Anda di halaman 1dari 32

BAB 4 KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI

INDONESIA
A. Proses Masuknya Agama Islam ke Indonesia

2. Teori-teori tentang masuknya Agama Islam ke


Nusantara
a. Teori Gujarat
- Agama Islam masuk ke Kepulauan
Indonesia dibawa dari pedagang
Gujarat pada abad ke-13 M
- Pendukung teori Gujarat adalah
Snouck Hurgronye,W.F.Sutterheim
dan Bernard H.M.Vlekke
b. Teori Mekkah
- Agama Islam masuk ke Kepulauan Indonesia
dibawa dari pedagang Mekkah pada abad ke-7
M
- Pendukung teori Mekah adalah Buya
Hamka, Van Leur, T.W. Arnold
c. Teori Persia
- - Agama Islam masuk ke
Kepulauan Indonesia
dibawa dari pedagang
Persia pada abad ke-13 M
- - Pendukung teori Persia
adalah Prof. Hussein
Jayadiningrat
2. Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam terhadap
Masyarakat di Indonesia
a. Bidang Keagamaan
- Dalam Islam terdapat 4 mazhab,yaitu mazhab
Syafi’I, Hanafi, Maliki, Hambali
b. Bidang Pendidikan
- Berdirinya Pondok Pesantren
- Peran Wali Songo dalam penyebaran agama Islam
C. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
1. Kerajaan Samudera Pasai
- Letak Kerajaan: pantai Timur Pulau Sumatera
- Kehidupan Politik:
• Nazimuddin al-Kamil: Pendiri Kerajaan S. Pasai
• Sultan Malikul al Saleh: Dinasti Mamaluk bersama
Marah Silu bersekutu merebut Samudera Pasai.
• Sultan Malikul Thahir: saudaranya Abdullah
memisahkan diri ke Aru (Barumun) dan kembali ke
aliran Shiah, kehidupan perdagangan mulai redup
sejak kemunculan Kerajaan Malaka
- Sumber sejarah:
• Berita Marco-Polo
• Berita Ibnu Batutah
• Hikayat Raja-Raja Pasai
Sultan Malik Al Saleh Pendiri Kerajaan S. Pasai
2. Kerajaan Malaka
Sultan Iskandar Syah
a. Letak Kerajaan: di Pulau Sumatera dan Semenanjung
Malaya
b. Kehidupan Politik:
- Iskandar Syah: Saat terjadi perang paregreg di
Kerajaan Majapahit, Paramisora melarikan diri dan
mendirirkan Kerajaan Malaka di Semenanjung
Malaya.
- M. Iskandar Syah: Kekuasaannya mencapai seluruh
S. Malaya. Untuk menguasai Selat Malaka beliau
menikahi putri dari Kerajaan S. Pasai
- Mudzafat Syah: Mampu menggagalkan serangan dari
Kerajaan Siam dan terus memperluas kekuasaannya.
- Sultan Mansyur Syah: mengalami kemajuan yang
pesat dan mencapai masa kejaannya. Pada Masa
pemerintahannya terdapat laksamana yang terkenal
seperti Patih Gajah Mada (Majapahit) yaitu Hang Tuah
- Sultan Alaudin Syah: Awalnya perekonomian stabil
namun, karna kurang cakap dalam memerintah maka
kekuasaannya mulai merosot
- Sultan Mahmud Syah: dibawah kekuasaannya
Kerajaan sangat lemah. Pada masa kekuasaanya
muncul ekspedisi Portugis, yang pada akhirnya
Kerajaan jatuh ke tangan Portugis (1511)
3. Kerajaan Aceh

Sultan Iskandar Muda


a. Letak Kerajaan: Pulau Sumatera bagian Utara
b. Kehidupan Politik:
- Sultan Ali Mughayat Syah: Raja Pertama (1514-
1528). Melakukan perluasan dan menyerang
Portugis dan Kerajaan Aru
- Sultan Salahuddin: (1528-1537), Kerajaan
mengalami kemerosotan
- Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar: (1537-1568
M), Kerajaan Aru berhasil diduduki dan terjadi
masa suram dengan adanya pemberontakan
- Sultan Iskandar Muda: (1607-1636M), Kerajaan
Aceh menjadi Kerajaan dalam perdagangan Islam
terbesar dan mengalami kejayaannya. Melanjutkan
perjuangannya menyerang Portugis dan Kerajaan
Johor, dan terdapat 2 ahli tasawuf di Aceh
- Sultan Iskandar Thani: (1636-1641), melanjutkan
tradisi Ayah mertuanya dan muncul seorang ulama
besar yang bernama Nuruddin ar-Raniri dan setelah
wafat diganti oleh permaisurinya Putri Sri Alam
Permaisuri (1641-1675 M)
4. Kerajaan Demak
a. Letak Kerajaan: Jawa Tengah
b. Kehidupan Politik:
- Raden Patah: keturunan terakhir Kerajaan
Majapahit. Memerintah (1500-1518 M) Kerajaan
berkembang dengan pesat dan memiliki banyak
daerah kekuasaan, dibangun masjid dan
melakukan penyerangan thp Portugis
- Adipati Unus: (1518-1521 M) meninggal muda dan
dikenal sebagai panglima perang melawan Portugis
Ki Jaka Tingkir
- Sultan Trenggana: (1521-1546 M) Kerajaan mencapai masa
kejayaannya dan memperluas daerah kekuasaannya sampai
JaBar. Fatahillah berhasil merebut kekuasaan dan berhasil
menghancurkan armada Portugis, mengganti Sunda Kelapa
menjadi Jayakarta (22 Juni 1527). Selanjutnya Sultan
Trenggana memimpin sendiri pasukannya dan melakukan
perluasan kekuasaan.
c. Keruntuhan Kerajaan Demak
Terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Sekar
Seda ing Lepen dan Sunan Prawoto. Pangeran Sekar
Seda ing Lepen dibunuh utusan Sunan Prawoto. Dan
anaknya (Arya Pengangsang) menuntutnya dan
membunuh Sunan Prawoto dan Pangeran Hadiri. Dan
selanjutnya ia dibunuh oleh Ki Jaka Tingkir dan
memidahkan pemerintahannya ke Pajang.
5. Kesultanan Cirebon
a. Letak Geografis: pantai utara Pulau jawa
b. Sumber Sejarah: Bangunan Masjid di Cirebon
c. Kehidupan Politik:
1. Sunan Gunung Jati (Pendiri Kerajaan)
d. Kehidupan Ekonomi: perdagangan
6. Kerajaan Banten
a. Letak Kerajaan: Jawa Barat bagian Utara
b. Kehidupan Politik:
- Raja Hasanuddin: (1552-1570 M), agama Islam
berkembang pesat dan memperluas wilayah
kekuasaannya ke Lampung dan menikah dengan putri
Raja Indapura
- Panembahan Yusuf: berupa memajukan pertanian
dan pengairan dan memperluas wilayah kekuasaan
- Maulana Muhammad: tahun 1596 beliau memimpin
pasukan menyerang Palembang untuk menduduki
bandar dagang di Selat Malaka, namun beliau
tertembak
- Abu Mufakir: dibantu oleh Jayanegara dan
dipengaruhi oleh Nyai Emban Rangkung dan 1596
pertama kalinya orang Belanda (Cornelis de Houtman)
datang untuk membeli rempah-rempah.
- Sultan Ageng Tirtayasa: (1651-1692 M), Kerajaannya
mencapai masa kejayaan. Beliau mendukung
perlawanan thp Belanda di Batavia dan memajukan
aktivitas perdagangannya. Namun terjadi perang
saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan
Haji dalam menghadapi Belanda.
Sultan Ageng Tirtayasa
7. Kerajaan Mataram
a. Letak Kerajaan: Jawa Tengah bagian selatan
b. Kehidupan Politik: Pangeran Benowo tidak mampu
mengatasi pemberontakan dan menyerahkannya ke
Suta Wijaya
- Panembahan Senapati (Suta Wijaya): membentuk
Kerajaan Mataram dan mengadakan perluasan
kekuasaan (Jawa Tengah dan Jawa Timur dikuasai)
- Mas Jolang: (1601-1613 M) melakukan perluasan
Kekuasaan
- Sultan Agung: (1613-1645 M) Kerajaan mengalami
masa gemilang, dan berusaha mempertahankan
seluruh tanah Jawa dan mengusir Belanda
- Amengkurat I: (1645-1677 M), Belanda masuk dan
diperkenankan mendirikan benteng di Kerajaan
Mataram dan setelahnya malah bertindak sewenang-
Wenang. Akhirnya muncul pemberontakan yang
dipimpin oleh Pangeran Trunajaya dari Madura.
Namun Belanda berhasil menggalkannya, namun Raja
Amangkurat I luka dan kemudian meninggal.
- Amengkurat II: (1677-1703 M) wilayah kekuasaan
sempit karena diambil alih oleh Belanda. Mendirikan
Ibukota baru (Kartasurya) . Beliau meninggal (1703 M)
dan Kerajaan Mataram makin suram serta Mataram
dibagi 2 sesuai Perjanjian Giyanti (K Yogyakarta: Sultan
Hamengkubowono I (1755-1792 M), K Surakarta:
Susuhunan Pakubowono III 1749-1788 M) dan Perjanjian
Salatiga.
Sultan Hamengkubowono I
8. Kerajaan Gowa dan Tallo
a. Letak Kerajaan: Sulawesi Selatan (Makasar)
b. Kehidupan Politik:
- Raja Alauddin: (1591-1638 M) terjun dalam
pelayaran dan perdagangan namun keadaan
pemerintahannya tidak diketahui pasti
- Sultan Hasanuddin: Kerajaan mencapai masa
Kejayaannya dan berhasil menguasai seluruh wilayah
Sulawesi Selatan. Kedatangan Belanda di Makasar
ditentang oleh Sultan Hasanuddin dan selanjutnya
dengan berani memimpin pasukan untuk
menghancurkan Belanda dan pada akhirnya dilanjutkan
dgn perjanjian Bongaya (1667 M).
- Mapasomba: Mapasomba sangat keras dalam
menentang Belanda. Belanda mengerahkan
pasukannya secara besar-besaran untuk
menghadapi Mapasomba. Pasukannya berhasil
ditumpas Belanda dan ia tidak diketahui
Nasibnya dan Belanda dapat berkuasa di
Makassar.
Sultan Hasanuddin
9. Kerajaan Ternate dan Tidore
a. Letak Kerajaan: Kepulauan Maluku
b. Kehidupan Politik:
- Kerjaan Ternate: ULI LIMA
- Kerajaan Tidore: ULI SIWA
Kedatangan dan perselisihan antara Portugis dan
Spanyol menghasilkan satu perjanjian untuk
menentukan batas kekuasaannya yang disebut
dengan Perjanjian Saragosa
- Sultan Hairun: mendirikan Benteng Santo Paulo
dan menentang Portugis
-Sultan Baabullah: Tahun 1575 Portugis berhasil
Dikalahkan dan pindah ke Timor-Timur.
Sultan Baabullah
10. Kesultanan Banjar
Lokasi Kerajaan: Kalimantan (Banjarmasin)
Sumber Sejarah: Hikayat Banjar
Kehidupan Politik:
1. Pangeran Samudra: pendiri Kerajaan Banjar
Bukti-Bukti Kehidupan Pengaruh Islam di Indonesia
1. Bidang Agama: agama Islam disebarkan oleh Wali Songo
2. Bidang Bahasa: banyaknya perbendaharaan kata dari bahasa
Arab
3. Bidang Kebudayaan: pertunjungan wayang sebagai media
dakwah
4. Sistem Pemerintahan: dalam sistem pemerintahan rajanya
bergelar Sunan/Sultan
5. Sistem penanggalan: penanggalan Hijiriah
6. Arsitektur: Menara Kudus, Masjid Agung Banten, Masjid
Agung Cirebon
7. Kaligrafi: alat pengajaran yang juga tampak pada batu nisan
(jirat)
8. Seni Sastra: Syair Perahu, syair Sri Burung Pingai

Anda mungkin juga menyukai