Anda di halaman 1dari 28

Clinical Science Session

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK


(OMSK) TIPE KOLESTEATOM

Fadil Ahmadhia Warman 1910312050


Thira Fasril 1910312048

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


Preseptor : dr. Rossy Rosalinda, SpTHT-KL(K), FICS ANDALAS 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

• Otitis media supuratif kronis (OMSK) merupakan salah satu penyakit


terbanyak di dunia terutama di negara berkembang didapatkan prevalensi
sekitar 6-46%
• Angka kejadian OMSK di Indonesia sekitar 3,1%.
• Penelitian di Medan juga mendapatkan angka kejadian OMSK tipe aman
lebih banyak (69,6%) dibandingkan dari OMSK tipe bahaya (30,4%)
• Penelitian di Nepal, OMSK terbanyak terjadi pada usia <10 tahun 34,8%.
• Seiring bertambahnya usia menurun menjadi 1,7% pada usia >50 tahun
Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah peradangan pada mukosa
telinga tengah dan ruang mastoid berlangsung lebih dari 2 bulan

Ditandai adanya perforasi membran timpani dan keluarnya cairan secara


terus menerus atau hilang timbul dari liang telinga.

Keterlambatan diagnosis dan penatalaksanaan berakibat munculnya


komplikasi yang dapat meningkatkan angka kematian.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI TELINGA
TENGAH

Batas Luar : Membran timpani


Batas Depan : tuba Eustachius
Batas Bawah : Vena jugularis
Batas Belakang : Aditus ad antrum dan
kanalis fasialis pars vertikalis
Batas Atas : Tegmen timpani
Bagian dalam : berturut-turut dari atas ke
bawah kanalis semisirkularis horizontal,
kanalis fasialis, tingkap lonjong (oval
window), tingkap bundar (round window),
serta promontorium
OTITIS MEDIA
SUPURATIF KRONIK
(OMSK) DENGAN
KOLESTEATOM

● OMSK Merupakan peradangan pada mukosa telinga


tengah dan ruang mastoid berlangsung lebih dari 2
bulan ditandai dengan perforasi membran timpani dan
keluarnya cairan secara terus menerus atau hilang
timbul dari liang telinga.

● Kolesteatom adalah suatu kista epiterial yang berisi


deskuamasi epitel (keratin). Deskuamasi terbentuk
terus lalu menumpuk sehingga kolesteatoma
bertambah besa
EPEDIMIOLOGI

● Merupakan salah satu penyakit terbanyak di dunia terutama di


negara berkembang.
● Negara maju seperti Amerika Serikat didapatkan kurang dari
1%, sedangkan pada negara berkembang didapatkan prevalensi
sekitar 6-46%.
● Angka kejadian OMSK di Indonesia sekitar 3,1%
● Menurut usia terjadi pada usia <10 tahun dengan presntase
34,8%. Seiring bertambahnya usia angka kejadian menurun
menjadi 1,7% pada usia >50 tahun
● OMSK tipe aman lebih banyak (69,6%) dibandingkan dari OMSK
tipe bahaya (30,4%)
Etiologi dan Faktor Resiko
● Etiologi OMSK adalah infeksi campuran bakteri patogen aerob
dan anaerob yang menghasilkan sekret purulen yang berbau
busuk
● Bakteri patogen aerob diantaranya P. Aeruginosa, S. Aureus dan
S.Epidermidis, Proteus, Klebsiella, dan Escheria coli.
● Bakteri patogen anaerob diantaranya Bacterioides fragilis,
Peptococcus dan organisme Veillonella.
● Penyebab terbanyak adalah Staphylococcus aureus (41,25%),
Pseudomonas sp.( 37,5%), Coagulase negative staphylococcus
(11,25%), Klebsiella pneumonia(7,5%), Escherichia coli(5%)
dan Proteus sp.(5%)
KLASIFIKASI
OMSK diklasifikasikan menjadi dua tipe
1. tipe aman (tanpa kolesteatom, tipe mukosa, tipe benigna)
2. tipe bahaya (dengan kolesteatom, tipe tulang, tipe maligna).

OMSK dengan kolesteatom sendiri dapat dibagi atas dua jenis:


1. Kolesteatoma kongenital yang terbentuk pada masa embrionik dan
ditemukan pada telinga dengan membrana timpani utuh tanpa tanda-tanda
infeksi.
2. Kolesteatoma akuisital yang terbentuk setelah anak lahir, jenis ini terbagi
atas dua:
a. kolesteatoma akuisital primer
b. Kolesteatomaakuisitalsekunder
PATOGENESIS

OMSK tipe aman dapat terjadi oleh karena


proses patologi pada telinga tengah yang
didahului dengan kelainan fungsi tuba.

OMSK hampir selalu diawali dengan riwayat


otitis berulang pada masa kanak-kanak, jarang
yang baru mulai terjadi setelah dewasa.

Fokus infeksi biasanya berasal dari nasofaring


(adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis) yang
mencapai telinga tengah melalui tuba
Eustachius.
PATOGENESIS

Fokus infeksi dapat berasal dari telinga luar yang


masuk ke telinga tengah melalui perforasi membran
timpani.

Jika dilakukan pengobatan yang cepat dan adekuat


serta perbaikan fungsi ventilasi telinga tengah,
biasanya proses patologi akan berhenti dan kelainan
mukosa akan kembali normal.

Telah terjadi perforasi membran timpani yang


permanen, mukosa telinga tengah terpapar dunia luar
sehingga terjadi infeksi berulang setiap waktu dan
beresiko terjadinya OMSK.
KOLESTEATOM

adalah suatu kista epitelial yang berisi deskuamasi epitel (keratin)


atau adanya epitel kulit yang terperangkap.

Ada empat teori dasar patogenesis kolesteatom yang didapat:


(1) teori invaginasi,
(2) teori migrasi,
(3) teori metaplasia, dan
(4) teori implantasi.
PATOGENESIS
● Teori Invaginasi mengatakan bahwa terjadi retraksi kantong membran timpani
pars flasida karena tekanan negatif di telinga tengah menyebabkan
deskuamasi keratin tidak dapat dibersihkan dan terbentuklah kolesteatom

● Teori migrasi ialah terjadinya keratinisasi epitel skuamosa yang bermigrasi ke


tengah telinga dari perforasi pada membran timpani.

● Teori metaplasia mengatakan bahwa epitel skuamosa atau sel kuboid telinga
tengah dapat bermetaplasia menjadi epitel yang mengalami keratinisasi.

● Teori implantasi dikatakan bahwa kolesteatoma terjadi akibat implantasi


epitel kulit secara iatrogenik
MANIFESTASI KLINIS

1. Otore
Tipe aman : aktifitas kelenjar sekretorik mukosa telinga tengah dan mastoid
yang meradang dan mengeluarkan sekret dalam jumlah banyak, bersifat
purulen (kental dan putih), mukoid (seperti air dan encer), atau
mukopurulen
Tipe bahaya : sekret cenderung sedikit, berbau busuk, keluar terus menerus.
Sekret berwarna kuning abu-abu kotor yang berasal dari kolesteatom dan
produk degenerasinya (dapat terlihat keping-keping kecil, berwarna putih,
dan mengkilap).
2. Gangguan pendengaran
3. Otalgia (nyeri telinga) ; tidak umum dikeluhkan, tanda adanya komplikasi
3
DIAGNOSIS

Diagnosis OMSK ditegakkan bila ditemukan perforasi


membran timpani dengan riwayat otore menetap atau
berulang lebih dari 2 bulan.

Anamnesis : Gejala dan Faktor Resiko


Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan otoskopi akan
menunjukkan ada tidaknya perforasi dan letak
perforasi.
Tatalaksana

Prinsip terapi
OMSK tipe aman : Konservatif atau dengan medikamentosa.
OMSK tipe bahaya : Pembedahan yaitu mastoidektomi, dengan atau tanpa
timpanoplasti. Terapi Konservatif dan medikamentosa dapat diberikan
sebelum dilakukan operasi (sementara)

3
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai