doc/119332124/PENGERTIAN-COULOMETER

Anda mungkin juga menyukai