BEKERJA DI BISNIS Mochamad Rafli 23219755 Wahyu Aryo Hendrasto 26219546 SEKSI 200 PENERAPAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL AKUNTAN YANG BEKERJA DI BISNIS
Bagian ini menjelaskan persyaratan dan materi untuk
200.1 akuntan yang bekerja di bisnis. Investor, kreditor, dll dapat mengacu pada hasil pekerjaan 200.2 akuntan yang bekerja di bisnis. Akuntan yang bekerja di bisnis sebagai karyawan, tenaga 200.3 kontrak, rekan, direktur, komisaris, dll. Akuntan mengacu pada seorang yang bekerja di bisnis dan 200.4 yang berpraktik melayani publik ketika melakukan aktivitas. 200.5- Akuntan memiliki tanggung jawab untuk mendukung A1 organisasi tempatnya bekerja dalam mencapai tujuannya. 200.5-A2 Akuntan dapat promosi jabatan apabila mencapai tujuan. Semakin senior posisi akuntan, maka semakin besar 200.5-A3 kemampuan dan mengakses informasi. Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika 200.6-A1 mungkin muncul dari beragam fakta dan keadaan. Kondisi dapat memengaruhi evaluasi apakah ancaman 200.7-A1 terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dapat diterima. 200.7- Evaluasi akuntan terhadap level ancaman juga dipengaruhi A2&A3 oleh sifat, ruang lingkup dari dan lingkungan kerja. Penguraian ancaman tertentu yang mungkin muncul 200.8-A1 selama pelaksanaan aktivitas profesional. Jika ancaman tidak dapat dihilangkan maka akuntan dapat 200.8-A2 mengundurkan diri dari organisasi tempatnya bekerja. Dalam menentukan dengan siapa berkomunikasi akuntan 200.9-A1 mempertimbangkan beberapa hal. Dalam beberapa keadaan, semua pihak yang bertanggung 200.10-A1 jawab atas tata kelola dan organisasi. SEKSI 210 BENTURAN KEPENTINGAN
Akuntan disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan
210.1 menerapkan kerangka kerja konseptual. Benturan kepentingan dapat memunculkan ancaman terhadap 210.2 kepatuhan pada prinsip objektivitas. Seksi ini mengatur persyaratan dan materi aplikasi spesifik 210.3 yang relevan dengan penerapan kerangka kerja konseptual. Akuntan dilarang membiarkan benturan kepentingan P210.4 mengompromikan pertimbangan bisnis. Akuntan harus mengambil langkah untuk mengidentifikasi P210.5 keadaan terhadap kepatuhan dasar etika.
Akuntan harus waspada terhadap perubahan yang
P210.6 memunculkan benturan kepentingan. Semakin langsung hubungan aktivitas profesional dan 210.7-A1 permasalahan, maka semakin mungkin ancaman tidak berada pada level yang dapat diterima. Akuntan perlu untuk mengungkapkan sifat benturan 210.8-A1 kepentingan. Persetujuan mungkin diberikan secara tersirat ketika 210.8-A2 Akuntan memiliki bukti yang cukup. Ketika menghadapi benturan kepentingan akuntan 210.9-A1 dianjurkan untuk mencari panduan tempat bekerja atau lain. SEKSI 220 PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN INFORMASI Akuntan disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika 220.1 dan menerapkan kerangka kerja konseptual. Penyusunan informasi keuangan mungkin memunculkan 220.2 ancaman terhadap kepatuhan prinsip dasar etika. Akuntan di semua tingkatan dalam tempatnya bekerja 220.3-A1 terlibat dalam penyusunan informasi. Pemangku kepentingan yang dituju dari penyajian informasi 220.3-A2 tersebut termasuk pihak yang bertanggung jawab. Ketika menyusun atau menyajikan informasi keuangan P220.4 akuntan harus menyajikan informasi yang sesuai.
Penyajian informasi keuangan mungkin mensyaratkan
P220.5 penerapan diskresi dalam membuat pertimbangan. SEKSI 230 BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI Akuntan tidak boleh dengan sengaja menyesatkan P230.3 organisasi tempat bekerja terkait dengan keahlian. Jika ancaman terhadap kepatuhan tidak dapat diatasi, maka P230.4 akuntan harus menentukan apakah menolak atau tidak.
SEKSI 240 KEPENTINGAN KEUANGAN, KOMPENSASI, DAN
INSENTIF YANG TERKAIT DENGAN PELAPORAN KEUANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Akuntan tidak boleh memanipulasi informasi untuk P240.3 memperoleh keuntungan pribadi atau untuk keuntungan keuangan pihak lain SEKSI 250 BUJUKAN, TERMASUK HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN Bujukan adalah objek, situasi, atau tindakan yang 250.4 A1 digunakan untuk memengaruhi perilaku individu lain. Peraturan undang-undang yang berkaitan dengan penyuapan P250.5 dan korupsi, melarang bujukan dalam keadaan tertentu. Menawarkan/menerima bujukan yang tidak dilarang oleh 250.6 A1 peraturan mungkin masih memunculkan ancaman. Akuntan tidak boleh menawarkan atau mendorong pihak P250.7 lain untuk menawarkan bujukan apapun. Akuntan tidak boleh menerima atau mendorong pihak lain P250.8 untuk menerima bujukan apapun. SEKSI 260 RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Akuntan disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, 260.1 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. Ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan muncul 260.2 ketika akuntan menyadari adanya ketidakpatuhan. Akuntan mungkin menghadapi adanya ketidakpatuhan 260.3 terhadap peraturan undang-undang ketika melaksanakan aktivitas. Tujuan dari akuntan adalah mematuhi prinsip integritas dan 260.4 perilaku professional. Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan 260.5-A1 terdiri atas tindakan baik disengaja atau tidak disengaja. Contoh peraturan yang terkait dengan seksi ini termasuk 260.5-A2 yang berhubungan dengan kecurangan, korupsi, dll. Sifat organisasi tempat akuntan bekerja merupakan entitas 260.7-A1 dengan akuntabilitas publik. Akuntan yang menghadapi permasalahan yang jelas tidak 260.7-A2 penting maka tidak disyaratkan untuk mematuhi seksi ini. Manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata 260.8-A1 kelola juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengatasi setiap ketidakpatuhan. Akuntan harus mempertimbangkan dalam menentukan cara P260.9 merespons ketidakpatuhan atas protokol dan prosedur dalam organisasi tempatnya bekerja. Protokol dan prosedur tersebut memungkinkan 260.9-A1 permasalahan dilaporkan secara anonim. Akuntan harus memperhatikan sifat permasalahan dan P260.10 bahaya potensialnya bagi kepentingan entitas, investor, kreditor, karyawan atau publik. Akuntan senior bekerja di bisnis adalah direktur, komisaris 260.11-A1 ,karyawan senior yang mampu memberikan pengaruh signifikan. Akuntan senior menyadari informasi mengenai P260.12 ketidakpatuhan harus memahami permasalahan. Akuntan senior diharapkan untuk menerapkan 260.12-A1 pengetahuan dan keahlian serta pertimbangan profesional. Akuntan senior bergantung pada sifat dan signifikansi 260.12-A2 permasalahan. Akuntan senior mencurigai bahwa ketidakpatuhan P260.13 telah/mungkin terjadi, maka ia harus membahas permasalahan tersebut dengan atasan langsung. Tujuannya adalah untuk menentukan tindakan yang 260.13-A1 memungkinkan untuk menangani masalah tersebut. Akuntan senior harus mengambil langkah yang tepat agar P260.14 mencegah tindakan ketidakpatuhan jika belum terjadi. Akuntan senior mengomunikasikan permasalahan untuk 260.14-A1 mendapat persetujuan mengenai tindakan yang tepat untuk merespons permasalahan. Akuntan senior harus menilai ketepatan respons dari P260.16 atasannya, jika ada, dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Faktor relevan yang dipertimbangkan dalam menilai 260.16-A1 ketepatan atas respons dari atasan akuntan senior. Akuntan harus menentukan tindakan lebih lanjut yang P260.17 diperlukan untuk memenuhi kepentingan publik. Akuntan senior harus mempertimbangkan pihak ketiga P260.18 yang rasional dan memiliki informasi yang cukup. Akuntan senior harus mempertimbangkan penilaian atas 260.19-A1 permasalahan yang melibatkan analisis kompleks.
Pengungkapan permasalahan kepada otoritas berwenang
260.20-A1 akan terhalang jika hal tersebut bertentangan dengan peraturan undang-undang. Penentuan pembuatan pengungkapan akan bergantung 260.20-A2 pada sifat dan tingkat bahaya aktual atau potensial terhadap investor, kreditur, karyawan atau publik. Akuntan senior menentukan bahwa pengungkapan P260.21 permasalahan kepada otoritas berwenang merupakan tindakan yang tepat dalam keadaan tersebut. Akuntan senior memiliki alasan untuk meyakini bahwa P260.22 pelanggaran yang akan terjadi akan menyebabkan bahaya besar bagi investor, kreditur, karyawan, atau publik. Akuntan senior didorong untuk memiliki dokumentasi 260.23-A1 terkait dengan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan. Akuntan menyadari informasi terkait adanya P260.24 ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan. Akuntan mengidentifikasi atau mencurigai bahwa P260.25 ketidakpatuhan diduga/telah terjadi. Akuntan dapat memutuskan bahwa pengungkapan P260.26 permasalahan kepada otoritas berwenang merupakan tindakan yang tepat.
SEKSI 270 TEKANAN UNTUK MELANGGAR PRINSIP DASAR
ETIKA Akuntan disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika 270.1 dan menerapkan kerangka kerja konseptual. Tekanan yang diberikan pada atau oleh akuntan mungkin 270.2 memunculkan ancaman intimidasi atau ancaman lain untuk mematuhi satu atau lebih prinsip dasar etika. Akuntan dilarang membiarkan dan menekan pihak lain P270.3 atau terdapat alasan untuk meyakini. Akuntan mungkin menghadapi tekanan yang 270.3-A1 memunculkan ancaman terhadap kepatuhan prinsip dasar etika. Tekanan yang mungkin mengakibatkan ancaman terhadap 270.3-A2 kepatuhan pada prinsip dasar etika contohnya tekanan yang terkait dengan benturan kepentingan. Akuntan didorong untuk mendokumentasikan fakta, 270.4-A1 komunikasi dan para pihak yang membahas permasalahan tersebut. TERIMA KASIH