Anda di halaman 1dari 8

DI/TII

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia

Anggota Kelompok :
M. Ariel Ardiansyah (16)
Nadhifa Ramadhan Wibisono (19)
Nasywa Hendinar Asmoro (20)
Ofira Kirmizi (23)
DI/TII
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
adalah gerakan Islam yang terorganisir dan
dipimpin oleh SM. Kartosuwiryo. Latar belakang
pemberontakan DI/TII adalah untuk mendirikan
Negara Islam Indonesia (NII).

Negara Islam Indonesia (NII) pertama kali


dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1949. NII
memiliki Gerakan yang dinakaman Darul Islam
(DI) dan tentaranya disebut Tentara Islam
Indonesia (TII).
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
▪ Dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
pada 7 Agustus 1949.
▪ Dilatarbelakangi oleh kekecewaan terhadap
pemerintah RI atas hasil perundingan Renville yang
mengharuskan pengikut RI meninggalkan Jawa
Barat dan pindah ke Jawa Tengah. Kartosoewirjo
bersama pasukan Hisbullah dan Fisbillilah akhirnya
melakukan pemberontakan dan mendirikan NII.
▪ Pada tanggal 4 Juni 1962 Kartosoewirjo berhasil
dibekuk oleh Letnan Suhanda, pemimpin Kompi C
Batalyon 328 Kujang II/Siliwangi dan dijatuhi
hukuman mati pada 16 Agustus 1962.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah
▪ Dipimpin oleh Amir Fatah pada 23 Agustus 1949
sampai Juni 1950
▪ Dilatarbelakangi oleh keinginan untuk
bergabung dengan NII bentukan Kartosoewirjo.
▪ Untuk menumpas pemberontakan ini, TNI
membentuk Gerakan Benteng Nasional (GBN)
yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Sarbini, Letkol
Bachrum, dan Letkol Ahmad Yani.
▪ Pada 22 Desember 1950, Amir Fatah pun ikut
tertangkap bersama dengan pasukan Hizbullah
dan dipenjara selama dua tahun.
Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan
● Terjadi karena kekecewaan Ibnu Hajar terhadap
keputusan Belanda pada KMB bahwa Indonesia akan
menerapkan sistem negara serikat atau yang kemudian
disebut dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
● Pembubaran APRIS menjadi APRI dan terjadi seleksi
ulang terhadap pasukan APRI termasuk di wilayah
Kalimantan Selatan
● Ibnu Hajar melakukan perlawanan kepada TNI dan
menyusun rencana untuk pura-pura mengalah tetapi
sebenarnya ia ingin merampas senjata para TNI
● Akhir pemberontakan yang dilakukan oleh Ibnu Hajar
dikarenakan operasi militer besar-besaran yang
diadakan oleh TNI, dan TNI menemukan alasan
mengapa Ibnu Hajar bisa bertahan selama bertahu-
tahun memimpin pemberontakan ini
Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan
● Terjadi karena kekecewaan Kahar Muzakkar karena
keputusan pemerintah pusat tentang anggota APRIS yang
tidak menerima semua pasukan Komando Gerilya Sulawesi
Selatan

● Kecewa terhadap keputusan pemerintah pusat tentang CCN


atau Corps Cadangan Nasional

● Memproklamasikan diri sebagai bagian dari Negara Islam


Indonesia pimpinan Kartosuwiryo

● Berakhir dengan penembakan mati oleh TNI yang melakukan


operasi militer besar-besaran
Pemberontakan DI/TII di Aceh
● Terjadi karena kekecewaan Daud Beureueh karena
keputusan pemerintah pusat terhadap penggabungan
wilayah Aceh dengan Sumatra Utara sebab dinilai
mengabaikan perjuangan masyarakat Aceh saat
mempertahankan NKRI pada masa revolusi fisik

● Memberontak dengan cara melakukan propaganda


untuk memperburuk citra pemerintah Indonesia

● Operasi militer diadakan untuk menghentikan


pemberontakan tersebut

● Berakhir dengan baik karena keistimewaan wilayah


Aceh dikembalikan sepenuhnya dengan menjadikan
Aceh sebagai Provinsi
TERIMA KASIH
Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai