Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH PENGUJIAN PENGELASAN MERUSAK

Dosen pembimbing
Dr. Ir. Mujiyono, M.T., IPU., ASEAN Eng.
Dikerjakan oleh :
Bimoro Kusumo : 21503241002

TUGAS 1:
Silahkan mencermati WELDING PROJECT
A. Buatlah Tabel welding Project dan Penjelasannya
1. Ada berapa tahapan penting dalam welding project
2. Jelaskan tahapan2 tersebut dan beri penjelasan dalam diagram welding projrct
3. Jelaskan di bagian mana kompetensi PENGUJIAN PENGELASAN MERUSAK dibutuhkan
ANSWERS
A.
FLOW CHART ILMU/STANDARD KOMPETENSI
ILMU MATERIAL METRALUGIST
cabang ilmu yang mempelajari sifat-sifat, struktur, dan seorang profesional yang memiliki
perilaku material atau bahan. Bidang ini meliputi pengetahuan dan keterampilan dalam
berbagai jenis material, mulai dari logam, keramik, bidang metalurgi, yaitu cabang ilmu
polimer, hingga material komposit dan material material yang mempelajari tentang sifat-
canggih seperti nanomaterial. Ilmu material berusaha sifat, struktur, produksi, dan penggunaan
untuk memahami bagaimana struktur atomik dan logam serta paduannya.
molekul dalam material memengaruhi sifat-sifatnya, WELDER
serta bagaimana material tersebut dapat diproses, seorang profesional yang memiliki
dirancang, dan diterapkan untuk berbagai aplikasi keterampilan dalam melakukan proses
dalam industri, teknologi, dan kehidupan sehari-hari. pengelasan. Tugas utama seorang welder
WELDING METRALUGY adalah untuk menyambungkan dua atau
cabang dari ilmu material yang khusus mempelajari lebih bahan logam menggunakan berbagai
tentang sifat-sifat material logam yang terpengaruh teknik pengelasan yang sesuai dengan
oleh proses pengelasan. Proses pengelasan melibatkan kebutuhan dan spesifikasi proyek tertentu.
melelehkan material dasar (logam) di tempat yang WELDING ENGINER
diinginkan untuk menggabungkannya menjadi sebuah seorang insinyur yang memiliki
struktur yang utuh. pengetahuan mendalam tentang prinsip-
prinsip rekayasa dan teknologi pengelasan.
Metalurgi pengelasan mencakup pemahaman tentang Tugas mereka termasuk merancang,
bagaimana proses pengelasan mempengaruhi struktur mengembangkan, dan memilih proses
mikro, sifat mekanik, dan kinerja dari logam yang di- pengelasan yang sesuai untuk proyek-
weld. Ini termasuk pemahaman tentang zona panas proyek tertentu.
terpengaruh (heat-affected zone), struktur dan WELDING TECNOLOGIST
komposisi weld bead, zona solidifikasi, dan zona seorang profesional yang memadukan
pelarutan, serta efek dari tegangan dan pendinginan pengetahuan teknis dalam bidang
cepat yang terjadi selama proses pengelasan. pengelasan dengan pemahaman tentang
WELDING PROSES prinsip-prinsip manufaktur dan rekayasa
metode atau teknik yang digunakan untuk material.
menggabungkan dua atau lebih bahan melalui WELDING INSPECTOR
pemanasan, tekanan, atau kombinasi keduanya seorang profesional yang bertanggung
sehingga terbentuk sambungan yang permanen. Ada jawab untuk memastikan bahwa proses
banyak jenis proses pengelasan yang berbeda, masing- pengelasan dilakukan sesuai dengan
masing dengan karakteristik, kelebihan, dan kelemahan standar dan spesifikasi yang berlaku.
WELDING STANDARD
seperangkat pedoman teknis yang ditetapkan oleh
badan standar nasional atau internasional yang
mengatur proses pengelasan. Tujuan dari standar
pengelasan adalah untuk memastikan bahwa
pengelasan dilakukan dengan metode yang aman,
efektif, dan konsisten, serta untuk memastikan kualitas
dan keamanan sambungan pengelasan.
WELDING TEST DT & NDT TEKNISI OPERATOR MESIN UJI
DT (Destructive Testing): Merupakan jenis pengujian
yang melibatkan penghancuran atau pengujian sampel
yang dihasilkan dari proses pengelasan. Contoh
pengujian destruktif termasuk uji tarik (tensile test),
uji lentur (bend test), uji keras (hardness test), dan uji
impak (impact test).
NDT (Non-Destructive Testing): Merupakan jenis
pengujian yang tidak merusak material atau struktur
yang diuji. Metode NDT meliputi pengujian visual,
ultrasonik, radiografi, penetrasi zat cair, tes partikel
magnetik, dan lainnya. Ini digunakan untuk memeriksa
cacat atau ketidaksempurnaan dalam sambungan
pengelasan tanpa merusak material.
WELDING STANDARD
seperangkat pedoman teknis yang ditetapkan oleh
badan standar nasional atau internasional yang
mengatur proses pengelasan. Standar pengelasan
mencakup spesifikasi material, metode pengelasan,
kualifikasi operator pengelasan, prosedur pengelasan,
pengujian sambungan pengelasan, serta persyaratan
keamanan dan lingkungan kerja.
FORMAT WPS
dokumen yang mendefinisikan dan menguraikan detail
prosedur pengelasan yang harus diikuti untuk
mencapai hasil pengelasan yang diinginkan. Ini
mencakup parameter pengelasan seperti jenis
elektroda atau bahan pengelasan yang digunakan,
arus pengelasan, tegangan, kecepatan pengelasan,
teknik pra-pengelasan dan pascapengelasan, serta
metode pengujian dan persyaratan kualifikasi yang
diperlukan.
1. Dalam melaksanakan welding project memiliki beberapa proses yang harus
dilalui sebelum memasuki pengelasan, adapun sebagai berikut :
a. Membuat welding document, dan diklasifikasikan menjadi
• Service ( Welding Requirment )
• Pemilihan Welding Proses
• Penentuan welding parameter
• Pra WPS
• Pengelasan sample uji
• Melakukan pengujian dan menuliskan dalam format PQR
• Menganalisis hasil test sesuai standar AWS
• Jika No back to wleding proses dan jika Yes/Go lets
• WPS Aproved
b. Pengerjaan Project di lapangan & Quality Assurance
• Pengerjaan Project di lapangan
• Analisis variable pengelasan
• Welder
• Produk pengelasan
c. Quality Control
• Analisis
d. Finishing dan commisioning
• Finishing
• Commisioning
2. Berikut Penjelasannya
a. Membuat welding document adalah setiap dokumen yang berkaitan dengan
proses pengelasan logam, mencakup spesifikasi, prosedur, catatan
kualifikasi, pengujian material, pengendalian kualitas, dan dokumentasi
terkait lainnya yang diperlukan untuk melakukan pengelasan dengan benar
dan memastikan keamanan serta kualitas hasil akhir. Dokumen ini penting
untuk memastikan bahwa proses pengelasan dilakukan sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan bahwa hasilnya memenuhi persyaratan yang
diperlukan.
• Service ( Welding Requirment ) : dimana proses pemilihan suatu
material yang akan di gunakan untuk sample uji produk yang sesuai
dengan standar yang sudah di tetapkan yang meliputi ketebalan
material, posisi pengelasan yang akan di gunakan dalam proses
pengelasanserta dimana lokasi pengelasan akan di hadapi, bisa outdor
bahan indor, karena suhu ruang akan mempengaruhi hasil lasan
• Pemilihan Welding Proses : menentukan jenis/ tipe las apa yang akan
digunanakan dalam project tersebut
• Penentuan welding parameter : proses menentukan variabel utama
dalam proses pengelasan yang mencakup arus, tegangan, kecepatan
pengelasan, jenis elektroda atau bahan pengelas yang digunakan, serta
parameter lainnya. Penentuan parameter pengelasan ini penting untuk
memastikan bahwa pengelasan dilakukan dengan tepat dan
menghasilkan hasil yang diinginkan.
• Pra WPS : menuliskan parameter pada pra Kualifikasi welding prosedur
spesifikasi yang mengacu pada standar pengelasan ISO/AWS dll.
• Pengelasan sample uji : proses membuat sample uji dari bahan yang
sudah ditetapkan dan posisi pengelasan apa yang dugunakan, dalam hal
ini SDM atau operator juga ikut andil dalam poses tersebut
• Melakukan pengujian dan menuliskan dalam format PQR : menuliskan
hasil pengujian hasil lasan yang tercatat dituangkan dalam format PQR
AWS/ISO dll
➢ yang meliputi pengujian NDT Non Destructive Test atau NDT
testing adalah teknik pengujian serta analisis oleh lembaga inspeksi
sebagai bahan evaluasi sifat komponen, material, struktur maupun
sistem. Pelaksanaan tes ini dilakukan untuk mendeteksi kecacatan
atau penyebab kerusakan. Dan Visual tes mengguanakan welding
gauge untuk melihat tingga dan lebar lasan
➢ Destructive test meliputi tensile test, root and face bend test yang
dilakukan di laboratorium bahan uji untuk mengetahui kekuatani
hasil lasan tersebut.
• Menganalisis hasil test sesuai standar AWS : jika ditemukan beberapa
kekurangan dalam sesuai standar kualifikasi, maka akan memiliki 2
opsi GO or No, jika NO kembali lagi mulai dari pemilihan jeni/tipe las
hingga proses pengujian sample
• Jika GO next to
• WPS Aproved
b. Pengerjaan Project di lapangan & Quality Assurance : proses dimana
pengerjaan project real di lapangan
• Pengerjaan Project di lapangan
• Analisis variable pengelasan : dalam pproses pengerjaan dengan hal ini
memperhatikan variabel pengelasan
➢ Essential variabel
➢ Non essential
➢ Supplementary
Apakah terdapat variabel atau pengaruh antara a dengan b atau b dengan
• Welder : pengelas yang melaksanakan pengelasan yang sudah memenui
standar yang sudah memiliki kualifikasi sertifikat posisi pengelasan
yang sudah ditentukan contoh 3g/2g/5g
• Produk pengelasan : hasil produk sesudah di lakukan pengelasan akan
terlihat bentuk seperti apa
c. Quality Control : proses sistematis yang digunakan untuk memastikan
bahwa produk atau layanan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Tujuan utama dari kontrol kualitas adalah untuk mengidentifikasi cacat
atau ketidaksesuaian dalam produk atau layanan sehingga perbaikan dapat
dilakukan sebelum mencapai pelanggan akhir. Adapun yang di lakukan
oleh si pelaku welding inspector : weld visual test, ultrasonic test,
radiography test
• Analisis : ada2 kemungkinan dalam proses ini yaitu defect dan
imperfect
• Jika kulititas sudah OK next to go finishing
d. Finishing dan commisioning
• Finishing : serangkaian langkah atau operasi terakhir yang dilakukan
pada produk setelah tahap produksi utama selesai, dengan tujuan untuk
meningkatkan tampilan, kualitas, dan fungsionalitas produk sebelum
disampaikan kepada pelanggan akhir. Proses finishing berbeda-beda
tergantung pada jenis produk yang diproduksi, tetapi beberapa contoh
umum dari proses finishing termasuk: Pengecatan, Poles dan Buffing,
Anodizing, Plating, Laser Marking atau Engraving, Assembly dan
Packaging,
• Commisioning : proses sistematis yang dilakukan untuk memastikan
bahwa suatu sistem, fasilitas, atau peralatan beroperasi sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan dan siap untuk digunakan atau dijalankan.
3. Pengjuian pengelasan merusak dilakukan yaitu pada bagian pengujian DT
distruptive test yang meiliputi tensile test, root and face bending dilakukan
untuk memahami sifat dan karakteristik material, komponen, atau produk.
Metode ini melibatkan penghancuran atau kerusakan fisik pada objek yang
diuji untuk mengungkapkan informasi yang tak terlihat secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai