Anda di halaman 1dari 13

Hukum

Kehutanan 2
Ahmad Hidayat, S.H., M.H.
Pasal 2 UU Nomor 41 tahun 1999 tentang
kehutanan disebutkan asas-asas dalam
penyelenggaraan kehutanan di Indonesia.
1. Asas manfaat dan lestari
Agar setiap pelaksanaan penyelenggaraan
kehutanan memperhatikan keseimbangan dan
kelestarian unsur lingkungan, sosial budaya,
serta ekonomi.
2. Asas kerakyatan dan keadilan
setiap penyelenggaraan kehutanan hrs
memberikan peluang & kesempatan yg sama
kpd semua warga Negara sesuai dg
kemampuannya sehingga dpt meningkatkan
kemakmuran seluruh rakyat.
Dalam pemberian wewenang pengelolaan
atau izin pemanfaatan hutan hrs dicegah
terjadinya praktek monopoli, monopsoni,
oligopoly dan oligopsoni.
Praktek monopoli: pemusatan kekuatan ekonomi
oleh satu atau lebih pelaku usaha yg
mengakibatkan dikuasainya produksi & atau
pemasaran atas barang & jasa tertentu shg
menimbulkan persaingan usaha tdk sehat & dapat
merugikan kepentingan umum (Pasal 1 ayat (1)
UU Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan
praktek monopoli dan persaingan tidak sehat).
 Monopsoni: penerimaan atau menjadi pembeli
tunggal atas barang & jasa dlm pasar yg
bersangkutan yg dpt mengakibatkan praktek
monopoli & atau persaingan usaha tidak
sehat (pasal 18 UU nomor 5 tahun 1999
tentang larangan praktek monopoli dan
persaingan tidak sehat).
 Oligopoli adalah produsen barang dan atau
jasa hanya berjumlah sedikit sehingga
mereka atau seorang dari mereka dapat
mempengaruhi harga pasar.
 Oligopsoni:secara bersama-sama menguasai
pembelian atau penerimaan pasokan agar dpt
mengendalikan harga atas barang & jasa dlm
pasar yg bersangkutan, yg dpt
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli
atau persaingan tdk sehat (Pasal 18 ayat (1)
UU no. 5 tahun 1999 tentang larangan
praktek monopoli dan persaingan tidak
sehat).
3. Asas kebersamaan
Agar dlm penyelenggaraan kehutanan
menerapkan pola usaha bersama sehingga
terjalin keterkaitan & saling ketergantungan
secara sinergis antara masyarakat setempat dg
BUMN atau BUMD, & BUMS Indonesia, dlm
rangka pemberdayaan usaha kecil, menengah, &
koperasi.
4. Asas keterbukaan
Agar setiap kegiatan penyelenggaraan
kehutanan mengikutsertakan masyarakat &
memperhatikan aspirasi masyarakat.
5. Asas keterpaduan
Agar setiap penyelenggaraan kehutanan
dilakukan secara terpadu dengan
memperhatikan kepentingan nasional, sektor
lain, & masyarakat setempat.
Asas yg berlaku secara internasional:
1. asas ecolabelling
Adalah suatu asas di mana semua kayu
tropis yg dijual harus berasal dari hutan lestari
melalui mekanisme pelabelan.
2. asas hutan berkelanjutan (sustainable forrest).
Suatu asas di mana setiap Negara dapat
mengelola secara berkelanjutan & meningkatkan
kerja sama internasional dalam pelestarian hutan
& pembangunan berkelanjutan.
Hak Negara dalam bidang kehutanan adalah
berwenang untuk:
 Menetapkan dan mengatur perencanaan,
peruntukan, penyediaan, dan penggunaan
hutan sesuai dengan fungsinya dalam
memberikan manfaat kepada rakyat dan
Negara.
 Mengatur pengurusan hutan dalam arti luas.
 Menentukan dan mengatur hubungan-
hubungan hukum antara orang atau badan
hukum dengan hutan dan mengatur perbuatan-
perbuatan hukum mengenai hutan
Pembagian Status dan Fungsi
Hutan
Hutan berdasarkan statusnya terdiri dari:
a. hutan negara; dan
b. hutan hak.
Hutan negara dapat berupa hutan adat. Pemerintah
menetapkan status hutan dan hutan adat ditetapkan
sepanjang menurut kenyataannya masyarakat hukum adat
yang bersangkutan masih ada dan diakui keberadaannya.
Apabila dalam perkembangannya masyarakat hukum adat
yang bersangkutan tidak ada lagi, maka hak pengelolaan
hutan adat kembali kepada Pemerintah
Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan
fungsi pokok sebagai berikut:
a. hutan konservasi;
b. hutan lindung, dan
c. hutan produksi.
Hutan konservasi terdiri dari :
a. kawasan hutan suaka alam,
b. kawasan hutan pelestarian alam, dan
c. taman buru.

Pemerintah dapat menetapkan kawasan hutan


tertentu untuk tujuan khusus. Untuk
kepentingan pengaturan iklim mikro, estetika,
dan resapan air, di setiap kota ditetapkan
kawasan tertentu sebagai hutan kota.

Anda mungkin juga menyukai