Anda di halaman 1dari 18

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN HUKUM DAN LINGKUP


DESAIN TATA LETAK SERTA PERMOHONAN ATAU
PEMBATALAN PENDAFTARAN DESAIN TATA LETAK
SIRKUIT TERPADU
 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PRODUK-PRODUK SEMI
KONDUKTOR DALAM LEGAL ASPEK PRODUK TIK

Kelompok 7
Daniel Luhut Parlindungan
Aliefi Raihan Hikmawan
Rangga Sasmita Padmanagar
Naura Zainaty Rania

i
DAFTAR ISI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI.............................................i


DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................iii
BAB II.................................................................................................................................1
PEMBAHASAN....................................................................................................................1
2.1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN HUKUM DAN LINGKUP DESAIN TATA LETAK SERTA
PERMOHONAN ATAU PEMBATALAN PENDAFTARAN DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU......1
2.1.1 Dasar Hukum.....................................................................................................................................1
2.1.2 Lingkup Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu..............................................................................2
2.1.4 Pengalihan Hak Dan Lisensi..........................................................................................................3
2.1.5 Pembatalan Pendaftaran Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu...............................................4
2.2 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PRODUK-PRODUK SEMI KONDUKTOR DALAM LEGAL ASPEK
PRODUK TIK..................................................................................................................................6
2.2.1 Semiconductor Definisi..................................................................................................................6
2.2.2 Semiconductor regulations...........................................................................................................7
2.2.3 Semiconductor topographies.....................................................................................................10
2.2.4 Chip Silicon......................................................................................................................................11

Daftar Pustaka.................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Memasuki abad ke-21, perkembangan teknologi seperti tidak dapat dibendung lagi.
Para peneliti saling berlomba untuk menemukan invensi yang bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan. Salah satu contoh dari perkembangan teknologi yang sangat bermanfaat itu
adalah sirkuit terpadu. Sirkuit terpadu merupakan elemen dasar yang sangat dibutuhkan oleh
perusahaan elektronik diseluruh dunia untuk menghasilkan produk-produk yang bermanfaat
bagi masyarakat, seperti televise, tape, recorder, computer dan lain-lain. Sesuai Pasal 1 ayat 1
Undang-Undang No 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu (integrated circuit) adalah merupakan bagian dari temuan yang
didasarkan pada kreativitas intelektual manusia yang menghasilkan fungsi elektronik. Istilah
integrated circuit (IC) adalah merupakan istilah yang dikenal dalam teknik digital. IC adalah
merupakan komponen elektronik yang terdiri dari kombinasi transistor, diode, resistor, dan
kapasitor.

Perkembangan teknologi IC mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan


penemuan IC, memungkinkan beberapa bahkan beribu-ribu komponen elektronik seperti
tahanan, kapasitor, dan transistor dapat dimasukkan dalam sebuah paket yang berukuran
sebesar jari manusia, dan inilah titik awal pembuatan IC rangkaian logika. Ditinjau dari segi
fungsinya dapat beberapa jenis IC berfungsi sama, akan tetapi rangkaian didalamnya dapat
berlainan, ini tergantung pada cara merangkai antara jenis-jenis komponen yang digunakan.
Di sinilah letak keahlian dari si perangkai, yang sangat ditentukan oleh kemampuan
intelektualitas. Oleh karena itu wajarlah jika temuan rangkaian ini dilindungi sebagai hak atas
kekayaan intelektual. Dalam terminologi normatif Undang-Undang No. 32 Tahun 2000
Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang didalamnya
terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen
aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu didalam
sebuah semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.

Indonesia sebagai negara berkembang perlu memajukan sektor industri dengan


meningkatkan kemampuan daya saing. Salah satu daya saing tersebut adalah dengan
memanfaatkan peranan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang merupakan bagian dari Hak
Kekayaan Intelektual. Untuk itu, secara khusus perlu dikembangkan kemampuan para peneliti
dan pendesain, khususnya yang berkaitan dengan teknologi mutakhir. Dalam kaitan dengan
globalisasi perdagangan Indonesia telah meratifikasi Aggreement Establishing the World
Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) yang
mencakup pula Aggreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property right
(Persetujuan TRIPs) sebagaimana telah diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1994. Dalam hubungan dengan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, Persetujuan TRIPs
memuat syarat-syarat minimum pengaturan tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang
selanjutnya dikembangkan sendiri oleh setiap negara anggota. Persetujuan TRIPs juga
mengacu pada Treaty on Intellectual Property in Respect of Integrated Circuit (Washington
Treaty). Mengingat hal-hal tersebut diatas, Indonesia perlu memberikan perlindungan hukum
untuk menjamin hak dan kewajiban pendesain serta menjaga agar pihak yang tidak berhak
tidak menyalahgunakan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu serta untuk membentuk alur

iii
alih teknologi, yang sangat penting untuk merangsang aktivitas kreatis pendesain guna terus-
menerus menciptakan desain orisinil. Oleh karena itu, perundang-undang atas Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu perlu dituangkan dalam bentuk undang-undang agar perlindungan hak
atas Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat lebih berkepastian hukum.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN HUKUM DAN LINGKUP
DESAIN TATA LETAK SERTA PERMOHONAN ATAU PEMBATALAN
PENDAFTARAN DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

2.1.1 Dasar Hukum

Dasar hukum adalah norma hukum atau ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang
menjadi landasan atau dasar bagi setiap penyelenggaraan atau tindakan hukum oleh subyek
hukum baik orang perorangan atau badan hukum. Selain itu dasar hukum juga dapat berupa
norma hukum atau ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan
atau dasar bagi pembentukan peraturan perundang-undangan yang lebih baru dan atau yang
lebih rendah derajatnya dalam hirarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan. Bentuk
yang disebut terakhir ini juga biasanya disebut sebagai landasan yuridis yang biasanya
tercantum dalam considerans peraturan hukum atau surat keputusan yang diterbitkan oleh
lembaga-lembaga tertentu.

Contoh Bentuk Dasar Hukum

Sebagai contoh dasar hukum dalam pembentukan Surat keputusan merupakan sesuatu yang
penting karena menunjukkan darimana kewenangan seorang pejabat atau lembaga tertentu
mendapatkan legitimasi untuk membuat surat keputusan itu. Demikian halnya dengan dasar
hukum yang biasanya disebutkan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan seperti
peraturan pemerintah dan peraturan daerah. Dasar hukum pada peraturan perundang-
undangan yang dimaksud tersebut adalah merujuk darimana perintah untuk membuat
pengaturan tersebut diperoleh oleh suatu peraturan daerah dan atau darimana sumber
kewenangan yang dimiliki oleh suatu lembaga tertentu untuk membuat produk perundang-
undangan yang sebagaimana dimaksud.
Setiap penyelenggaraan tugas, fungsi dan wewenang oleh lembaga-lembaga negara harus
memiliki dasar hukumatau paling tidak tindakan atau penyelenggaraan tersebut tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika serta ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Perbedaan Dasar Hukum Dan Hukum Dasar

Hukum dasar adalah ketentuan yang menjadi dasar bagi pembentukan peraturan perundang
undangan lainnya. Dasar hukum dan hukum dasar merupakan sesuatu yang memiliki
pengertian yang berbeda satu sama lain.
Penentuan suatu dasar hukum dapat dilakukan dengan mengambil ketentuan dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang isinya kurang lebih menyuratkan perintah atau
larangan untuk melakukan sesuatu tindakan hukum. Sementara yang dimaksud dengan hukum
dasar hanya ada satu peraturan, yang biasanya disebut sebagai konstitusi negara.
Hukum dasar negara Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan Undang-
Undang Dasar 1945, Negara kesatuan Republik Indonesia ini dibentuk. Materi yang dimuat
dalam Undang-Undang Dasar 1945 hanya bersifat umum saja dan tidak mengatur hal-hal
secara spesifik atau yang berlaku khusus. Berdasarkan ketentuan yang telah diatur dalam

1
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia itulah
kemudian disusun peraturan perundang-undangan yang mengatur hal-hal yang lebih terperinci
lagi sampai pada pembentukan peraturan daerah yang secara khusus mengatur hal-hal sesuai
dengan keadaan dan kondisi di suatu daerah kabupaten atau kota.
Dasar hukum merupakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang secara jelas dapat
dimengerti maksud dan tujuannya karena secara tegas menyebutkan ketentuan tersebut
sebagai pendukung sebuah tindakan hukum. Sedangkan hukum dasar memuat ketentuan
peraturan hukum berupa prinsip-prinsip hukum umum atau secara garis besarnya saja, tidak
terperinci dan tidak mengatur hal-hal yang bersifat khusus. Berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang dimaksud dalam hukum dasar inilah kemudian dibuat penjabaran yang menguraikan
ketentuan tersebut secara lebih spesifik dalam peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian, hukum dasar merupakan sesuatu yang mutlak menjadi dasar hukum bagi
pembentukan suatu negara sedangkan dasar hukum belum tentu merupakan hukum dasar bagi
pembentukan suatu negara.

2.1.2 Lingkup Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu


Pengertian
Undang-Undang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu membagi pengertian Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu menjadi dua bagian: a. Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk
jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang- kurangnya
satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan
serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik. b. Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan
peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut
adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu dan
peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan Sirkuit Terpadu.
Dengan demikian, yang diberi perlindungan adalah desain sirkuit terpadu yang menghasilkan
fungsi elektronik.
Lingkupnya
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang mendapat perlindungan adalah Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu yang orisinil, yaitu apabila desain tersebut merupakan hasil karya mandiri
Pendesain, dan pada saat Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tersebut dibuat tidak merupakan
sesuatu yang umum bagi para Pendesain.
Bentuk Dan Lama Perlindungan
Bentuk perlindungan yang diberikan kepada Pemegang Hak Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu adalah hak eksklusif untuk melaksanakan hak yang dimilikinya dan untuk melarang
orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor
danatau mengedarkan barang yang di dalamnya terdapat Cakupan HKI 59 Kantor HKI-IPB
seluruh atau sebagian Desain yang telah diberi Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Dikecualikan dari ketentuan ini adalah pemakaian Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu untuk
kepentingan penelitian dan pendidikan sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar
dari pemegang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Perlindungan terhadap Hak Desain Tata

2
Letak Sirkuit Terpadu diberikan selama 10 sepuluh tahun sejak tanggal pendaftaran atau sejak
pertama kali desain tersebut dieksploitasi secara komersial di mana pun.
2.1.3 Permohonan Pendaftaran Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

DTLST dilindungi bila didaftarkan. Hal pendaftaran diatur di dalam Pasal 9 sampai dengan
Pasal 28 Undang-Undang No. 32 Tahun 2000 tentang DTLST. Pendaftaran dilakukan dengan
permohonan. Pada prinsipnya permohonan dapat dilakukan sendiri oleh pemohon. Khusus,
untuk pemohon yang bertemnpat tinggal di luar Indonesia, permohonan harus diajukan
melalui kuasa. Hak ini untuk mempermudah pemohon yang bersangkutan, antara lain
mengingat dokumen permohonan seluruhnya menggunakan bahasa Indonesia. Di samping itu,
domisili pemohon harus di Indonesia. Dengan demikian syarat ini dapat diatasi dengan adanya
kuasa hukum dari Indonesia. Permohonan hanya untuk satu desain (Pasal 11). Pemohon dari
luar Indonesia harus mengajukan permohonan melalui kuasa hukumnya dan memilih domisili
hukum di Indonesia.
Berikut ini adalah tata cara mengajukan permohonan pendaftaran desain tata letak sirkuit
terpadu:
1. Mengajukan permohonan ke kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan mengisi formulir permohonan
yang memuat:
a. tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan;
b. nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pendesain;
c. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemohon;
d. nama, dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan melalui
kuasa; dan
e. tanggal pertama kali dieksploitasi secara komersial apabila sudah
pernah dieksploitasi sebelum permohonan diajukan.
2. Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya, serta dilampiri:
- salinan gambar atau foto serta uraian dari desain yang dimohonkan
pendaftarannya;
- surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa;
- surat pernyataan bahwa desain yang dimohonkan pendaftarannya adalah
miliknya;
3. surat keterangan yang menjelaskan mengenai tanggal eksploitasi pertama
secara komersial.
4. Dalam hal permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu
pemohon, permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu pemohon
dengan dilampiri persetujuan tertulis dari para pemohon lain.
5. Dalam hal permohonan diajukan oleh bukan pendesain, permohonan harus
disertai pernyataan yang dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa pemohon
berhak atas desain industri yang bersangkutan.

2.1.4 Pengalihan Hak Dan Lisensi

3
Hak DTLST adalah hak eksklusif yang diberikan negara jepada pendesain atas
hasil kreasinya, yang untuk waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan
persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut. Dengan demikian
pengalihan hak adalah dimungkinkan. Perlu diketahui bahwa pengalihan hak tidak
menghilangkan hak pendesain untuk tetap dicantumkan nama dan identitasnya,
baik dalam sertifikat, berita resmi maupun daftar umum.

Ada beberapa cara pengalihan yang diketahui, yaitu:

A. Pengalihan Hak

Menurut Pasal 23 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata


Letak Sirkuit Terpadu (“UU DTLST”), hak desain tata letak sirkuit terpadu dapat
beralih atau dialihkan. Pengalihan HDTLST harus disertai dengan dokumen
pengalihan hak dan dicatat pada Daftar Umum Hak DTST. Seperti HKI lainnya
Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat beralih atau dialihkan dengan: 
1.  Pewarisan
2. Hibah
3.  wasiat
4.  Perjanjian tertulis atau
5. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang- undangan.

B. Lisensi

Hak atas DTLST selain dapat dialihkan dengan cara di atas, dapat juga dialihkan
dengan perjanjian lisensi. Pemegang Hak pemberi lisensi tetap dapat
melaksanakan sendiri haknya dan tetap dapat memberi lisensi pada pihak lain
kecuali diperjanjikan lain. Perjanjian lisensi harus dibuat secara tertulis dan tidak
boleh memuat ketentuan yang dapat merugikan perekonomian Indonesia atau
mengakibatkan persaingan usaha yang tidak sehat sebagaimana diatur dalam
peraturan per-undang – undangan yang berlaku. Perjanjian lisensi seperti
perjanjian pengalihan hak wajib didaftarkan pada DTLST. Perjanjian lisensi yang
tidak didaftar tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga.

2.1.5 Pembatalan Pendaftaran Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Pembatalan Pendaftaran DTLST dapat dilakukan dengan permintaan pemegang


hak. Pembatalan ini hanya dapat dilakukan oleh Direktorat Jenderal atas
permintaan tertulis pemegang hak. Atau, berdasarkan gugatan. Gugatan dapat
diajukan oleh pihak yang berkepentingan. Akibat pembatalan pendaftaran suatu
desain mengakibatkan hapusnya segala akibat hukum yang berkaitan dengan Hak
DTLST dan  hak-hak lain yang berasal dari DTLST.
Pembatalan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tidak dapat dilakukan apabila
penerima Lisensi Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang tercatat dalam
Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tidak memberikan persetujuan
secara tertulis, yang dilampirkan pada permintaan pembatalan pendaftaran
tersebut. Keputusan pembatalan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
diberitahukan secara tertulis oleh Direktorat Jenderal kepada pemegang Hak,

4
penerima Lisensi jika telah dilisensikan sesuai dengan catatan dalam Daftar Umum
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan pihak yang mengajukan pembatalan
dengan menyebutkan bahwa Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang telah
diberikan dinyatakan tidak berlaku lagi terhitung sejak tanggal keputusan
pembatalan.

Pembatalan Pendaftaran Berdasarkan Gugatan, gugatan pembatalan pendaftaran


Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan
dengan alasan kepada Pengadilan Niaga. Putusan Pengadilan Niaga disampaikan
kepada Direktorat Jenderal paling lama 14 (empat belas) hari setelah tanggal
putusan diucapkan.

Tata Cara Gugatan :


(1) Gugatan pembatalan pendaftaran Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diajukan
kepada Ketua Pengadilan Niaga dalam wilayah hukum tempat tinggal atau
domisili tergugat.

(2) Dalam hal tergugat bertempat tinggal di luar wilayah Indonesia, gugatan
tersebut diajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

(3) Panitera mendaftarkan gugatan pembatalan pada tanggal gugatan yang


bersangkutan diajukan dan kepada penggugat diberikan tanda terima tertulis yang
ditandatangani panitera dengan tanggal yang sama dengan tanggal pendaftaran
gugatan.

(4) Panitera menyampaikan gugatan pembatalan kepada Ketua Pengadilan Niaga


dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari terhitung sejak gugatan didaftarkan.

(5) Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal gugatan
pembatalan didaftarkan, Pengadilan Niaga mempelajari gugatan dan menetapkan
hari sidang.

(6) Sidang pemeriksaan atas gugatan pembatalan diselenggarakan dalam jangka


waktu paling lama 60 (enam puluh) hari setelah gugatan didaftarkan.

(7) Pemanggilan para pihak dilakukan oleh juru sita paling lama 7 (tujuh) hari
setelah gugatan pembatalan didaftarkan.

(8) Putusan atas gugatan pembatalan harus diucapkan paling lama 90 (sembilan
puluh) hari setelah gugatan didaftarkan dan dapat diperpanjang paling lama 30
(tiga puluh) hari atas persetujuan Ketua Mahkamah Agung.

(9) Putusan atas gugatan pembatalan memuat secara lengkap pertimbangan hukum
yang mendasari putusan tersebut harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum dan dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun terhadap putusan tersebut
diajukan suatu upaya hukum.

(10) Salinan putusan Pengadilan Niaga wajib disampaikan oleh juru sita kepada
para pihak paling lama 14 (empat belas) hari setelah putusan atas gugatan
pembatalan diucapkan.

5
2.2 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PRODUK-PRODUK SEMI
KONDUKTOR DALAM LEGAL ASPEK PRODUK TIK

2.2.1 Semiconductor Definisi

Kata “Semikonduktor” sangat identik dengan peralatan Elektronika yang kita pakai saat
ini. Hampir setiap peralatan Eletronika canggih seperti Handphone, Komputer, Televisi,
Kamera bahkan Lampu penerang LED juga merupakan hasil dari Teknologi
Semikonduktor. Komponen-komponen penting yang membentuk sebuah Peralatan
Elektronika seperti Transistor, Dioda dan Integrated Circuit (IC) adalah komponen
elektronika aktif yang terbuat bahan semikonduktor. Oleh karena itu, bahan
Semikonduktor memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan Teknologi
Elektronika.

Bahan Semikonduktor (Semiconductor) adalah bahan penghantar listrik yang tidak


sebaik Konduktor (conductor) akan tetapi tidak pula seburuk Insulator (Isolator) yang
sama sekali tidak menghantarkan arus listrik. Pada dasarnya, kemampuan menghantar
listrik Semikonduktor berada diantara Konduktor dan Insulator. Akan tetapi,
Semikonduktor berbeda dengan Resistor, karena Semikonduktor dapat dapat
menghantarkan listrik atau berfungsi sebagai Konduktor jika diberikan arus listrik
tertentu, suhu tertentu dan juga tata cara atau persyaratan tertentu.

Proses Doping pada Semikonduktor


Sebenarnya banyak bahan-bahan dasar yang dapat digolongkan sebagai bahan
Semikonduktor, tetapi yang paling sering digunakan untuk bahan dasar komponen
elektronika hanya beberapa jenis saja, bahan-bahan Semikonduktor tersebut diantaranya
adalah Silicon, Selenium, Germanium dan Metal Oxides. Untuk memproses bahan-bahan
Semikonduktor tersebut menjadi komponen elektronika, perlu dilakukan proses
“Doping” yaitu proses untuk menambahkan ketidakmurnian (Impurity) pada
Semikonduktor yang murni (semikonduktor Intrinsik) sehingga dapat merubah sifat atau
karakteristik kelistrikannya. Beberapa bahan yang digunakan untuk menambahkan
ketidakmurnian semikonduktor antara lain adalah Arsenic, Indium dan Antimony.
Bahan-bahan tersebut sering disebut dengan “Dopant”, sedangkan Semikonduktor yang
telah melalui proses “Doping” disebut dengan Semikonduktor Ekstrinsik.

Tipe atau Jenis Semikonduktor


Semikonduktor yang telah dilalui proses Doping yaitu Semikonduktor yang Impurity
(ketidakmurnian) atau Semikonduktor Ekstrinsik yang siap menjadi Komponen
Elektronika dapat dibedakan menjadi 2 Jenis yaitu :

1. N-type Semikonduktor
Dikatakan N-type karena Semikonduktor jenis ini pembawa muatannya (Charge Carrier)
adalah terdiri dari Elektron. Elektron adalah bermuatan Negatif sehingga disebut dengan
Tipe Negatif atau N-type. Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses
Doping dengan menambahkan Arsenic atau Antimony akan menjadikan Semikonduktor
tersebut sebagai N-type Semikonduktor. Terdapat 2 (dua) pembawa muatan atau charge

6
Carrier dalam N-type Semikonduktor yakni Elektron sebagai Majority Carrier dan Hole
sebagai Minority Carrier.

2. P-Type Semikonduktor
Dikatakan P-type karena Semikonduktor jenis ini kekurangan Elektron atau disebut
dengan “Hole”. Ketika pembawa muatannya adalah Hole maka Semikonduktor tersebut
merupakan Semikonduktor bermuatan Positif. Pada Semikonduktor yang berbahan
Silicon (Si), Proses Doping dengan menambahkan Indium akan menjadikan
Semikondukter tersebut sebagai P-type Semikonduktor. 2 (dua) pembawa muatan yang
terdapat dalam P-type Semikonduktor adalah Hole sebagai Majority Carrier dan Elektron
sebagai Minority Carrier).

Komponen-komponen Elektronika Aktif yang bahan dasarnya terbuat dari


Semikonduktor diantaranya adalah :

 Integrated Circuit
 Transistor
 Dioda

Komponen-komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor merupakan


komponen Elektronika yang sangat sensitif dengan ESD (Electro Static Discharge). Oleh
karena itu, perlu penanganan khusus dalam produksi terhadap Komponen-komponen
tersebut.

2.2.2 Semiconductor regulations

1. Istilah dan Konsep Sistem Perlindungan DTLST

Di beberapa negara maju mempunyai istilah Disain Tata Letak Sirkuit yang berbeda. Sebagai
contoh misalnya Amerika Serikat menyebut Semiconductor Chip; Australia menyebut Circuit
Layout atau Integrated Circuit, dan Eropa menyebut Silicon Chips; TRIPs Agreement
menyebutkan sebagai Layout Design (Topographies) of Integrated Circuit dan Indonesia sendiri
menyebut Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST). Perlindungan hak atas DTLST dapat
diberikan oleh negara melalui Departemen Hukum dan HAM c.q.  Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual apabila diminta dengan permohonan oleh pendesain atau badan hukum
yang berhak atas desain tersebut

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2000
tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tentang ini dapat dipahami dua hal yaitu Sirkuit
Terpadu dan Desain Tata Letak.

1. Definisi

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2000
tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tentang ini dapat dipahami dua hal yaitu Sirkuit
Terpadu dan Desain Tata Letak.
 
A. Sirkuit Terpadu didefinisikan sebagai suatu produk dalam 

”bentuk jadi atau setengah jadi yang didalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-

7
kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif yang sebagian atau seluruhnya
saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu didalam sebuah  bahan semi konduktor yang
dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik”.
Sirkuit Terpadu terpadu yang dimaksud di sini adalah yang dalam bentuk jadi dan setengah jadi
dengan pertimbangan yang setengah jadi sudah dapat berfungsi secara elektronis
juga. Motherboard komputer merupakan contoh sirkuit terpadu.

B. Yang dimaksud dengan Desain Tata Letak adalah :

”kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya
satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif serta sebagaian atau semua interkoneksi dalam
suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan
pembuatan sirkuit terpadu”.
Desain tata letak yang dimaksud adalah pola atau seni peletakan berbagi elemen di atas suatu
bahan sehingga menjadi suatu sirkuit terpadu.

3. Ruang Lingkup

A. Subyek DTLST

Penemu desain tata letak sirkuit terpadu disebut pendesain. Pendesain adalah seorang atau
beberapa orang yang menghasilkan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Hak Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada pendesain atas hasil
kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuan
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tsb. Dengan demikian yang memperoleh hak atas
suatu desain selain pendesain adalah yang menerima hak tersebut dari pendesain. Yang berhak
memperoleh hak DTLST adalah pendesain, atau beberapa pendesain dalam hal bekerja bersama
(Pasal 5). Pasal 6 menjelaskan bahwa yang dalam hal hubungan dinas yaitu pegawai negeri dan
instansi terkait  adalah instansi  yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar suatu desain yang
dibuat berdasarkan pesanan, misalnya instansi pemerintah, tetap dipegang oleh instansinya selaku
pemesan, kecuali diperjanjikan lain. Ketentuan ini itidak mengurangi hak pendesain untuk
mengkalim haknya apabila DTLST digunakan untuk hal-hak di luar hubungan kedinasan
tersebut. Bila DTLST dibuat atas hubungan kerja, yaitu hubungan di lingkungan swasta, atau
hubungan individu dengan pendesain, orang yang membuat adalah pendesain dan pemegang hak,
kecuali diperjanjikan lain.
 
B. Obyek DTLS

Obyek DTLST yang dilindungi adalah yang orisinial. Yang dimaksud dengan orisinal adalah
apabila desain tersebut merupakan hasil karya pendesain itu sendiri dan bukan merupakan tiruan
dari hasil karya pendesain lain. Artinya desain tersebut merupakan hasil karya mandiri pendesain.
Dan, pada saat desain itu dibuat bukan merupakan hal yang umum bagi para pendesain. Selain
orisinal desain itu harus mempunyai nilai ekonomis dan dapat diterapkan dalam dunia industry
secara komersial.
 
C. Hak Eksklusif Dan Hak Moral

Hak DTLST diberikan atas dasar Permohonan (Pasal 9). Hak eksklusif yang dipegang adalah
untuk melaksanakan hak tersebut sendiri (Pasal 8 ayat (1) dan dapat :
1)    melarang orang lain untuk tanpa persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimport,
mengeksport, dan atau
2)    mengedarkan barang yang didalamnya terdapat seluruh atau sebagian desain yang telah
diberi Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,

8
3)    kecuali untuk kepentingan penelitian dan pendidikan sepanjang tidak merugikan kepentingan
pemegang Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tsb.
Hak moral seorang pendesain adalah hak pencantuman nama pendesain  dalam sertifikat, Daftar
Umum, Berita Resmi  DTLST, sekalipun hak ekonominya sudah dialihkan seluruh atau sebagian
kepada pihak lain.
 
4. Waktu Perlindungan DTLST

Perlindungan hak yang diberikan kepada pendesain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah selama 10
tahun (Pasal 4 ayat (3) dihitung dari sejak pertama kali desain itu dieksploitasi secara komersial
dimanapun sejak tanggal penerimaan (Pasal 4 Ayat (1). Jangka waktu perlindungan yang singkat
karena perkembangan teknologi yang begitu cepat, sehingga waktu 10 tahun dianggap cukup
memadai. Dalam hal desain telah dieksploitasi secara komersial permohonan harus diajukan
paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal dieksploitasi. Jika waktu perlindungan sudah
selesai, jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang lagi dan konsekuensinya desain tersebut
menjadi milik umum (public domein). Siapa pun boleh mengunakan desain tersebut.

5. Pengalihan Hak Dan Lisensi

Hak DTLST adalah hak eksklusif yang diberikan negara jepada pendesain atas hasil kreasinya,
yang untuk waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain
untuk melaksanakan hak tersebut. Dengan demikian pengalihan hak adalah dimungkinkan. Perlu
diketahui bahwa pengalihan hak tidak menghilangkan hak pendesain untuk tetap dicantumkan
nama dan identitasnya, baik dalam sertifikat, berita resmi maupun daftar umum.

Ada beberapa cara pengalihan yang diketahui, yaitu:

A. Pengalihan Hak

Pengalihan HDTLST harus disertai dengan dokumen pengalihan hak dan dicatat pada Daftar
Umum Hak DTST. Seperti HKI lainnya Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat beralih
atau dialihkan dengan: 
1)   Pewarisan
2)  Hibah
3)  wasiat
4)  Perjanjian tertulis atau Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-
undangan.

B. Lisensi

Hak atas DTLST selain dapat dialihkan dengan cara di atas, dapat juga dialihkan dengan
perjanjian lisensi. Pemegang Hak pemberi lisensi tetap dapat melaksanakan sendiri haknya dan
tetap dapat memberi lisensi pada pihak lain kecuali diperjanjikan lain. Perjanjian lisensi harus
dibuat secara tertulis dan tidak boleh memuat ketentuan yang dapat merugikan perekonomian
Indonesia atau mengakibatkan persaingan usaha yang tidak sehat sebagaimana diatur dalam
peraturan per-undang – undangan yang berlaku. Perjanjian lisensi seperti perjanjian pengalihan
hak wajib didaftarkan pada DTLST. Perjanjian lisensi yang tidak didaftar tidak mempunyai
akibat hukum terhadap pihak ketiga.
 
6. Pendaftaran Permohonan DTLST Dan Pembatalan

DTLST dilindungi bila didaftarkan. Hal pendaftaran diatur di dalam Pasal 9 sampai dengan Pasal
28 Undang-Undang No. 32 Tahun 2000 tentang DTLST. Pendaftaran dilakukan dengan
permohonan. Pada prinsipnya permohonan dapat dilakukan sendiri oleh pemohon. Khusus, untuk

9
pemohon yang bertemnpat tinggal di luar Indonesia, permohonan harus diajukan melalui kuasa.
Hak ini untuk mempermudah pemohon yang bersangkutan, antara lain mengingat dokumen
permohonan seluruhnya menggunakan bahasa Indonesia. Di samping itu, domisili pemohon
harus di Indonesia. Dengan demikian syarat ini dapat diatasi dengan adanya kuasa hukum dari
Indonesia. Permohonan hanya untuk satu desain (Pasal 11). Pemohon dari luar Indonesia harus
mengajukan permohonan melalui kuasa hukumnya dan memilih domisili hukum di Indonesia.

Pembatalan Pendaftaran DTLST dapat dilakukan dengan permintaan pemegang hak. Pembatalan


ini hanya dapat dilakukan oleh Direktorat Jenderal atas permintaan tertulis pemegang hak. Atau,
berdasarkan gugatan. Gugatan dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan. Akibat
pembatalan pendaftaran suatu desain mengakibatkan hapusnya segala akibat hukum yang
berkaitan dengan Hak DTLST dan hak-hak lain yang berasal dari DTLST. 
 
7. Litigasi Dan Penyelesain Sengketa DTLST

Pemegang hak DTLST dapat menggugat siapa saja yang dengan sengaja dan tanpa hak
melanggar Pasal 8, yaitu membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor dan atau
mengedarkan barang yang didalamnya terdapat seluruh atau sebagian desain yang telah diberikan
Hak DTLST. Gugatan ditujukan kepada Pengadilan Niaga (Pasal 38).  Di samping itu bisa
melalui arbitrase, atau alternatif penyelesaian sengketa (negosiasi, mediasi, konsiliasi), dan cara
lain yang dipilih oleh para pihak.

Pelanggaran DTLST selain dapat digugat secara perdata juga tidak menutup kemungkinan untuk
digugat secara pidana. Sanksi pidana terhadap pelanggaran DTLST menurut Pasal 42 ayat (1)
dituntut dengan penjara paling lama tiga (3) tahun atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,-
(tiga ratus juta rupiah) Tindak pidana yang diatur dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2000
tentang  Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu merupakan delik aduan. 

8. Penutup

Sejak tahun 2000 Undang-Undang No. 32 tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu sudah diundangkan oleh Pemeirntah Indonesia sebagai pemenuhan suatu syarat
minimum yang terdapat dalam perjanjian Trade Related Aspects of Intellectual
PropertyRights (TRIPs) yang menghendaki agar setiap negara anggota WTO yang telah
meratifikasi perjanjian tersebut membuat peraturan sendiri. Namun, sampai saat ini di Indonesia
belum ditemukan kasus-kasus pelanggaran Desain Tata Letal Sirkuit Terpadu. Hal ini
dimungkinkan karena teknologi di Indonesia belum begitu maju dibandingkan negera-negara
seperti Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Alih Teknologi belum berjalan dengan
baik, sehingga kemampuan teknologi bangsa Indonesia belum memadai untuk mendaftarkan hak
atas Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Masyarakat masih diberi kesempatan untuk mencontoh
dan melatih diri untuk menemukan sesuatu di bidang DTLST.

2.2.3 Semiconductor topographies

Apa itu Topografi Produk Semikonduktor? Sebuah topografi, sebagai representasi dari
pola tiga dimensi lapisan bahan penghantar, penyekat, atau bahan semikonduktor dalam
produk semikonduktor yang dimaksudkan untuk menjalankan fungsi elektronik, dapat
dilindungi sebagai kekayaan intelektual.

10
Persyaratan perlindungan dasar yang harus dipenuhi oleh suatu topografi adalah bahwa ia
harus asli (bahwa itu adalah hasil dari upaya intelektual penciptanya sendiri) dan tidak
biasa dalam industri semikonduktor.

Topografi produk semikonduktor dilindungi karena fakta bahwa pengembangan produk


semikonduktor baru, khususnya pengurangan dimensinya, memerlukan investasi besar,
sedangkan penyalinan topografi yang sudah dikembangkan sangat sederhana dan sangat
murah.

Sebuah topografi yang dilindungi memberikan kepada pemiliknya, untuk jangka waktu
terbatas, hak eksklusif untuk melarang atau mengizinkan reproduksi topografi, dan
mengimpor, menjual, dan bentuk lain untuk mengedarkan topografi atau produk
semikonduktor yang diproduksi oleh penggunaannya, serta produk yang menggabungkan
produk semikonduktor yang mengandung topografi yang dilindungi.

Perlindungan tidak berlaku untuk konsep, proses, sistem, teknik produksi topografi atau
informasi apa pun yang terkandung dalam topografi, tetapi untuk topografi seperti itu.

Untuk melindungi suatu topografi, prosedur pendaftaran harus dilakukan di hadapan pejabat
berwenang yang relevan, dan perlindungan itu berlaku di wilayah di mana otoritas yang
bersangkutan memiliki kompetensi hukum.

2.2.4 Chip Silicon

SEJARAH CHIP SILIKON

Sementara komputer pertama muncul sebelum penemuannya, mikrochip silikon adalah


kemajuan yang memungkinkan era komputer modern. Kemampuan untuk membuat papan
sirkuit miniatur dari semikonduktor inilah yang memberi komputer kemajuan besar dalam
kecepatan dan akurasi, mengubahnya dari perangkat berukuran ruangan menjadi mesin yang
dapat diletakkan di atas meja atau pangkuan Anda.

CHIP SILIKON (SILIKON CHIP).

Sebuah chip silikon adalah sirkuit terpadu yang dibuat terutama dari silikon. Silikon adalah
salah satu zat yang paling umum digunakan untuk mengembangkan chip komputer. Gambar
menunjukkan contoh wafer silikon dengan beberapa chip silikon individu.

DESAIN SIRKUIT AWAL

Komputer awal menggunakan perangkat yang disebut tabung vakum dalam desain sirkuitnya,
yang berfungsi sebagai gerbang untuk menghidupkan dan mematikan arus untuk
mengarahkan fungsi komputer dan menyimpan informasi. Namun, ini adalah komponen yang
rapuh, dan sering gagal selama pengoperasian normal. Pada tahun 1947, penemuan transistor
menggantikan tabung vakum dalam desain komputer, dan komponen kecil ini membutuhkan
bahan semi-konduktif untuk berfungsi. Transistor awal mengandung germanium, tetapi
akhirnya silikon menjadi semikonduktor pilihan untuk arsitek komputer.

11
KEUNGGULAN SILICON

Sebagai semikonduktor, silikon memiliki sifat kelistrikan yang terletak di antara konduktor
dan resistor. Produsen dapat secara kimiawi mengubah silikon dasar untuk mengubah sifat
listriknya, membuatnya menghantarkan listrik tergantung pada kebutuhan spesifik unit
tersebut. Ini memungkinkan perancang komputer untuk membuat banyak komponen mereka
dari bahan yang sama, alih-alih memerlukan kabel dan bahan lain yang terpisah untuk
mencapai hasil yang sama.

MICROCHIP

Sayangnya, sirkuit kompleks yang dibutuhkan untuk komputer yang kuat masih berarti
perangkatnya harus sangat besar. Pada tahun 1958, bagaimanapun, Jack Kilby datang dengan
ide untuk membuat sirkuit yang membentuk sebuah komputer dalam miniatur, menggunakan
satu blok semikonduktor dan mencetak sirkuit di atasnya dengan logam alih-alih membuat
sirkuit dari kabel dan komponen terpisah. Enam bulan kemudian, Robert Noyce mendapatkan
ide untuk meletakkan logam di atas semikonduktor dan kemudian mengetsa bagian yang tidak
diperlukan untuk membuat sirkuit terintegrasi. Kemajuan ini sangat mengurangi ukuran
sirkuit komputer, dan memungkinkan untuk diproduksi secara massal untuk pertama kalinya.

FABRIKASI SILICON CHIP

Saat ini, perakit chip silikon menggunakan sinar ultraviolet bertenaga tinggi untuk mengetsa
chip mereka. Setelah menempatkan film fotosensitif pada wafer silikon, cahaya bersinar
melalui masker sirkuit dan merek film tersebut pada gambar desain sirkuit. Pabrikan
memotong area yang tidak terlindungi, dan kemudian meletakkan lapisan silikon lain dan
mengulangi prosesnya. Akhirnya, satu lapisan film terakhir mengidentifikasi sirkuit logam
yang menutup chip, melengkapi sirkuit listrik. Chip silikon modern dapat berisi banyak
lapisan berbeda dengan sifat kelistrikan yang berbeda, agar sesuai dengan kebutuhan
kelistrikan desain komputer.

LANGKAH-LANGKAH BAGAIMANA SILIKON DI BENTUK MENJADI CHIP.

1. Silikon dibentuk menjadi kristal silikon murni menggunakan metode Czochralski, yang
menggunakan tungku busur listrik untuk mengubah bahan mentah (kebanyakan batu kuarsa)
menjadi silikon kelas metalurgi.

2. Untuk membantu mengurangi pengotor, silikon diubah menjadi cairan, disuling, dan
kemudian dibentuk kembali menjadi batang.

3. Batang atau silikon poli kemudian dipecah menjadi potongan-potongan dan ditempatkan ke
dalam oven khusus yang dibersihkan dengan gas Argon untuk menghilangkan udara. Oven
melelehkan potongan saat dipanaskan hingga lebih dari 2.500 ° Fahrenheit.

4. Setelah potongan meleleh, silikon cair dipintal dalam wadah sementara kristal biji kecil
dimasukkan ke dalam silikon cair.

5. Sambil terus berputar dan mendinginkan benih secara perlahan ditarik keluar dari silikon
cair yang menghasilkan satu kristal besar. Seringkali beratnya lebih dari beberapa ratus
pound.

12
6. Kristal silikon besar kemudian diuji dan dirontgen untuk memastikan kemurniannya.

7. Jika kristal itu murni, ia dipotong menjadi irisan tipis yang disebut wafer, seperti yang
ditunjukkan di halaman ini.

8. Setelah dipotong, setiap wafer disangga untuk menghilangkan kotoran yang mungkin
timbul saat diiris.

9. Setelah semua buffering selesai, wafer dimasukkan ke dalam mesin yang menggores
silikon dengan desain sirkuit. Desain ini diukir menggunakan proses yang disebut
fotolitografi.

10. Fotolitografi bekerja dengan terlebih dahulu melapisi wafer menggunakan bahan kimia
sensitif foto yang mengeras saat terkena sinar UV dan kemudian memaparkan wafer ke
lapisan desain chip menggunakan sinar UV.

11. Setelah terpapar, bahan kimia sensitif foto yang tersisa hanyut dan hanya menyisakan
desain chip. Setelah bahan kimia tersapu bersih, lapisan dapat dimasak, diledakkan dengan
plasma terionisasi, atau direndam dalam logam. Setiap desain chip memiliki beberapa lapisan,
sehingga langkah-langkah fotolitografi diulang beberapa kali untuk setiap lapisan sampai
selesai.

12. Akhirnya, setiap chip silikon diiris dari wafer.

13
Daftar Pustaka
 https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-32-2000-desain-letak-sirkuit-terpadu
 https://text-id.123dok.com/document/4zp2jpn7y-pengertian-lingkup-desain-
tata-letak-sirkuit-terpadu-bentuk-dan-lama-perlindungan.html
 https://m.atmajaya.ac.id/web/KontenUnit.aspx?gid=artikel-
hki&ou=hki&cid=artikel-hki-pemahaman-penerapan#:~:text=Ruang
%20Lingkup&text=Hak%20Desain%20Tata%20Letak%20Sirkuit%20Terpadu
%20adalah%20hak%20ekslusif%20yang,lain%20untuk%20melaksanakan
%20hak%20tsb
 https://teknikelektronika.com/prinsip-dasar-dan-pengertian-semikonduktor-
semiconductor/
 https://www.dziv.hr/en/intellectual-property-protection/topographies/what-is-
topography-of-semiconductor-products/
 https://id.techyourblog.com/hardware/the_history_of_the_silicon_chip.html
 https://www.computerhope.com/jargon/s/silichip.htm

14

Anda mungkin juga menyukai