Anda di halaman 1dari 11

Laporan Kegiatan

Pembinaan Praktik Kedokteran dan


Penguatan Koordinasi Penegakan
Disiplin Profesi Kedokteran Dengan
Pemangku Kepentingan
Bogor, 11-13 Mei 2023
KESIMPULAN

1. Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan praktik kedokteran agar menjunjung
tinggi etika profesi dan memahami peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan standard pelayanan.

2.Terdapat hubungan yang erat serta irisan antara etik, disiplin dan hukum.

3.Dokter dan dokter Gigi dalam melakukan tindakan medis terhadap Pasien agar
sesuai dengan kompetensi, kewenangan klinis (clinical privilege), dan penugasan
klinis (clinical appointment).  

4.Komite medik agar memperhatikan kewenangan klinis (clinical privilege), dan


penugasan klinis (clinical appointment) yang diberikan kepada tenaga medis.
Komite medik perlu melakukan pengawasan serta evaluasi. 
5. Persi dan Komite Medik Rumah Sakit diharapkan dapat berperan lebih banyak dalam penyelesaian
pengaduan/ keluhan dari penerima layanan kesehatan, sehingga pengaduan/keluhan dapat
diselesaikan di internal rumah sakit.

6. Pembinaan oleh komite medik untuk GP IGD sebagai ujung tombak pemberian Informed Consent.

7. Membentuk komite penanganan komplikasi, karena komplikasi merupakan port d entry suatu
penuntutan.

8. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang cepat dapat berdampak terhadap
pelayanan medis. Dalam memberikan kewenangan klinis pada pelayanan kedokteran dan kedokteran
gigi tertentu dari jenis spesialisasi - sub spesialisasi yang berbeda membutuhkan dokumen berupa
Buku Putih yang disusun bersama kolegium terkait.

9. KKI, MKDKI, Dinas Kesehatan, Dinas PM-PTSP, OP, Komite Medik dan Direktur RS, Persi, akan
berkolaborasi untuk mengoptimalkan koordinasi, terutama untuk pencegahan terjadinya pelanggaran
disiplin profesi kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai