Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS TRIDHARMA MECHA JURNAL TEKNIK MESIN

VOL.3 NO.1 OKTOBER 2020


E-ISSN: 2656-9906, P-ISSN: 2656-9434

ANALISA TINGKAT KEPENTINGAN WELDING PROCESS


SPECIFICATION PROCEDURE DALAM MENJAMIN
KESELAMATAN KERJA PEKERJA PADA PROSES
PEKERJAAN PENGELASAN DI PT.M.E.I

Ediyansyah1, Risstridharma Simanjuntak2


1,2,
Universitas Tridharma
1,2
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Abstrak
Dalam dunia industri baik manufaktur maupun pertambangan dan perminyakan pengelasan
merupakan salah satu hal penting yang dilakukan diperusahaan. Dimana pengelasan merupakan
bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peranan utama
dalam rekayasa dan repair produksi logam Bagi seorang welder (tukang las) pada pengelasan las
listrik, keselamatan kesehatan kerja sangat diperlukan, oleh karena itu setiap welder harus
memperhatikan tata cara yang benar dalam melakukan proses pengelasan, agar keselamatan
kesehatan kerja dapat terwujud dilingkungan pekerjaan. pihak yang terkait didalamnya, baik bagi
orang lain maupun dirinya sendiri. Pada proses pengelasan las listrik banyak sekali hal-hal yang
membahayakan dan perlu diperhatikan baik bagi welder, mesin las listrik,dan orang-orang
disekitarnya, halhal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut percikan bunga api, asap las listrik
dan debu beracun, efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah las listrik.

Kata kunci— keselamatan kerja, pengelasan, las listrik, prosedur

Abstract
On Industrial or manufacture world or oil and mining the welding is becoming theone of important
part which can be separating in the company. Where the welding process as the separating case in
growing raise industry so it because the welding has handled in the main of metal production process.
As the welder on the welding process must be attention on their job safety and healthy, and that’s
needed. The welder must be attention the welding process specification.cases which was needed so it
will taking care themselves and because of that the job safety will implementation in working area.
On the electric welding many maters coming it became danger and need more attention for the welder
self , electric welding machine, and the people. The cases namely the fire flower spark, electric
welding smoke and poisonous dust, ultra violet rays radiation effects , and electric welding ultra red.

Keywords — healthy and safety, welding, electric welding, procedure

PENDAHULUAN manufaktur maupun pertambangan dan


perminyakan pengelasan merupakan salah satu
Dalam dunia industri baik hal penting yang dilakukan diperusahaan.
14
UNIVERSITAS TRIDHARMA MECHA JURNAL TEKNIK MESIN
VOL.3 NO.1 OKTOBER 2020
E-ISSN: 2656-9906, P-ISSN: 2656-9434

Dimana pengelasan merupakan bagian tak kemajuan ilmu pengethuan di bidang


terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan elektronik melalui penelitian yang melihat
industri karena memegang peranan utama karakteristik atom, mempunyai kontribusi
dalam rekayasa dan repair produksi logam. yang sangat besar terhadap penemuan material
Pada era industrialisasi dewasa ini teknik baru dan sekaligus
pengelasan telah banyak dipergunakan secara bagaimanakah menyambungnya.
luas pada penyambungan batangbatang pada Penyambungan logam dilakukan dengan
konstruksi bangunan baja, pipa-pipa saluran memanasi dua buah logam dan
gas dan minyak. Luasnya penggunaan menyatukannya secara bersama.
teknologi ini disebabkan karena banyaknya Logam yang menyatu tersebut dikenal
explorisasi lahan-lahan baru pertambangan dengan istilah fusion. Las listrik merupakan
minyak dan gas bumi baik di lepas pantai salah satu yang menggunakan prinsip tersebut.
maupun di daratan. Pada zaman sekarang pemanasan logam yang
Untuk memperoleh hasil pengelasan akan disambung berasal dari pembakaran gas
yang optimal maka sudah seharusnya atau arus listrik. Beberapa gas dapat
perusahaan membuat atau memiliki standar digunakan, tetapi yang sangatpopular adalah
prosedur dalam pengelasan untuk menjadi
gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas
acuan dalam bekerja. Suatu welding procedure
Karbit. Selama pengelasan, gas Acetylene
(prosedur pengelasan) akan merinci tahap-
dicampur dengan gas Oksigen murni.
tahap pengelasan atau penyambungan yang
Kombinasi campuran gas tersebut
akan dilakukan serta menentukan nilai-nilai
memproduksi panas yang paling tinggi
atau batasan nilai untuk semua variabel yang
diantara campuran gas lain. Cara lain yang
dapat dikontrol selama proses pengelasan dan
bahan yang digunakan memiliki standard paling utama digunakan untuk memanasi
operational procedure yang dikenal dengan logam yang dilas adalah arus listrik. Arus
welding procedure specification. listrik dibangkitkan oleh generator dan
Keselamatan kesehatan kerja bagi dialirkan melalui kabel ke sebuah alat yang
seorang tenaga kerja sangat diperlukan, karena menjepit elektroda diujungnya, yaitu suatu
hal tersebut sangat mempengaruhi dalam logam batangan yang dapat menghantarkan
melakukan proses produksi suatu pekerjaan, listrik dengan baik. Ketika arus listrik
keselamatan kesehatan kerja itu harus dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda
diperhatikan oleh setiap tenaga kerja agar kerja dan kemudian ditarik ke belakang
proses produksi dalam pekerjaan dapat sedikit, arus listrik tetap mengalir melalui
berjalan dengan aman dan baik. celah sempit antara ujung elektroda dengan
Bagi seorang welder (tukang las) pada benda kerja. Arus yang mengalir ini
pengelasan las listrik, keselamatan kesehatan dinamakan busur (arc ) yang dapatmencairkan
kerja sangat diperlukan, oleh karena itu setiap logam.
welder harus memperhatikan tata cara yang Dalam pelaksanaan pekerjaan las
benar dalam melakukan proses pengelasan, dibutuhkan Sumber daya manusia yang
agar keselamatan kesehatan kerja dapat memenuhi kualifikasi sesuai standar yang ada.
terwujud dilingkungan pekerjaan. Oleh karena Kualifikasi harus mengikuti standar- standar
itu kenapa keselamatan kesehatan kerja internasional seperti International Institut of
didalam proses pengelasan las listrik sangat Welding ( IIW ) , American Welding Society (
diperlukan dan penulis mengambil tema AWS ) , dan masih banyak lembaga-lembaga
tersebut. international di bidang pengelasan logam yang
lain. Berdasarkan standar International Institut
METODE PENELITIAN of Welding( IIW ) , profesi las terdiri dari
Welding Engineer (WE), Welding
Perkembangan teknologi pengelasan Technologist ( WT ) , Welding Practitioneer (
logam memberikan kemudahan umat manusia WP ) , serta Welder ( W ) .
dalam menjalankan kehidupannya. Saat ini
15
UNIVERSITAS TRIDHARMA MECHA JURNAL TEKNIK MESIN
VOL.3 NO.1 OKTOBER 2020
E-ISSN: 2656-9906, P-ISSN: 2656-9434

Profesi Welding Engineer mempunyai tugas 3. Harus ada kepastian keamanan


untuk menentukan prosedur pengelasan dan terhadap pelataran kerja tinggi, tangga
prosedur pengujian. Seorang Welding dan alat pembantu lainnya.
Technologist bertugas untuk menterjemahkan 4. Alat dan bahan yang digunakan pada
prosedur-prosedur tersebut kepada profesi las pekerjaan tinggi harus diikat atau
yang mempunyai level di bawahnya. Untuk diletakan di tempat yang aman.
melatih juru las ( Welder ) dibutuhkan 5. Tidak membebani peralatan kerja
seorang Welding Practititoneer dan yang melebihi batas kemampuan yang
melakukan pengelasan adalah Welder ( juru ditentukan.
las) . Lingkungan pada waktu pengelasan
dilakukan merupakan faktor yang
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mempengaruhi kualitas las. Pengelasan yang
yaitu studi pustaka dan studi apangan. Dan
dilaksanakan pada kondisi lingkungan sangat
data yang diambil bersifat kualitatif maupun
ekstrim, diperlukan prosedur khusus agar
data kuantitatif.
kualitas sambungan terjamin dengan baik.
Pengelasan kapal yang terpaksa dilakukan di Skema Penelitian
dalam air memerlukan mesin las yang
dilengkapi dengan satu unit peralatan yang
dapat melindungi elektroda dari sentuhan air.
Disamping itu juga dibutuhkan Welder yang
sesuai dengan pekerjaan tersebut, pengelasan
dalam air cukup sulit dilakukan karena danya
tekanan gas pelindung terhadap dinding kapal.
Keselamatan dan kesehatan kerja (
K3) juga perlu dipertimbangkan dalam
melaksanakan pengelasan. Seorang juru las
tidak dapat bekerja dengan baik jika dia
tidakmenggunakan pakaian dan peralatan
keamanan kerja yang pada gilirannya
sambungan las yang dihasilkan akan
berkualitas tidak baik. Disamping itu jika
peralatan K3 kurang memadahi apabila terjadi
kecelakaan tidak dapat diantisipasi secara tepat
dan cepat.
Menurut Sriwidharto (1996) dalam
pekerjaan pengelasan di tempat yang tinggi
akan selalu ada bahaya terjatuh dan kejatuhan.
Bahaya terjatuh dari ketinggian dapat
menimbulkan luka-luka berat bahkan gambar 1 skema alur penelitian
kematian. Karena itu usaha pencegahannya sumber : penulis
harus betul-betul diperhatikan. Untuk
menghindari bahaya ini hal hal berikut, harus Penelitian ini bersifat deskriptif
dilakukan: dimana Metode deskriptif dapat diartikan
1. Pekerja di tempat tinggi harus sebagai prosedur pemecahan masalah yang
memakai tali pengaman. diselidiki dengan menggambarkan keadaan
2. Semua pekerja harus memakai topi subjek atau objek dalam penelitian dapat
pengaman ntuk melindungi kepala berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang
terhadap bahaya terjatuh atau lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan
kejatuhan. fakta-fakta yang tampak atau apa adanya..
Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh

16
UNIVERSITAS TRIDHARMA MECHA JURNAL TEKNIK MESIN
VOL.3 NO.1 OKTOBER 2020
E-ISSN: 2656-9906, P-ISSN: 2656-9434

Metode Penelitian, metode deskriptif 3. Mengimplementasikan prosedur operasi


merupakan suatu metode dalam meneliti status baku , pedoman pelaksanaan dan standar
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set lainnya.
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
4. Melaksanakan komunikasi yang efektif
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
dan efisien melalui induksi,pertemuan,
dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
pelatihan dan latihan,inspeksi/audit, serta
membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
pemberian penghargaan dan peringatan.
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan 5. Setiap karyawan menjaga kualitas tempat
antarfenomena yang diselidiki. kerjanya untuk menciptakan lingkungan
kerja yang aman dan nyaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan WPS


Seorang Welding Inspector dituntut
PT. MEI adalah kontraktor EPC harus memiliki kompetensi dalam mereview
yang menyediakan jasa dengan standard dan meverifiksi suatu PQR dan WPS yang
Internasional untuk Perancangan, Pengadaa nantinya erat kaitanya terhadap pekerjaan
dan Konstruksi dalam bidang industri dierection. Tahapan membuat sebuah prosedur
Petrokimia, Minyak dan Gas bumi. Jasa pengelasan PQR dan WPS dalam pandangan
pelayanan perusahaan meliputi perancangan, secara umum.
pengadaan, konstruksi dan komisioning untuk Fungsi di buatnya WPS adalah untuk
pabrik petrokimia, konstruksi dan instalasi acuan pengelasan dalam suatu proyek yang
“Gathering Testing Satelite/GTS”, “well tidak lain bertujuan untuk mendapatkan
connection”, instalasi jaringan pipa dan Mechanical properties yang di harapkan
berbagai proyek pemeliharaan fasilitas Minyak sesuai dengan design yang telah di buat,
dan Gas bumi. Didirikan pada tahun 1987, Dalam prosedur pengelasan itu sendiri terdiri
manajemen dan jajaran tim konstruksi kami dari essential variable dan non essential
telah memiliki pengalaman yang luas dalam sesuai code dan standar yang di pakai pada
menyelesaikan berbagai pabrik Petrokimia saat pembuatan prosedur pengelasan tersebut.
dan proyek proyek Minyak dan Gas bumi. pengelasan tersebut. Prosedur pengelasan
adalah suatu rangkuman acuan pengelasan
Sebagai bukti komitment manajemen
yang telah di uji dari segi Kekuatan secara
terhadap K3LL, maka manajemen
mechanical baik dengan pengujian merusak
memprakasai penyusunan sistim manajemen
(destructive test) atau pengujian tidak
ISO 14001 dan OHSAS 18001 yang akan
merusak (non destructive test) yaitu dalam
diintegrasikan dengan sistim manajemen mutu
semua pengujian procedure tersebut harus
ISO 9001 yang sudah diimplementasikan
menghasilkan hasil uji yang accept secara
diseluruh operasi Organisasi sejak tahun 2005.
code atau setandar yang di pakai dalam
Perusahaan menetapkan sasaran pengujian tersebut. PQR dan WPS merupakan
organisasi yang mengacu pada bagian yang tidak dapat di pisahkan dalam
penyelenggaraan manajemen mutu dan K3LL sebuah pekerjaan pengelasan. WPS merupakan
yaitu: dokumen yang sangat penting karena berisikan
prosedur las / arahan pembuatan las produk
1. Menerapkan ,memelihara, dan
beserta variable-variable sesuai dengan
mengembangkan system manajemen
persyaratan code/standard. Adapun variable
terintegrasi;
yang terdapat dalam sebuah WPS adalah
2. Pemenuhan peraturan perundanngan dan sebagai berikut:
persyaratan mutu dan K3LL lainnya yang 1. General data (Code referensi,
relevan dengan operasi organisasi. supporting document), proses
pengelasan yang digunakan.

17
UNIVERSITAS TRIDHARMA MECHA JURNAL TEKNIK MESIN
VOL.3 NO.1 OKTOBER 2020
E-ISSN: 2656-9906, P-ISSN: 2656-9434

2. Joint konfigurasi (Joint design, edge program-program dan Sistem


preparation, dan backing material) Manajemen K3 secara
3. Material (Spesifikasi & grade material, berkesinambungan.
thickness range dan diameter
range/Pipa). Pada proses pengelasan las listrik banyak
4. Filler Metal (Spesifikasi, size). sekali hal-hal yang membahayakan dan perlu
5. Posisi (Posisi groove, welding diperhatikan baik bagi welder, mesin las
progression, fillet position). listrik,dan orang-orang disekitarnya, hal-hal
6. Heat Treatment (preheat, PWHT, tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
interpass temperature). • Percikan bunga api
7. GAS (backing gas, flow rate, • Asap las listrik dan debu beracun
compotition). • Efek radiasi sinar ultra violet dan ultra
8. Electrical Characteristic (Polarity, merah las listrik.
current, volatage, ampere, travel
speed, heat input). Dalam pelaksanaan kegiatan kerja dilakukan
9. Technique(Teknik pengisian filler juga pengawasan yang bertugas melakukan
metal, jumlah pass, metode pengawasan terhadap pekerjaan, ketepatan
cleaning,metodegouging) waktu dalam pengerjaan, serta Keselamatan
10. Approval (Pihak pembuat, Cilent, dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.
Pihak ketiga) Selain itu, pengendalian yang dilakukan yaitu
pemasangan pengaman pada peralatan kerja
Sedangkan PQR (Procedure Qualification seperti safety line berupa cat berwarna sebagai
Record) merupakan catatan atau record dari pembatas setiap kegiatan dalam workshop
parameter pada saat sebelum dilaksanakan bengkel pabrik, Lock Out Tag Out (LOTO),
salama dan sesudah pengelasan ,PQR hanya exhaust fan, pemasangan warning sign dan
dibutuhkan untuk WPS yang membutuhkan penyediaan APD untuk pekerja.
Kualifikasi. APD yang digunakan antara lain:
safety gloves (sarung tangan kulit dan sarung
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja tangan karet), face shield (kedok las), safety
(K3) goggles, safety shoes, safety helmet, safety
Dalam melaksanakan kegiatan respirator (masker gas) pakaian las, dan apron.
operasionalnya mengutamakan Keselamatan Penggunaan APD.
dan Kesehatan Kerja (K3), serta bertekad Berdasarkan hirarki pengendalian,
untuk selalu: usaha pengendalian pada pengelasan di
1. Mengelola dan mengembangkan 1. Pengendalian engineering control
Sistem Manajemen K3, melaksanakan 2. Pengendalian administrative
peraturan-peraturan dan persyaratan control.
lainnya yang terkait dengan K3, serta 3. Pengendalian dengan
menyediakan alat-alat K3 yang sesuai. menggunakan Alat Pelindung Diri
2. Meningkatkan kesadaran serta (APD).
kepedulian K3 karyawan, mitra kerja Dari seluruh hirarki pengendalian yang telah
dan semua orang yang bekerja untuk dilakukan perusahaan telah dilakukan dengan
dan atas nama perusahaan di dalam baik, tetapi masih ditemukan unsafe codition
melaksanakan kewajibannya terhadap seperti masih ada benda kerja yang tidak
pemenuhan peraturan, pelaksanaan tertata rapi yang sudah maupun yang belum di
pekerjaan sesuai SOP, serta lakukan pengelasan di luar workshop yang
penggunaan dan perawatan alat merupakan jalur lintasan berjalan. Sebagian
pelindung diri.. besar karyawan pengelasan telah mempunyai
3. Menyusun, melaksanakan, kesadaran yang baik dalam menggunakan
mengevaluasi serta meningkatkan
18
UNIVERSITAS TRIDHARMA MECHA JURNAL TEKNIK MESIN
VOL.3 NO.1 OKTOBER 2020
E-ISSN: 2656-9906, P-ISSN: 2656-9434

APD, tetapi masih ditemukan pekerja yang Redja, George E. Principles of Risk
tidak menggunakan APD atau unsafe act. Management and Insurance. Eight
. Edition. Pearson Education Inc, 2003.
Ridley and Channing, John. Risk Management
KESIMPULAN
Safety at
Dalam melakukan proses pengelasan Work.ButterworhHeinemann: Elsivier Science
las listrik setiap welder harus memperhatikan Ltd, 1998.
keselamatan kesehatan kerja yang sesuai.
Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya Sriwidharto, Petunjuk Kerja Las. Jakata: PT.
yang diakibatkan las listrik dan mengerti Pradnya Paramita. 1996.
bagaimana menanggulanginya. Colling, David. A. Industrial Safety
Keselamatan kesehatan kerja sangat Management and Technology. Pentice
diperlukan oleh seorang welder pada proses Hall.Inc, 1990.
pengelasan las listrik dimana dalam
melakukan proses pengelasan las lirtrik harus Cross, Jean. Study Notes SESC9211: Risk
mematuhi prosedur yang benar tapi dibalik Management. University of New South
semua itu tidak menutup kemungkinan terjadi Wales, 1998.
kecelakaan yang tidak disengaja meskipun
Diberardinis, Louis, J. Handbook of
telah mematuhi tentang prosedur keselamatan
Occupational Safety and Health. Second
kesehatan kerja yang benar dan sesuai,
Edition. John Wiley & Sons. Inc, 1999.
Wiryosumarto, Harsono. Dr.Ir.Prof
SARAN Okamura.Oshimura, Toshi Dr.
Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta:
1. Hendaknya dalam setiap melakukan proses Penerbit PT. Pradnya Paramita.1991.
pengelasan las listrik selalu memperhatikan
dan mengutamakan keselamatan kesehatan Yanri, Zulmian dkk. Himpunan Peraturan
kerja baik bagi welder itu sendiri maupun Perundangan Kesehatan Kerja. Jakarta:
orang lain yang ada disekitarnya karena hal PT. Citratama Bangun Mandiri, 1999.
tersebut sangat berpengaruh terhadap suatu Welding Guideline – Manitoba Labour
proses produksi. Workplace Safety and Health – Juni
2. Monitoring bahaya atau risiko pengelasan 2000
secara periodik dan diprioritaskan
pengendalian bahaya atau risiko. Suratman, M .S.pd. Teknik Mengelas Asetilen,
3. Dilakukan pengecekan terhadap peralatan Brazing dan Las Busur Listrik. Pustaka
kerja secara rutin sehingga dapat diketahui Grafika Bandung. 2001.
peralatan yang sudah tidak layak dipakai,
sehingga dapat segera dilakukan penggantian
terhadap peralatan tersebut.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak perusahaan yang telah memberi
dukungan terhadap penelitian dan pihak lain
yang turut membantu penelitian ini yang tdiak
dapat disebutkan satu persatu.

DAFTAR PUSTAKA
19

Anda mungkin juga menyukai