MIMI MARIANI
NIM : 702521010
Latar DAS Buol
DAS Prioritas 1
Belakang Perlu penanganan pada aspek
pemanfaatan dan pengelolaannya
secara terpadu telah mengalami penurunan
fungsi lingkungan. Hal ini
ditunjukkan dari berbagai
permasalahan air dan tanah
seperti air keruh; berwarna;
kelangkaan air saat musim
kemarau; serta banjir dan
longsor saat musim hujan.
Kabupaten Buol
Bagian utara Provinsi Sulawesi Tengah,
120° 50' 32.17" - 122° 11' 43.96" BT
0° 40' 32.50" sampai 1° 18' 45.93" LU
Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah
Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang segmentasi sungai berdasarkan
mutu sungai dan beban pencemarannya dukungan dalam hal
pengendalian kualitas air sungai.
2. Bagi instansi terkait, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi terkait kualitas air di Sungai Buol
kepada Instansi terkait, serta diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai daya dukung daerah aliran sungai.
KAJIAN TEORI • karakteristik morfologi yang berbelok-belok (meandering) hampir di sepanjang
ruas sungai khususnya pada bagian hilir.
Sungai Buol • Sudut bagian dalam belokan bervariasi mulai dari belokan (bagian dalam) ringan
bersudut sekitar 1700 sampai belokan berat bersudut sekitar 350.
• Dari beberapa kasus banjir yang terjadi belakangan ini, luapan dan genangan
justru sering terjadi di belokan sungai, yang disertai dengan proses penggerusan
pada sisi luar belokan.
Limbah Domestik,
Sumber Pencemar Limbah Industri,
Limbah Pertanian
Baku Mutu PP 22 Tahun 2021 Kelas II Parameter Air Sungai
1. Suhu
2. TSS
Daya Tampung Beban Pencemar 3. TDS
4. Kekeruhan
nilai yang menggambarkan kemampuan dari sumber air untuk 5. pH,
menerima suatu beban pencemaran dari berbagai sumber 6. BOD,
pencemar tanpa menjadikan sumber air ikut tercemar 7. COD
8. DO
9. Phosfat
Penetapan mutu air serta arah kebijakan pengendalian 10. Nitrat
pencemaran air 11. Nitrit
(Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup 01 Tahun 2010) 12. Amoniak
13. Sulfida
14. Khlorin
15. Minyak dan lemak
16. Deterjen sebagai MBAS
17. Fenol
18. Total Coliform.
Aktivitas Domestik, Industri dan Pertanian
KERANGKA BERPIKIR
Analisis Daya Tampung Sungai Buol
•Data Kecepatan sungai di tiap titik segmen •Profil Sungai Buol dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buol
•Data hidrolik sungai yaitu kedalaman, panjang, dan lebar.
•Titik sumber pencemar yg terdapat pada area industri dan titik asal
menyebar yang terdapat pada area pemukiman, perkebunan dan
pertanian.
•Data kualitas air berdasarkan uji laboratorium
Analisis Data
•Analisa Kualitas Air Sungai Buol
•Analisis Beban Pencemaran Sungai Buol
•Analisa Daya Tampung Beban Pencemar Sungai Buol
Sampel
Daya tampung pencemaran air Sungai Buol Daya tampung beban pencemaran air adalah
kemampuan air pada suatu sumber air,
untuk menerima masukan beban pencemaran
tanpa mengakibatkan air tersebut menjadi
tercemar.
Tehnik Pengumpulan Data
• Daya tampung bernilai positif (+) maka obyek masih mampu menampung
beban pencemaran yang masuk,
• Daya tampung bernilai negatif (-), maka obyek sudah tidak mampu
menerima beban pencemaran
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Periode Pengambilan Sampel
Segmen Titik Koordinat Periode
1 2 3
9,000.00
Segmen 1 5.325 mg/l
8,000.00
Segmen 2 3.242 mg/l-11.620 mg/l
7,000.00
6,000.00
Segmen 1 pada periode 1 mengalami TDS yang
5,000.00 tinggi pada karenakan terdapat meningkat
4,000.00 kontaminan yang berasal dari saluran-saluran
3,000.00 limbah rumah tangga atau industri yang bermuara
2,000.00 ke sungai
1,000.00
-
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
Segmen 2 bersifat air payau dimana kandungan
garamnya tinggi.
TSS Pengukuran TSS dilakukan secara Gravimetri.
Peraturan Pemerintah nomor 22 Tahun 2021.
800.00
700.00
standar mutu air kelas II yaitu 50 mg/l
600.00
500.00
-
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
TSS merupakan pasir halus dan lumpur
800.00
maupun jasad renik, terdiri dari padatan yang
KEKERUHAN600.00
700.00
disebabkan dari adanya erosi tanah yang
terbawa ke perairan
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
-
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
Pengukuran pH dilakukan secara Langsung
pH Peraturan Pemerintah nomor 22 Tahun 2021.
standar mutu air kelas II yaitu 7-9
10.00
9.00
8.00
Rata –rata tiap segmen 6,90 -8,10,
7.00
6.00
Parameter pH salah satu asal pemantauan kualitas air,
5.00 perubahan pH pada perairan akan mensugesti perubahan
4.00
serta kegiatan biologis. Bila kisaran pH 6,5 – 8,5
pertumbuhan organisme perairan bisa berlangsung
3.00
dengan baik
2.00
1.00
-
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
Peraturan Pemerintah nomor 22 Tahun 2021.
BOD standar mutu air kelas II DO
4.00 8.00
7.00
3.50
6.00
3.00
5.00
2.50 4.00
3.00
2.00
2.00
1.50 1.00
-
1.00 S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
0.50
-
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
COD Peraturan Pemerintah nomor 22 Tahun 2021.
standar mutu air kelas II yaitu 25 mg/l
S-1 Periode 1 dan S-2 periode 1 dan
2 COD TIDAK TERUKUR 50
45
pengelolaan 5
0
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
NO3 – N (Nitrat) NH3 – N (Amonia)
10.00
0.25
9.00
8.00
0.20
7.00
6.00
0.15
5.00
4.00
0.10
3.00
2.00 0.05
1.00
- -
1 2 3 4 5 6 7 8 S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
Pada Keadaan ini, diharapkan upaya menekan beban toksisitas amonia, dengan meningkatkan oksidasi sebagai
akibatnya proses nitrifikasi bisa berlangsung sempurna. Proses nitrifikasi sendiri adalah proses membarui
amonia sebagai nitrit atau nitrat. di proses ini hal yg paling diperlukan artinya kandungan oksigen terlarut (DO)
yang relatif, sebagai akibatnya mikroba pengurai dapat bekerja dengan optimal
NO2-N Nitrit merupakan bentuk peralihan antara
amonia serta nitrat, yang pembentukannya
1.00
0.95
sangatlah ditentukan oleh kandungan DO di
0.90 perairan. eksistensi nitrit menggambarkan
0.85
0.80
berlangsungnya proses biologis degradasi
0.75 bahan organik yang dikondisikan di perairan
0.70
0.65
khusunya yang memiliki kadar oksigen terlarut
0.60 yg sangat rendah
0.55
0.50
0.45
0.40 Pada konsentrasi DO yang tinggi,
0.35
0.30
pembentukan nitrit akan berlangsung
0.25 lebih cepat. Konsentrasi nitrit di perairan
0.20
0.15
yg mengandung DO lebih besar
0.10 cenderung membentuk zenit grafik
0.05
-0.00
konsentrasi Nitrit yang lebih tinggi,
-0.05 S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
seperti yang terlihat di bagian tengah
sungai di segmen 6. korelasi ini akan
ditunjukkan pada grafik
KLORIN
0.50 • kandungan Klorin melebihi baku mutu,
0.45
kemungkinan besar berasal dari aktifitas
pemupukan dan penggunaan pestisida yang
0.40 dilakukan di bagian hulu atau perkebunan
0.35
sawit, sehingga ketika hujan, pupuk dan racun
pestisida
0.30
0.05
-
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
DETERGEN
segmen 1 kandungan detergen rendah
0.80 karena di bagian hilir sungai buol masih
Banyak mangrove
0.70
-
1 2 3 4 5 6 7 8
Sulfida
1.00
0.90
0.80
0.70
Sulfida dihasilkan dari pembusukan bahan-bahan
0.60 organic yg mengandung belerang oleh bakteri anaerob,
0.50
sulfida juga didapatkan dari proses reduksi anaerob sulfat
oleh mikroorganisme, Senyawa ini mampu dari berasal
0.40 pelapukan material organik yg terjadi pada waktu hujan,
0.30
limbah industri, domestik serta pertanian.
0.20
0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
-
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8
STATUS MUTU
DAYA TAMPUNG
SEGMEN 1 (Hilir)
Status Mutu “CEMAR SEDANG” Nilai IP 5,41
Total Coliform; 1.45 total fosfat; 0.31 DO; 2.44 Suhu ; 1.05 TDS; 8.99
Fenol, 26.60 TSS; 14.98
Kekeruhan; 31.02
Melebihi Daya Tampung Sulfida ;
1. TDS = 476,02 Ton/hari 30.72
MBAS; 6.52
Kekeruhan; 35.42
Chlorine
bebas;
20.28 NO3-N;
0.36
Melebihi Daya Tampung NH3-N; 0.56
1. TDS = 4.386,23 Ton/hari NO2-N; 5.46 COD; 2.42 BOD; 1.66 pH; 0.73
Total Coliform; 1.15 total fosfat; 0.54 DO; 2.13 TDS; 0.67
Fenol; TSS, 25.49
22.83
Kekeruhan;
30.01
Sulfida ; 33.49
Melebihi Daya Tampung
1. TSS = 876,85 Ton/Hari Chlorine bebas; 25.08
2. Kekeruhan = 1.069,96 ton/hari pH; 0.21
BOD; 2.43
3. COD = 24,19 Kg/hari MBAS; 3.92 COD; 8.32
NO2-N;
4. NO2 –N = 102,46 kg/hari NO3-N; 0.40 NH3-N; 1.43 10.36
Total Coliform; 0.88 total fosfat; 0.70 DO; 2.15 Suhu ; 3.15 TDS; 0.60
Fenol, 22.83 TSS; 23.19
Kekeruhan; 22.89
Melebihi Daya Tampung Sulfida ; 52.80
1. TSS = 890,71 Ton/Hari
2. Kekeruhan = 842, 70 ton/hari
pH; 0.63
3. COD = 13,18 Ton/hari COD; 7.13
BOD; 1.66
4. NO2 –N = 215,39 kg/hari
5. Klorin = 529,49 kg/hari NO2-N; 11.83
NH3-N; 1.64
6. Detergen = 211,80 kg/hari NO3-N; 0.51
MBAS; 3.07
7. Sulfida = 2.480,54 Kg/hari Chlorine bebas; 23.45
Total Coliform; 0.91 total fosfat; 0.50 DO; 1.13 Suhu ; 2.62 TDS; 0.45
Fenol; 21.24 TSS; 16.50
Kekeruhan; 19.49
pH; 0.94
BOD; 3.10
COD; 7.42
Total Coliform; 1.45 total fosfat; 0.76 DO; 1.65 Suhu ; 3.67 TDS; 0.81
Fenol; 21.24 TSS; 21.82
Kekeruhan;
12.43
pH; 0.73
BOD; 2.20
COD; 3.72
Total Coliform; 0.86 total fosfat; 0.32 DO; 0.99 Suhu ; 1.57 TDS; 0.69 Kekeruh
an;
Fenol; 21.24 TSS; 10.07 11.46
pH; 0.94
BOD;
2.31
COD; 4.88
NO2-N; 13.62
Sulfida ; 48.75
Melebihi Daya Tampung NH3-N;
0.24
Total Coliform; 0.91total fosfat; 0.50 DO; 0.97 Suhu ; 1.05 TDS; 1.06 TSS; 7.10
Kekeru
Fenol; 21.24 han;
9.21
pH;
1.36 NH3-
BOD; N; 0.46
2.35 NO3-
COD;N; 0.31
2.73
NO2-N; 6.17
Chlorine bebas; 23.07