Anda di halaman 1dari 24

Kepemimpinan

dalam menghadapi
SDG’s
Lecture:
Dr. H. Muhammad Alwy Arifin, M. Kes.

Made by:
Graciatri Rappun Salman
K011211238
Kepemimpinan & Berpikir Sistem C
Outline of Contents
Article Review 1
“Peran Green economy dan Green Leadership dalam 01
Mendukung Kelestarian Lingkungan”
Article Review 2
“Keberlanjutan Sistem Penyediaan Air Minum Pedesaan
Berbasis Masyarakat”
02
Article Review 3
“Peran Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19”
03
Article Review 4
“Kepemimpinan Politik Lokal untuk Pengelolaan Hutan
Berkelanjutan: Kasus di Provinsi Riau”
04
Article Review 5
“ Pengaruh Kepemimpinan Pendidikan di Era Revolusi
Digital Industri 5.0 di Masa Pandemi “
05
Article Review 1:
“Peran Green economy dan Green
Leadership, dalam Mendukung
Kelestarian Lingkungan”

SDG’s: Energi bersih dan terjangkau, Penanganan


Perubahan Iklim, kota dan pemukiman yang berkelanjutan
serta Industri inovasi dan infrastuktur.

Sitasi: Agustinus, J. W. 2022. Peran Green economy dan Green Leadership,


dalam Mendukung Kelestarian Lingkungan. TarFomedia, 3(2), 20-27.
GREEN ECONOMY
Green economy (ekonomi hijau) adalah salah satu perwujudan pencapaian tujuan
SDG’s.

Green economy/Ekonomi hijau meningkatkan ekonomi yang menghasilkan


peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial, sekaligus secara
signifikan mengurangi risiko dan kelangkaan ekologi.

Ekonomi hijau adalah salah satu bidang multidisiplin yang terdiri dari elemen
sosial, lingkungan, dan ekonomi yang keseimbangannya menjadikan ekonomi
berkelanjutan
GREEN ECONOMY & LEADERSHIP
Dalam penerapan ekonomi hijau diterapkan teori mengenai kepemimpinan dan
perilaku organisasi. Teori ini dapat dipahami melalui hubungan pemimpin dan
anggotanya dalam konteks ekonomi hijau.

Kemampuan kepemimpinan yaitu membimbing, memotivasi, dan mengintegrasikan


akan sulit dilakukan apabila pemimpin atau peran kepemimpinan tidak maksimal.
Kontribusi tersebut tidak hanya dilakukan untuk keuntungan hari ini, namun
diperlukan pengembangan jangka Panjang organisasi mereka harus dapat berubah,
beradaptasi, dan tumbuh.
GREEN LEADERSHIP
Kepemimpinan hijau atau green Oleh karena itu diperlukan seorang
leadership menjadi sebuah istilah yang pemimpin yang memilki visi kuat dan
tidak asing bagi kita ketika peran tegas terhadap keberpihakan pelestarian
seorang pemimpin yang berwawasan lingkungan. Dengan terlaksanaya
pada kepedulian terhadap lingkungan; ekonomi hijau maka diharapkan dapat
tidak hanya mengejar keuntungan semata memberikan manfaat secara lebih luas ke
namun juga memiliki kepedulian masyarakat. Kepemimpinan hijau dan
terhadap pemeliharaan lingkungan yang ekoomi hijau merupakan upaya yang
lestari. harus dilakukan untuk mencapai semua
tujuan SDG’s.
Article Review 2:
“Keberlanjutan Sistem Penyediaan Air
Minum Pedesaan Berbasis Masyarakat”

SDG’s: Air Bersih dan Sanitasi Layak

Sumber: Swastomo, A. S., & Iskandar, D. A. 2021. Keberlanjutan Sistem Penyediaan Air
Minum Pedesaan Berbasis Masyarakat. Jurnal Litbang Sukowati: Media Penelitian dan
Pengembangan, 4(2), hal. 14-27.
PAMSIMAS
Pemenuhan kebutuhan air merupakan salah satu prioritas dunia yang telah
menjadi agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Pemerintah secara
ambisisus pada RPJMN 2015—2019 menargetkan pada akhir tahun 2019
cakupan akses air minum layak secara menyeluruh di Indonesia mencapai
100%.

Pemerintah menciptakan program guna memenuhi memenuhi kebutuhan


layanan dasar yang tidak terlayani oleh sistem publik pada wilayah perdesaan
yaitu Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(Pamsimas).

Kepemimpinan warga secara mandiri melalui program pamsimas berhasil


mengatasi masalah air mereka yaitu dengan membangun sarana air bersih
dengan dana desa.
KEPEMIMPINAN & PAMSIMAS
Seorang pemimpin harus dapat menjalankan kepemimpinannya agar program
yang sudah dikerjakan dapat tetap berlanjut. Keberlanjutan dalam program ini
diartikan sebagai upaya dan kegiatan penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan yang dilakukan untuk dapat memberikan manfaat dan pelayanan
kepada masyarakat pengguna secara terus menerus

Seorang pemimpin dan anggotanya yang memiliki komitmen yang tinggi dalam
melakukan layanan dan kerja tim yang efektif dalam pengelolaan menjadikan
SPAM desa dapat terus beroperasi dan memberikan kepuasan kepada
masyarakat pelanggan selain itu kepemimpinan yang mendukung dan aktif
dalam merespon kebutuhan masyarakat menjadikan penyediaan air minum dan
lembaga pengelola dapat berjalan dan berkinerja baik.
KEPEMIMPINAN & PAMSIMAS
Tidak adanya aktor yang mampu Keberlanjutan SPAM Desa sangat dipengaruhi
menggerakkan dan mencari solusi yang oleh modal sosial dan modal manusia yang
baik menyebabkan kurang baiknya dimiliki. Faktor modal sosial yang
kepemimpinan di ke dua desa sehingga mempengaruhi berupa jaringan hubungan sosial
kelembagaan pengelola hanya menunggu yang kuat, kepercayaan yang tinggi, dan
bantuan untuk mengoperasionalkan adanya norma aturan, sedangkan faktor modal
SPAM kembali dan lembaga tidak manusia yang berpengaruh berupa motivasi,
berjalan. Hal ini ditambah lagi kurangnya komitmen, efektivitas tim kerja dan
kepedulian pemangku wilayah desa kepemimpinan. Oleh karena itu, program air
terahdap permasalahan SPAM desa bersih ini memerlukan keberlanjutan agar
permasalahan air bersih dapat terselesaikan.
Program ini dapat berjalan apabila terdapat
pemimpin yang baik dan kepemimpinan yang
baik di masyarakat.
Article Review 3:
“Peran Pemerintah Daerah dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan pada
Masa Pandemi Covid-19”

SDG’s: Pendidikan Berkualitas

Sumber: Sulaji, W. 2022. Peran Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19. University Of Bengkulu Law
Journal, 7(2), hal. 146-157
Pendidikan era Pandemi Covid -19
Pendidikan merupakan salah satu elemen penting yang dapat ikut menentukan
kualitas sumber Pendidikan merupakan salah satu elemen penting yang dapat
ikut menentukan kualitas sumber daya manusia secara global.

Pendidikan yang berkualtas menjadi salah satu tujuan dari Sustainable


Development Goals (SDGs). Pendidikan berkualitas yaitu dengan menjamin
kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatan kesempatan
belajar sepanjang hayat untuk semua. Dalam era ini pendidikan berkualitas
memiliki tantangan ketika menghadapi fenomena yang tidak diinginkan
masyarakat secara global yaitu Pandemi Covid-19.
Kepemimpinan Pendidikan era Pandemi
Covid -19
Kementrian sebagai pemimpin tertinggi haru menjalankan peran kepemimpinan
yaitu mengambil keputusan yang tepat. Setiap upaya dan kebijakan dari
Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan akan
mempengaruhi jalannya pendidikan di Indonesia.
Hasil kepemimpinan kementerian berupa suatu kebijakan yang akan menjadi
tumpuan bagi pemimpin-pemimpin di bawahnya yaitu pemerintahan daerah.
Selama masa pandemi covid-19, kementerian mengalami tekanan dalam
mengambil kebijakan terkait peningkatan kualitas pendidikan Indonesia
ditengah kondisi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Kepemimpinan Pendidikan era Pandemi
Covid -19
Kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi ini
memunculkan berbagai permasalahan di daerah mengingat perbedaan kondisi
daerah yang ada di Indonesia. Pemimpin seharusnya dapat mengambil tindakan
yang tepat dan sehingga tidak terjadi perbedaan kebijakan di masing-masing
pemerintah daerah dalam bidang pendidikan dimasa pandemi Covid-19.
Kebijakan yang diambil pemerintah daerah pada penelitian ini adalah
pemerintah daerah Bengkulu tentunya tetap mengikuti anjuran dari pemerintah
pusat terkait dengan upaya pencegahan pandemi covid-19. Hal ini juga berlaku
untuk daerah-daerah lainnya yang tentunya memliki kebijakan yang tetap
mengikuti anjuran pemerintah namun dengan tetap menyesuaikan kondisi pada
daerah masing-masing
Kepemimpinan Pendidikan era Pandemi
Covid -19
Kepemimpinan akan sangat memengaruhi anggota di bawahnya. Keputusan
yang tepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan demi mewujudkan tujuan
SDG’s merupakan penerapan kepemimpinan.

Hal ini, disebabkan, perkembangan pandemi Covid-19 tidak dapat diprediksi.


Dari kebijakan yang akan ditetapkan oleh pemerintah daerah, perlindungan bagi
pelajar untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang baik tanpa membahayakan
kesehatan pelajar dan guru, harus menjadi bahan pertimbangan oleh pengambil
kebijakan. Sehingga tujuan SDG’s dapat tercapai meskipun dalam kondisi
pandemi covid-19 yaitu pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan merata
bagi semua orang.
Article Review 4:
“Kepemimpinan Politik Lokal untuk
Pengelolaan Hutan Berkelanjutan: Kasus
di Provinsi Riau”

SDG’s: Penanganan Perubahan Iklim

Sumber: Tinov, T., Marta, A., Asrida, W., Hasanuddin, H., & Ishak, I. 2022.
Kepemimpinan Politik Lokal untuk Pengelolaan Hutan Berkelanjutan: Kasus di Provinsi
Riau. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 21(1), 85-94.
Pengelolaan Hutan
Pengelolaan hutan menjadi isu yang menarik untuk dibahas karena berkaitan
erat perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu dalam
penanganan perubahan iklim. Salah satu masalah nyata dalam Buruknya
pengelolaan hutan terjadi di Provinsi Riau. Banyak kejadian terjadi seperti
deforestasi dan degradasi hutan, serta masalah tenurial dan konflik kehutanan.

Pengelolaan hutan yang baik dan bertanggung jawab akan mendukung


terwujudnya penanganan perubahan iklim, dan sebaliknya apabila hutan dikelola
dengan tidak baik, maka akan merusak lingkungan dan terjadinya perubahan
iklim. Hal ini berkaitan juga dengan penerapan kepemimpinan pemimpin dalam
menanggapi hal tersebut.
Kepemimpinan Politik Lokal dalam
Pengelolaan Hutan
Pengelolaan hutan merupakan salah hal yang dikerjakan oleh pemimpin politik
di daerah tersebut. Turyahabwe et al. dalam Martin-Garcia dan Diez (2012:72)
mengemukakan pengelolaan hutan ditentukan oleh peranan kepemimpinan sipil
dan politik sehingga semua pihak dapat berpartisipasi.

Peran kepemimpinan politik lokal dalam pengelolaan hutan di Provinsi Riau


dilakukan dengan melakukan beberapa strategi yaitu: pertama, perencanaan
pengelolaan hutan, Strategi berikutnya yaitu pencegahan dan penyelesaian
konflik kehutanan, Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Riau juga
mengikutsertakan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla
dengan pembentukan relawan “Masyarakat Peduli Api”.
Kepemimpinan Politik Lokal dalam
Pengelolaan Hutan
Terakhir, adalah rehabilitasi hutan dan lahan kritis. Hutan dan lahan kritis di
Provinsi Riau menjadi fokus permasalahan yang harus diselesaikan
Oleh karena itu, kepemimpinan politik mengambil langkah strategi dalam
pengelolaan hutan yang dimulai dari melakukan perencanaan pengelolaan hutan,
pencegahan dan penyelesaian konflik kehutanan, mengambil kebijakan
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta melakukan rehabilitasi hutan
dan lahan kritis. Namun strategi dari kepemimpinan politik belumlah optimal
disebabkan oleh komitmen yang masih lemah dari kepemimpinan politik dalam
pengelolaan hutan. Sehingga SDG’s belum dapat tercapai apabila kepemimpinan
masih lemah.
Article Review 5:
“Pengaruh Kepemimpinan Pendidikan di
Era Revolusi Digital Industri 5.0 di Masa
Pandemi”

SDG’s: Pendidikan Berkualitas

Sumber: Siagian, A. O., & Wibowo, A. U. (2021). Pengaruh Kepemimpinan


Pendidikan di Era Revolusi Digital Industri 5.0 di Masa Pandemi. Jurnal Ilmu
Agama dan Pendidikan Agama Buddha, 3(2).
Era Revolusi Industri 5.0
Era Revolusi Industri 5.0 ditandai oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence), super
komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi dan lainnya yang
terkadang berada di luar nalar. Tak lepas juga pendidikan yang merupakan pondasi dan atap
peradaban masyarakat. Dari situ tentunya dunia pendidikan dilapangan yang menjadi
kebijakan kependidikan/ Kepala Sekolah mampu dan terbuka dengan tatanan zaman yang
sedang berlaku.

Saat ini masyarakat menuntut sekolah atau Lembaga pendidikan mampu mengantarkan
peserta didiknya siap bersaing dalam dunia masyarakat. Sedangkan kebutuhan global
cenderung menggiring pendidikan untuk mampu bersaing dalam dunia kerja secara global.
Tantangan revolusi industry kelima ini harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh
pemangku kepentingan di lingkungan Pendidikan agar mampu meningkatkan daya saing
bangsa Indonesia di tengah persaingan global.
Kepemimpinan Pendidikan
Pemimpin berperan sebagai komando yang memberi tauladan terhadap kebijakan/
keputusan. Kepala sekolah adalah merupakan bagi guru, pegawai dan murid. Sedangkan
guru adalah pemimpin pendidikan yang mempengaruhi para murid untuk melakukan
kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran

Kepemimpinan pendidikan merupakan yang memimpin/menggerakan sebuah perubahan


dalam dunia pendidikan guna memanusiakan manusia secara utuh. Kepemimpinan
pendidikan dalam hal ini Kepala Sekolah/Pimpinan Lembaga Pendidikan, secara sederhana
mampu menyikapi tiga kebutuhan yaitu, Kebutuhan Lembaga, Kebutuhan
Pendidik/Karyawan dan Kebutuhan Peserta didik.
Kepemimpinan Pendidikan
Tujuan SDGs berkaitan dengan kepekaan pendidikan di era revolusi industry 5.0 harus
berani bicara menentukan sikap kebijakannya dengan menyelaraskan tujuan dan target yang
menjadi ukuran.
Pendidikan yang berkualitas di era revolusi industri 5.0 sangat deras perubahannya, maka
dari itu cepat dan tepat dalam menentukan kebijakan. Peradaban manusia yang menjadi
bagian dari dunia pendidikan ini tentu tidak bisa dilepas dari pemilik pemangku kebijakan
pendidikan. SDG’s sebagi bagian dari kebutuhan hidup manusia sudah saatnya tanpa
diskriminasi dan ketimpangan maka dari itu, kebijakan pendidikan mampu memotivasi
peserta didik ke arah global dengan mempertimbangkan hal-hal yang menjadi kebutuhan
pribadi maupun masyarakat luas.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai