Anda di halaman 1dari 20

DEPRESIASI DAN

NILAI PENYUSUTAN
Disusun oleh:
Kelompok 8
KELOMPOK 8
• Elika Winastri Hallasaputri 1201715056
• Ayutyas Istiqomah 1201715059
• Ririd Yunita Andini 1201715061
• Ryska Cahya Sekarani 1201715062
Definisi Depresiasi dan Penurunan Nilai
• Depresiasi sering disebut dengan penyusutan yang merupakan penurunan
nilai dari suatu aktiva tetap karena waktu dan pemakaian.
• Aktiva tetap yang mengalami penyusutan antara lain:
– mesin
– kendaraan
– mebel
– bangunan
• Tanah merupakan satu-satunya aktiva tetap yang tidak mengalami
penyusutan meskipun digunakan selama bertahun-tahun.
Definisi Depresiasi dan Penurunan Nilai

• Depresiasi perlu dilakukan karena aktiva tetap yang digunakan dari tahun ke
tahun akan menyusut karena mengalami penurunan nilai fungsi.
• Dalam pencatatan akuntansi, depresiasi atau penurunan nilai mengenal dua
istilah, yakni:
– Beban Penyusutan
penggunaan atas manfaat dari aktiva tetap yang diakui
– Akumulasi Penyusutan
kumpulan beban penyusutan secara periodik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusutan :
• Harga Perolehan
biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan aktiva tetap, yang mencakup harga
beli ditambah biaya-biaya lain, misalnya biaya pemasangan, biaya transportasi,
biaya perakitan.
• Nilai Residu
taksiran nilai sisa dari aktiva tetap setelah digunakan.
• Harga Buku
harga saat aktiva diperoleh, dimana harga perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan aktiva tetap selama umur ekonomisnya.
• Umur Ekonomis
perkiraan usia pemakaian aktiva tetap
Metode Depresiasi
Menentukan cara dalam mengalokasikan penyusutan nilai aset secara
sistematis selama periode masa manfaat aset

1. Metode Garis Lurus


Untuk menghitung biaya depresiasi digunakan rumusan sebagai berikut:

Depresiasi=( Nilai Aktiva – Residu ) / Taksiran Umur Manfaat

Metode garis lurus akan menghasilakan pembebanan yang konstan


selama masa manfaat aset bila estimasi nilai residu aset tidak berubah dan
tidak terjadi penurunan nilai aset
Metode Depresiasi
2. Metode Pembebanan
memberikan pembebanan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahun-
tahun awal dari umur aset dan pembebanan yang rendah pada tahun-tahun
akhir.Dua metode yang seringkali digunakan entitas dalam pembebanan
menurun adalah:

 Metode jumlah angka tahun (sum of the digits method)


metode depresiasi yang dihasilkan dari penghapusbukuan yang bersifat
menurun di mana biaya depresiasi tahunan ditentukan dengan mengalikan
biaya depresiasi dengan fraksi tahun sebagai tarif pembebanan depresiasi.
Untuk menghitung biaya depresiasi digunakan rumusan sebagai berikut :
Biaya Depresiasi = Fraksi Depresiasi x (Nilai Perolehan Aset-Nilai
Residu).
Metode Depresiasi

 Metode Saldo Menurun (declining balance method)


metode yang membebankan depresiasi dengan nilai yang lebih tinggi
pada awal periode dan secara gradual akan berkurang pada tahun-tahun
selanjutnya. Untuk menghitung biaya depresiasi digunakan rumusan sebagai
berikut :
Biaya depresiasi = Nilai Buku Awal Tahun x Tarif Saldo Menurun
Metode Depresiasi

3. Metode unit produksi


Metode ini mengasumsikan pembebanan depresiasi sebagai fungsi dari
penggunaan atau produktivitas aset, bukan dilihat dari waktu penggunaan
aset. Berdasarkan metode ini umur dari aset akan didepresiasikan
berdasarkan jumlah output yang diproduksi (unit produksinya) atau
berdasarkan input yang digunakan (seperti jam kerja). Untuk menghitung
biaya depresiasi dengan metode unit pro
duksi digunakan rumusan sebagai berikut:
Depresiasi =( Produksi yang dihasilkan / Taksiran Kemampuan
Berproduksi ) x Nilai Terdepresi
Penurunan Nilai
Penurunan nilai dari aset merupakan suatu kondisi di mana nilai tercatat dari
aset (carrying amount) melebihi jumlah terpulihkan (recoverable amount).
Indikasi Penurunan Nilai
PSAK 48 (revisi 2009) penurunan nilai aset menyatakan bahwa pada setiap akhir periode pelaporan,
suatu entitas harus menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai, entitas harus
memperhitungkan minimum hal-hal berikut ini :

 Informasi dari sumber-sumber eksternal, antara lain sebagai berikut :


1. Selama periode tersebut, nilai pasar aset telah turun secara signifikan
lebih dari yang diharapkan sebagai akibat dari berjalannya waktu atau
pemakaian normal.
2. Perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup
hukum tempat entitas beroperasi atau di pasar tempat aset dikaryakan,
yang berdampak merugikan terhadap entitas, telah terjadi selama
periode tersebut, atau akan terjadi dalam waktu dekat.
3. Suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar dari investasi telah
meningkat selama periode tersebut, dan kenaikan tersebut mungkin
akan memengaruhi tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung
nilai pakai aset dan menurunkan nilai terpulihkan aset secara material.
4. Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.
Indikasi Penurunan Nilai

 Informasi dari sumber-sumber internal, antara lain sebagai berikut :

1. Terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset.


2. Telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan signifikan
yang berdampak merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau
cara, suatu aset digunakan atau diharapkan akan digunakan.
3. Terdapat bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa
kinerja ekonomi aset lebih buruk, atau akan lebih buruk, dari yang
diharapkan.
4. Untuk suatu investasi dalam entitas anak, entitas asosiasi dan
pengendalian bersama.
Indikasi Penurunan Nilai

 Entitas juga harus melakukan hal berikut :


1. Menguji penurunan nilai aset takberwujud dengan masa manfaat tidak
terbatas atau aset takberwujud yang belum dapat digunakan,secara
tahunan, terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai,dengan
membandingkan nilai tercatatnya dengan jumlah terpulihkannya.
2. Menguji penurunan nilai goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi
bisnis secara tahunan.
Pengukuran Penurunan Nilai

Adanya indikasi penurunan nilai maka harus dilakukan pengujian atas


penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya penjualan
dengan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya penjualan adalah jumlah
yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasil kas
dalam transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan berkehendak bebas
tanpa tekanan, dikurangi biaya pelepasan aset. Sedangkan nilai pakai
adalah nilai kini dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima dari
suatu aset atau unit penghasil kas.
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

Rugi penurunan nilai aset yang tidak direvaluasi diakui dalam laporan
laba tugi komprehensif. Namun demikian, kerugian penurunan nilai atas aset
revaluasian diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian
penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang
sama. Setelah pengakuan penurunan nilai, beban penyusutan(amortisasi)
aset disesuaikan di masa depan untuk mengalokasikan nilai tercatat aset
revisian, setelah dikurangi nilai sisa (jika ada), secara sistematis selama sisa
masa manfaatnya.
Penurunan Nilai Pada Unit Penghasil Kas
Unit Penghasilan Kas (UPK) aset adalah kelompok terkecil dari aset yang
termasuk aset tersebut dan menghasilkan arus kas masuk yang independen dari
arus kas masuk dari aset atau kelompok aset lain. Jika terdapat indikasi bahwa
suatu aset turun nilainya, jumlah terpulihkan aset individual, entitas menentukan
nilai terpulihkan dari UPK yang mana tercakup (set dari unit penghasil kas).
 Goodwill
Goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis harus sejak tanggal
akuisisi, dialokasikan pada setiap unit penghasil kas pihak pengakuisisi, atau
kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi
kombinasi. Rugi penurunan nilai dialokasikan untuk menurunkan jumlah tercatat
dari aset dengan tahapan sebagai berikut :
1. Menurunkan jumlah tercatat dari goodwill yang telah dialokasikan pada UPK.
2. Mengalokasikan pada aset lainnya pada UPK secara prorata dari jumlah
tercatat pada masing-masing aset dalam UPK.
Penurunan Nilai Pada Unit Penghasil Kas
 Aset Korporat
Aset korporat termasuk aset kelompok atau divisi seperti bangunan
kantor pusat atau divisi dari entitas, perlengkapan EDP, atau pusat
penelitian. Jika sebagian dari jumlah tercatat aset korporat, adalah sebagai
berikut :
1. Dapat dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten terhadap unit
tersebut.
2. Tidak dapat dialokasikan pada suatu dasar yang layak dan konsisten ke
unit.
Pemulihan Rugi Penurunan Nilai
Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai
yang telah diakui pada periode-periode sebelumnya untuk aset goodwill
mungkintidak ada lagi atau mungkin telah menurun, entitas
mempertimbangkan, minimal, indikasi berikut ini :

 Informasi yang bersumber dari luar, antara lain sebagai berikut :

1. Nilai wajar aset meningkat secara signifikan selama periode tersebut.


2. Perubahan signifikan dengan dampak menguntungkan untuk entitas telah
terjadi selama periode tersebut.
3. Suku bunga pasar dan tingkat pengembalian investasi pasar yang lain telah
turun selama periode itu.
Pemulihan Rugi Penurunan Nilai

 Informasi yang bersumber dari dalam, antara lain sebagai berikut :

1. Perubahan signifikan dengan dampak menguntungkan bagi entitas telah


terjadi selama periode tersebut.
2. Bukti tersedia dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja
ekonomi aset lebih baik atau akan lebih baik dari yang diharapkan
TRIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai