Anda di halaman 1dari 30

HAK MILIK

INTELEKTUAL
Bahan Kuliah
Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Bandar Lampung
2020
DISAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

UU no 32/2000)

Disain Tata Letak Sirkuit Terpadu


DEFINISI DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

•SIRKUIT TERPADU

Produk dalam bentuk jadi Sekurang- Yang sebagian atau


atau setengah jadi, yang di kurangnya satu seluruhnya saling
dalamnya terdapat berbagai elemen adalah berkaitan serta
elemen (Pasal 1 angka (1) elemen aktif. dibentuk secara terpadu
UUDT) Contoh Elemen aktif: di dalam sebuah bahan
transistor, semikonduktor
Catatan: bahan kondensator, dioda,
jadi: produk akhir pelawan.

Fungsi Elektronik
•DESAIN TATA
LETAK
Kreasi berupa rancangan Sekurang-kurangnya Persiapan
peletakan 3 dimensi dari satu elemen adalah pembuatan Sirkuit
berbagai elemen elemen aktif, serta Terpadu
sebagian atau semua
Pasal 1 angka (2) UUDT).
interkoneksi dalam
sirkuit terpadu.

3
HAK EKSLUSIF
Pasal 1 angka (6) UUDT).
•hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia
kepada Pendesain atas hasil kreasinya, untuk selama waktu
tertentu, melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut

Pendesain sebagai Pemegang Hak memiliki hak eksklusif untuk :


1.melaksanakan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dimilikinya dan
2.untuk melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, memakai,
menjual, mengimpor, mengekspor dan/atau mengedarkan barang yang di
dalamnya terdapat seluruh atau sebagian Desain yang telah diberi Hak Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu.
PENDESAIN
(Pasal 1 angka (3) UUDT)
•Pendesain adalah seorang atau beberapa orang
yang menghasilkan Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu. Yang berhak memperoleh Hak Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah Pendesain atau
yang menerima hak tersebut dari Pendesain.
(Pasal 5 UUDT).
•Dalam hal Pendesain terdiri atas beberapa orang secara
bersama, Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan
kepada mereka secara bersama, kecuali jika diperjanjikan
lain
PRODUK DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

6
BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN

Pasal 8 UUDT
•pemakaian Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu untuk kepentingan penelitian dan
pendidikan sepanjang tidak merugikan
kepentingan yang wajar dari Pemegang
Desain Tata letak Sirkuit Terpadu
PENGALIHAN HAK
• Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
dapat beralih atau dialihkan dengan:
– pewarisan,
– hibah,
– wasiat,
– perjanjian tertulis,
– atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh
peraturan perundang-undangan.
PEMBATALAN PENDAFTARAN
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU 0LEH
DIREKTORAT JENDERAL KI

• Pasal 29
(1) dibatalkan oleh Direktorat Jenderal atas permintaan
tertulis yang diajukan oleh Pemegang Hak.
(2) Pembatalan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
sebagaimana dimaksud dalam ayat tidak dapat
dilakukan apabila penerima Lisensi Hak Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu yang tercatat dalam Daftar
Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tidak
memberikan persetujuan secara tertulis, yang
dilampirkan pada permintaan pembatalan pendaftaran
tersebut.
PEMBATALAN PENDAFTARAN BERDASARKAN
GUGATAN KE PENGADILAN NIAGA

• Pasal 30 (1)
DIAJUKAN OLEH PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
DENGAN ALASAN DESAIN TATA LETAK
SIRKUIT TERPADU YANG :
a. TIDAK ORISINAL.
b. BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU,
KETERTIBAN UMUM, AGAMA, ATAU
KESUSILAAN.
PUTUSAN PENGADILAN NIAGA TENTANG PEMBATALA

Pasal 30 (2)
Putusan Pengadilan Niaga sebagaimana
dimaksud dalam ayat tentang pembatalan
pendaftaran Hak Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu disampaikan kepada Direktorat
Jenderal paling lama 14 (empat belas) hari
setelah tanggal putusan diucapkan.
TENGGANG WAKTU SIDANG PEMERIKSAAN ATAS
GUGATAN PEMBATALAN PASAL 30

(6) SIDANG PEMERIKSAAN ATAS GUGATAN


PEMBATALAN DISELENGGARAKAN DALAM
JANGKA WAKTU PALING LAMA 60 (ENAM
PULUH) HARI SETELAH GUGATAN
DIDAFTARKAN.
(8) PUTUSAN ATAS GUGATAN PEMBATALAN
HARUS DIUCAPKAN PALING LAMA 90
(SEMBILAN PULUH) HARI SETELAH GUGATAN
DIDAFTARKAN DAN DAPAT DIPERPANJANG
PALING LAMA 30 (TIGA PULUH) HARI ATAS
PERSETUJUAN KETUA MAHKAMAH AGUNG.
KASASI PASAL 32

TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NIAGA HANYA DAPAT


DIMOHONKAN KASASI.

(1) PERMOHONAN KASASI DIAJUKAN


PALING LAMA 14 (EMPAT BELAS)
HARI SETELAH TANGGAL PUTUSAN
YANG DIMOHONKAN KASASI
DIUCAPKANATAUDIBERITAHUKAN
• KEPADA PARA PIHAK
PENYELESAIN SENGKETA DTLST

•  Litigasi Dan Penyelesain Sengketa DTLST

• PEMEGANG HAK DTLST DAPAT MENGGUGAT SIAPA


SAJA YANG DENGAN SENGAJA DAN TANPA HAK
a. MEMBUAT,
b. MEMAKAI,
c. MENJUAL,
d. MENGIMPOR,
e. MENGEKSPOR DAN ATAU MENGEDARKAN BARANG
YANG DIDALAMNYA TERDAPAT SELURUH ATAU
SEBAGIAN DESAIN YANG TELAH DIBERIKAN HAK
DTLST.
•  
PENYELESAIN SENGKETA DTLST

• GUGATAN DITUJUKAN KEPADA


PENGADILAN NIAGA
• BISA MELALUI ARBITRASE, ATAU
ALTERNATIF PENYELESAIAN
SENGKETA (NEGOSIASI, MEDIASI,
KONSILIASI), DAN CARA LAIN
YANG DIPILIH OLEH PARA PIHAK.
SANKSI PIDANA PELANGGARAN DTLST

• Pasal 42 ayat
(1) DITUNTUT DENGAN PENJARA PALING
LAMA TIGA (3) TAHUN ATAU DENDA
PALING BANYAK RP. 300.000.000,- (TIGA
RATUS JUTA RUPIAH) TINDAK PIDANA
YANG DIATUR DALAM UNDANG-
UNDANG NO. 32 TAHUN 2000
TENTANG  DESAIN TATA LETAK SIRKUIT
TERPADU MERUPAKAN DELIK ADUAN. 
RAHASIA DAGANG
UU NO. 30 TAHUN 2000
• Informasi Rahasia
Dagang
Pengantar:
• Informasi adalah keterangan atau berita
mengenai gagasan, peristiwa, keadaan,
kegiatan, atau proses tertentu dalam
bentuk tertentu.
• Pada umumnya, informasi dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
– Informasi terbuka (disclosed information).
– Informasi tertutup/rahasia (secret
information).
Informasi terbuka:
• informasi yang boleh atau patut diketahui oleh
siapa saja sebagai anggota masyarakat karena
bermanfaat. Informasi terbuka biasanya
dipublikasikan secara luas agar diketahui oleh
setiap orang anggota masyarakat.
• Informasi terbuka dikatakan bermanfaat
karena mengandung pesan yang
menguntungkan apabila diamalkan, atau tidak
menimbulkan kesulitan atau bahaya apabila
dihindari.
INFORMASI RAHASIA
• Merupakan informasi yang tidak boleh
diketahui oleh siapa saja, kecuali petugas atau
pejabat yang diberi wewenang untuk
melaksanakan dan menyimpan informasi
rahasia tesebut.

• Apabila informasi rahasia itu bocor atau


disadap oleh pihak lain, maka hilanglah sifat
rahasianya itu, dan pemiliknya akan
mengalami kerugian atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan timbul dari
informasi rahasia tersebut.
Termasuk informasi terbuka antara lain
adalah:
– penemuan-penemuan hasil penelitian ilmiah;
– rencana tata ruang pengembangan wilayah;
– hasil pembinaan dan pengembangan pendidikan
dan latihan;
– pemikiran, upaya mengenai cara hidup dan
lingkungan sehat;
– strategi menciptakan kerukunan dan menghindari
konflik;
– biografi seseorang yang berhasil dalam
kariernya.
KATEGORI INFORMASI RAHASIA:
• Rahasia Pribadi (private secret), dimiliki seseorang yang patut
dirahasiakan, misalnya catatan harian pengusaha melalui
sekretarisnya, kisah kehidupan pribadi masa lalu, kiat sukses dalam
pemasaran.
• Rahasia Politik (political secret), dimiliki negara atau partai politik,
misalnya rahasia jabatan, strategi penguasaan suatu wilayah,
pembatasan ruang gerak partai politik, strategi mempertahankan
kekuasaan.
• Rahasia Pertahanan dan Keamanan (defence and security secret),
dimiliki negara, misalnya strategi pengembangan militer,
pembangunan pabrik senjata, pertahanan negara yang efektif,
daerah kawasan militer.
• Rahasia Dagang (trade secret), dimiliki perusahaan/pengusaha,
misalnya Penemuan teknologi, prospek produksi dan pemasaran,
manajemen perusahaan, formula produk berkualitas, program
komputer, dan komputerisasi data prospek perusahaan.
KRITERIA RAHASIA DAGANG:
• Informasi itu mempunyai nilai ekonomi (economic value), artinya
menghasilkan keuntungan ekonomi bagi perusahaan yang
menggunakannya.
• Informasi itu mempunyai nilai rahasia (secret value), artinya ide
baru yang belum diketahui oleh pihak lain, bernilai strategis dalam
menghadapi pesaing, dan prospek usaha cerah melalui
pengembangan proses produksi dan pemasaran.
• Informasi itu termasuk lingkup perindustrian dan perdagangan
(scope of industry and trade). Lingkup perindustrian meliputi aspek
teknologi dan lingkup perdagangan meliputi aspek tata niaga.
• Terbukannya kerahasiaan (disclosure of secrecy) informasi
mengakibatkan kerugian bagi pemiliknya karena informasi itu
berpindah dan ikut dimanfaatkan oleh pihak pesaing.
KRITERIA POKOK RAHASIA
DAGANG:

• di bidang teknologi atau bisnis;


• tidak diketahui umum;
• bernilai ekonomi dalam kegiatan usaha;
• dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia
Dagang.
Lingkup Rahasia Dagang:

• di bidang teknologi atau bisnis;


• meliputi metode produksi, metode
pengolahan, metode penjualan, atau
informasi lain;
• memiliki nilai ekonomi karena
menghasilkan keuntungan;
• memiliki nilai rahasia karena hanya
diketahui oleh orang tertentu saja.
TANGGGUNG JAWAB ATAS RAHASIA DAGANG
SELALU MELEKAT PADA

• Pemegang lisensi (licensee), dalam hubungan antara pemilik


Rahasia Dagang dengan pemegang lisensi.
• Pengacara (lawyer), dalam hubungan antara perusahaan
dengan pengacara.
• Konsultan (consultant), dalam hubungan antara perusahaan
dengan konsultan.
• Direktur (director, manager), dalam hubungan antara
perusahaan dengan Direktur.
• Pengguna program komputer (computer program user), dalam
hubungan antara programer komputer dengan pengguna
program komputer.
JANGKA WAKTU RAHASIA DAGANG

• Rahasia Dagang tidak memiliki batas waktu


perlindungan. Selama pemilik rahasia dagang
melakukan upaya untuk menjaga kerahasiaan
dari informasi, maka informasi tersebut masih
tetap dalam perlindungan rahasia dagang
• Pemilik rahasia dagang dapat mengalihkan
haknya kepada pihak lain melalui pewarisan,
hibah, wasiat, perjanjian tertulis, dan sebab-
sebab lainnya yang dibenarkan oleh undang-
undang.
PIDANA MENGUNGKAPKAN RAHASIA
DAGANG, MENGINGKARI KESEPAKATAN
• Seseorang dianggap melakukan pelanggaran terhadap
Rahasia Dagang apabila dengan sengaja
mengungkapkan Rahasia Dagang, mengingkari
kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau
tidak tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang yang
bersangkutan, dan apabila seseorang memperoleh atau
menguasai Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Pelanggaran ini diancam dengan ancaman
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
• End

Anda mungkin juga menyukai