Anda di halaman 1dari 16

Farmasi Klinik & Rumah Sakit

(K)

Pemilihan
Elvara Almira 20334002
Sabrina Zahrotul Aulia 20334012
Riris Liony Tanmerya 20334021
Rischa Teresia 21334764
Siti Aminah 22334754
PEMBAHASAN

01 02 03
Pertimbangan Tahapan Proses
Definisi Pemilihan
Pemilihan Penyusunan Formularium
Rumah Sakit

04 05 06
Identifikasi pemilihan Proses pemilihan Pemilihan obat masuk
obat untuk masuk sediaan farmasi formularium RS (PMK No
72 Th 2016) Kriteria
formularium RS
01

Definisi Pemilihan
Definisi Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan
farmasi. Alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai
dengan kebutuhan. Pemilihan sediaan farmasi, alat Kesehatan dan
bahan medis habis pakai ini berdasarkan :
a. Formularium dan standar pengobatan/ pedoman diagnose
dan terapi
b. Standar sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang telah ditetapkan

Pemilihan merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau


masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi
pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan
dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai
menjaga dan memperbaharui standar obat. Penentuan pemilihan
obat merupakan peran aktif tenga farmasi yang berada dalam
organisasi panitia farmasi dan terapi untuk menetapkan kualitas
dan efektivitas, serta jaminan purna transaksi pembelian
02
Pertimbangan
Pemilihan
Pertimbangan Pemilihan
Pola penyakit

Ketersediaan Efektifitas dan


di pasaran keamanan

Pengobatan
Harga
berbasis bukti

Mutu
03

Tahapan Proses Penyusunan


Formularium Rumah Sakit
Tahapan Proses Penyusunan Formularium Rumah Sakit

a. Membuat rekapitulasi usulan obat dari masing-masing Staf Medik Fungsional (SMF) berdasarkan
standar terapi atau standar pelayanan medik.
b. Mengelompokkan usulan obat berdasarkan kelas terapi.
c. Membahas usulan tersebut dalam rapat Panitia Farmasi dan Terapi (PFT), jika diperlukan dapat
meminta masukan dari pakar.
d. Mengembalikan rancangan hasil pembahasan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT), dikembalikan ke
masing-masing SMF untuk mendapatkan umpan balik.
e. Membahas hasil umpan balik dari masing-masing SMF.
f. Menetapkan daftar obat yang masuk ke dalam Formularium Rumah Sakit.
g. Menyusun kebijakan dan pedoman untuk implementasi.
h. Melakukan edukasi mengenai Formularium Rumah Sakit kepada staf dan melakukan monitoring.
Tahapan Proses Penyusunan Formularium Rumah Sakit

a. Mengutamakan penggunaan obat generik.


b. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan penderita.
c. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas.
d. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan.
e. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan.
f. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien.
g. Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung.
h. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence based medicines) yang paling
dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga yang terjangkau.
04
Identifikasi pemilihan
obat untuk masuk
formularium RS
IDENTIFIKASI PEMILIHAN

a. Formularium dan standar pengobatan/pedoman tatalaksana terapi


b. Standar sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan habis pakai yang telah ditetapkan
c. Memiliki rasio cost-efektif yang baik
d. Ketersediaan dipasar dan Mudah diperoleh.
e. Pola penyakit
f. Pengobatan berbasis bukti ilmiah
g. Dampak terhadap resistensi
h. Jumlah pasien yang membutuhkan dan prescribers yang cukup
i. Kontinuitas ketersediaan produk
j. Stabilitas produk
k. Distribusi prinsipal dan distributor
l. Tidak memenuhi keinginan semua dokter di RS
05

Proses Pemilihan Sediaan


Farmasi
Identifikasi pemilihan
Meninjau masalah terapi, bentuk, dosis,
Kesehatan di RS harga, ketersediaan
pasar

Standaridasi Menentukan kriteria


pemilihan, pemilihan dengan
sosialisasi, edukasi, memprioritaskan
monitoring, evaluasi obat vital dan
dan revisi esensial
06
Pemilihan obat masuk
formularium RS (PMK No
72 Th 2016) Kriteria
Pemilihan obat masuk formularium RS (PMK No 72 Th 2016) Kriteria
a. Mengutamakan penggunaan obat generic
b. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan penderita
c. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavaibilitas
d. Praktis dlm penyimpanan dan pengangkutan
e. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan
f. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien
g. Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tinggi berdasarkan biaya langsung dan
tidak langsung
h. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence based medicines)
yang paling dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga yang terjangkau
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai