Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KERJA KOMITE ETIK

Rumah Sakit PMC


TAHUN 2019
PROGRAM KERJA
KOMITE ETIKA RUMAH SAKIT
2022

A. PENDAHULUAN
Rumah sakit dalam pengelolannya terikat oleh Undang-undang maupun berbagai aturan
sebagai persyaratan operasional, disamping harus menyusun berbagai aturan internal
rumah sakit sendiri, seperti hubungan kerja antara pemilik, pengelola maupun pelaksana
atau biasa disebut dengan hospitalbylaws atau statuta. Hospitalbylaws pada tingkatan
hubungan tata kelola antara pemilik dan pelaksana disebut dengan corporatebylaws yang
mengatur hubungan tata kerja, hak dan kewajiban antara pemilik (pemerintah, yayasan,
perkumpulan, persyerikatan, PT, dan lainlainnya) dalam hubungannya dengan direktur
serta jajaran pejabat struktural sebagi pelaksana operasional rumah sakit, termasuk
disalamnya dengan adanya dewan pengampu atau badan pengurus harian atau komisaris,
BPH dan mempunyai kedudukan serta berfungsi sebagai Govening Board. Pada tataran
pelaksana operasional rumah sakit, khususnya terkait dengan dokter dan tenaga
kesehatan lainnya, ada medicalstaffbylaws, seperti mengatur peran komite medik, tugas
dan wewenang komite etik (disiplin) dan hukum, atau komite keperawtan, serta staff
medik fungsional (SMF) yang beranggotakan para dokter dan dokter gigi, juga
pengelolaan rekam medik dan menjaga rahasia kedokterannya, serta aturan lain yang
lebih teknis. Norma Kedokteran Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28 H, bahwa setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pengadaan
sarana pelayanan kesehatan menjadi tanggung jawab negara (pasal 34ayat (3) UUD
1945) dan tetap memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi
dalam pengadaan sarana pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Semkin banyaknya sarana pelayanan kesehatan menyebabkan berbagai persaingan ketat
sehingga menuntut mengelola sarana pelayanan kesehatan untuk lebih memperhatikan
masalah kualitas pelayanannya. Salah stu faktor yang menentukan kualitas pelayanan
adalah sumber daya manusia, terutama profesionalitas dokter dan dokter gigi dalam
menjalankan profesinya. Keseluruhan dokter dan dokter gigi karena tugas utamanya
adalah memberikan pelayanan untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan dan kesehatan. Sebagaimana dalam penjelasan umum UU. No. 29 tahun
2004 tentang praktik kedokteran bahwa pembangunan bidang kesehatan ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.

B. LATAR BELAKANG

Hal1 /5
RSU Banjar Patroman merupakan Rumah Sakit Swasta dengan kompleksitas pelayanan
kesehatan yang ada serta tenaga kerja dari berbagai profesi menimbulkan potensi
masalah etik dan medikolegal yang harus dihadapi rumah sakit dan perlu ditangani
secara baik dan sistematik.

C. TUJUAN
Tujuan Umum
Mewujudkan Rumah Sakit yang aman bagi pasien dan petugas RS dengan terlaksananya
kode etik RS dan profesi yang baik dan benar.

Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pemahaman Ethicolegal petugas medis dan non medis di Rumah
Sakit.

2. Melakukan fungsi pengawasan pelaksanaan etika dan profesi dengan mengupayakan


pencegahan dan promosi terjadinya pelanggaran etik oleh petugas di rumah sakit.

3. Menyesesaikan pelanggaran etik yang terjadi sesuai kebijakan dan prosedur yang
sudah ditentukan Rumah Sakit.

D. PROGRAM RINCIAN KEGIATAN


Kers menjadi sarana efektif dalam memberikan upaya terbaik saling pengertian antara
berbagai pihak yang terlibat dalam rumah sakit, antara lain dokter, pasien, keluarga
pasien, petugas medis, petugas non medis , dan masyarakat tentang berbgai masalah
etika, hukum di rumah sakit. Seluruh permasalahan yang berkaitan dengan etika
biomedis di rumah sakit ditangani oleh KERS.
1. Pendidikan
Melakukan peningkatan pengetahuan dan kemampuan anggota KERS.
Menyelenggarakan berbagai pelatihan dan seminar tentang etika pelayanan
kesehatan dan memberikan pengetahuan etika kepada staf rumah sakit, pasien dan
keluarga pasien.
a) Pokok-pokok etika yang berhubungan dengan tata pasien / rekam medik
b) Pokok-pokok etika pelayanan laboratorium klinik
c) Pokok-pokok etika pelayanan kesehatan pasien dewasa
d) Pokok-pokok etika pelayanan kesehatan pasien anak
e) Pokok – pokok etika dalam pelayanan kesehatan bidang reproduksi manusia
f) Pokok – pokok etika pelayanan anesthesia, perawatan intensif dan paliatif
(DNR)

2. Rekomendasi Kebijakan Rumah Sakit


Berbagai kebijakan yang dianalisis oleh KERS antara lain:
a. Prosedur penanganan pasien gawat darurat

Hal2 /5
b. Rahasia medic
c. Rekam medic
d. Hak kewajiban rumah sakit

3. Pembahasan Kasus
KERS melakukan diskusi dan pembahasan kasus medis dengan kandungan aspek
etika rumah sakit.
Cara melaksanakan kegiatan :
a. Rapat KERS RS Aminah untuk membahas rencana kerja dan penentuan
penanggungjawab kegiatan pokok program kerja KERS RS Aminah
b. Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan kepada semua staf tentang etika RS dan
etika profesi
c. Melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada perawat, dokter dan petugas RS
lainnya tentang masalah – masalah data pasien / rekam medis di RS :
kepemilikan data / rekam medis, kebenaran data, penyimpanan data, etika /
perilaku petugas RS terhadap data / rekam medis
d. Melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada petugas kesehatan tentang pokok
– pokok etika pelayanan kesehatan pasien dewasa dan pasien anak.
e. Melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada petugas Rumah Sakit tentang
pokok – pokok etika pelayanan anesthesia, perawatan intensif dan euthanasia :
penatalaksanaan & evaluasi pra – anesthesi ; penatalaksanaan anesthesia ;
keamanan pasien selama anesthesia ; penatalaksanaan pasien pulih dari
anesthesia ; standar pemantauan dasar intra – operatif, oksigenasi, ventilasi,
sirkulasi ; perawatan / terapi intensif ; ketentuan mati ; diagnosis mati batang
otak ; penghentian tindakan terapeutik / paliatif.
f. Mengadakan koordinasi dengan Bidang Diklat RS untuk melaksanakan
pelatihan internal maupun eksternal terkait program kerja KERS
g. Pembentukan kebijakan dan prosedur terkait pelaksanaan etika RS dan etika
profesi di RS Aminah
h. Rapat KERS untuk menyusun kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
pelaksanaan etika RS
i. Prosedur atau alur penanganan masalah etika dan medikolegal
j. Prosedur pembinaan sumber daya manusia dalam masalah etika

4. Pelaksanaan pemantauan/pengawasan pelaksanaan pedoman etika RS dan etika


profesi:
a. KERS bekerjasama dengan unit – unit kerja melaksanakan upaya pengawasan
tentang kepatuhan terhadap pedoman etika RS dan etika profesi
b. Menyediakan brosur / leaflet dalam mempromosikan kepatuhan terhadap etika
RS dan etika profesi
c. Melaksanakan ronde ke unit kerja masing – masing untuk melihat potensi
terjadinya pelanggaran etika RS dan etika profesi

Hal3 /5
d. Mengadakan rapat pembahasan kasus yang masuk sesuai alur penanganan
masalah etika dan medikolegal.

E. SASARAN
1. Terlaksananya semua jadwal sosialisasi dan pelatihan internal kepada semua staf RS
yang terkait dalam kebijakan dan prosedur pedoman etika RS dan etika profesi pada
akhir tahun 2022

2. Terlaksananya pemantauan / pengawasan pelaksanaan pedoman etika RS dan etika


profesi tercermin dari tidak adanya pelanggaran etika dan medikolegal pada akhir
tahun 2022

Hal4 /5

Anda mungkin juga menyukai