Anda di halaman 1dari 6

DARUL ISLAM (DI) /

TENTARA ISLAM
INDONESIA (TII)
JAWA BARAT Oleh :
Ismi Aprilita Setyani (18)
Regia Sherly Valentina S (31)
Darul Islam (DI) /
Tentara Islam Indonesia (TII)
Jawa Barat
Tanggal : 7 Agustus 1949

Tokoh :
• Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo
(pemimpin / imam negara)
• Karman (wakil imam)
• Raden Oni (panglima di priangan)
1
o Ketidakpuasan Kartosuwirjo terhadap kemerdekaan
Republik Indonesia yang masih dibayang-bayangi oleh
kehadiran Belanda yang ingin berkuasa kembali.

o Pemerintah RI menandatangani Perjanjian Renville


yang mengharuskan pengikut RI mengosongkan
Latar Belakang wilayah Jawa Barat dan pindah ke Jawa Tengah, hal ini
dianggap Kartosuwirjo sebagai bentuk pengkhianatan
Pemerintah RI terhadap perjuangan rakyat Jawa Barat

o Mendirikan sebuah negara dengan dasar syariat Islam


2
berupa AL Qur’an dan Hadist di wilayah Indonesia.
 Berawal ditandatanganinya perjanjian renville 17 Januari 1948.

 SM Kartosuwirjo mendirikan Darul Islam (DI) bersama pasukannya


yang terdiri atas Hizbullah dan Sabillah (4000) orang.

Kronologis  SM Kartosuwirjo menolak untuk membawa pasukannya ke Jawa


Tengah dan tidak mengakui lagi keberadaan RI.

 17 Agustus 1949 di Cisayong, Jawa Barat, S.M.Kartosuwirjo


memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII)

 Pemerintah bekerja sama dengan rakyat sipil dengan menjalankan


taktik dan strategi baru yang disebut Perang Wilayah.
3

 1 April 1962 operasi penumpasan DI/TII yang disebut operasi


barathayuda
 4 Juni 1962 menggunakan taktis Pagar Betis, pasukan siliwangi
berhasil menangkap Kartosuwiryo dan pengikutnya di Gunung
Geber, Majalaya, Jawa Barat. Pemberontakan awalnya sulit untuk
dipadamkan dikarenakan beberapa faktor yaitu:
- Karena adanya semangat untuk jihad
Kronologis - Daerah yang mendukung untuk bergerilya, fokus tentara
Indonesia terpecah untuk menghadapi Belanda, sebagian rakyat
bersimpati terhadap perjuangan Kartosuwiryo.

 Kartosuwirjo meminta grasi ke presiden dan ditolak tanggal 16


Agustus 1962.

 Kartosuwirjo divonis hukuman mati di hadapan regu tembak


4
ABRI.
 Adanya krisis ekonomi

 Banyak korban berjatuhan

Dampak
 Jalur transportasi di Jawa Barat tidak aman

 Kerusakan fasilitas umum yang disebabkan oleh


kerusuhan DI/TII

Anda mungkin juga menyukai