Sidang Alya Nabila
Sidang Alya Nabila
NAAN PE
MBE LAJARA
N PENGUJI
MASA N
EW NORM
AL B AGI 1. DRA.
Hj. RUSD
PESERTA HUSAINI IANA
DIDIK BE , M. A
R KEBUTU 2. DRS.
HAN H. MUHA g
KHUSUS MMAD
DI KELA YUSUF M
S 6 SDN IN 3. HURI . Fil. I
KLUSI YAH, S.P
BENUA A d, M.Pd
NYAR 4 B
ANJARM Oleh
ASIN SEK
EKO WAH RETARIS
YU NUR
Alya Nabila S.Pd, M.P
SUFIANT
O,
d
170102071250
LATAR BELAKANG
Sekolah inklusi merupakan layanan pendidikan yang diberikan untuk Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) agar mereka dapat memperoleh pendidikan yang layak dan dapat belajar
bersama dengan anak pada umumnya di sekolah regular, tanpa memandang kondisi fisik,
intelegensi, sosial, emosional, dan lainnya. Tertuang dalam kebijakan pemerintah, dalam
UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 32 dan Permendiknas Nomor 70 tahun 2009 yang
menjelaskan tentang dberikannya peluang dan kesempatan untuk Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) agar memperoleh pendidikan di sekolah regular.
2. Apa kendala saat pelaksanaan pembelajaran masa New Normal bagi peserta
didik berkebutuhan khusus di kelas 6 SDN Inklusi Benua Anyar 4
Banjarmasin ?
TUJUAN PENELITIAN
Perencanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran
Media & strategi pembelajaran khusus
Evaluasi
Kendala yang berhubungan dengan Guru
Pendamping Khusus (GPK)
Kendala yang berhubungan dengan peserta
didik berkebutuhan khusus.
ANALISIS DATA
Perencanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran
Media & strategi pembelajaran khusus
Evaluasi
Kendala yang berhubungan dengan Guru
Pendamping Khusus (GPK)
Kendala yang berhubungan dengan peserta
didik berkebutuhan khusus.
KESIMPULAN
Pelaksanaan Pembelajaran Masa New Normal Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di Kelas 6 SDN
Inklusi Benua Anyar 4 meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan
penutup, penggunaan media dan strategi, serta evaluasi. Proses pembelajaran tidak menggunakan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) namun tetap berjalan seperti langkah-langkah yang ada di
dalam RPP pada umumnya. Guru Pendamping Khusus (GPK) menggunakan media dan strategi khusus
untuk peserta didik berkebutuhan khusus jenis Tunagrahita, dan evaluasi dari GPK yang hanya diberikan
kepada peserta didik berkebutuhan khusus pada saat kegiatan inti saja.
Kendala yang Berhubungan dengan Kemampuan Guru Pendamping Khusus (GPK) dalam Mengajar dan
Membimbing Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, yaitu latar belakang pendidikan terakhir Guru
Pendamping Khusus (GPK) yang tidak relevan dan tidak sesuai profesi, karena sekolah kekurangan Guru
Pendamping Khusus (GPK) dengan profesi yang sesuai yaitu Pendidikan Luar Biasa (PLB).
Kendala yang Berhubungan dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, yaitu peserta didik
berkebutuhan khusus jenis Slow learner yang jarang hadir dan terkadang datang terlambat ke sekolah
sehingga sering tertinggal pelajaran, dan peserta didik berkebutuhan khusus jenis Tunagrahita yang
menurun kemampuan belajarnya karena sebab lamanya pembelajaran yang dilakukan dengan Jarak Jauh
(PJJ) selama 2 tahun yang lalu.
ALHAMDULILLAH
TERIMAKASIH
25 Februari 2022 M
24 Rajab 1443 H