Ekonomi Tambang Pada Studi Kasus Nickel Laterit
Ekonomi Tambang Pada Studi Kasus Nickel Laterit
• Contoh Input rencana strategis rekayasa penambangan pada studi kasus nikel laterit.
R A N TA I
LOGISTIC
TA M B A N G N I K E L
DI INDONESIA.
• Zona mineralisasi nickel laterit secara
umum menjadi 2 bagian, yaitu zona
limonit dan saprolite.
• Mineralisasi nickel pada zona limonit
umumnya diolah dengan metode HPAL.
• Sedangkan pada zona saprolite
menggunakan metode RKEF.
• Bijih tersebut pada usaha tambang nikel
di Indonesia dibagi menjadi tambang
yang terintegrasi dengan pengolahan
ataupun dijual kepada pabrik (DSO).
DCF ROV
• Metode DCF dilakukan dengan membuat pemodelan arus kas lalu • Pembuatan model arus kas terdiri dari LOM schedule input,
membobotkan factor resiko dan waktu. Revenue, OPEX, CAPEX.
• Faktor resiko dan waktu digambarkan dengan discount factor.
• Discount factor dapat dihitung dengan formula WACC.
• Hasil dari metode DCF adalah nilai dari NPV, IRR dan Payback
period.
M E T O D E D A L A M A N A L I S I S E K O N O M I P E RTA M B A N G A N
• Nilai NPV merupakan kumulatif nilai dari net cash flow atau arus • Nilai IRR secara sederhana merupakan persentase tingkat
kas bersih yang dibobotkan oleh factor resiko dan waktu. pengembalian laju investasi.
• Nilai dari NPV merupakan gambaran nilai valuasi deposit dari • Nilai IRR dikatakan layak jika lebih besar (>) interest rate.
proyeksi keuntungan masa depan pada masa kini.
• Nilai IRR merupakan nilai dimana kondisi NPV = 0, sehingga
• Nilai Payback Period adalah periode dimana penambangan balik jika investasi diharapkan mempunyai tingkat pengembalian
modal. yang sama, investasi tidak untung maupun rugi.
• Jangka waktu Payback Period pada umumnya dibawah ekspektasi
investor atau dibawah umur tambang
19.11
-20.11