Anda di halaman 1dari 39

KUALIFIKASI SAMBUNGAN LAS

Semester: 6
Kredit: 2 sks

Eli Novita Sari, S.T., M.T.


Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Billfath
• Kualitas hasil pengelasan ditentukan dari banyak faktor.
• Kualitas di sini, dapat mengacu kepada standar, maupun
kebutuhan akan sifat-sifat tertentu pada aplikasinya
• Secara umum, faktor yang mempengaruhi :
– Bahan/ logam yang dilas (weldability)
– Desain dan Parameter las
– Skill Operator

2
• Penentuan sebuah kualifikasi las dilakukan oleh
beberapa pihak, antara lain: owner, fabrikator dan
inspector
• Keterlibatan pihak-pihak di atas adalah untuk
menjamin kesamaan persepsi dan sudut pandang
mengenai sebuah pekerjaan las

3
• Faktor-faktor yang nantinya mempengaruhi
kualitas las, kemudian disebut sebagai parameter
las
• Parameter pengelasan dituangkan /
direncanakan / didokumentasikan pada sebuah
WPS (Welding Procedure Specification)

4
Filosofi WPS
• Di dalam sebuah proses di mana hasil kinerja proses
tersebut tidak dapat diinterupsi saat proses berlangsung
dan hanya bisa diketahui kesesuaiannya dengan
standard mutu yang diharapkan pada hasil akhir, maka
prosesnya harus DIVALIDASI.
• Validasi dibutuhkan untuk memperlihatkan/
membuktikan/meyakinkan bahwa proses tersebut
berjalan dengan benar sesuai standar umum yang
disepakati atau standard khusus yang diinginkan.

5
• Proses yang akan divalidasi tersebut dituangkan
dalam sebuah WPS yang didesain dan
mengandung parameter-parameter yang ditetapkan
dan harus diikuti oleh welder/operator saat proses
aktivitas pengelasan.
• Ketetapan parameter-parameter yang dinyatakan
dalam WPS tersebut diujicobakan di atas sampel,
kemudian dilakukan verifikasi, inspeksi dan uji
kepada hasil pengelasan yang menggunakan
batasan-batasan dan parameter WPS

6
• Inspeksi-inspeksi adalah visual, NDT/NDE,
Radiography, inspeksi makro dll.
• Uji yang dilakukan adalah uji mekanikal e.g. uji tarik,
uji impak, dan uji komposisi kimia, uji kekerasan, dll
• Sebuah WPS akan memuat detail dan penjelasan
mengenai pengelasan yang sudah teruji
sebelumnya, baik berdasar pada pengalaman WPS
maker maupun hasil uji pada test coupon

7
• Proses pengelasan logam melibatkan banyak
parameter dan variabel yang apabila diubah satu,
dua atau lebih atau mengubah kombinasi parameter
tsb, akan mengakibatkan hasil produk yang berbeda
pula.

• Parameter tersebut ada yang esensial dan ada yg


tidak esensial. Ini berhubungan dengan range of
approval dari WPS itu nantinya. Code/Standard yg
umum mengatur hal ini.
• Yang esensial contohnya : Logam induk, elektrode,
proses las, desain las.

8
• Jadi WPS adalah dokumen yang menjelaskan
bagaimana suatu material disambung dengan
pengelasan
• WPS dibuat oleh orang yang memenuhi kualifikasi
untuk membuat sebuah perencanaan las, misalnya
seorang Welding Inspector
• Sebuah WPS memuat informasi-informasi penting
dan detail baik sebelum pengelasan dilakukan
ataupun selama dan sesudah pengelasan

9
• Detail yang dimaksud di atas antara lain :
– Karakteristik benda kerja (jenis, ukuran, komposisi
kimia, sifat mekanik)
– Jenis pengelasan
– parameter las (tegangan, arus, speed, jumlah layer,
posisi pengelasan)
– jenis dan ukuran elektroda
– perlakuan panas
– inspeksi hasil lasan dan lain-lain.

10
• Mengacu pada ASME IX 2007 introduction
• “the purposed of WPS and PQR is to determined
that the weldment proposed for construction is
capable of having required properties for its
intended application”
• Artinya dengan adanya WPS yang telah diuji maka
dalam production welding sudah ada jaminan kalau
hasil welding tersebut memenuhi sifat sifat atau
criteria yang diperlukan terutama kekuatan
mechanical propertiesnya.

11
• Dalam sebuah pengelasan skala besar, WPS tidak
diapprove oleh pihak yang terlibat dengan project
tersebut melainkan diperiksa dan disahkan oleh 3 rd
party/ pihak lain.
• Di Indonesia, pihak yang bisa menyetujui sebuah
WPS adalah Welding Inspector (sebagai
kepanjangan tangan Depnaker), dan BP MIGAS

12
• Di Europe dan US, WPS/ PQR disahkan oleh
independent Notification Body spt. TUV, Lloyd, DNV,
dst.
• Lembaga-lembaga ini merupakan asosiasi profesi
dan mempunyai sistem akreditasi/ sertifikasi yang
mapan
• Pemerintah hanya menjadi pembina/ pembuat
kebijakan dan penjaga aturan main (regulator).
• Jika 3rd party salah, maka sanksi bisnis pada area
verifikasi ini akan berpengaruh terhadap reputasi
notification body tsb

13
1. Drawing
• Drawing adalah rencana produk yang masih dalam
bentuk gambar kerja
• Selain berisi informasi dimensi, material dan bentuk
produk, gambar kerja ini juga memuat informasi
berkenaan dengan proses pengelasan, terutama
berbentuk simbol las
• Dari sini harus dilakukan pencatatan sebagai bahan
penyusunan WPS

14
15
• Periksa jenis material yang dipakai dalam welding
process.
• Dari pemeriksaan gambar kerja, informasi yang bisa
dihimpun atau dituangkan dalam WPS:
– Tensile strength dari material
– Welding Process yang digunakan
– AWS Specification/ standar yang digunakan
– Electrode
– Thickness material, Edge Preparation, root gap
– Joint Position dan joint Type

16
2. PWPS
• Selanjutnya data dimuat dalam PWPS (PreWPS
atau Proposal WPS)
• PWPS memiliki kepala surat yang berisi:
– Project Name, Form No, Document No, Revision No,
Supporting PQR No, Date, Page No, PWPS No.
• Untuk Joint Design harus digambarkan dan ditulis
thickness material, groove angle, root gap, root face
dan digambarkan juga Welding Sequence (dan
weaving)

17
• Pemilihan parameter electrical antara lain Range
Ampere & Range Voltage (root, hot, fill, capping),
Polarity, Travel Speed, Heat Input.
• Pemilihan consumable, yaitu: Type, Class, AWS
Specification, Size Electrode (Diameter Electrode).
• Pemilihan Welding Process, yaitu: Joint Position,
Side (root, hot, fill, capping), No Weld Pass, gas
type, flow rate

18
• Pemilihan thermal treatment : Preheat temp,
temperature check method, max interpass
temperature.
• PWHT : thickness, temperature, time.

19
20
• Rutile -> struktur seperti pasir, composed
primarily of Titanium dioxide (TiO2)
• Cellulose  organic compound dengan rumus
kimia (C6H10O5)n, sejenis polisakarida yang
tersusun dari rantai linier sekitar ratusan sampai
10 ribu β(1→4) D-glucose

21
22
23
Berkaitan dengan Consumable

• Keterangan yang ditulis sesuai dengan welding


process yaitu: Flux yang digunakan, Shield Gas,
Flow Rate, Back Purge, Stick Out (root), Stick Out
(fill), Consumable Treatment. Consumable Batch
No, electrode size
• Keterangan electrode feeder : Electrode No, Nozzle
Diameter.

24
Completion of Procedure

• Pada kolom ini harus ada :


• Prepared by, Reviewed by, Approved by, Client
Representative (3rd Party) Technique,
keterangannya: Position Qualified,
• Weld Progression Untuk NDT : Test Method yang
dipakai Visual Inspection, MPI, DPI, RT, UT
dilakukan 100% dengan Standard internasional
• Untuk Mechanical Test, Test Method berupa Tensile
Test, Root Bend, Side Bend, Face Bend (dan
hardness)

25
• Lokasi Specimen Test harus digambarkan untuk
menentukan lokasi specimen test diambil sehingga
dapat memperkuat bukti. Pada pelaksanaan
Mechanical Test harus disaksikan Client dan
direcord.

26
27
 3. Welding as PWPS
• Data-data PWPS dipakai sebagai panduan dalam
welding process. Semua data yang ada dalam
welding process dicatat dalam Procedure
Qualification Record (PQR).
• Isi PQR meliputi : Range Ampere dan Range
Voltage yang didapat dalam proses welding pada
Root, Hot, Fill, Capping, Travel Speed, Heat Input,
Diameter Electrode.

28
4. Inspeksi
• Setelah Proses Welding selesai maka dilakukan
Inspeksi yang meliputi:  
a. Visual Inspection, dilakukan dan direcord dalam PQR,
apakah hasil lasan memenuhi standar yang diinginkan
b. NDT, antara lain: MPI, RT, UT. Semua data direcord
dalam PQR, Accept atau Reject sesuai dengan
standar. Pelaksanaan NDT dilapangan tidak harus
keseluruhan, cukup sesuai dengan kebutuhan

29
Acceptance Criteria

• Mechanical Test, harus disaksikan Client


Representative.
• Hasil yang didapat Accept atau Reject harus direcord
dalam PQR.
• Bila Accept maka hasil welding dianggap OK, bila
Reject maka harus dilakukan tes ulang ataupun repair.
• Bila hasil tes benar-benar Reject maka harus
dilakukan proses welding ulang.
• Setelah hasil Visual Inspection, NDT, Mechanical Test
memenuhi standard maka hasil yang dipakai dapat
dipersiapkan untuk menjadi WPS dan harus dapat
Approval oleh pihak yang berkepentingan.

30
• Mechanical Test biasanya mengacu pada Client
Spec, bila Client meminta Mechanical Test
tambahan maka harus dilakukan walaupun tidak
terdapat dalam standard karena Client Spec
merupakan Standard tertinggi.
• Bila Client Spec meminta Hardness Test biasanya
dilakukan juga Macro Test karena kedua tes
tersebut sejalan.

31
5. Persiapan dari PQR menjadi WPS

• Dalam WPS terdapat kepala surat yang berisi:


Project Name, Form No, Document No, Revision
No, Supporting PQR No, Date, Page No, WPS No,
Material Spec.
• Untuk Joint Design harus digambarkan dan ditulis
thickness material, groove angle, root gap, root face
dan digambarkan juga Welding Sequence beserta
jumlah bead.

32
• Form isian yang lain (electrical parameter, weld
process, Inspection) dibuat sama dengan PWPS
• WPS ini juga harus mendapat persetujuan/ approval
dan WI sebagai 3rd party atau Migas dan Client
sebagai pihak yang memberikan order

33
Jenis-jenis Pengujian

34
Tugas Besar Teknologi Pengelasan

35
• Bahan : baja pegas/ baja karbon medium
• Tipe pengelasan : SMAW
• Elektroda : menyesuaikan (bisa grafit)
• Metoda :
– Pengelasan dilakukan menggunakan parameter di atas (1
kelompok -> 1 travel speed)
– Pengelasan dilakukan pada 1 keping logam yang di las di
bagian tepi (tidak perlu penyambungan dua pelat)
– Dimensi : 100 x 100 x 6 mm

36
• Sebelum pengelasan, sampel dipolish dan
diuji metalografi untuk mendapatkan
struktur mikro awal -> dicari kadar karbon
(roughly)
• Sesuai parameter pengelasan, dilakukan
perhitungan lebar HAZ, heat input, cooling
rate, cooling time
• Pengelasan dilakukan menurut parameter
di soal

37
• Setelah pengelasan selesai, benda kerja
dipotong melintang dan dipolish
• Dilakukan pengujian kekerasan mulai dari
base metal, HAZ sampai weld metal
• Membuat kurva hardness vs jarak dari
center of weld
• Mengukur lebar HAZ aktual, melakukan
pengamatan metalografi kembali untuk
mendapatkan struktur mikro di HAZ dan
weld metal
38
• *semua pekerjaan didokumentasikan dan
dimasukkan ke dalam laporan
• Laporan dibuat dalam 1 jilid yang memuat
semua pengelasan untuk berbagai travel
speed
• Analisa data dan kesimpulan merupakan
evaluasi menyeluruh terhadap problem
“Critical Cooling Rate”

39

Anda mungkin juga menyukai