Anda di halaman 1dari 15

PEKERJAAN MESIN FLUIDA

Semester 2

Panujuh, S.Pd
Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik merupakan salah satu jenis tenaga penggerak yang memanfaatkan media
berupa fluida yang tidak termampatkan (incompressible fluid). Cairan atau fluida yang
digunakan dalam sistem hidrolik menggunakan penampung fluida atau resevoir yang
kemudian disalurkan dengan menggunakan pompa menuju sistem hidrolik. Sehingga, fluida
diubah tekanannya oleh pompa hidrolik yang kemudian diteruskan ke komponen silinder
kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Oleh sebab itu, tercipta gerakan translasi
batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder
dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur yang sering kita lihat pada bagian part silinder
yang bergerak.
Sistem Hidrolik
Macam Macam Sistem Hidrolik

1. Sistem Hidrolik Terbuka (Open Loop Hydraulic System)


Sistem Hidrolik Terbuka atau Open Loop Hydraulic System adalah mekanisme sistem
hidrolik dimana ketika aktuator dalam kondisi diam (idle), maka aliran fluida masih tetap
mengalir dalam sistem namun fluida tersebut tidak memiliki tekanan.

Lalu bagaimana cara kerjanya?


Sistem Hidrolik Terbuka (Open Loop Hydraulic System)

Ketika sistem hidrolik terbuka, fluida bersirkulasi dari reservoir melalui pompa kemudian
mengalir menuju ke control valves atau katup pengendali untuk disalurkan menuju aktuator.
Setelah melalui aktuator fluida tersebut akan kembali menuju reservoir dan seterusnya
mengikuti siklus tersebut. 
Pada sistem hidrolik terbuka, tekanan kerja pada fluida dikendalikan dengan menggunakan
directional control valves atau katup pengendali dan relief valve. Dalam keadaan netral,
sistem terbuka tidak ada tekanan yang bekerja dalam sistem. Lain halnya ketika control
valves terhubung atau posisi katup menjadi terbuka, maka akan terjadi tekanan pada fluida
untuk menggerakan aktuator atau suatu mekanisme tertentu.
Sistem Hidrolik Terbuka (Open Loop Hydraulic System)
Sistem Hidrolik Terbuka (Open Loop Hydraulic System)

Kelebihan pada sistem hidrolik terbuka yakni mampu :

• Menghasilkan panas yang lebih rendah


• Sistem hidrolik terbuka sangat efisien dan relatif murah.

Sayangnya, sistem hidrolik terbuka cukup rentan mengalami pengotoran atau


zat kontaminan pada fluida kerja. Maka dari itu perlunya menggunakan seal
atau pressurized reservoirs.
Macam Macam Sistem Hidrolik

2. Sistem Hidrolik Tertutup (Closed Loop Hydraulic System)

Sistem Hidrolik Tertutup atau Closed Loop Hydraulic System adalah mekanisme sistem
hidrolik dimana pada sistem ini ketika pompa bekerja akan menghasilkan tekanan pada
fluida yang akan mengalir secara terus menerus melalui pompa dan aktuator tanpa melalui
reservoir.
Lalu bagaimana cara kerjanya?
Meskipun bekerja tanpa melalui reservoir, namun pada sistem hidrolik tertutup
menggunakan pompa tambahan berupa charge pump atau feed pump.
Sistem Hidrolik Tertutup (Closed Loop Hydraulic System)
Sistem Hidrolik Tertutup (Closed Loop Hydraulic System)

Kelebihan pada sistem hidrolik tertutup yakni mampu :

• Memiliki respon kerja yang baik


• Dapat digunakan pada aplikasi hidrolik cakupan kompleks yang bekerja secara
independent dengan beberapa subsistem
Perbedaan sistem hidrolik terbuka dan sistem hidrolik tertutup

Sistem terbuka 
1) Sistem hidrolik terbuka berarti pompa oli hidrolik menyedot oli dari tangki oli, dan
menyuplai oli ke silinder hidrolik (atau motor hidrolik) melalui katup pembalik untuk
menggerakkan mekanisme kerja. Pengembalian oli dari silinder hidrolik (atau
motor hidrolik) kemudian dikembalikan melalui katup pembalik. tangki. Pasang
katup pelepas di outlet pompa. Struktur sistem ini relatif sederhana.
2) Karena oli setelah sistem bekerja dikembalikan ke tangki oli, ia dapat memainkan
peran pembuangan panas dari tangki oli dan pengendapan kotoran. Namun,
karena oli sering bersentuhan dengan udara, udara mudah masuk ke dalam
sistem, sehingga perlu memasang katup tekanan balik di jalan, yang akan
menyebabkan hilangnya energi tambahan dan meningkatkan suhu oli. 
Perbedaan sistem hidrolik terbuka dan sistem hidrolik tertutup

3) Pada sistem terbuka, pompa oli hidrolik yang digunakan adalah pompa tetap atau
pompa variabel satu arah. Dengan mempertimbangkan kemampuan pemancing
otomatis pompa dan menghindari fenomena hisap, kecepatan kerja pompa hidrolik
dengan kemampuan pemancing otomatis yang buruk biasanya diatur Batasi
hingga 75% dari kecepatan pengenal, atau tambahkan pompa tambahan untuk isi.
4) Pembalikan mekanisme kerja dilakukan dengan katup pembalik. Ketika katup
pembalik berubah arah, selain kejutan hidrolik, inersia bagian yang bergerak akan
diubah menjadi energi panas, yang akan meningkatkan suhu oli hidrolik.
5) Karena struktur sederhana dari sistem terbuka, sistem ini masih digunakan oleh
kebanyakan crane.
Perbedaan sistem hidrolik terbuka dan sistem hidrolik tertutup

Sistem tertutup
1) Dalam sistem tertutup, pipa masuk minyak dari pompa hidrolik terhubung langsung dengan
pipa balik minyak dari aktuator, dan fluida kerja berada dalam loop tertutup di pipa sistem.
2) Struktur sistem tertutup relatif kompak, dengan sedikit kemungkinan kontak dengan udara, dan
udara tidak mudah menembus ke dalam sistem, sehingga kelancaran transmisi baik.
3) Perubahan kecepatan dan pembalikan mekanisme kerja diwujudkan dengan menyesuaikan
mekanisme variabel pompa atau motor, yang menghindari kejutan hidrolik dan kehilangan
energi dalam proses pembalikan sistem terbuka. (4) Sistem tertutup lebih rumit dari pada
sistem terbuka. Karena oli setelah sistem tertutup tidak kembali ke tangki oli, pembuangan
panas dan kondisi penyaringan oli lebih buruk daripada sistem terbuka.
4) Untuk mengkompensasi kebocoran dalam sistem, pompa isi ulang berkapasitas kecil biasanya
diperlukan untuk pengisian ulang dan pendinginan. Oleh karena itu, sistem ini sebenarnya
merupakan sistem semi tertutup.
Perbedaan sistem hidrolik terbuka dan sistem hidrolik tertutup

6) Dalam keadaan normal, jika aktuator dalam sistem tertutup mengadopsi silinder hidrolik
batang piston tunggal aksi ganda, karena laju aliran rongga besar dan kecil yang tidak
sama, tingkat pemanfaatan daya akan berkurang selama proses kerja. Oleh karena itu,
penggerak pada sistem tertutup umumnya adalah motor hidrolik.
7) Sistem penggerak hidraulik tertutup mengalami kebocoran oli terus menerus selama
bekerja (kebocoran internal oli bertekanan tinggi terus menerus merupakan produk yang
melekat pada desain komponen). Untuk mengkompensasi kebocoran dan biaya ini, dan
untuk menjaga agar sistem tertutup bekerja secara normal, sistem tertutup perlu
menyediakan oli tepat waktu.
8) Pompa muatan perpindahan kecil dipasang ke pompa utama dari sistem tertutup. Karena
perpindahan dan tekanan pompa pengisian relatif kecil dibandingkan dengan pompa
utama, kehilangan daya tambahan biasanya hanya 1% dari total daya transmisi. 2% dapat
diabaikan.
TUGAS

Jelaskan fungsi masing-masing


komponen gambar disamping!

Anda mungkin juga menyukai