Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN EVALUASI

PEMBERIAN PMT KE-1

Bidang Kesehatan Masyarakat


DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA
Undang-Undang no.36 tahun 2009 tentang
01 kesehatan

Peraturan Presiden Republik INDONESIA


02 Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan
Penurunan Stunting
Peraturan Menteri kesehatan
03 no.hk.01.07/menkes/1928/2022 tentang pedoman
nasional pelayanan kedokteran tatalaksana stunting

DASAR 04
Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 42
Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan
HUKUM Stunting di Kota Tasikmalaya
Keputusan Walikota Tasikmalaya Nomor 050.1/Kep.845.1-
05 Bappelitbangda/ 2021 Tentang Penetapan Lokasi Fokus
Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022 di
Kota Tasikmalaya
Keputusan Walikota Tasikmalaya Nomor 476/Kep
06 231-DPPKB3A/2022 tentang Pembentukan Tim
Percepatan Penurunan StuntingTingkat Kota
Tasikmalaya
Keputusan Walikota Tasikmalaya Nomor
07 050.13/Kep.402-DPPKBP3A/2022 Tentang Penetapan
Lokasi Fokus Stunting Terintegrasi Tahun 2023 Kota
Tasikmalaya
Kondisi Stunting Saat Ini

Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun


2022, KOTA TASIKMALAYA sebesar 22,4 %

Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis


Masyarakat (E-PPGBM) pada 2 Januari 2023
sebesar 12,62% (5642 by name by address).
Prevalensi Balita Stunting (TB/U) per Kecamatan
Hasil Bulan Penimbangan Balita Pebruari 2023
(data diambil dari e-PPGBM)
15.91
15.05 15.23
16.00
13.22
14.00 12.22
11.84
12.00 10.06 10.65 10.66
10.00 8.87 8.99
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
Prevalensi Balita Stunting (TB/U) per Puskesmas
Prevalensi
Hasil BulanBalita Stunting Balita
Penimbangan (TB/U)Pebruari
per Puskesmas
2023
Hasil Bulan Penimbangan Balita
(data diambil dari e-PPGBM)Pebruari 2023
(data diambil dari e-PPGBM)

20.00 18.57
17.97
17.33
18.00
15.37
16.00 14.57 14.55
14.04
13.59 13.39
14.00 12.22 12.08
11.71 11.53 11.52 11.43 11.29
12.00
9.21
10.00 9.02 8.99 8.65 8.49

8.00 7.01
6.21
6.00
4.00
2.00
0.00
I I I I I S
Y AR ALU NG UM ARA ANA P AN SAG TA
R
AYA AR AN NG AL AR UM NG U G
AT
U NG AR DE NG
N IA E G S I A N L S G U K S B A UR R U P E A
GA KA
W
DI
H R
NA AK
R
NY BA A AN YU
N
UR
E
AN
G
GU
R
KU
B
BA DE G
CI
P W
N IN IB EU A L AHU A IK M
AM A E S N G IL EM R IHI B ON TA
RA C RS KA K K S T GL CI
G
BU AN C PU C M
KE SU RA TA SA
KA A
PA
N M
P TA
KO
Kondisi gagal tumbuh , yang disebabkan kekurangan
gizi kronis dalam waktu lama terutama di 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK) yang ditandai dengan
Apa Itu Panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar
Stunting? Ada tiga hal yang perlu kita takutkan dari stunting
yaitu, perkembangan kognitif/kecerdasan menurun,
perkembangan fisik yang di bawah rata-rata, dan
penyakit tidak menular yang dimiliki di kemudian hari. 
13 program intervensi spesifik dan sensitif untuk menurunkan stunting
Sasaran Program
Screening anemia
1 Pemeriksaan kesehatan termasuk kadar hemoglobin siswi kelas 7 & 10
Remaja Putri

Sebelum hamil
Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
2 Pemberian TTD setiap minggu di sekolah

Pemeriksaan kehamilan
3
Sebelum lahir

Pelaksanaan antenatal care (ANC) 6x (2x dengan dokter), termasuk penggunaan USG
Saat hamil

Ibu Hamil Konsumsi tablet tambah darah (TTD)


4
Pemberian tablet tambah darah ibu hamil (minimal 90 selama kehamilan)

Pemberian makanan tambahan bagi Ibu KEK


5 Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK berupa protein hewani
Spesifik

Pemantauan tumbuh kembang


6 Penimbangan, pengukuran panjang badan, dan pemantauan perkembangan balita di Posyandu setiap bulan

ASI eksklusif
7 Pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan

Pemberian makanan tambahan protein hewani bagi baduta


Setelah lahir

8 Pemberian protein hewani bagi anak 12-23 bulan, berupa telur dan sumber protein lainnya.
Balita
Tatalaksana balita dengan masalah gizi
Merujuk balita dengan weight faltering & masalah gizi dari Posyandu ke Puskesmas, serta memberikan makanan tambahan untuk weight
9 faltering & gizi kurang, formula 75 dan formula 100 untuk gizi buruk. Merujuk balita stunting & masalah gizi yang tidak tertangani di
Puskesmas ke RS dan memberikan PKMK.

Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi


10 Pelayanan rutin, kampanye bulan imunisasi dasar dan 3 imunisasi tambahan (PCV, Rotavirus, HPV). Imunisasi tambahan PCV
mencegah pneumonia dan Rotavirus mencegah diare, sehingga mencegah terganggunya pertumbuhan.

11 Edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita


12
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional
ahir
Sasaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Tahun 2023


1. Balita gizi buruk
2. Ibu hamil KEK/ Anemia
3. Balita stunting
PMT Balita Gizi
 PMT berupa Formula 75 dan formula 100
Buruk
Diberikan pada balita gizi buruk selama 6 minggu
Makanan Formula 75 diberikan pada anak gizi
buruk pada tahap stabilisasi yaitu pada hari ke 1
dan hari ke 2 sebanyak 12 bungkus
Makanan Formula 100 diberikan pada anak gizi
buruk pada tahap transisi yaitu pada hari ke 3
sampai minggu ke 6 sebanyak 163 bungkus
PMT balita
stunting  Balita stunting mendapatkan 18 Dus / balita untuk 90 hari

 Spesifikasi susu untuk Balita Stunting usia 11-59 bulan :

a. 1 (satu) dus berisi 400 gr

b. Nilai gizi : energi persaji 100 kkal; protein 2,4 gr; lemak
total 3.9 gr; karbohidrat total 14 gr, serta mengandung
vitamin dan mineral
PMT bumil kek Bumil KEK mendapatkan 12 Dus /bumil untuk 6 minggu
Dengan spesifikasi :

1. 1 (satu) dus berisi 200 gr

2. Nilai gizi : energi persaji 170 kkal; protein 9 gr; lemak total
2 gr; karbohidrat total 28 gr, serta mengandung vitamin dan
mineral
 Di puskesmas :

1. Tempat penyimpanan harus bersih dan higienis;


Hal-hal yang 2. Diletakkan di atas alas dan diusakan tidak menempel dinding;
harus
3. Tempat penyimpanan mempunyai ventilasi baik dan tidak lembab
diperhatikan
dalam 4. Tempat penyimpanan bebas tikus dan hama pengerat lainnya;

Penyimpanan 5. Penyimpanan dikelompokkan sesuai dengan jenis makanan tambahan;

PMT : 6. Makanan tambahan yang masuk lebih awal, dikeluarkan terlebih dahulu;

7. Makanan tambahan dinyatakan rusak apabila sachet berlubang/sobek,


pecah, kempes atau isinya menggumpal.
 Di Posyandu :

1. Tempat penyimpanan harus bersih dan higienis;


Hal-hal yang
harus 2. Diletakkan di atas alas dan diusakana tidak menempel dinding;
diperhatikan 3. Tempat penyimpanan mempunyai ventilasi baik dan tidak
dalam lembab;
Penyimpanan
4. Tempat penyimpanan bebas tikus dan hama pengerat lainnya;
PMT :
5. Makanan Tambahan dinyatakan rusak apabila sachet
berlubang/sobek, pecah, kempes atau isinya menggumpal.
 Di rumah tangga/keluarga:
Hal-hal yang
1. Makanan tambahan yang diterima harus disimpan dalam
harus
wadah/tempat yang kering, bersih dan tertutup agar terhindar
diperhatikan
dari bahan cemaran dan binatang pengganggu.
dalam
Penyimpanan 2. Setelah digunakan, wadah ditutup rapat dan dimasukkan dalam
PMT : wadah kering, bersih dan tertutup. Simpan di tempat yang sejuk
dan kering.
Sebelum pelaksanaan pemberian Makanan Tambahan, semua sasaran terlebih
dahulu ditimbang berat badan(BB), diukur tinggi badan(TB)/Panjang
badan(PB), dan untuk ibu hamil diukur lingkar lengan atas (LILA) nya.

Pemantauan Pada saat pelaksanaan, tiap bulan balita diukur BB, TB/PB dan LILA (untuk

dan pelaporan ibu hamil) serta dilakukan evaluasi daya terima terhadap PMT yang diterima.

pemberian Untuk pelaporan, kader melakukan pelaporan perkembangan pemberian PMT

PMT setiap bulan kepada bidan kelurahan/petugas gizi puskesmas, selanjutnya


Puskesmas membuat laporan pelaksanaan kegiatan pemberian PMT dan
diserahkan ke Pengelola Gizi Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai