INDONESIA A. Proses Masuknya Agama Islam ke Indonesia
2. Teori-teori tentang masuknya Agama Islam ke
Nusantara a. Teori Gujarat - Agama Islam masuk ke Kepulauan Indonesia dibawa dari pedagang Gujarat pada abad ke-13 M - Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye,W.F.Sutterheim dan Bernard H.M.Vlekke b. Teori Mekkah - Agama Islam masuk ke Kepulauan Indonesia dibawa dari pedagang Mekkah pada abad ke-7 M - Pendukung teori Mekah adalah Buya Hamka, Van Leur, T.W. Arnold c. Teori Persia - - Agama Islam masuk ke Kepulauan Indonesia dibawa dari pedagang Persia pada abad ke-13 M - - Pendukung teori Persia adalah Prof. Hussein Jayadiningrat 2. Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam terhadap Masyarakat di Indonesia a. Bidang Keagamaan - Dalam Islam terdapat 4 mazhab,yaitu mazhab Syafi’I, Hanafi, Maliki, Hambali b. Bidang Pendidikan - Berdirinya Pondok Pesantren - Peran Wali Songo dalam penyebaran agama Islam C. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia 1. Kerajaan Samudera Pasai - Letak Kerajaan: pantai Timur Pulau Sumatera - Kehidupan Politik: • Nazimuddin al-Kamil: Pendiri Kerajaan S. Pasai • Sultan Malikul al Saleh: Dinasti Mamaluk bersama Marah Silu bersekutu merebut Samudera Pasai. • Sultan Malikul Thahir: saudaranya Abdullah memisahkan diri ke Aru (Barumun) dan kembali ke aliran Shiah, kehidupan perdagangan mulai redup sejak kemunculan Kerajaan Malaka - Sumber sejarah: • Berita Marco-Polo • Berita Ibnu Batutah • Hikayat Raja-Raja Pasai Sultan Malik Al Saleh Pendiri Kerajaan S. Pasai 2. Kerajaan Malaka Sultan Iskandar Syah a. Letak Kerajaan: di Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya b. Kehidupan Politik: - Iskandar Syah: Saat terjadi perang paregreg di Kerajaan Majapahit, Paramisora melarikan diri dan mendirirkan Kerajaan Malaka di Semenanjung Malaya. - M. Iskandar Syah: Kekuasaannya mencapai seluruh S. Malaya. Untuk menguasai Selat Malaka beliau menikahi putri dari Kerajaan S. Pasai - Mudzafat Syah: Mampu menggagalkan serangan dari Kerajaan Siam dan terus memperluas kekuasaannya. - Sultan Mansyur Syah: mengalami kemajuan yang pesat dan mencapai masa kejaannya. Pada Masa pemerintahannya terdapat laksamana yang terkenal seperti Patih Gajah Mada (Majapahit) yaitu Hang Tuah - Sultan Alaudin Syah: Awalnya perekonomian stabil namun, karna kurang cakap dalam memerintah maka kekuasaannya mulai merosot - Sultan Mahmud Syah: dibawah kekuasaannya Kerajaan sangat lemah. Pada masa kekuasaanya muncul ekspedisi Portugis, yang pada akhirnya Kerajaan jatuh ke tangan Portugis (1511) 3. Kerajaan Aceh
Sultan Iskandar Muda
a. Letak Kerajaan: Pulau Sumatera bagian Utara b. Kehidupan Politik: - Sultan Ali Mughayat Syah: Raja Pertama (1514- 1528). Melakukan perluasan dan menyerang Portugis dan Kerajaan Aru - Sultan Salahuddin: (1528-1537), Kerajaan mengalami kemerosotan - Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar: (1537-1568 M), Kerajaan Aru berhasil diduduki dan terjadi masa suram dengan adanya pemberontakan - Sultan Iskandar Muda: (1607-1636M), Kerajaan Aceh menjadi Kerajaan dalam perdagangan Islam terbesar dan mengalami kejayaannya. Melanjutkan perjuangannya menyerang Portugis dan Kerajaan Johor, dan terdapat 2 ahli tasawuf di Aceh - Sultan Iskandar Thani: (1636-1641), melanjutkan tradisi Ayah mertuanya dan muncul seorang ulama besar yang bernama Nuruddin ar-Raniri dan setelah wafat diganti oleh permaisurinya Putri Sri Alam Permaisuri (1641-1675 M) 4. Kerajaan Demak a. Letak Kerajaan: Jawa Tengah b. Kehidupan Politik: - Raden Patah: keturunan terakhir Kerajaan Majapahit. Memerintah (1500-1518 M) Kerajaan berkembang dengan pesat dan memiliki banyak daerah kekuasaan, dibangun masjid dan melakukan penyerangan thp Portugis - Adipati Unus: (1518-1521 M) meninggal muda dan dikenal sebagai panglima perang melawan Portugis Ki Jaka Tingkir - Sultan Trenggana: (1521-1546 M) Kerajaan mencapai masa kejayaannya dan memperluas daerah kekuasaannya sampai JaBar. Fatahillah berhasil merebut kekuasaan dan berhasil menghancurkan armada Portugis, mengganti Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (22 Juni 1527). Selanjutnya Sultan Trenggana memimpin sendiri pasukannya dan melakukan perluasan kekuasaan. c. Keruntuhan Kerajaan Demak Terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Sekar Seda ing Lepen dan Sunan Prawoto. Pangeran Sekar Seda ing Lepen dibunuh utusan Sunan Prawoto. Dan anaknya (Arya Pengangsang) menuntutnya dan membunuh Sunan Prawoto dan Pangeran Hadiri. Dan selanjutnya ia dibunuh oleh Ki Jaka Tingkir dan memidahkan pemerintahannya ke Pajang. 5. Kesultanan Cirebon a. Letak Geografis: pantai utara Pulau jawa b. Sumber Sejarah: Bangunan Masjid di Cirebon c. Kehidupan Politik: 1. Sunan Gunung Jati (Pendiri Kerajaan) d. Kehidupan Ekonomi: perdagangan 6. Kerajaan Banten a. Letak Kerajaan: Jawa Barat bagian Utara b. Kehidupan Politik: - Raja Hasanuddin: (1552-1570 M), agama Islam berkembang pesat dan memperluas wilayah kekuasaannya ke Lampung dan menikah dengan putri Raja Indapura - Panembahan Yusuf: berupa memajukan pertanian dan pengairan dan memperluas wilayah kekuasaan - Maulana Muhammad: tahun 1596 beliau memimpin pasukan menyerang Palembang untuk menduduki bandar dagang di Selat Malaka, namun beliau tertembak - Abu Mufakir: dibantu oleh Jayanegara dan dipengaruhi oleh Nyai Emban Rangkung dan 1596 pertama kalinya orang Belanda (Cornelis de Houtman) datang untuk membeli rempah-rempah. - Sultan Ageng Tirtayasa: (1651-1692 M), Kerajaannya mencapai masa kejayaan. Beliau mendukung perlawanan thp Belanda di Batavia dan memajukan aktivitas perdagangannya. Namun terjadi perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji dalam menghadapi Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa 7. Kerajaan Mataram a. Letak Kerajaan: Jawa Tengah bagian selatan b. Kehidupan Politik: Pangeran Benowo tidak mampu mengatasi pemberontakan dan menyerahkannya ke Suta Wijaya - Panembahan Senapati (Suta Wijaya): membentuk Kerajaan Mataram dan mengadakan perluasan kekuasaan (Jawa Tengah dan Jawa Timur dikuasai) - Mas Jolang: (1601-1613 M) melakukan perluasan Kekuasaan - Sultan Agung: (1613-1645 M) Kerajaan mengalami masa gemilang, dan berusaha mempertahankan seluruh tanah Jawa dan mengusir Belanda - Amengkurat I: (1645-1677 M), Belanda masuk dan diperkenankan mendirikan benteng di Kerajaan Mataram dan setelahnya malah bertindak sewenang- Wenang. Akhirnya muncul pemberontakan yang dipimpin oleh Pangeran Trunajaya dari Madura. Namun Belanda berhasil menggalkannya, namun Raja Amangkurat I luka dan kemudian meninggal. - Amengkurat II: (1677-1703 M) wilayah kekuasaan sempit karena diambil alih oleh Belanda. Mendirikan Ibukota baru (Kartasurya) . Beliau meninggal (1703 M) dan Kerajaan Mataram makin suram serta Mataram dibagi 2 sesuai Perjanjian Giyanti (K Yogyakarta: Sultan Hamengkubowono I (1755-1792 M), K Surakarta: Susuhunan Pakubowono III 1749-1788 M) dan Perjanjian Salatiga. Sultan Hamengkubowono I 8. Kerajaan Gowa dan Tallo a. Letak Kerajaan: Sulawesi Selatan (Makasar) b. Kehidupan Politik: - Raja Alauddin: (1591-1638 M) terjun dalam pelayaran dan perdagangan namun keadaan pemerintahannya tidak diketahui pasti - Sultan Hasanuddin: Kerajaan mencapai masa Kejayaannya dan berhasil menguasai seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Kedatangan Belanda di Makasar ditentang oleh Sultan Hasanuddin dan selanjutnya dengan berani memimpin pasukan untuk menghancurkan Belanda dan pada akhirnya dilanjutkan dgn perjanjian Bongaya (1667 M). - Mapasomba: Mapasomba sangat keras dalam menentang Belanda. Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran untuk menghadapi Mapasomba. Pasukannya berhasil ditumpas Belanda dan ia tidak diketahui Nasibnya dan Belanda dapat berkuasa di Makassar. Sultan Hasanuddin 9. Kerajaan Ternate dan Tidore a. Letak Kerajaan: Kepulauan Maluku b. Kehidupan Politik: - Kerjaan Ternate: ULI LIMA - Kerajaan Tidore: ULI SIWA Kedatangan dan perselisihan antara Portugis dan Spanyol menghasilkan satu perjanjian untuk menentukan batas kekuasaannya yang disebut dengan Perjanjian Saragosa - Sultan Hairun: mendirikan Benteng Santo Paulo dan menentang Portugis -Sultan Baabullah: Tahun 1575 Portugis berhasil Dikalahkan dan pindah ke Timor-Timur. Sultan Baabullah 10. Kesultanan Banjar Lokasi Kerajaan: Kalimantan (Banjarmasin) Sumber Sejarah: Hikayat Banjar Kehidupan Politik: 1. Pangeran Samudra: pendiri Kerajaan Banjar Bukti-Bukti Kehidupan Pengaruh Islam di Indonesia 1. Bidang Agama: agama Islam disebarkan oleh Wali Songo 2. Bidang Bahasa: banyaknya perbendaharaan kata dari bahasa Arab 3. Bidang Kebudayaan: pertunjungan wayang sebagai media dakwah 4. Sistem Pemerintahan: dalam sistem pemerintahan rajanya bergelar Sunan/Sultan 5. Sistem penanggalan: penanggalan Hijiriah 6. Arsitektur: Menara Kudus, Masjid Agung Banten, Masjid Agung Cirebon 7. Kaligrafi: alat pengajaran yang juga tampak pada batu nisan (jirat) 8. Seni Sastra: Syair Perahu, syair Sri Burung Pingai