PADA BANK SYARIAH Nisbah adalah sistem bagi hasil dalam perbankan Syariah yang merupakan sebuah istilah yang dikenal dalam sistem perbankan syariah.seperti diketahui perkembangan Syariah saat ini tak kalah maju dibandingkan Bank Konvensional. Bedanya dengan konvensional, Bank Syariah tentunya menggunakan prinsip-prinsip Syariah Islam yang diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Disamping itu Bank Syariah pun harus tunduk pada aturan lembaga keuangan yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu Bank Syariah juga tidak menerapkan bunga seperti Bank Konvesional, karena itulah Bank Syariah sistem bagi hasil atau nisbah yang perhitugannya telah ditentukan sebelumnya. mekanisme perhitungan bagi hasil dapat didasarkan pada dua cara sebagai berikut : 1. Profit Sharing (Bagi Laba) Perhitungan bagi hasil menurut profit sharing adalah perhitungan bagi hasil yang mendasarkan pada laba dari pengelola dana, yaitu pendapatan usaha dikurangi dengan beban usaha. 2. Revenue Sharing (bagi pendapatan) Perhitungan bagi hasil menurut Revenue Sharing adalah perhitungan bagi hasil yang mendasarkan pada revenue (pendapatan) dari pengelola dana, yaitu pendapatan usaha sebelum dikurangi dengan beban usaha. Berdasarkan mekanisme diatas keuntungan yang diperoleh harus dibagi secara proporsional antara shahibul maal (Nasabah) dengan mudharib (Bank)
Secara umum mekanisme yang diterapkan dibank
syariah Indonesia ialah pola revenue sharing (bagi pendapatan) jika bank sebagai shahibul maal (pemodal) dan menggunakan pola profit sharing jika bank sebagai mudharib (pengelola). Mekanisme kedua dasar bagi hasil ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada profit sharing semua pihak yang terlibat dalam akad akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan laba yang diperoleh atau bahkan tidak mendapatkan laba apabila pengelola dana mengalami kerugian yang normal. Disini unsur keadilan dalam berusaha betul-betul diterapkan. Meskipun dalam mekanisme profit sharing keadilan dapat diwujudkan, mungkin pemilik dana tidak seratus persen setuju dengan mekanisme tersebut. Untuk mengatasi ketidak setujuan mekanisme profit sharing karena adanya kerugian bagi pemilik dana maka mekanisme revenue sharing dapat diterapkan, yakni bagi hasil yang didistribusikan kepada pemilik dana didasarkan pada revenue pengelola dana tanpa dikurangi dengan beban usaha untuk mendapakan pendapatan. Dalam revenue sharing kedua belah pihak akan selalu mendapatkan bagi hasil, karena bagi hasil dihitung dari pendapatan pengelola dana. CONTOH PERHITUNGAN BAGI HASIL
• Pendapatan Rp. 1.000.000
• Modal Rp. 650.000 • Laba Kotor Rp. 350.000 • Biaya-biaya Rp. 250.000 • Laba (Rugi) Bersih Rp. 100.000 • Metode Profit sharing dengan Nisbah Nasabah : Bank = 30:70 Pemilik : 30% x Rp. 100.000 = Rp. 30.000 Pengelola : 70% x Rp. 100.000 = Rp. 70.000 • Metode revenue sharing dengan Nisbah Nasabah : Bank = 30:70 Pemilik : 30% x Rp. 350.000 = Rp 105.000 Pengelola : 70% x Rp. 350.000 = Rp. 245.000 SARAN DAN MASUKAN UNTUK UNIT BISNIS DAN UNIT OPERASIONAL
Untuk pencairan kredit, satu hari menjelang
penciaran kredit dilaksanakan diharapkan admin kredit memberikan informasi kepada unit operasional, supaya unit operasional bisa mempersiapkan uang tunai atau pun informasi debitur mau menggunakan jasa transfer dari bank kita. Informasi/komunikasi ini dibuat secara tertulis oleh admin kredit. Sehingga klau ada pembatalan dari pencairan kredit, bisa ditelusuri apa penyebabnya. TERIMA KASIH
Dibuat oleh : Devita Sari
Sumber : pembelajaran Akuntansi Syariah 8 kemampuan yang perlu dilatih untuk mencapai kesuksesan
1. Bermimpi besar dan bekerja keras.
2. Berani mengambil resiko 3. Suka merencanakan yang terbaik. 4. Suka mengexplorasi hal-hal baru. 5. Pantang menyerah. 6. Memiliki rasa ingin tahu yang besar. 7. Memiliki rasa percaya diri. 8. Suka dengan perubahan. Kata-kata motivasi “SETIAP DARI KITA IBARAT BURUNG YANG HANYA MEMILIKI SATU SAYAP, KITA AKAN BISA TERBANG TINGGI JIKA KITA SALING MENDUKUNG DAN MENGHARGAI”