Anda di halaman 1dari 20

Karakteristik, perawatan, budidaya, serta hama

dan penyakit pada tumbuhan kentang

biologi
KELOMPOK 5
ANGGOTA

Yumna Nurul Fauziyyah 2211113010

Nadia Arta Mevia 2211113016

Tabitha Violin Artha Moria 2211113019

Aini Firlana 2211113026

Yolla Herdiani Agustin 2211113028


Latar Belakang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah sayuran umbi yang kaya
karbohidrat, protein, dan senyawa bioaktif seperti enzim digestif,
polifenol, glikoalkaloid, dan vitamin. Pengembangan kentang di Indonesia
menguntungkan karena daya tahan yang baik, dapat menjadi sumber
kalori dan protein, dan pemasarannya mudah.

Kentang umumnya ditanam di dataran tinggi dengan iklim dingin,


seperti di pegunungan. Tanaman kentang memiliki masa tanam sekitar
90-180 hari dan cocok untuk tanah yang gembur dengan ketinggian di
atas 700 mdpl.

Kentang rentan terhadap kerusakan akibat kesalahan dalam


penanaman, pemilihan lahan yang tidak tepat, cara penyimpanan yang
kurang baik, serta serangan penyakit.
Rumusan Masalah Tujuan
1. Bagaimanakah karakteristik dari 1. Mengetahui dan memahami
tanaman kentang? karakteristik dari tanaman kentang.
2. Apa jenis perawatan yang cocok agar 2. Dapat memilih dan menentukan jenis
kentang dapat tumbuh dengan baik? perawatan yang cocok dilakukan agar
3. Bagaimanakah proses pasca tanam tanaman kentang dapat tumbuh
seperti pemilihan lahan, proses dengan baik.
penanaman hingga proses pasca 3. Mengetahui dan memahami proses
panen seperti penyimpanan hasil budidya kentang mulai dari pasca
panen agar menghasilkan kentang tanam, pasca panen, dan cara
dengan kualitas unggul? penyimpanan hasil panen.
4. Apa saja penyakit yang menghambat 4. Mengethui jenis-jenis penyakit yang
pertumbuhan dan merusak tanaman meghambat pertumbuhan dan
kentang? Apa penyebabnya dan merusak tanaman kentang disertai
bagaimana pencegahannya? dengan faktor penyebabnya dan juga
cara pencegahannya
PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK KENTANG
1. Daun
Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun.
Helaian daun berbentuk poling atau bulat lonjong,
dengan ujung meruncing, memiliki anak daun
primer dan sekunder, tersusun dalam tangkai daun
secara berhadap-hadapan (daun majemuk) yang
menyirip ganjil.
PEMBAHASAN

2. Batang
Batang tanaman kentang berbentuk segi empat atau segi lima,
tergantung pada varietasnya. Batang tanaman kentang berbuku -
buku, berongga, dan tidak berkayu, namun agak keras bila dipijat.

3. Akar
Akar tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan
serabut.
PEMBAHASAN

4. Bunga
Bunga pada tanaman kentang berkelamin dua
(Hermaphroditus) yang tersusun dalam
rangkaian bunga atau karangan bunga yang
tumbuh pada ujung batang dengan tiap
karangan bunga yang memiliki 7 sampai 15
kuntum bunga.
PEMBAHASAN

5. Umbi
Umbi terbentuk dari cabang samping di antara akar - akar. Proses
pembentukan umbi ditandai dengan terhentinya pertumbuhan
memanjang dari rhizome atau stolon yang diikuti pembesaran
sehingga rhizome membengkak. Umbi berfungsi menyimpan bahan
makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
B. PROSES PENANAMAN PADA KENTANG
Tanaman kentang membutuhkan tanah
yang subur, gembur, banyak mengandung
bahan organik, bersolum dalam, aerasi dan
drainasenya baik dengan reaksi tanah (pH) 5–
6,5.
Jenis tanah yang paling baik adalah
Andosol dengan ciri–ciri solum tanah agak tebal
antara 1–2 m, berwarna hitam atau kelabu
sampai coklat tua, bertekstur debu atau
lempung berdebu sampai lempung dan
bertekstur remah. Jenis tanah Andosol memiliki
kandungan unsur hara sedang sampai tinggi,
produktivitas sedang sampai tinggi dan reaksi
tanah masam sampai netral.
1. Penyiapan Lahan Lokasi
Penanaman kentang yang paling baik adalah tanah bekas sawah.
Kegiatan persiapan lahan tanaman kentang hingga siap tanam dilakukan
melalui beberapa tahap.
Tahap awal dari kegiatan tersebut adalah perencanaan yang meliputi
penentuan arah bedengan, terutama pada lahan berbukit, pembuatan
selokan, pemeliharaan tanaman dan pemupukan.

2. Dalam mempersiapkan bibit perlu dilaksanakan pemeliharaan terhadap


bibit sebelum dilaksanakan penanaman, dalam hal ini dilakukan seleksi
untuk membuang yang rusak atau sakit secara visual atau terlihat oleh
mata telanjang sehingga akan diperoleh bibit yang berkualitas baik dan
dapat berproduksi tinggi serta memberikan keuntungan yang besar.
3. Waktu tanam yang sesuai
Waktu tanam sangat berpengaruh
terhadap produktivitas tanaman.
Waktu tanam yang paling baik di
daerah dataran tinggi adalah pada
kondisi cerah. Khusus di dataran
menengah waktu tanam yang paling
baik adalah musim kemarau agar
pada saat pembentukan umbi
kentang keadaan suhu malam
hari paling rendah.
C. PERAWATAN TANAMAN KENTANG
1. Pengairan
Pada awal pertumbuhan diperlukan ketersediaan air yang memadai. Pengairan
harus kontinyu sekali seminggu atau tiap hari, tergantung cuaca dan keadaan
air.

2. Penyulaman
Bibit yang tumbuh abnormal atau mati harus segera diganti atau disulam
dengan bibit yang baru. Waktu atau periode penyulaman maksimum 15 hari
setelah tanam.

3. Penyiangan
Proses pembersihan rumput dan gulma disekitar tanaman kentang. Penyiangan
dilakukan setelah pertumbuhan rumput terlihat dan sebelum pembumbunan
dilakukan.
4. Pembumbunan
Tujuan dilakukannya pembumbunan
adalah memberi kesempatan agar
stolon dan umbi berkembang dengan
baik. Pembumbunan dilakukan 2 kali
selama satu musim tanam.
Pembumbunan pertama dilakukan
pada 30 hari setelah tanam, sedangkan
pembumbunan kedua dilakukan
setelah 40 hari atau 10 hari setelah
pembumbunan pertama.
D. PENYIMPANAN PASCA PANEN

1. Simpan kentang pada suhu 2ºC untuk mencegah susut berat.


2. Penyimpanan kentang pada suhu rendah mengurangi respirasi dan
mencegah kerusakan.
3. Kombinasikan penyimpanan suhu rendah dengan prapenanganan
seperti curing/aging, precooling, waxing, sortasi, pencucian,
pengemasan, dan furnigasi.
4. Aging kentang dengan suhu 65ºF selama 2 hari dan suhu 45-50ºF
selama 10-12 hari membentuk lapisan kulit baru untuk melindungi
kentang dari transpirasi.
5. Precooling kentang untuk menghilangkan panas sebelum pendinginan
agar kentang tidak cepat rusak saat dimasukkan ke ruang pendingin.
6. Gunakan pengemasan untuk melindungi kentang dari kerusakan
mekanis, kontaminasi, menjaga kualitas, memperpanjang kesegaran,
dan mengatur produksi CO2 dan O2 untuk memperlambat penuaan.
E. HAMA DAN PENYAKIT PADA KENTANG

 Hama Pada Tanaman Kentang


1. Hama Liriomyza Huidobrensis
Hama ini biasanya merusak tanaman dengan cara menggorok bagian
daun hingga dermis. Lalat liriomyza dewasa bekerja dengan bertelur
dan menyimpannya di dalam jaringan daun. Gejala yang ditimbulkan
dari hama ini pada tingkat keparahan ditunjukkan melalui warna
merah kecoklatan.

2. Hama Agrotis ipsilon


Hama ini adalah hama ulat tanah yang biasa menyerang daun muda
dan membuat daun-daun menjadi berlubang karena dimakan ulat.
Sedangkan jika ulat semakin bertambah besar, ia bisa masuk ke tanah
dan menyerang batang tanaman.

3. Hama Thrips pami


Hama ini termasuk hama tanaman kentang yang tergolong berat jika
menyerang tanaman kentang. Jika tanaman kentang terserang hama
Thrips pami maka akan menunjukkan tanda seperti daun berkerut
dan kering, serta berwarna kuning kemerahan.
 Penyakit Pada Tanaman Kentang
1. Penyakit Busuk Umbi
Penyakit busuk umbi disebabkan oleh jamur Colleotrichum
Coccodes. Dengan gejala seperti daun menguning dan menggulung,
lalu layu dan kering. Terdapat bercak - bercak berwarna coklat pada
bagian tanaman yang berada dalam tanah.
Cara pengendalian busuk umbi pada tanaman kentang bisa
dilakukan dengan pergiliran tanaman, sanitasi kebun dan
penggunaan bibit yang baik.

2. Penyakit Busuk Daun


Gejala yang ditimbulkan seperti timbul bercak-bercak kecil
berwarna hijau kelabu dan agak basah hingga warnanya berubah
menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih.
Cara pengendalian busuk daun pada tanaman kentang bisa
dilakukan dengan membuat sanitasi kebun.
3. Penyakit Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri disebabkan
oleh jamur Pseudomonas solanacearum.
Gejala yang ditimbulkan seperti beberapa
daun muda pada pucuk tanaman layu
dan daun tua, daun bagian bawah
menguning.
Cara pengendalian layu bakteri pada
tanaman kentang bisa dilakukan dengan
sanitasi kebun, pergiliran tanaman.
KESIMPULAN

1. Pemilihan jenis perawatan pada tanaman


kentang sangat penting dilakukan agar
kentang tumbuh dengan baik.
2. Penyiraman kentang harus diperhatikan
ketika sedang tidak turun hujan, terutama
pada musim kemarau.
3. Teknis budidaya tanaman kentang yang
meninjau syarat pertumbuhan tanaman
kentang adalah dari aspek letak strategis,
keadaan topografi tanah, dan keadaan suhu
dan kelembapan, keadaan curah hujan,
keadaan angin, serta faktor sinar matahari.
SILAHKAN BERTANYA
KAWAN :D
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai