Anda di halaman 1dari 19

PSAK 48

Penurunan Nilai
Asset
Kelas I - AKM 2
Anggota Kelompok

Lintang Kinasih Diandra Rosiana L.


20312325 20312352
Khairunnisa Zilva Mahdya
20312317 20312343

PSAK 48
Pendahuluan
1. Permintaan Tanggapan
Outline 2. Perbedaan PSAK 48 2013 dengan 2009

Presentation 3. Perbedaan dengan IFRS


4. Aset yang Tidak Mengalami Penurunan Nilai pada PSAK

DAFTAR ISI 48
5. Aset yang Mengalami Penurunan Nilai
6. Konsep dan Istilah Penting
7. Informasi yang Dipertimbangkan
8. Rugi Penurunan Nilai Unit Penghasil Kas
9. Pembalikan Rugi Penurunan Nilai
10. Pengungkapan
11. Pengukuran Nilai Wajar

PSAK 48
Pendahuluan
Ruang Lingkup
Berlaku untuk aset keuangan yang dikelompokkan sebagai investasi pada entitas anak dan
ventura bersama yang disajikan dengan metode biaya dalam laporan keuangan tersendiri seperti
yang dijelaskan dalam PSAK 4
Definisi
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
(Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar)
PERMINTAAN TANGGAPAN
Penerbitan ED PSAK 48 (2013): Penurunan Nilai Aset bertujuan untuk meminta tanggapan
atas seluruh pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK 48 (2013) tersebut.
Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal yang diharapkan
masukannya:
1.Alokasi goodwill pada unit penghasil kas (paragraf 80)
• Menunjukkan tingkat terendah dalam entitas
• Tidak lebih besar dari segmen operasi
2. Pengungkapan (paragraf 125)

• Jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) dan apakah jumlah


terpulihkan aset (unit penghasil kas) merupakan nilai wajarnya dikurangi
biaya untuk menjual atau nilai pakainya
• Jika jumlah terpulihkan adalah nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
PERMINTAAN TANGGAPAN
3. Perbedaan nilai wajar dan nilai pakai (paragraf 53A)
• Nilai pakaimencerminkan dampak dari faktor-factor yang mungkin spesifik untuk entitas dan tidak dapat
diterapkan secara umum
• Nilai wajar tidak mencerminkan faktor-factor berikut ini
- nilai tambah yang diperoleh dari pengelompokan asset
- sinergi antara aset yang diukur dan aset lainnya
- manfaat pajak atau beban pajak yang spesifik untuk pemilik aset saat ini.

4. Tanggal efektif dan ketentuan transisi (paragraf 133)


•Ketentuan transisi ED PSAK ini adalah prospektif. Hal ini mengacu pada ketentuan transisi PSAK 68:
Pengukuran Nilai Wajar yang merupakan adopsi dari IFRS 13 dengan ketentuan transisi prospektif, tidak
mengijinkan penerapan dini, dan berlaku efektif 1 Januari 2015

5. Penerapan dini (paragraf 134)


•Ketentuan transisi IAS 36 Impairment of Assets menganjurkan penerapan din
•Opsi penerapan dini tidak ditawarkan dengan pertimbangan keselarasan
penerapan (pemberlakuan efektif) antara PSAK 48 dengan PSAK/ISAK lain
yang juga akan berlaku efektif 1 Januari 2015.
Perbedaan dengan IFRS
PSAK 48 (2013): Penurunan Nilai Aset mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 36 Impairment of Assets per efektif
1 Januari 2014, kecuali:
• IAS 36 paragraf 2 menjadi PSAK 48 paragraf 02, pada PSAK 48 tidak mengecualikan asset biolojik.
• IAS 36 paragraf 4 (a) menjadi PSAK 48 paragraf 04 (a) dengan memberikan tambahan penjelasan entitas anak
yang dicatat dengan metode biaya dalam laporan keuangan tersendiri sesuai PSAK 4.
• IAS 36 paragraf 12 (h) menjadi PSAK 48 paragraf 12 (h) tentang sumber informasi penurunan nilai atas entitas
anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas dengan memberikan tambahan penjelasan entitas tersebut
dicatat dengan metode biaya dalam laporan keuangan tersendiri sesuai PSAK 4.
• IAS 36 paragraf 12 (h) (i) tentang sumber informasi penuruna
nilai dalam laporan keuangan tersendiri tidak diadopsi.
5. IAS 36 paragraf 139 menjadi PSAK 48 paragraf 134 tentang tanggal
efektif tidak relevan.
6. IAS 36 paragraf 140 A-J tidak diadopsi karena tidak relevan.
PSAK 48 diterapkan untuk akuntansi
penurunan nilai terhadap semua aset, kecuali:
• Persediaan (lihat PSAK 14);
• Aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK 34);
• Aset pajak tangguhan (lihat PSAK 46);
• Aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja);
• Aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran;
• Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat PSAK 13:
Properti Investasi);
• Biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang timbul dari
hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang
termasuk dalam ruang lingkup (PSAK 28: Kontrak Asuransi)
• Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: (Aset
Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan).
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami
Penurunan Nilai
Disajikan dalam laporan keuangan tersendiri berdasarkan metode biaya untuk
investasi pada:
• Dividen dari entitas anak
• entitas asosiasi
• ventura bersama

Pengukuran Jumlah Terpulihkan adalah


Pengukuran nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
Uji Penurunan Nilai Impairment Test

Konsep Dan Rugi Penurunan Nilai


Jumlah Tercatat
Impairment Losses

Istilah Penting
Carrying Amount

Jumlah Terpulihkan Recoverable Amount

Jumlah Tersusutkan Depreciable Amount

Nilai Pakai Value in Use

Indo - English Nilai Wajar dikurangi Fair Value less Costs to Sell (FV-C2S)

biaya pelepasan Cash Generating Unit (CGU)

Unit Penghasil Kas (UPK) Costs of Disposal

Biaya Pelepasan Corporate Assets

Aset Korporat Goodwill

Goodwill
Nilai Wajar Dikurangi Biaya Pelepasan
Biaya pelepasan aset, selain dari biaya yang telah diakui sebagai liabilitas,
adalah pengurang dalam mengukur nilai wajar dikurangi biaya pelepasan.

Contoh biaya tersebut adalah biaya hukum, materai dan pajak transaksi sejenis,
biaya pemindahan aset, dan biaya tambahan langsung untuk menjadikan aset
dalam kondisi siap dijual. Namun, imbalan akibat pemutusan kontrak kerja
(seperti dijelaskan di PSAK 24: Imbalan Kerja)

Nilai Pakai
Nilai wajar berbeda dengan nilai pakai. Nilai wajar mencerminkan asumsi yang
digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset
Informasi Yang
Dipertimbangkan
• Nilai pasar aset telah
meningkat secara signifikan
• Perubahan signifikan dalam hal
teknologi, pasar, ekonomi dan
lingkup hukum.
• Perubahan suku bunga
• Jumlah tercatat aset neto entitas
melebihi kapitalisasi pasarnya
RUGI PENURUNAN NILAI UNIT PENGHASIL KAS
Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai sesuai dengan dengan paragraph 99, entitas tidak mengurangi jumlah tercatat
aset dengan jumlah yang tertinggi dari:
• nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual pelepasan (jika dapat ditentukan)
• nilai pakainya (jika dapat ditentukan diukur)
• nol
Jumlah rugi penurunan nilai yang seharusnya dialokasikan pada aset tersebut menjadi dialokasikan prorata pada aset lain
dari unit (kelompok unit)

PSAK 48
PEMBALIKAN RUGI PENURUNAN NILAI
Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah
diakui atas aset (selain goodwill) pada periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi
atau mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan minimal indikasi berikut
ini:
• Terdapat indikasi yang dapat diobservasi bahwa nilai pasar aset telah meningkat secara signifikan
selama periode.
• Perubahan signifikan yang berdampak menguntungkan bagi entitas telah terjadi selama periode, atau
akan terjadi dalam waktu dekat, dalam hal teknologi, pasar, kondisi ekonomi maupun hukum tempat
entitas beroperasi atau pasar tempat aset itu digunakan.
• Suku bunga pasar atau tingkat pengembalian investasi pasar yang lain telah turun selama periode itu,
dan penurunan itu akan mempengaruhi tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung nilai
pakai aset sehingga meningkatkan jumlah terpulihkan secara material.

PSAK 48
Pengungkapan
• Jumlah tercatat goodwill yang dialokasikan pada unit (kelompok
E STIMASI YANG unit)
DIGUNAKAN UNTUK
• Jumlah tercatat aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas
MENGUKUR JUML AH
yang dialokasikan pada unit (kelompok unit).
T ER PULIHKAN UNIT
PE NGHAS IL KAS YANG
• Dasar penentuan jumlah terpulihkan unit (kelompok unit), yaitu nilai
MENGANDUNG GOODWILL
pakai atau nilai wajar dikurangi biaya pelepasan.
ATAU AS ET TAKB ERW UJUD
DE NGAN UMUR MANFAAT
T IDAK TER B ATAS . • Jika jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) didasarkan atas nilai pakai

• Jika jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) didasarkan pada nilai


wajar - biaya untuk menjual pelepasan, maka diungkapkan
metodologi teknik penilaian.

PSAK 48
PENGUKURAN NILAI WAJAR
Asumsi utama adalah hal hal yang sangat berpengaruh terhadap jumlah terpulihkan unit . Penjelasan pendekatan
manajemen dalam menetapkan nilai yang dipakai untuk setiap asumsi utama, apakah nilai tersebut mencerminkan
pengalaman masa lalu atau konsisten dengan informasi dari sumber eksternal dan bagaimana dan mengapa hal itu
berbeda dari pengalaman masa lalu atau informasi dari sumber eksternal.
Informasi berikut juga diungkapkan:
• periode arus kas yang diproyeksikan manajemen.
• tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasikan proyeksi arus kas.
• tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas

PSAK 48
Terima kasih.
Semoga harimu indah!

Anda mungkin juga menyukai