Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN MASJID DAN KETAKMIRAN (1)

Oleh: Muhammad Sholikhin

A. SIAPAKAH TAKMIR MASJID ITU?


Takmir masjid merupakan sekelompok orang yang mempunyai kewajiban untuk
memakmurkan masjid. Seperti dalam firman Allah SWT : “Sesungguhnya orang-
orang yang memakmurkan masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat dan tidak takut kecuali
hanya kepada Allah. Karena itu semoga mereka termasuk orang-orang yang mendapat
hidayah“. (QS. At-Taubah : 18).
Masjid merupakan tempat beribadah umat islam. Selain itu masjid juga sebagai
pusat pembinaan umat karena masjid haruslah memberikan pancaran cahaya yang
menyinari lingkungan dan jamaahnya.
Dalam mengupayakan kemakmuran masjid secara bersama-sama maka
dilakukanlah serangkaian kegiatan keagamaan seperti sholat berjamaah, pengajian,
konsultasi keluarga, remaja masjid, pelatihan-pelatihan menjadi khotib, muazin, dan
bilal. Perayaan hari-hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, 1
Muharrom, Maulid Nabi, dsb yang semua itu di koordinasi oleh takmir masjid. Untuk
itulah perlu adanya lembaga yang menangani semua urusan Masjid agar berjalan baik,
dan umum disebut sebagai takmir masjid.
Kata takmir bisa berasal dari “takmir” (dengan hamzah) yang berarti yang
memerintah atau menggerakkan. Atau dari kata “ta’mir” (dengan ‘ain) yang berarti
yang memakmurkan. Keduanya bisa digabung dengan pengertian sebuah wadah yang
bisa menggerakkan komunitas masjid, sehingga menjadi makmur dengan aneka
kegiatan yang membuat jamaahnya selalu terjaga keimanan, ketakwaan dan
ibadahnya.
Takmir masjid di pilih berdasarkan hasil musyawarah. Struktur organisasi takmir
masjid setidaknya memiliki, penasehat, ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara, dan
bagian-bagian yang mempunyai tugas masing-masing.

B. TIGA JENIS MASJID


1. Masjid yang Makmur mengantarkan jamaah menjadi muslim yang mukmin dan
taat. Dan ini adalah ayat tentang takmir Masjid

َ َ‫اّللِ َو ْاليَ ْو ِم ْاْل ِخ ِر َوأَق‬


‫ام‬ َّ ‫َّللاِ َم ْن آ َمنَ ِب‬
َّ َ‫اجد‬ ِ ‫س‬ َ ‫ِإنَّ َما يَ ْع ُم ُر َم‬
‫سى أ ُولَئِ َك أَ ْن‬ َّ ‫ش ِإ َّّل‬
َ َ‫َّللاَ فَع‬ َ ‫الز َكاةَ َولَ ْم يَ ْخ‬
َّ ‫ص ََلة َ َوآتَى‬ َّ ‫ال‬
َ‫يَ ُكونُوا ِمنَ ْال ُم ْهتَدِين‬
“Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (Qs. At-Taubah/9:18).

1
‫س ِب ُح لَهُ فِي َها‬َ ُ‫َّللاُ أ َ ْن ت ُ ْرفَ َع َويُ ْذ َك َر فِي َها ا ْس ُمهُ ي‬َّ َ‫ت أَذِن‬ ٍ ‫فِي بُيُو‬
‫ع ْن ِذ ْك ِر‬ َ ‫ ِر َجا ٌل َّل ت ُ ْل ِهي ِه ْم تِ َج‬.‫صا ِل‬
َ ‫ارة ٌ َو َّل بَ ْي ٌع‬ َ ‫ِب ْالغُد ُِو َو ْاْل‬
ُ َّ‫الز َكاةِ يَخَافُونَ يَ ْو ًما تَتَقَل‬
‫ب فِي ِه‬ َّ ‫اء‬ ِ َ ‫ص ََل ِة َو ِإيت‬َّ ‫َّللاِ َو ِإقَ ِام ال‬
َّ
.‫ار‬ُ ‫ص‬ ُ ُ‫ْالقُل‬
َ ‫وب َو ْاْل َ ْب‬
Bertasbih kepada Allah di mesjid-mesjid yang telah diperintahkan untuk
dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu
petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual
beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)
membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi guncang. (Qs. An-Nur/24:36-37).

2. Masjid Dlirar yang Menjadikan kaum muslim terpecah belah.


َ‫ارا َو ُك ْف ًرا َوت َ ْف ِريقًا بَيْنَ ْال ُمؤْ ِم ِنين‬ ً ‫ض َر‬ ِ ‫َوالَّذِينَ ات َّ َخذُوا َم ْس ِجدًا‬
‫سولَهُ ِم ْن قَ ْب ُل َولَيَ ْح ِلفُ َّن ِإ ْن‬ ُ ‫َّللاَ َو َر‬ َّ ‫ب‬ َ ‫صادًا ِل َم ْن َح‬
َ ‫ار‬ َ ‫َو ِإ ْر‬
َّ ‫أ َ َر ْدنَا ِإ َّّل ْال ُح ْسنَى َو‬
َ‫َّللاُ يَ ْش َهدُ ِإنَّ ُه ْم لَ َكا ِذبُون‬
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan
mesjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk
kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu
kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak
dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain
kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah
pendusta (dalam sumpahnya). (Qs. At-Taubah/9:107).

ٌ ‫ص ِر ِه ْم لَقَد‬
.‫ِير‬ ْ َ‫علَى ن‬َ َ‫َّللا‬ َّ ‫ظ ِل ُموا َو ِإ َّن‬ ُ ‫أُذِنَ ِللَّذِينَ يُقَاتَلُونَ ِبأَنَّ ُه ْم‬
َّ ‫ق ِإ َّّل أَ ْن يَقُولُوا َربُّنَا‬
ُ‫َّللا‬ ٍ ‫ار ِه ْم ِبغَي ِْر َح‬ ِ َ‫الَّذِينَ أ ُ ْخ ِر ُجوا ِم ْن ِدي‬
‫ص َو ِام ُع َو ِبيَ ٌع‬
َ ‫ت‬ ْ ‫ض لَ ُه ِد َم‬ ٍ ‫ض ُه ْم ِببَ ْع‬َ ‫اس بَ ْع‬ َّ ‫َولَ ْو َّل دَ ْف ُع‬
َ َّ‫َّللاِ الن‬
ُ‫َّللا‬ ُ ‫يرا َولَيَ ْن‬
َّ ‫ص َر َّن‬ ً ِ‫َّللاِ َكث‬َّ ‫اجدُ يُ ْذ َك ُر فِي َها ا ْس ُم‬ ِ ‫س‬
َ ‫ات َو َم‬ٌ ‫صلَ َو‬ َ ‫َو‬
ٌ ‫ع ِز‬
.‫يز‬ َ ‫ي‬ ٌّ ‫َّللاَ لَقَ ِو‬ ُ ‫َم ْن يَ ْن‬
َّ ‫ص ُرهُ ِإ َّن‬
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar
Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari
kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka
berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak
(keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah
dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang
Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah.
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya.
2
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Qs. Al-Hajj/22:
39-40).

3. Masjid yang Tidak Makmur.

C. CONTOH ORGANISASI MANAJEMEN MASJID


I. UNSUR UTAMA ORGANISASI MASJID
Unsur yang harus ada dalam organisasi manajemen Masjid:
1. Imam Utama Masjid (Dewan Syuriah)
Imam Utama atau Imam pokok ini menjadi Imam pada shalat utama, shalat
Jum’at dan berbagai shalat sunah yang diperintahkan dilaksanakan berjamaah. Ia
termasuk pengendali kegiatan masjid. Jika memungkinkan dipilih berdasar
kriteria: hafidz atau aqra’ (banyak dan bagus bacaannya), faqih (memiliki ilmu
keagamaan yang memadai), ‘alim shalih (banyak ilmu dan shalih budi
pekertinya), syuyukh (tua dan bisa dituakan), muqim (warga setempat).
Berdasar hadits Rasul, Imam ini adalah dikehendaki oleh mayoritas jamaah, tidak
dibenci oleh jamaah. Sehingga yang memilih Imam adalah rapat pleno antara
takmir atau umara’ bersama keseluruhan jamaah masjid dan lembaga yang
dinaungi masjid.
2. Imam dan khatib
Bertugas menjadi Imam dan Khatib secara bergiliran. Dipilih oleh takmir dan
perwakilan jamaah serta masyarakat. Syarat hampir sama dengan diatas, dengan
standar yang lebih rendah. Namun diutamakan yang ta’dib, berakhlak mulia dan
disukai masyarakat.
Imam dan khatib secara bersama bisa menjadi semacam mustasyar dan syuriyah,
yakni penasehat dan pemberi “fatwa” keagamaan bagi takmir dan jamaah. Jika
mustasyar adalah pembina dan penasehat, maka syuriyah adalah semacam SC
dan Takmir adalah OC.
3. Manajer (Jajaran Ketua). Bisa disebut pengurus inti harian.
4. Tata Usaha (Sekertaris, Bendahara). Termasuk badan pengurus harian, terbagi
untuk membawahi pada bidang-bidang yang ada.
5. Operasional (Pendidikan, Sosial, Usaha). Yakni bagian-bagian dari Takmir.

II. CONTOH LEMBAGA KETAKMIRAN


Pengurus Ta’mir Masjid menjalankan kepemimpinan organisasi. Konsep
dasar kepemimpinan adalah pengembanan amanah dan partisipasi, bukan
perolehan kekuasaan dan masa bodoh. Pengurus mengemban amanah jama’ah
bukan menguasai jama’ah. Demikian pula, jama’ah berpartisipasi aktif dalam
kegiatan yang diselenggarakan. Untuk itu, pengertian Pengurus, status, tugas
maupun kewajibannya harus diatur dengan jelas dalam Pedoman Kepengurusan.
Pengurus Ta’mir Masjid adalah penggerak organisasi dalam beraktivitas
mencapai tujuan. Gerak langkah Pengurus yang terarah, terstruktur serta memiliki
metode dalam setiap tindakannya sangat diharapkan sekali agar menghasilkan
kinerja yang harmonis dan bermutu. Untuk itu perlu disusun suatu Pedoman
Kepengurusan yang memberi petunjuk secara umum dalam mengelola aktivitas
kepengurusan.

3
PENGURUS
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Pengurus
Ta’mir Masjid adalah pelaksana kepemimpinan organisasi yang mengemban
amanah jama’ah dan memiliki wewenang sesuai dengan tanggungjawabnya.
Pengurus merupakan lembaga kepemimpinan tertinggi dalam organisasi dengan
periode kepemimpinan yang tertentu. Adapun tugas-tugasnya, antara lain:
a) Menyusun kepengurusan lengkap Pengurus Ta’mir Masjid.
b) Melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Jama’ah.
c) Melakukan sosialisasi hasil-hasil Musyawarah Jama’ah dan kebijakan
organisasi kepada lembaga-lembaga di bawahnya dan jama’ah pada
umumnya.
d) Menyelengarakan Sidang Pleno tiap tahun sekali, yang dihadiri seluruh
Pengurus, Majelis Syura, Pengurus Remaja Masjid dan Pengurus Majelis
Ta’lim Ibu-Ibu.
e) Menyelenggarakan Sidang Pleno Khusus tiga tahun sekali untuk menentukan
kebijakan dan meminta pertanggungjawaban Badan Pengurus Yayasan.
f) Menyelenggarakan Rapat Kerja Pengurus tiap tahun sekali guna menjabarkan
Program Kerja hasil Musyawarah Jama’ah.
g) Menyelenggarakan rapat-rapat kepengurusan sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
h) Menyelenggarakan Musyawarah Jama’ah dan menyiapkan Draft Materi yang
akan dibahas dalm musyawarah tersebut.
i) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus kepada jama’ah
melalui forum Musyawarah Jama’ah.
j) Melantik dan mengesahkan kepemimpinan lembaga-lembaga di bawahnya
berdasarkan hasil-hasil musyawarah kelembagaan tersebut.
k) Melakukan pembinaan lembaga-lembaga di bawahnya.
l) Memberi sangsi dan merehabilitasi anggota atau fungsionaris Pengurus yang
dianggap melanggar aturan organisasi.
m) Menjaga imamah dan ukhuwah jama’ah.

STRUKTUR DAN BAGAN ORGANISASI


Struktur atau susunan organisasi Pengurus Ta’mir Masjid terdiri dari Ketua
Umum yang membawahi beberapa Ketua Bidang yang memiliki satu atau lebih
departemen. Ketua Umum memiliki staf Sekretaris Umum, Bendahara dan Wakil
Bendahara, sedang Ketua Bidang memiliki staf Sekretaris Bidang. Untuk
memperjelas struktur organisasi dibuat bagan organisasi Pengurus Ta’mir Masjid.
Bagan organisasi adalah gambar struktur organisasi. Biasanya berbentuk kotak-
kotak kedudukan yang dihubungkan oleh garis-garis wewenang, baik instruksional
ataupun koordinatif.

CONTOH URAIAN TUGAS PENGURUS MASJID

4
Jabatan Tugas dan Kewajiban

Bisa terdiri dari para Imam dan khatib.


Penasehat/
Memberi nasehat, petunjuk, saran, dan pertimbangan demi kemajuan,
Syuriyah/
perkembangan, dan kelancaran semua kegiatan yang di selenggarakan masjid
Musytasar
baik di minta maupun tidak.

Memimpin, mengawasi, melaksanakan dan mengkoordinasi semua bidang yang


terkait dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab masing-masing dalam
Ketua
mengelola masjid dan melaksanakan program kerja takmir masjid untuk kegiatan
ibadah, kemakmuran masjid dan jamaah.

Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya demi lancarnya program kerja,


Wakil Ketua
dan bertanggung jawab melaporkan semua pekerjaannya kepada ketua.

 Mengurus semua masalah administrasi, mencakup : pembuatan surat


menyurat, dokumen kemitraan masjid, daftar hadir, dsb.
 Mengkoordinasi pembuatan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga
organisasi.
 Bertanggung jawab dalam mempersiapkan dan membuat catatan-catatan
Sekertaris
rapat organisasi.
 Bertanggung jawab dalam membuat jadwal kalender kegiatan dan
membuat laporan hasil kegiatan-kegiatan organisasi.
 Bertanggung jawab dalam merumuskan semua kebijakan umum untuk
kemudian memberikan informasi kepada seluruh anggota organisasi.

 Bertanggung jawab dalam menjalankan kebijakan keuangan organisasi


 Bertanggung jawab dalam administrasi keuangan organisasi, mencakup :
pemembuat laporan keuangan secara berkala, menandatangani bukti-bukti
Bendahara
pemasukan dan pengeluaran dana, dsb.
 Bertanggung jawab melakukan pemeriksaan laporan keuangan dari
masing-masing bidang.

 Bertanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan kegiatan ibadah,


mencakup : sholat wajib, sholat jum’at, sholat sunnah, kultum, pengajian,
kajian, dsb.
Bidang Kegiatan  Bertanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan kegiatan
Keagamaan dan program-program, mencakup : program pengembangan bakat, program
Komunikasi Umat pesantren, program pembinaan mualaf, program pendirian rumah tahfidz,
program pelatihan mengurus jenazah, dsb.
 Bertanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan program
persiapan hari-hari besar umat Islam, mencakup : Hari Raya Idul Fitri, Hari

5
Raya Idul Adha, Tahun Baru 1Muharram, Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Nuzul
Qur’an.
 Bertanggungjawab membentuk panitia Zakat, atau membentuk UPZ.
 Bertanggung jawab dalam menjalin komunikasi antar umat, pemerintah,
serta pihak-pihak lain yang terkait.
 Bertanggung jawab dalam memberikan informasi-informasi penting kepada
masyarakat, mencakup : informasi seputar kegiatan yang akan
diselenggarakan, dan berita duka seperti kemalangan dan meninggal
dunia.
 Bertanggung jawab dalam menyusun anggaran dana untuk keperluan
kegiatan masjid, dan menyerakan kepada sekertaris untuk dilanjutkan ke
ketua dan bendahara.


o Bertanggung jawab dalam menyusun jadwal dan melaksanakan
program Konsultasi masalah keluarga, dan pengajian jamaah
wanita.
o Bertanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan program
pembinaan dan pendidikan para remaja dan pemuda, mencakup :
Bidang Pendidikan,
program pendidikan pra nikah, pengajian ahad akhir bulan,
Pembinaan, dan
konsultasi keluarga, pelatihan organisasi, pelatihan menjadi khotib,
Kesejahteraan
muazin, bilal, dsb.
o Bertanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan program
kesejahteraan sosial, mencakup : kegiatan-kegiatan berbasis
kreatifitas seperti pelatihan usaha, menyantuni fakir miskin, yatim
piatu, janda, mengadakan acara donor darah, termasuk zakat,
infak, shodaqoh.

 Bertanggung jawab dalam melaksanakan program perawatan gedung dan


lingkungan, pengembangan prasarana masjid, pengadaan dan
Bidang Sarana dan
pemeliharaan inventaris masjid, instalasi listrik, air, internet, dan telepon
Prasarana Masjid
 Bertanggung jawab dalam membuat daftar, mengecek, memelihara dan
membuat laporan tentang seluruh inventaris masjid.

 Bertanggung jawab dalam hal kebersihan baik di dalam maupun di sekitar


area masjid.
Bidang Kebersihan
 Bertanggung jawab dalam mempersiapkan fasilitas kegiatan.
dan Keamanan
 Bertanggung jawab dalam menjaga keamanan seluruh inventaris masjid
dan keamanan lokasi sekitar masjid.

 Bertanggung jawab terhadap pemeriliharaan seluruh arsip dan dokumen


Bidang Arsip,
organisasi.
Perpustakaan,
 Bertanggung jawab dalam pengelolaan informasi dan administrasi IT.
Dokumentasi, dan IT
 Bertanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan program

6
perpustakaan, minat baca, dan bedah buku.

Dengan mengetahui program kerja dan struktur organisasi para takmir


masjid dapat melakukan tugasnya dengan lebih baik dan terarah sesuai denga
program kerja yang telah di buat bersama. Semua program kerja tersebut tak lain
adalah untuk kemakmuran umat.
Demikian, pembahasn singkat kali ini tentang contoh struktur organisasi
takmir masjid, semoga bermanfaat dan bisa memberikan ide-ide positif bagi
siapapun yang membacanya, apalagi jika smpai membuat para pembaca tergerak
hatinya untuk turut serta menjadi bagian dari takmir masjid. Allah berfirman ;
“Berlomba-lombalah kamu dalam hal kebaikan !”.

CONTOH JOB DISCRIPTION LEMBAGA KETAKMIRAN


Berikut ini contoh struktur organisasi dalam bentuk komposisi susunan Pengurus Ta’mir Masjid.
Tentu saja susunan kepengurusan disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan:

KETUA:
1. Memimpindan mengorganisasikan kegiatan masjid dalam melaksanakan tugasnya.
2. Mewakili organisasi dengan baik kedalam atau keluar.
3. Mengawasi pelaksanaan program kerja.
4. Menandatangani surat-surat penting.
5. Memimpin evaluasi atas pelaksanaan program kerja.
6. Membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) dari program-program kerja yang telah
dilakukan diakhir pengurusan.

WAKIL KETUA
1. Mewakili ketua apabila berhalangan.
2. Membantu ketua dalam menjalankan program kerja.
3. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya pada ketua.

SEKERTARIS
1. Mewakili ketua dan wakil ketua apabila berhalangan.
2. Bertanggung jawab terhadap segala bentuk administrasi masjid
3. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya pada ketua.

DEPARTEMEN AGAMA
1. Mengelola keuangan masjid.
2. Merencanakan sumber dana masjid
3. Menerima, menyimpan, dan membukukan keuangan.
4. Mengeluarkan uang sesuai kebutuhan.
5. Menyimpan tanda bukti penerima dan pengeluaran
6. Membuat laporan rutin.

DEPARTEMEN IT
Mengelola basis data yang meliputi :
1. Daftar pengurus
2. Daftar jamaah
3. Penceramah
7
4. Majlis taklim
5. Mengelola situs internet
6. Menditribusi surat elektronik (email) yang masuksesuai dengan departemen

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN DAKWAH


Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan dakwah, meliputi :
1. Membuat jadwal TPA dan kajian kajian keagamaan
2. Membuat jadwal pembicara pada setiap kajian
3. Membuat jadwal imam, khatib, muazin dan bilal shalat jumat
4. Mengkoordinir kegiatan remaja masjid, ibu-ibu dan anak-anak
5. Mengumumkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan dan dakwah
6. Mengkoordinir shalat jumat

DEPARTEMEN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN


Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan masjid
yang meliputi :
1. Membuat program rehabilitasi dan pembangunan masjid
2. Membuat rencana anggaran
3. Melaksanakan program pembangunan dan rehabilitasi masjid
4. Mengatur kebersihan, keindahan dan kenyamanan masjid
5. Mendata segala kerusakan sarana dan pra sarana masjid

DEPARTEMEN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN


Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan yang bersifat social kemasyarakatan yang
meliputi :
1. Menyantuni fakir miskin, yatim piatu, janda, dan lain-lain
2. Melakukan khitanan masal
3. Bakti social terhadap korban bencana alam
4. Melakukan koordinasi dengan pengurus RT/RW setempat dalam melaksanakan tugasnya

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MASJID


Proses pengambilan keputusan Ta’mir Masjid dilakukan dengan cara musyawarah yang terdiri
dari (tidak harus sama persis, bisa disederhanakan dengan rapat biasa):

1. Rapat Pleno.
a. Dihadiri oleh seluruh Pengurus, Majelis Syura, Pengurus Remaja Masjid dan Pengurus
Majelis Ta’lim Ibu-Ibu.
b. Dilaksanakan tiap tahun sekali.
c. Diselenggarakan dan dipimpin oleh Pengurus.
d. Ketua Umum memimpin jalannya rapat.
e. Membahas Laporan Tahunan Pengurus dan evaluasinya.
f. Memberi masukan/rekomendasi yang tidak mengikat kepada Pengurus dalam menjabarkan
Program Kerja untuk tahun berikutnya.

2. Rapat Pleno Khusus.


a. Dihadiri oleh seluruh Pengurus, Majelis Syura, Pengurus Remaja Masjid dan Pengurus
Majelis Ta’lim Ibu-Ibu dan undangan khusus.
b. Dilaksanakan setelah berakhirnya masa kepengurusan Organ Yayasan Masjid.
c. Diselenggarakan dan dipimpin oleh Pengurus.
d. Pengurus mempersiapkan seluruh Draft yang akan dibahas, yang meliputi:
8
 Draft Program Kerja Yayasan, Struktur dan Bagan Organisasi Yayasan.
 Draft Kriteria Personil Dewan Pembina, Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus
Yayasan.
 Draft Rekomendasi Untuk Yayasan.
 Draft Konsep Yayasan, yang akan di ajukan ke Notaris.
e. Ketua Umum memimpin jalannya rapat.
f. Menentukan kebijakan dan meminta pertanggungjawaban Organ Yayasan Masjid.
g. Memilih, mengesahkan dan melantik Organ Yayasan Masjid, yang terdiri dari: Dewan
Pembina, Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus.

3. Rapat Kerja.
a. Dihadiri seluruh Pengurus, Ketua Majelis Syura, Ketua Pengurus Remaja Masjid dan
Ketua Pengurus Majelis Ta’lim Ibu-Ibu.
b. Ketua Umum memimpin jalnnya rapat.
c. Dilakukan satu tahun sekali untuk menjabarkan Program Kerja Musyawarah Jama’ah.
d. Merencanakan agenda kegiatan seluruh bidang selama satu tahun ke depan.
e. Menyusun anggaran baik pembiayaan maupun penerimaan secara terintegrasi.
f. Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Pengelolaan (RKAP) Pengurus selama satu
tahun ke depan.

4. Rapat Umum.
a. Dihadiri seluruh Pengurus dan undangan khusus.
b. Ketua Umum memimpin jalannya rapat.
c. Dilakukan minimum tiga bulan sekali untuk:
 Membahas Laporan Kegiatan masing-masing bidang tiap tri wulan.
 Melakukan koordinasi kegiatan antar bidang.
 Mengambil keputusan organisasi baik intern maupun ekstern.
 Melakukan evaluasi kegiatan tri wulan yang lalu.
 Melakukan perbaikan kegiatan tri wulan yang akan datang.

5. Rapat Bidang.
a. Dihadiri seluruh pengurus masing-masing bidang dan undangan khusus.
b. Ketua Bidang dan Sekretaris Bidang menjadi pimpinan rapat.
c. Dilakukan minimum dua bulan sekali untuk:
 Membahas perkembangan bidang.
 Melakukan koordinasi kegiatan bidang.
 Mengambil keputusan organisasi yang berkaitan dengan bidang kerja.
 Melakukan evaluasi dan perbaikan kegiatan bidang.

6. Rapat Panitia.
a. Dihadiri seluruh panitia, baik Panitia Pengarah (SC) maupun Panitia Pelaksana (OC) dan
undangan khusus.
b. Ketua dan Sekretaris Panitia Pelaksana menjadi pimpinan rapat.
c. Dilakukan sesuai dengan kebutuhan untuk:
 Menyusun rencana kepanitiaan.
 Membahas perkembangan jalannya kepanitiaan.
 Melakukan koordinasi dan evaluasi kegiatan panitia.
 Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara teknis.
 Mempersiapkan Laporan Pertanggungjawaban Panitia.

KOORDINASI KERJA
9
Motivasi kepengurusan disampaikan pada forum-forum rapat dan dalam acara pelaksanaan
kegiatan. Sosialisai kebijakan dan kegiatan dilakukan melalui forum-forum rapat, Lembar
Informasi, Papan Pengumuman dan dalam acara pelaksanaan kegiatan. Pendelegasian
kepengurusan dilakukan dengan menerbitkan Surat Pelimpahan Tugas yang diketahui oleh
atasannya. Reshuffle atau pergantian personalia Pengurus dibahas dan dilakukan dalam Rapat
Pleno dan surat keputusannya ditandatangani oleh Ketua Umum.
Setiap amanah yang diemban oleh Pengurus, kepanitiaan atau unit-unit lain di lingkungan
Ta’mir Masjid harus dipertanggungjawabkan dengan menerbitkan laporan tertulis. Supaya
laporan yang disampaikan memiliki keseragaman, maka perlu ditetapkan standard format-format
laporan.

10

Anda mungkin juga menyukai