Anda di halaman 1dari 20

ABORTUS

KELOMPOK 4

Alvina 105111101321
Irawati. T 105111102821
Rahmawati 105111101121
Meilani Audia 105111103121
Sri Anita 105111103821
Dinda Nur Wahyuni Adnan 105111100321
Ainun Mutmainnah K. Tuli 105111103521
Nadiyah Putri Ilhamsyah 105111100821
Definisi Abortus

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin


dapat hidup luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Prawirohardjo,
2008).
Etiologi Abortus

Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh kematian. Sebaliknya, pada kehamilan

lebih lanjut biasanya janin dikeluarkan dalam keadaan masih hidup. Hal-hal yang menyebabkan

abortus dapat dibagi sebagai berikut :


1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin atau
cacat. Kelainan berat biasanya menyebabkan kematian mudigah pada hamil muda.
Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan ialah sebagai berikut:
Lingkungan kurang
sempurna pengaruh dari luar
Kelainan kromosom
2. Kelainan pada plasenta Endarteritis dapat terjadi dalam villi koriales dan
menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan kematian janin. Keadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda
misalnya karena hipertensi menahun. Penyakit ibu Penyakit mendadak, seperti
pneumonia, tifus abdominalis, malaria, dan lain-lain dapat menyebabkan abortus.
Toksin, bakteri, virus atau plasmodium dapat melalui plasenta ke janin, sehingga
menyebabkan kematian janin, dan kemudian terjadilah abortus
Patofisiologi

Perubahan patologi diawali dari perdarahan pada desidua basalis dan terjadi perubahan-perubahan nekrotik pada daerah
implantasi. Selanjutnya jaringan nekrotik tersebut akan terlepas dari dinding rahim. Hal ini akan mengakibatkan kotraksi
rahim dan benda asing tersebut keluar dari rongga rahim (Sastrawinata et al.,2005)
Manfestasi Klinis

●Seorang wanita diduga mengalami


1. Inspeksi vulva: perdarahan pervaginam,
abortus apabila dalam masa reproduksi
ada/tidak jaringan hasil konsepsi,
mengeluh tentang perdarahan
tercium/tidak bau busuk dari vulva.
pervaginam setelah mengalami haid yang
2. Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri,
terlambat, juga sering terdapat rasa
ostium uteri terbuka atau sudah tertutup,
mulas dan keluhan nyeri pada perut
ada/tidak jaringan yang keluar dari ostium,
bagian bawah (Mitayani,2013:23).
ada/tidak jaringan yang berbau busuk dari
ostium.
Lanjutan..

3. Colok vagina: posio masih terbuka/sudah tertutup, teraba/tidak jaringan pada uteri, besar
uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyangkan,
tidak nyeri pada perabaan adneksia, kavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri
Komplikasi

Komplikasi yang berbahaya pada abortus ialah perdarahan, perforasi infeksi dan syok.
1. Pendarahan
Perdarahan dapat diatas dengan pengosongan uterus dari sisa sisa hasil konsepsi dan
jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila
pertolongan tidak diberikan pada waktunya
2. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi
hiperretrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita perlu diamati dengan teliti. Jika ada tanda
bahaya, perlu segera dilakukan laparotomi, dan tergantung dari luas dan bentuk perforasi
dikerjakanlah penjahitan luka perforasi atau histerektomi.
Lanjutan..

3. Infeks
Komplikasi umumnya adalah metritis, tetapi dapat juga terjadi parametritis, peritonitis,
endokarditis dan septikemia. Infeksi yang terjadi umumnya karena adanya bakteri anaerob
4. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan karena infeksi
berat (syok endoseptik).
Penatalaksanaan Medik

1. Terapi pemberian cairan diharapkan dapat terpenuhi cairannya.


2. Transfusi darah jika klien mengalami anemia
3. Curetage yaitu: suatu cara membersihkan hasil konsepsi dengan alat curretage (sendok, kerokan),
sebelum melakukan curratage penolong harus melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan letak
uterus,keadaan serviks, dan besarnya uterus.
4. Terapi Ergometik (IM), dilakukan setelah curratage untuk mempertahankan kontraksi uterus. (Saifuddin)
B. Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Merupakan suatu prosees keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi status kesehatan klien.
1. Pengkajian Abortus Imminens
a. Identitas pasien
b. Keluhan Utama
c. Riwayat persalinan sekarang
d. Riwayat menstruasi
e. Riwayat perkawinan
f. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
g. Riwayat penggunaan alat kontrasepsi
h. Pola kebutuhan sehari-hari
i. Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan

1. Risiko Ketidakseimbangan cairan ditandai dengan


adanya trauma/perdarahan
2. Nyeri akut ditandai dengan agen pencedera fisiologis
infeksi
3. Risiko syok ditandai dengan kekurangan volume cairan
akibat perdarahan
Intervensi Keperawatan

2. Manenemen Nyeri
1. Manejemen Cairan Observasi Observasi
● Monitor status hidrasi ● Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
● Monitor berat bsan sebelum dan sesudah kualitas, intensitas nyeri
dialisis ● Identifikasi skala nyeri
● Monitor hasil pemeriksaan laboratorium ● Identifikasi faktor yang memperberat dan
● Monitor status hemodinamik memperingan nyeri
Terapeutik
Terapeutik ● Berikan teknik nonfarmakologos untuk
● Catat intake-outpit dan hitung balans cairan 24 mengurangi rasa nyeri
jam ● Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
● Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan ● Fasilitasi istirahat tidur
● Berikan cairan intravena,jika perlu Kolaborasi Edukasi
● Kolaborasi pemberian diuretik,jika perlu ● Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Pencegahan Syok
Observasi
● Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensinapas , TD, MAP)
● Monitor status oksigenasi (okaimetri, AGD)
● Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgo kulit , CRT)
Terapeutik
● Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Edukasi
● Jelaskan penyebab/faktor syok
● Jelaskan tanda dan gejala awal syok
● Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal
syok
Impelementasi Keperawatan

Implementasi merupakan komponen dari proses keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil
yang diperkirakan dari asuhan keperawatan yang dilakukan dan diselesaikan. Dalam melakukan tindakan
keperawatan ± 6 jam dari 3 diagnosa yang dirumuskan penulis pada tahap perencanaan, semua intervensi dapat
dilaksanakan pada kasus.
Evaluasi

Evaluasi adalah langkah terakhir dalam proses keperawatan.


Evaluasi adalah hasil proses pada kasus ini yang menunjang
adanya kemauan adanya kemajuan atau keberhasilan dari masalah
yang dihadapi
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai