1. Steam Receiving
Header.
2. Flow Meter.
3. Separator.
4. Demister.
5. Main Steam Valve.
6. Turbine.
7. Generator.
8. Step-up Transformer.
9. Sistim Penyaluran Jawa-
Bali.
10. Condenser.
11. Cooling Water Pump.
12. Cooling Water.
13. First-stage dan second-
stage.
14. Sumur Reinjeksi.
15. Reservoir.
16. Primary Pump.
17. Inter Condenser.
Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header
(1), yang berfungsi menjamin pasokan uap tidak akan mengalami
gangguan meskipun terjadi perubahan pasokan dari sumur produksi.
Selanjutnya melalui flow meter (2) dialirkan ke separator (3) dan
demister (4) untuk memisahkan zat-zat padat, silika dan bintik-bintik air
yang terbawa didalamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
vibrasi, erosi, dan pembentukan kerak pada sudu dan nozzle turbine.
Uap yang telah bersih itu dialirkan melalui main steam valve/electric
control valve/governor valve (5) menuju ke turbine (6). Di dalam
turbine, uap tersebut berfungsi untuk memutar double flow condensing
yang dikopel dengan generator (7), pada kecepatan 3000 rpm. Proses ini
menghasilkan energi listrik dengan arus 3 phase, frekuensi 50 Hz, dan
tegangan 11,8 kV. Melalui step-up transformer (8), arus listrik dinaikkan
tegangannya hingga 150 kV, selanjutnya dihubungkan secara paralel
dengan sistem penyaluran Jawa-Bali (9).
Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam yang keluar
dari turbin harus dalam kondisi vakum (0,10 bar).
Dengan mengkondensasikan uap dalam condenser (10) kontak
langsung yang dipasang di bawah turbine. Exhaust steam dari turbin
masuk dari sisi atas condenser, kemudian terkondensasi sebagai akibat
penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan lewat spray-
nozzle. Level kondensat dijaga selalu dalam kondisi normal oleh dua
buah cooling water pump (11), lalu didinginkan dalam cooling water
(12) sebelum disirkulasikan kembali.
Untuk menjaga kevakuman condenser, gas yang tak terkondensasi
harus dikeluarkan secara kontinyu oleh sistem ekstraksi gas. Gas-gas
ini mengandung: CO2 85-90% wt; H2S 3,5% wt; sisanya adalah N2 dan
gas-gas lainnya. Di Kamojang dan Gunung Salak, sistem ekstraksi gas
terdiri atas first-stage dan second-stage (13) sedangkan di Darajat
terdiri dari ejector dan liquid ring vacuum pump.
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU )
(BAHAN BAKAR BATU BARA)
1. Stacker Reclaimer.
2. Telescopic Chute.
3. Junction House.
4. Conveyor.
5. Coal Bunker.
6. Coal Feeder.
7. Pulverizer.
8. Ptimary Air Fan.
9. Coal Burner.
10. F. D Fan.
11. Air Heater.
12. I. D Fan.
13. Electric Precipitator.
14. Stack.
15. Superheater Tube Boiler.
16. H. P Turbine.
17. Reheater Tube Boiler.
18. I.P Turbine.
19. L.P Turbine.
20. Rotor Generator.
21. Stator Generator.
22. Generator Transformer.
23. Condenser.
24. Condensate Extraction Pump.
25. L.P Heater.
26. Sea Water.
27. Deaerator.
28. Boiler Feed Pump.
29. Economiser.
30. H.P Heater.
31. Steam Drum.
32. Cooling Water Pump.