Anda di halaman 1dari 42

1

WELDING PROCEDURE
SPECIFICATION
Capaian Pembelajaran
2

 Mahasiswa mampu menerapkan teori metalurgi pada proses dan hasil pengelasan
 Mahasiswa mampu menganalisa kualitas sambungan las dan pengujiannya
 Mahasiswa mampu mendesain proses pengelasan sederhana dengan benar berikut
evaluasinya
3

 Kualitas hasil pengelasan ditentukan dari banyak faktor.


 Kualitas di sini, dapat mengacu kepada standar material, standar proses, standar
produk dsb. Dan juga sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan oleh owner.
 Umumnya, factor yang mempengaruhi kualitas las antara lain:
 Material/ logam yang akan dilas (weldability)

 Peralatan las dan bahan habis

 Desain dan parameter las

 Skill operator atau welder


4

 Dalam sebuah project pengelasan, penentuan kualitas lasan ditentukan oleh


beberapa pihak, antara lain: pemilik, fabrikator dan WPS maker
 Keterlibatan pihak-pihak di atas adalah untuk menjamin kesamaan persepsi dan
sudut pandang mengenai sebuah pekerjaan las
 Faktor-faktor yang nantinya mempengaruhi kualitas las, kemudian disebut sebagai
parameter las
 Parameter pengelasan dituangkan / direncanakan / didokumentasikan pada sebuah
Welding Procedure Specification (WPS)
5
6

 Umumnya WPS akan berisi:


 Detail rencana dan penjelasan mengenai
sebuah pekerjaan pengelasan yang sudah
disetujui semua pihak
 Common rule atau praktek pekerjaan atau
best practice sebelumnya
 Pengujian hasil lasan
Filosofi WPS
7

 Di dalam sebuah proses di mana hasil kinerja proses tersebut tidak dapat diinterupsi
saat proses berlangsung dan hanya bisa diketahui kesesuaiannya dengan standard
mutu yang diharapkan pada hasil akhir, maka prosesnya harus DIVALIDASI.

 Validasi dibutuhkan untuk memperlihatkan/ membuktikan/meyakinkan bahwa


nantinya proses tersebut berjalan dengan benar sesuai standar umum yang berlaku
atau standard khusus yang disepakati.
8

 Proses yang akan divalidasi tersebut dituangkan dalam sebuah WPS yang didesain
dan berisi parameter-parameter yang ditetapkan dan harus diikuti oleh
welder/operator saat proses aktivitas pengelasan.
 Ketetapan parameter-parameter yang dinyatakan dalam WPS tersebut diujicobakan
di atas sampel, kemudian dilakukan verifikasi, inspeksi dan uji terhadap hasil
pengelasan sampel tersebut.
 Inspeksi-inspeksi adalah visual, NDT/NDE, Radiography, inspeksi makro dll.
 Uji yang dilakukan adalah uji mekanikal e.g. uji tarik, uji impak, dan uji komposisi
kimia, uji kekerasan, dll
9

 Proses pengelasan logam melibatkan banyak parameter dan variabel yang apabila
diubah satu, dua atau lebih atau mengubah kombinasi parameter tsb, akan
mengakibatkan hasil produk yang berbeda pula.

 Parameter tersebut ada yang esensial dan ada yg tidak esensial. Ini berhubungan
dengan range of approval dari WPS itu nantinya.

 Yang esensial contohnya : Logam induk, elektrode, proses las, desain las.
10

 Jadi WPS adalah dokumen yang menjelaskan secara detail bagaimana suatu
material disambung dengan pengelasan
 WPS dibuat oleh orang yang memenuhi kualifikasi untuk membuat sebuah
perencanaan las, misalnya seorang Welding Inspector
 Detail yang dimaksud di atas antara lain :
 Karakteristik benda kerja (jenis, ukuran, komposisi kimia, sifat mekanik)
 Jenis pengelasan
 parameter las (tegangan, arus, speed, jumlah layer, posisi pengelasan)
 jenis dan ukuran elektroda
 perlakuan panas
 inspeksi hasil lasan dan lain-lain.
11

 Mengacu pada ASME IX 2007 Introduction


 “the purposed of WPS and PQR is to determined that the weldment proposed for
construction is capable of having required properties for its intended application”

 Artinya dengan adanya WPS yang telah diuji, maka dalam production welding
sudah ada jaminan kalau hasil welding tersebut memenuhi sifat sifat atau criteria
yang diperlukan terutama kekuatan/ mechanical propertiesnya.
12

 Dalam sebuah pengelasan skala besar, WPS tidak diapprove oleh pihak yang terlibat
dengan project tersebut melainkan diperiksa dan disahkan oleh 3rd party/ pihak lain.

 Di Indonesia, pihak yang bisa menyetujui sebuah WPS adalah Welding Inspector
(sebagai kepanjangan tangan Depnaker), dan BP MIGAS/ SKK MIGAS
13

 Di Europe dan US, WPS/ PQR disahkan oleh independent Notification Body spt.
TUV, Lloyd, DNV, dst.
 Lembaga-lembaga ini merupakan asosiasi profesi dan mempunyai sistem akreditasi/
sertifikasi yang mapan
 Pemerintah hanya menjadi pembina/ pembuat kebijakan dan penjaga aturan main
(regulator).
 Jika 3rd party salah, maka sanksi bisnis pada area verifikasi ini akan berpengaruh
terhadap reputasi notification body tsb
14

 A welding process involves many parameters and variables, and if one or two
parameters changed, it will yields different result or combination from original
purpose/ design. And finally will result different products.
 Because of reason above, PreWPS is necessary as well.
 Some of these parameters are essentials and the other one nonessentials. This relates
to the range of approval of WPS among three parties. Code/ Standard commonly
used as guidance to meet an agreement.
START

Project Dicussion Reported on PQR


15

 Dalam sebuah bagan sederhana, Agreement between WPS


three parties
urutan pekerjaan pengelasan
dilakukan menurut flow chart di Welding on Real Project
Pre-WPS
samping
Testing and Report No
Welding on test coupon

No
 Flow chart di samping tidaklah 100% Testing and Report
Conform with Standard
and Agreement?
baku, tergantung pada nature of
project kesepakatan semua pihak Yes
Conform with Standard
and Agreement? END

Yes
1. Drawing
16

 Drawing adalah rencana produk yang masih dalam bentuk gambar kerja
 Selain berisi informasi dimensi, material dan bentuk produk, gambar kerja ini juga
memuat informasi berkenaan dengan proses pengelasan, terutama berbentuk simbol
las
 Dari sini harus dilakukan pencatatan sebagai bahan penyusunan WPS
17
Informasi yang dapat dikumpulkan dari engineering drawing
18

 Jenis dan ukuran material  Tensile strength, ketebalan, geometri (plate, pipe,
rod, dsb)
 Jenis sambungan (butt joint, lap joint, dsb), jumlah layer dalam pengelasan
 Standar atau spesifikasi (misalnya menggunakan AWS Specification)
 Preparasi, misalnya Edge Preparation, root gap (groove angle dan positioning)
Pre-WPS
19

 Within this step, a designed WPS is called PreWPS


 PreWPS contains similar parameters with actual welding. However, the material
used here is in small size.
 After welding finished, actual inspections must be performed as well, through
visual, NDT/ NDE, Radiography, macro inspection etc.
 Mechanical testing might be performed such as tensile test, impact test, bending test,
hardness, etc.
2. Pre WPS
20

 Setelah semua informasi dikumpulkan, informasi/ data tersebut dituangkan dalam


PWPS (PreWPS atau Proposal WPS)
 Dokumen PWPS mempunyai header yang berisi:
 Project Name, Form Number, Document Number, Revision Number, Supporting
PQR Number, Date, Page No., PWPS No.
 Untuk Joint Design harus digambarkan dan ditulis secara detail, meliputi thickness,
groove angle, root gap, root face, posisi (butt, tee, lap dsb) dan digambarkan juga
Welding Sequence (dan weaving jika ada)
21

 Pemilihan parameter electrical antara lain Range Ampere & Range Voltage (root,
hot, fill, capping), Polarity, Travel Speed, Heat Input.

 Pemilihan consumable, yaitu: Type, Class, AWS Specification, Size Electrode


(Diameter Electrode).

 Pemilihan Welding Process, yaitu: Joint Position, Side (root, hot, fill, capping), No
Weld Pass, gas type, flow rate
22

 Pemilihan thermal treatment : Preheat temp, temperature check method, max


interpass temperature.
 PWHT : thickness, temperature, time.
 Checking method (contoh Non-Contact Infrared Temperature Gun)
Electrode Specification
23
24

 Rutile  strukture mirip pasir, tersusun utamanya dari titanium dioxide (TiO2)
 Cellulose  senyawa organic dengan rumus kimia (C6H10O5)n, jenis polisakarida
yang tersusun dari rantai lurus antara 100-10ribu β (1 → 4) D-glucose
25
26
Pemilihan Consumable
27

 Pemilihan consumable harus tertulis dengan jelas.


 Contoh: jenis fluks, jenis shielding gas, gas flow rate, Stick size and type (root),
Stick size and type (fill), consumable treatment. consumable batch no, diameter
nozzle, jenis non consumable electode (for TIG)
Completion of Procedure
28

Terdiri dari
 Jenis pengujian yang dilakukan

Visual Inspection, MPI, DPI, RT, UT berikut standar yang digunakan


 Mechanical Test:

Tensile Test, Root Bend, Side Bend, Face Bend, Hardness, Impact dan Standar
yang digunakan
 Signature sheet, consists of:

Prepared by, reviewed by, approved by, Client Representative (3rd Party). Name
and position
29

 Lokasi pengambilan specimen uji harus digambarkan juga. Berikut jumlah sampel
yang dibutuhkan. Beberapa pengujian kadang disaksikan oleh owner (witness.

 Harus ada kolom untuk: Prepared by, Reviewed by, Approved by, Client
Representative (3rd Party) Technique, keterangannya: Position Qualified
30
3. Pengelasan menurut Pre WPS (pada test coupon)
31

 Data-data PWPS dipakai sebagai panduan dalam welding process pada test coupon.
Semua data yang ada dalam welding process dicatat dalam Procedure Qualification
Record (PQR).
Test Coupon
 Test coupon adalah material yang digunakan untuk pemrosesan menurut Pre WPS,

yang identic (jenis dan tebalnya) dengan material yang nantinya akan dilas pada real
project, misalnya dipotongkan atau diambil dari batch material real project.
 Test coupon ini penting karena hasil las dan hasil ujinya dapat mempresentasikan

secara akurat performa real material ketika dilas pada parameter mengacu Pre-WPS.
Sehingga dapat meminimalkan resiko kesalahan atau kegagalan ketika WPS tersebut
dieksekusi pada real project.
4. Inspeksi
32

 Setelah pengelasan terhadap test coupon selesai, dilanjutkan dengan pengujian-


pengujian sesuai dengan yang tercantum pada Pre-WPS.
 Pengujian-pengujian yang dilakukan, berdasarkan pada standar baku yang berlaku di
industry. Namun demikian owner juga memiliki hak untuk menentukan suatu
pengujian tambahan, atau kriteria tambahan. Hal ini didasari bahwa “client’s spec is
the highest spec”.
 Jika semua tahapan telah diselesaikan dan didapatkan kualitas lasan yang sesuai
dengan standar dan kriteria dari owner, maka dokumen Pre-WPS ini selanjutnya
disimpan sebagai dokumen Procedure Qualification Record (PQR)
33

 Isi PQR meliputi : Range Ampere dan Range


Voltage yang didapat dalam proses welding
pada Root, Hot, Fill, Capping, Travel Speed,
Heat Input, Diameter Electrode.
Rejection of Pre-WPS
34

 Semua pengujian pada test coupon dapat disaksikan oleh owner dengan penanggung
jawab adalah welding inspector.
 Hasil uji yang berupa “Accept or Reject” harus dituliskan pada PQR.
 Jika Accepted, maka desain pengelasan dianggap baik, dan jika Rejected maka
harus dilakukan evaluasi dan dilakukan re-desain setelah kesalahan ditemukan
(didiskusikan antara fabricator dan inspector).
 Dari acceptance statement dalam PQR, maka selanjutnya dokumen ini diajukan
menjadi sebuah WPS.
PQR to WPS
35

 WPS memuat seluruh rencana kerja yang telah diuji cobakan melalui Pre-WPS.
 Sebuah project pengelasan sederhana mungkin hanya membutuhkan satu WPS saja
 Namun jika project pengelasan melibatkan bermacam-macam part, jenis pengelasan
yang berbeda-beda dan ukuran benda kerja yang besar dan kompleks, maka multiple
WPS harus disusun menurut klasifikasi/ assembly part masing-masing.
 Perbedaan antar WPS biasanya disebabkan perbedaan dalam: jenis material,
geometri, ketebalan dan jenis pengelasan
PQR to WPS
36

 Dokumen WPS juga dilengkapi dengan header yang berisi: Project Name, Form No,
Document No, Revision No, Supporting PQR No, Date, Page No, WPS No, Material
Spec.
 Joint Design harus digambar dengan detail. Dapat berisi informasi mengenai
ketebalan, groove angle, root gap, root face, Welding Sequence dan jumlah layer.
37

 Setelah WPS disusun dan disetujui oleh semua pihak, maka proses pengelasan untuk
seluruh project dapat dilaksanakan. Selama project pengelasan, Welding Inspector
wajib mengawasi proses, sehingga seluruh proses dapat terkendali.
 Setelah project selesai, pengujian-pengujian dilakukan menurut isi dokumen WPS.
 Evaluasi hasil pengelasan didasarkan pada hasil-hasil pengujian DT maupun NDT.
 Jika seluruh pekerjaan selesai, maka proses administrasi yang berkenaan dengan
project dapat diselesaikan. Misalnya pembayaran, pengiriman ke site (jika proses
pengelasan dilakukan di tempat lain), dimulainya masa warranty dsb.
 Gambar kerja dan dokumen WPS disimpan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
untuk keperluan warranty, maintenance dan repair
Type of Testing
38
39
Sample of WPS
40
41
42

Anda mungkin juga menyukai