Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI (STT)

DR KHEZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA

Nama : Deni

Kelas : Teknik Mesin (SMT 2)

Tugas Mata Kuliah : Proses Produksi 1

Dosen Pengampu : Fajar Sidik, ST

1. TUGAS WELDING INSPECTOR (INSPEKTUR LAS)

Tugas WELDING INSPECTOR (INSPEKTUR LAS) yaitu bertanggungjawab


terhadap masalah dari kualitas pengelasan. Semua variable pengelasan harus sesuai
dengan Welding Procedure Specification (WPS), Procedure Qualification Record (PQR),
dan Code yang sudah ditetapkan sebelumnya. Bila pada suatu sambungan ada yang
terjadi indikasi cacat maka tugas Welding Inspector tersebut adalah untuk menentukan
dengan cepat bahwa indikasi tersebut termasuk defect atau tidak. Jika termasuk defect
juga masih perlu dilakukan pengecekan apakah masih dalam batas toleransi Code. Jika
sudah melewati batas toleransi Code maka harus dilakukan repair. Sedangkan secara
umum tugas Welding Inspector yaitu harus mengawasi, memeriksa dan memverifikasi
kegiatan mulai dari sebelum, saat pengerjaan, maupun setelah proses pengelasan. Hal
yang harus dilakukan pengecekan termasuk juga kelengkapan dokumen-dokumen.

Rincian tugas seorang Welding Inspectur bisa diuraikan sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Sebelum Proses Pengelasan


o Pengecekan kembali semua standar dan gambar yang diperlukan
o Pemeriksaan kesesuaian logam induk dan bahan las
o Pemeriksaan komposisi kimia dan kemampuan mekanis yang ada pada
sertifikat sudah sesuai dengan permintaan
o Pemeriksaan kondisi elektroda dan penyimpanannya
o Pemriksaan peralatan yang akan digunakan pada proses pengelasan
o Pemeriksaan persiapan kampuh las
o Pemeriksaan sambungan sementara (las cantum)
o Pemeriksaan kebersihan pada sambungan
o Pemeriksaan prosedur pengelasan dan kualifikasi juru las
o Pemeriksaan pemanasan awal

2. Pemeriksaan Selama Proses Pengelasan


o Pemeriksaan parameter pengelasan berupa arus, tegangan maupun kecepatan
las dipastikan sudah sesuai dengan prosedur pengelasan
o Pemeriksaan kualitas masing-masing pass
o Pemeriksaan kebersihan antar pass
o Penentuan diperlukan pengujian perusakan atau tidak

3. Pemeriksaan Setelah Pengelasan


o Pemeriksaan penampakan hasil las
o Pemeriksaan ukuran hasil pengelasan
o Pemeriksaan ketepatan dari ukuran sambungan las
o Pemilihan tempat dan sampel yang akan diuji
o Pengevaluasian hasil pengujian
o Penentuan diperlukan uji perusakan tambahan atau tidak
o Pemeriksaan pemanasan setelah pengelasan (jika diperlukan)
o Pembuatan dan Dokumentasi laporan hasil pengelasan

2. Pembagian Jenis Profesi Pengelasan Secara Umum

Secara umum profesi pada bidang pengelasan dibagi menjadi 4 golongan, yang antara lain
adalah :

1. Welding Operator (Welder). Welding Operator merupakan seseorang yang tugasnya


mengerjakan penyambungan logam dengan menggunakan teknik pengelasan. Pada
profesi welder juga diklasifikasikan berdasarkan jenis material yang dilas ataupun jenis
pengelasan yang dikerjakan, klasifikasi tersebut dibagi menjadi antara lain sebagai
berikut :

 Plate WelderWelder yang hanya bisa melakukan pengelasan material yang berupa pelat
dan biasanya bahan material Carbon Steel.
 Pipe Welder, Welder yang mempunyai kemampuan melakukan pengelasan pada material
yang berupa pipa (pipa besar ataupun pipa kecil).
 Welder Wet, Welder yang mempunyai kemampuan untuk melakukan proses pengelasan
dengan kondisi proses dilakukan di dalam air.

2. Welding Supervisor. Welding Supervisor merupakan seseorang yang tugasnya mengawasi,


mengontrol serta memastikan bahwa pekerjaan pengelasan yang dilakukan oleh welder
(welding operator) sudah sesuai dengan spesifikasi maupun persyaratan yang telah
ditentukan pada perencanaan. Selain tugas utama tersebut, Welding Supervisor juga
mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk membuat perencanaan dan melaksanakan
welder test untuk tujuan mendapatkan kualifikasi welding operator yang sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan pengelasan yang akan dilakukan serta harus membuat laporan hasil
pencapaian pekerjaan pengelasan yang telah dilakukan dan melakukan persiapan proses
pengecekan hasil pengelasan.

3. Welding Inspector. Welding Inspector merupakan seseorang yang tugasnya mengawasi


semua cakupan pekerjaan yang berhubungan dengan proses pekerjaan pengelasan
meliputi sebelum proses, selama proses dan setelah proses pengelasan. Tugas dan
tanggungjawab seorang Welding Inspector antara lain adalah :

 Memastikan bahwa material yang akan dilakukan pengelasan, persiapan pengelasan,


consumable pengelasan serta kualifikasi welding operator sudah sesuai dengan WPS
(Welding Prosedur Spesification)
 Mengawasi proses pemeriksaan hasil pengelasan dan mendukung kinerja dari welding
supervisor.
 Berkemampuan mengelola management sistem, regulasi proyek, manajemen keselamatan
kerja dan juga mengawasi mutu baik secara internal ataupun eksternal proyek.

4. Welding Engineer. Welding Engineer merupakan seseorang yang tugasnya mendesain,


memperhitungkan dan menentukan jenis sambungan las yang akan dilaksanakan pada
suatu pekerjaan konstruksi. Detail design dari sambungan las yang akan dikerjakan
tersebut dituangkan dalam sebuah dokumen yang disebut WPS (Welding Procedure
Specification). Kegunaan WPS antara lain adalah mengatur pemilihan teknik proses
pengelasan, penyusunan prosedur pengelasan, serta spesifikasi filler material, termasuk
juga semua jenis consumable. Seorang yang memiliki profesi ini juga bertanggung jawab
dalam pengujian konstruksi atau desain sambungan las yang dikerjakan baik dari segi
keandalan, proses fabrikasinya dan juga pemasangannya. Welding engineer juga harus
bisa memutuskan jenis material yang akan dipakai pada sebuah konstruksi, lalu proses
pengelasan yang akan dipilih, serta kemampuan fasilitas produksi dari pabrik yang
membangun konstruksi tersebut yang termasuk di dalamnya yaitu kualifikasi welder dan
juga ketersediaan peralatan pengelasan. Welding engineer juga mempunyai kewenangan
untuk memberi persetujuan terhadap urutan dari proses pekerjaan pengelasan yang sesuai
dengan spesifikasi pekerjaan secara keseluruhan.
3. Macam Sambungan Las
Terdapat lima macam sambungan yang biasa digunakan untuk menyatukan dua
bagian benda logam, seperti dapat dilihat dalam berikut :
Gambar macam sambungan yang biasa digunakan dalam proses penggelasan :

a. Sambungan Tumpu (Butt Joint), Kedua bagian benda yang akan disambung, diletakan
pada bidang datar yang sama dan disambung pada kedua ujungnya.
b. Sambungan Sudut (Corner Joint). Kedua bagian benda yang akan disambung membentuk
sudut siku-siku dan disambung pada ujung sudut tersebut.
c. Sambungan Tumpang (Lap Joint), bagian benda yang akan disambung saling
menumpang (overlapping) satu sama lainnya.
d. Sambungan T (Tee Joint). Satu bagian diletakan tegak lurus pada bagian yang lain dan
membentuk huruf T yang terbalik.
e. Sambungan Tekuk (Edge Joint), sisi-sisi yang ditekuk dari kedua bagian yang akan
disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada kedua ujung bagian tekukan yang sejajar
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai