DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 KELAS 2B
BOGOR
2020
1. Kegiatan di Laboratorium Konvensional dan Basah
a. Analisis Gravimetri
Analisis gravimetri termasuk analisis kuantitatif adalah proses mengisolasi dan berat unsur
atau senyawa yang pasti dari elemen semurni mungkin. Unsur atau senyawa dipisahkan dari
bagian ditimbang zat yang sedang diperiksa Metode analisis gravimetri adalah suatu metode
analisis yang didasarkan pada pengukuran berat, yang melibatkan: pembentukan, isolasi dan
pengukuran berat dari suatu endapan. Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan
penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat
sampel yang hendak dianalisis, massa atom reatif, massa molekul relative dan berat endapan hasil
reaksi. Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara :
Metode pengendapan
Metode Penguapan
Metode Elektrolisis
Misalnya pengendapan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair dengan cara mereduksi.
b. Analisis Volumetri
Analisa Volumetri Volumetri atau titrimetri merupakan suatu metode analisis kuantitatif
didasarkan pada pengukuran volume titran yang bereaksi sempurna dengan analit. Penentuan
konsentrasi suatu contoh dengan pengukuran volume larutan yang telah diketahui
konsentrasinya.
Titrasi netralisasi (asam-basa)
Titrasi netralisasi adalah suatu proses titrasi yang tidak mengakibatkan terjadinya baik
perubahan valensi maupun terbentuknya endapan dan atau terjadinya suatu senyawa
kompleks dari zat-zat yang saling bereaksi. Titrasi asam basa dibagi menjadi dua macam,
yaitu: Titrasi asidimetri dan Titrasi Alkalimetri. Titrasi Asidimetri adalah Titrasi terhadap
larutan basa bebas dan larutan garam-garam terhidrolisis yang berasal dari asam lemah
dengan larutan standar asam, misalnya standardisasi HCl. Sementara itu, Titrasi alkalimetri
merupakan Titrasi terhadap larutan asam bebas dan larutan garam-garam terhidrolisis yang
berasal dari basa lemah dengan dengan larutan standar bas, misalnya standardisasi NaOH.
Suatu proses titrasi yang dapat mengakibatkan terbentuknya suatu endapan dan atau
terjadinya suatu senyawa kompleks dari zat-zat yang saling bereaksi yaitu suatu zat yang
akan ditentukan dengan larutan standarnya misalnya Titrasi Argentometri.
Suatu proses titrasi yang dapat mengakibatkan terjadinya peubahan valensi atau
perpindahan electron antara zat-zat yang saling bereaksi. Dalam hal ini sebagai larutan
standarnya adalah larutan dari zat-zat pengoksidasi atau zat-zat pereduksi misalnya
Titrasi iodometri, titrasi iodimetri,titrasi peranganometri.
Inventaris konvensional dan basah
2. Pengaduk
3. Cawan Porselain
4. Corong
5. Buret
6. Pipet Tetes
7. Bulb
8. Mortar dan Alu
9. Desikator
11.
Gelas Ukur
12. Labu Ukur
18. Tanur
2. Identifikasi Kegiatan dan Peralatan Laboratorium
Larutan standar kerja diperlukan untuk membuat kurva kalibrasi dari standar yang
telah diketahui konsentrasinya. Misal ; pembuatan larutan standar kerja Fe dengan
konsentrasi (1,0 ; 2,0 ; 3,0 ; 4,0) ppm untuk pengujian logam Fe total dalam air limbah
dengan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
Misal ; Kondisi ruang peletakan instrumen AAS harus bebas dari alat yang
menyebabkan getaran kuat, terhindar dari sinar matahari langsung, dan terhindar dari
asap rokok dan debu.
4. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dari setiap instrumen
Contoh prosesnya adalah kalibrasi alat AAS yang dilakukan dengan menggunakan larutan-
larutan standar yang diketahui konsentrasi analitnya melalui analisis sensitivitas dan presisi
pengukuran alat AAS.
Peralatan di Laboratorium Instrumen
1. POLARIMETER
2. SPEKTROFOTOMETER
VISIBLE
3. MOISTURE
BALANCE
4. AAS
5. GC-MS
6. HPLC
7. FTIR
8. SPEKTROFOTOMETER UV-
VISIBLE
Alat pendukung
Gelas Ukur
Labu Ukur
Tabung Reaksi
Erlenmeyer
Gelas Beaker
Gelas Piala
Batang Pengaduk
Gelas Kaca atau Gelas Arloji
Labu Destilasi Spatula Plastik dan Logam
Pipet Tetes Buret
Pipet Ukur Filler
Pipet Volume atau Pipet Gondok Pembakar Bunsen
Kawat Kasa Pembakar Spiritus
Kawat Nikrom Desikator
Kaki Tiga Rak Tabung Reaksi
Corong Pisah Penjepit Tabung Reaksi
Kondensor Plat Tetes
Mortar dan Pestle (Alu).
Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan pangan memberikan layanan untuk pengujian
kimiawi, fisik dan mikrobiologis pada bahan dan produk hasil pertanian. Laboratorium ini sudah
memberikan banyak layanan pada beberapa industri kecil dan menengah yang terkait dengan
hasil pertanian, melakukan pengujian pada produk pangan supaya produk tersebut aman
dikonsumsi oleh masyarakat, di dalam laboratorium ini terdapat beberapa pengujian seperti
analisis mikrobiologi. Masing-masing pengujian memiliki beberapa parameter yang akan diuji
sebagai berikut :
Analisis mikrobiologi memiliki peranan yang penting pada laboratorium pangan, adapun
parameter pada analisis mikrobiologi meliputi analisis Total Plate Count (TPC), total Bakteri
Asam Laktat (BAL), Escherichia coli, Salmonella, Staphylococcus Aureus, Koliform, dan total
kapang/jamur
Alat-alat di Laboratorium Pangan :
Berikut fasilitas dan peralatan yang dimiliki untuk menunjang kegiatan di laboratorium pangan
adalah:
Colony counter