Anda di halaman 1dari 42

Sekilas tentang

Managemen Masjid
Studi Metode Masjid Jogokariyan Yogyakarta
Surat At Taubah : 17

َ ‫ُوا َم ٰ َس ِج َد ٱهَّلل ِ ٰ َش ِه ِد‬


‫ين َعلَ ٰ ٓى َأنفُ ِس ِهم بِ ْٱل ُك ْف ِر‬ ۟ ‫ين َأن يَ ْع ُمر‬
َ ‫ان لِ ْل ُم ْش ِر ِك‬
َ ‫ۚ َما َك‬
ٰ َّ ُ ٰ ‫َأ‬ ْ َ َ ٓ ٰ ۟ ‫ُأ‬
َ ‫ار هُ ْم َخلِ ُد‬
‫ون‬ ِ ‫ن‬ ‫ٱل‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫و‬
َِ ْ َ ‫م‬ ُ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫م‬ ْ
‫ع‬ ‫ت‬ ‫ط‬ِ َ ‫ ِئ‬ 
‫ب‬ ‫ح‬ ‫ك‬َ ‫ل‬ ‫و‬

Artinya : “Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu


memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka
mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Mereka itulah orang-
orang yang sia-sia amalnya, dan mereka kekal di dalam
neraka.”
Surat At Taubah : 18

‫اخ ِر‬
ِ ‫ٱل َء‬ ْ ‫ِإنَّ َما يَ ْع ُم ُر َم ٰ َس ِج َد ٱهَّلل ِ َم ْن َءا َم َن بِٱهَّلل ِ َو ْٱليَ ْو ِم‬
َ ‫ش ِإاَّل ٱهَّلل‬
َ ‫صلَ ٰوةَ َو َءاتَى ٱل َّز َك ٰوةَ َولَ ْم يَ ْخ‬ َّ ‫ۖ َوَأقَا َم ٱل‬
۟ ٓ ٰ
‫ين‬ َ ْ ُ
َ ‫ك ن يَكونوا ِم َن ٱل ُم ْهت ِد‬ ُ ‫َأ‬ َ ‫فَ َع َس ٰ ٓى ُأ ۟ولِئ‬
َ

Artinya : “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah


orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun)
selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
MEMAKMURKAN MASJID
1. MENDIRIKAN SHOLAT
• Memobilisasi dan menggerakkan warga masyarakat SHOLAT BERJAMA’AH di MASJID
• Membiasakan berjamaah, bekerja sama, saling mengenal, peduli
• Bersatu, membangun ukhuwah islamiyah, hindari perpecahan

2. MENUNAIKAN ZAKAT
• Sinergitas JAMA’AH, membangun KEKOMPAKAN SOSIAL dan KEKUATAN BERSAMA
• Membangun KESEJAHTERAAN, KEKUATAN EKONOMI dan KEMAKMURAN BERSAMA
• Jama’ah MASJID adalah orang yang MENUNAIKAN ZAKAT

3. MANUSIA MERDEKA
• Manusia yang hanya tunduk ada ALLAH SWT, tidak takut kepada siapapun selain
kepada Allah
3 hal penting
dalam membicarakan managemen masjid
1.AQIDAH KEMASJIDAN, sebagai dasar keyakinan takmir dan
jamaah selaku pemakmur masjid
2.FILOSOFI KEMASJIDAN, sebagai cara pandang kita tentang
masjid
3.TEKNIS PENGELOLAAN MASJID, sebagai cara dalam mencapai
kemakmuran masjid
AQIDAH KEMASJIDAN, antara lain :
1. Masjid seluruhnya adalah milik Alloh. ( QS Jinn 18 ). Masjid adalah rumah-
rumah milik Alloh di muka bumi. Tak boleh ada makhluk yang memposisikan
diri sebagai penguasa masjid
2. Kita (takmir) adalah pegawainya Alloh, yang bertugas mengurusi rumah Nya
yang di bumi. Mengurusi masjid itu bukan sambilan, atau sekedar aktivitas
sosial kemasyarakat belaka. Ini ibadah istimewa yang memerlukan totalitas
3. Kalau kita bekerja pada Alloh, Alloh akan menggaji kita dengan maksimal.
Sedangkan bila kita bekerja pada manusia, maka manusia hanya bisa
menggaji minimal
4. Alloh yang akan mencukupi anggaran yang dibutuhkan pegawai Nya dalam
mengurus rumah Nya.
FILOSOFI KEMASJIDAN, antara lain:
1. Masjid adalah tempat sujud, sekaligus sarana ‘men sujudkan’
masyarakat, menjadikan masyarakat sujud, tunduk, taat pada aturan-
aturan Alloh SWT
2. Masjid adalah pusat peradaban masyarakat. Di dunia ini, ada dua
peradaban, mana yang lebih kuat, dia yang mendominasi kehidupan
masyarakat. Yaitu peradaban masjid, dan peradaban pasar
[materialisme]. Maka masjid harus difungsikan untuk membentuk
masyarakat berperadaban masjid.
3. Masjid adalah tempat mencetak calon-calon pemimpin bangsa. Tidak
hanya sebagai tempat menyiapkan bekal sebelum masuk kubur.
Fungsi Masjid zaman Rasululloh SAW
a. Tempat pelaksanaan ibadah h. Tempat Akad Nikah
b. Tempat pertemuan/majlis i. Tempat perlindungan
c. Tempat madrasah ilmu j. Tempat singgah musafir
d. Pusat informasi k. Tempat tinggal ahlu suffah
e. Pusat Dakwah l. Tempat aktivitas sosial
f. Tempat Musyawarah m. Tempat pengobatan di saat
darurat
g. Tempat Pengadilan
n. Tempat latihan dan mengatur
siasat perang
Ukuran Kemakmuran
Masjid
a. Seberapa banyak jumlah jamaah sholat 5 waktunya
b. Seberapa luas masyarakat menjadikan masjid sebagai sarana
beraktivitas dan merasakan kemanfaatannya
c. Seberapa jauh masjid dapat membentuk dan membimbing
masyarakatnya

Tidak diukur dari luasnya tanah, megahnya


bangunan, atau banyaknya saldo kas
Dimulai dengan cita-cita makmurnya
masjid
• Cita-cita : jumlah jamaah sholat shubuh tiap harinya di masjid kita
sama banyaknya dengan jumlah jamaah sholat Jumat nya
• cermati, berapa jumlah jamaah sholat wajibnya saat ini
• Selanjutnya dibuat tahapan-tahapan target. 5 tahun ke depan,
nambah jamaah sholat berapa shoff. 10 tahun ke depan nambah lagi
jadi berapa shoff. Dan seterusnya. Sehingga sudah ada cita-cita, tahun
berapa kelak seluruh shoff dalam masjid akan penuh terisi jamaah
setiap kali sholat wajib
Skenario planning Masjid Jogokariyan
• 2000 – 2005 Jogokariyan Islamy
- mengubah masyarakat abangan menuju islami
- mengajak warga sholat jamaah di masjid
- target jamaah sholat shubuh sebanyak 25% jamaah sholat jumat

• 2005 – 2010 Jogokariyan Darussalam I


- Membiasakan masyarakat berkomunitas di masjid
- memperbanyak pelayanan sosial untuk jamaah masjid
- target jamaah sholat shubuh sebanyak 10 shoff (50% sholat jumat)

• 2010 – 2015 Jogokariyan Darussalam II


- Meningkatkan kualitas keagamaan masyarakat
- menuntaskan mengajak warga yang belum sholat jamaah di masjid
- target jamaah sholat shubuh sebanyak 14 shoff (75% sholat jumat)
Konsep dasar
Teknis Pengelolaan Masjid
1. PEMETAAN
2. PELAYANAN
3. PEMBERDAYAAN
4. PEMBINAAN
1. PEMETAAN

Setiap masjid harus punya


• wilayah dakwah yang jelas
• peta dakwah yang memadai
• data jamaah yang lengkap
Contoh Pemetaan di masjid Jogokariyan
• Peta Dakwah Jogokariyan digambarkan dalam peta wilayah kampung
Jogokariyan yang terdiri 4 RW, lengkap dengan denah rumah-rumah warga
• Data juga berbicara tentang kondisi :
- sholat / belum- qurban /belum
- haji / belum - dhuafa atau bukan
- zakat / belum - dll
- bisa baca qur’an / belum
• Data didapatkan dari Sensus Masjid (4 th sekali ), yang dilakukan door to
door warga Jogokariyan, ditambah observasi melalui interaksi sehari-hari
para takmir terhadap warga
Contoh follow up Pemetaan jogokariyan
Hasil pendataan th 1999
• didapat data jumlah total warga Jogokariyan 2783 orang. Didapati masih
ada 816 orang yang sudah baligh, yang belum aktif sholat
• Maka disusunlah langkah-langkah untuk mengajak orang sholat ke masjid (
istilahnya, MEN-SHOLAT-KAN ORANG HIDUP)
• Person-person takmir melakukan pendekatan personal, untuk mengajak
sholat di masjid dan mengajari bila belum bisa.
• Ada yang respon positif dan mau belajar sholat
• Bekerja sama dengan guru-guru agama Islam dari sekolah di sekitar, dan
warga jamaah yang sanggup, mengajari sholat secara privat di rumah
Undangan sholat berjamaah
• tahun 2004 dibuat undangan sholat berjamaah ke masjid, dengan kualitas cetak seperti undangan
resepsi pernikahan, dan sebarkan ke warga, dicantumkan hadist-hadist keutamaan sholat berjamaah

“Mengharap kehadiran bapak/ibu/saudara dalam sholat shubuh


berjamaah besok hari..tgl...pukul 04.15 di Masjid Jogokariyan…”

• Dibuat program sholat jamaah selama sebulan, disediakan doorprize, dan garansi bila sandal atau
sepatu hilang
• Secara psikologis, undangan ini membantu mereka yang selama ini masih malu ke masjid, jadi mau
ke masjid, bisa janjian dengan kawannya untuk pergi bersama-sama.
• Terbukti, jamaah sholat semakin bertambah secara bertahap
2. PELAYANAN

• Set mental takmir sebagai pelayan jamaah,


bukan penguasa masjid
• Takmir itu PEDULI DAN MELAYANI
• Menghargai eksistensi setiap individu jamaah
Cara Menghadirkan orang ke
masjid
• Sikap orang kepada masjid dipengaruhi oleh 2 hal :
- kepentingan /kebutuhan
- apresiasi eksistensi, potensi, fungsi dan peran
• Dua hal ini perlu dikelola dalam rangka mendekatkan dan
menghadirkan orang ke masjid
• Dikelola dengan pelayanan dan pemberdayaan
Memetakan kepentingan dan kebutuhan
Di masjid,
• Apa kebutuhan orang-orang tua
• Apa kebutuhan bapak dan ibu muda
• Apa kebutuhan pemuda dan remaja
• Apa kebutuhan anak-anak
• Apa kebutuhan yang memiliki keterbatasan fisik
• Apa kebutuhan yang difabel
• Apa kebutuhan yang dhuafa
• Apa kebutuhan yang kaya,
• Dst..
Membuat suasana gembira dan menyenangkan
bagi jamaah masjid adalah bagian dari pelayanan
Contoh Menggembirakan jamaah
• Susu kedelai, roti, atau bubur sehabis shubuh ahad
• Nasi bungkus dan sari buah sehabis sholat Jumat
• Membagikan sayur mayur segar selepas sholat jamaah
• 2000 porsi makanan untuk takjilan setiap hari selama Ramadhan
• Membagi-bagikan uang saku lebaran kepada setiap anak yang hadir
saat halal bihalal kampung
• Lomba keaktifan sholat berjamaah berhadiah umroh [ 2012 ]
• Touring/wisata untuk jamaah, refreshing selepas even besar
• dll
3. PEMBERDAYAAN
• Mengapresiasi eksistensi, menghargai dan mengarahkan
potensi
• Memberi peran dan ruang ekspresi
• Melibatkan partisipasi seluruh lapisan jamaah
Contoh
Memberdayakan Jamaah (memberi peran, melibatkan, apresiasi potensi )
• Susunan takmir dibuat gemuk, dengan distribusi tugas dan kewenangan
• Setiap majelis pengajian ada ketua, bendahara, dan kelola kas sendiri
• Selalu menggunakan produk jamaah untuk keperluan masjid (makanan,
minuman, jasa keahlian, dll)
• Menggilir tugas penyiapan 3000 porsi takjil kepada 28 kelompok ibu-ibu
dasawisma yang ada di Jogokariyan
• Memberikan award kepada warga Jogokariyan yang berprestasi
• Mewadahi minat dan potensi jamaah ( klub sepeda onthel, kelompok paduan
suara, klub panahan )
4. PEMBINAAN

1. Memahamkan tentang Islam


2. Meningkatkan peran warga di masjid
3. Mempererat ikatan yang sudah terbentuk
4. Membentuk masyarakat berporos masjid
Jamaah masjid terus dibina aqidah, pemahaman Islam, ibadah, dan
akhlaq nya melalui berbagai pengajian, kegiatan yang diadakan di
masjid, dan interaksi
KADERISASI
..."Jika suatu masa kelak kamu tidak lagi mendengar bunyi berisik dan
gelak ketawa anak anak riang diantara shaf shaf sholat di masjid-masjid,
maka takut lah kalian akan kejatuhan generasi muda kalian masa itu"...
Rantai Kaderisasi Masjid Jogokariyan
HAMAS (Himpunan Anak-anak Masjid)
Terdiri dari anggota dan Pengurus Hamas
Anggota terdiri dari pra TK-klas 6 SD& Pengurus terdiri dari
klas 1 SMP – 2 SMU.

RMJ (Remaja Masjid Jogokariyan)


Terdiri dari anggota dan pengurus mulai dari 2 SMA – sebelum menikah

KURMA/UMIDA (Keluarga Alumni Remaja Masjid)/ Ummi muda


Beranggotakan Mantan RMJ dan bapak-bapak/ibu-ibu muda

Takmir
Merupakan akumulasi dari berbagai potensi yang ada di masjid,
Baik anak-anak, remaja, KURMA, Ummida, maupun orang tua.
Pengelolaan Dana

“…Masyarakat yang berinfaq untuk masjid ingin segera


merasakan keberkahannya. Karenanya dana tidak boleh
berhenti di rekening. Takmir harus segera
membelanjakannya untuk aktivitas masjid hingga habis…”
Saldo infak sama dengan nol….
Beberapa prinsip pengelolaan dana
• Masjid tidak boleh menjadi beban bagi masyarakat, namun justru
harus menghadirkan manfaat
• Tugas takmir adalah membangun kesadaran berinfaq jamaah, dan
memfasilitasi kemudahan berinfaq. Bukan membebankan infaq
kepada jamaah
• Infaq masjid tidak boleh berhenti di rekening agar terasa barokahnya.
Harus segera dibelanjakan seluruhnya untuk layanan dan aktivitas
masjid serta kesejahteraan jamaah. Saldo sama dengan nol
Pemahaman dasar
• Berinfak untuk masjid adalah ladang amal sholeh, karenanya
takmir memfasilitasi dan menggembirakan orang-orang yang
ingin beramal sholeh dengan infak
• Dana infak yang diserahkan ke masjid, berarti telah diserahkan
kepada Alloh SWT. Dana itu bukan hak milik takmir
• Orang yang berinfak ingin segera melihat dan merasakan
keberkahan dari infaknya. Karena itu takmir tak boleh lama-
lama menyimpan dana tersebut. Semuanya harus segera
dibelanjakan untuk kemakmuran masjid dan jamaahnya.
Sampai habis. Saldo sama dengan nol
Pemahaman dasar
• Takmir mengelola dana masjid dengan set mental
kaya, tidak kikir mengeluarkan dana untuk jamaah,
fasilitas masjid, dan agenda masjid
• Masjid itu semakin banyak melayani dan
memfasilitasi jamaahnya, insyaAlloh infak yang
masuk akan semakin besar.
Gerakan Jamaah
Mandiri
Membangun kesadaran Jamaah untuk berkontribusi
infaq yang cukup, minimal setara dengan membiayai
diri sendiri untuk aktivitas ibadahnya di masjid

Teknis gerakan jamaah mandiri


Hitung seluruh pengeluaran rutin masjid selama setahun
Dibagi per bulan dan per pekan
Hitung kapasitas masjid (dapat menampung berapa jamaah)
Bagi pengeluaran per pekan dengan kapasitas masjid
Muncul angka minimal infaq dalam sepekan dari seorang jamaah
Contoh kebutuhan tahun 2001

1. Listrik :Rp. 250.000 x 12 =Rp. 3.000.000,-


2. Air :Rp. 35.000 x 12 =Rp. 420.000,-
3. HR Kebersihan: Rp425rbx12 =Rp. 5.100.000,-
4. Khotib Jumat: Rp50rbx4x12 =Rp. 2.400.000,-
5. MinumanShubuh:Rp500x250x4x12 =Rp. 6.000.000,-
6. Minuman Jumat =Rp. 6.000.000,-
7. HR Pengajian2 =Rp.14.400.000,-
8. Perawatan dan Pengembangan Masjid =Rp. 5.880.000,-
JUMLAH =Rp.43.200.000,-
Dihitung…
• Kebutuhan tiap pekan : Rp 43.200.000,- / 12 / 4 = Rp. 900.000,-
• Jumlah jamaah masjid 600 orang
• Maka infaq jamaah mandiri sebesar Rp 900.000,-/600
= Rp. 1.500,-/ orang/pekan
Disampaikan dengan hormat….
• Jika Anda berinfaq Rp1500,-/pekan, Anda adalah Jamaah
Mandiri
• Jika Infaq Anda lebih dari itu , Anda telah membantu yang lain
• Jika Infaq Anda kurang dari itu, ibadah Anda di masjid masih
disubsidi orang lain.
• Meskipun demikian, Kami dengan senang hati melayani Anda
dalam beribadah di Masjid dan mari bersama-sama
memakmurkan masjid.

Intinya adalah membangun kesadaran berkontribusi dalam infak, bukan mewajibkan infak
Intinya adalah membangun kesadaran untuk berinfak,
bukan mewajibkan infak bagi setiap jamaah
Sumber dana masjid Jogokariyan
• Infak jamaah ( melalui berbagai kotak infaq yang ada )
• Zakat dan shodaqoh ( dikelola oleh Baitul mal masjid )
• Donatur ( sumbangan ketika ada agenda khusus/special yang
diselenggarakan masjid, atau untuk urusan sarana fisik masjid )
• Sponsorship ( iklan di bulletin masjid, kaos seragam panitia, umbul-
umbul dan spanduk di luar masjid )
• Amal Usaha Milik Masjid
dulu, masjid punya sawah. Sekarang masjid memiliki 11 kamar
penginapan dan satu aula yang disewakan untuk umum.
Semakin makmur masjid dan semakin banyak layanan untuk
jamaah, maka semakin lebar pintu keberkahan yang dibukakan
Alloh untuk mendanainya
• Nama : Dimas Fibran
• HP/WA : 08985073073

• Admin Manajemen Masjid


• HP/WA : 085163131966

Anda mungkin juga menyukai