Anda di halaman 1dari 21

Fisika Dasar (Biologi)

Kuliah 09
TERMODINAMIKA

Hukum Termodinamika ke-0


Hukum Termodinamika ke-1
Hukum Termodinamika ke-2
Mesin Kalor
Prinsip Carnot & Mesin Carnot
Kesetimbangan Termal & Hukum Termodinamika ke-0

• Jika dua buah benda dengan suhu yang berbeda


diletakkan sedemikian rupa sehingga terjadi kontak,
maka lama-kelamaan kedua benda akan mempunyai
suhu yang sama. Kemudian dikatakan bahwa kedua
benda mengalami kesetimbangan termal.

• Hukum termodinamika ke-0; Jika dua buah sistem


berada dalam keadaan kesetimbangan termal dengan
sistem ke-3, maka kedua sistem itu berada dalam
kesetimbangan termal satu sama lain.
Misalkan ada 3 buah sistem A, B, dan C. Jika TA = TC dan
TB = TC, maka TA = TB.
Hukum I Termodinamika
Energi dalam sistem bersifat konservatif, perubahan energi
dalam hanya bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir.
 U = Uf – Ui

 dU = Cv dT
Kalor adalah energi yang mengalir atau berpindah karena
perbedaan temperatur. Kalor masuk/keluar ini
menyebabkan perubahan keadaan sistem (P,V, T, U, dsb.)
dQ = C dT
Usaha W merupakan mekanisme transfer energi antara
sistem
f
& lingkungannya.
f f dx
W   dW   PAdx   PdV  PV  P V f  Vi  mg
i i i
F=PA
Hukum I Termodinamika…
•    Hukum I Termodinamika

• Energi dalam suatu sistem berubah dari nilai awal Ui to a


ke suatu nilai akhir Uf karena panas Q dan kerja W:

U = Uf - Ui = Q - W

• Q positif ketika sistem menerima panas dan negatif jika


kehilangan panas. W positif jika kerja dilakukan oleh
sistem dan negatif jika kerja dilakukan pada sistem
Hukum I Termodinamika…(Beberapa
contoh penerapan)
• Proses Isobarik (Tekanan Tetap) untuk sistem gas ideal
f
Pi Pf
W   PdV  P V f  Vi  P 
i Ti T f
Tf

Q   C p dT
Ti a b
Tf

U   C p dT  P V f  Vi  Vo V1
Ti
V

• Proses Isokhorik (Volume Tetap) untuk sistem gas ideal


f
P
W   PdV  0 b Ti T f
i P1 
Tf Vi V f
U  Q  C V dT Po a
Ti V
Hukum I Termodinamika…(Beberapa
contoh penerapan..)
• Proses Isotermal (Temperatur Tetap)
untuk sistem gas idealP b
Tf

U   CV dT  0  Q  W
Ti a
V
Selanjutnya dari persamaan gas ideal
nRT C 0
PV  nRT  kons tan  P  
V V
f f
nRT Vf  Vf 
Q  W   PdV   dV  nRT ln   NkT ln 
i i
V  Vi   Vi 
Hukum I Termodinamika…(Beberapa
contoh penerapan..)
• Proses Adiabatik (tidak ada pertukaran
kalor) untuk gas ideal.
P
Q  0  U  W b

Selanjutnya dari persamaan gas ideal
 a
dU  CV dT V
nRT nRT
dW  PdV  dV  dV  CV dT
V V
dV C dT C
 V  ln V   V ln T  kons tan
V nR T nR
Proses Adiabatik (sambungan …)
• Mengingat
C p  CV  nR
CV  1 
CV   1  nR    
nR    1 
 1 
ln V    ln T  kons tan
   1 
ln TV  1  C  kons tan

• Dengan demikian
PV  1
V  C  kons tan  PV   C1  kons tan
nR
Contoh Gas Ideal

• The temperature of three moles of a monatomic


ideal gas is reduced from Ti = 540 K to Tf = 350 K
by two different methods. In the first method
5500 J of heat flows into the gas, while in the
second, 1500 J of heat flows into it.
In each case find:
(a) the change in the internal energy
(b) the work done by the gas.
  Hukum II Termodinamika

Pernyataan tentang aliran kalor / panas

Kalor mengalir secara spontan dari suatu


benda/zat yang berada pada temperatur yang
lebih tinggi ke suatu benda/zat yang berada pada
temperatur yang lebih rendah dan tidak dapat
mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya.
 MESIN KALOR

• Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang


menggunakan kalor/panas untuk melakukan
usaha/kerja.

• Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:

1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif


tinggi dari suatu tempat yang disebut reservoar panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan
kerja oleh working substance dari mesin, yaitu material
dalam mesin yang secara ktual melakukan kerja (e.g.,
campuran bensin-udara dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur
yang lebih rendah dari temperatur input ke suatu
tempat yang disebut reservoar dingin.
Skema Mesin Kalor

Gambar ini melukiskan skema


mesin kalor.
QH menyatakan besarnya input
kalor, dan subscript H
menyatakan hot reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor
yang dibuang, dan subscript C
merepresentasikan cold
reservoir.
W merepresentasikan kerja yang
dilakukan.
Mesin Kalor ….
• Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah mesin
kalor harus mengasilkan jumlah kerja yang besar dari
sekecil mungkin kalor input. Karenanya, efisiensi, e, dari
suatu mesin kalor didefinisikan sebagai perbandingan
antara kerja yang dilakukan oleh mesin W dengan kalor
input QH:
Kerja yg dilakukan W
e  (15. 1)
Input panas QH
• Jika kalor input semuanya dikonvesikan menjadi kerja,
maka mesin akan mempunyai efisiensi 1.00, karena W =
QH; dikatakan mesin ini memiliki efisiensi 100%. Apakah ini
mungkin?, kita kan lihat nanti.
Mesin Kalor ….
• Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip konservasi energi.
Sebagian dari kalor input QH diubah menjadi kerja W, dan
sisanya QC dibuang ke cold reservoir. Jika tidak ada lagi
kehilangan energi dalam mesin, maka prinsip konservasi
energi menghendaki bahwa:
QH = W + QC (15.2)
• Selesaikan persamaan ini untuk W kemudian masukkan
hasilnya ke dalam persamaan 15.1 akan menghasilkan
pernyataan lain untuk efisiensi e dari sebuah mesin kalor:
Q  QC Q
e H  1 C (15.3)
QH QH
Contoh 1: An Automobile Engine
• Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 22.0% dan
menghasilkan kerja sebesar 2510 J. Hitung
jumlah kalor yang dibuang oleh mesin itu.
• Solusi
Dari persamaan 15.1 untuk efisiensi e, diperoleh
bahwa QH = W/e. Substitusikan hasil ini kedalam
persamaan 15.2, akan diketahui bahwa jumlah
kalor yang dibuang adalah
W  1 
QC  QH  W   W  2510 J   1  8900 J
e  0.22 
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot
• Bagaimana membuat mesin kalor beroperasi
dengan efisiensi maksimum?

• Insinyur Prancis Sadi Carnot (1796–1832)


mengusulkan bahwa sebuah mesin kalor akan
memiliki efisiensi maksimum jika proses-proses
dalam mesin adalah reversibel (dapat balik).

• Suatu proses reversibel adalah suatu keadaan dimana kedua sistem


dan lingkungannya dapat kembali ke keadaan semula, sama persis
seperti sebelum terjadinya proses.
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot…
Prinsip Carnot : Sebuah alternatif penyataan
Hukum II Termodinamika

Tidak ada mesin non-reversibel yang beroperasi


antara dua reservoar pada suhu konstan dapat
mempunyai efisiensi yang lebih besar dari sebuah
mesin reversibel yang beroperasi antara
temperatur yang sama. Selanjutnya, semua mesin
reversibel yang beroperasi antara temperatur yang
sama memiliki efisiensi yang sama.
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot …
Tidak ada mesin Suatu sifat penting dari
nyata yang
beroperasi secara mesin Carnot adalah
reversibel. bahwa semua kalor
Akan tetapi, ide input QH berasal dari
mesin reversibel suatu hot reservoir
memberikan pada satu temperatur
standard yang tunggal TH dan semua
berguna untuk kalor yang dibuang QC
menilai performansi pergi menuju suatu
mesin nyata. cold reservoir pada
Gambar ini satu temperatur
menunjukkan sebuah tunggal TC.
mesin yang disebut,
Mesin Carnot, yang
secara khusus
berguna sebagai
model ideal.
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot

• Untuk mesin Carnot, perbandingan antara kalor
yang dibuang QC dengan kalor input QH dapa
dinyatakan dengan persamaan berikut:
QC TC
(15.4) 
QH TH
dengan TC dan TH dalam kelvins (K).
• Efisiensi mesin Carnot dapat dituliskan sebgai
berikut:
(15.5) QC TC
e  1  1
QH TH
Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum
yang mungkin dari suatu mesin kalor yang
beroperasi antara TC dan TH
Contoh: A Tropical Ocean as a Heat
Engine
• Air dekat permukaan laut tropis mempunyai temperatur
298.2 K (25.0 °C), sementara 700 m di bawah permukaan
mempunyai temperatur 280.2 K (7.0 °C). Telah diusulkan
bahwa air hangat sebagai hot reservoir dan air dingin sebagai
cold reservoir dari suatu mesin kalor. Tentukan efisiensi
maksimum dari mesin ini.
Contoh: A Tropical Ocean as a Heat
Engine…
• Solusi:
Efisiensi maksimum yang mungkin dari suatu mesin kalor,
adalah mesin Carnot yang beroperasi antara TC dan TH

Gunakan TH = 298.2 K danTC = 280.2 K ke dalam persamaan


15.5, diperoleh:

TC  280,2 K 
e  1  1    0.06(6%)
TH  298,2 K 

Anda mungkin juga menyukai