Anda di halaman 1dari 3

GAMBARAN UMUM KASUS

Pada tahun 1990 terjadi masalah fundamental ekonomi pada WorldCom yaitu terlalu
besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika
mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang drastis.
Hal ini berimbas pada pendapatan WorldCom yang menurun drastis sehingga pendapatan ini
jauh dari yang diharapkan.

Nilai pasar saham perusahaan WorldCom turun dari sekitar 150 milyar dollar (januari
2000) menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Keadaan ini mebuatan pihak manajemen
berusaha melakukan praktek7praktek akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut.

KONTRA :
Argumentasi pendukung :

● Dalam kasus WorldCom, mengacu pada standar audit akan memberikan kepercayaan
kepada para pemegang kepentingan bahwa laporan keuangan perusahaan telah diperiksa
dengan baik dan dapat diandalkan. Hal tersebut juga akan bertentangan dengan SA 240,
karena Eksekutif senior yang melakukan dan memanipulasi sehingga tidak ada karyawan di
perusahaan yang akan berani untuk mengungkap skema tersebut.
● Menurut Arens (Chapter 22) menyatakan bahwa dengan menggunakan jasa audit dan jasa
assurance, WorldCom dapat menggunakan keahlian profesional independen untuk
memverifikasi pelaporan keuangannya. Audit dan assurance services dapat membantu
mengidentifikasi kecurangan/kesalahan dalam pelaporan keuangan dan memberikan
rekomendasi untuk memperbaikinya. Dalam kasus ini, penerapan jasa audit dan assurance
dapat meningkatkan transparansi dan keandalan informasi keuangan WorldCom.
● Berdasarkan SPA3400 atas pemeriksaan informasi keuangan prospektif, WorldCom
seharusnya memiliki panduan bagi perusahaan sehingga dapat diperiksa dan informasi yang
dipublikasikan merupakan informasi keuangan yang prospektif (prosedur pemeriksaan untuk
estimasi terbaik). Melalui penerapan akuntansi forensik dan audit investigatif, kasus
WorldCom dapat diselidiki secara mendalam. Metode forensik dan investigatif dapat
membantu mengidentifikasi praktik kecurangan, manipulasi laporan keuangan, atau
pelanggaran hukum lainnya yang mungkin terjadi dalam perusahaan. Dengan melibatkan
praktisi akuntansi forensik dan ahli investigasi, WorldCom dapat mengungkapkan kebenaran
dan menindaklanjuti dengan langkah-langkah hukum yang sesuai.
● Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang relevan, seperti Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP) atau International Financial Reporting Standards (IFRS),
membantu memastikan bahwa WorldCom melaporkan informasi keuangan secara konsisten
dan akurat. Mengikuti standar ini juga dapat membantu dalam membandingkan kinerja
perusahaan dengan perusahaan lain dan menghasilkan laporan keuangan yang dapat
dipahami dan dibandingkan oleh pemangku kepentingan.

PRO :
Argumentasi pendukung :
● Standar Audit (SA) 240 - Pertimbangan terhadap Kecurangan dalam Audit Laporan
Keuangan. SA 240 juga mengakui bahwa kecurangan dapat dilakukan dengan cara yang
sangat canggih, sehingga sulit dideteksi bahkan oleh auditor yang paling hati-hati. Oleh
karena itu, SA 240 juga menekankan pentingnya pemahaman dan evaluasi oleh auditor
atas risiko kecurangan, dan untuk melakukan pemeriksaan dengan cermat terhadap area
yang memiliki risiko kecurangan yang lebih tinggi.
● PSAK 59 - Pengungkapan dalam Laporan Keuangan tentang Kecurangan. PSAK 59
mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan kecurangan yang terjadi dalam laporan
keuangannya, termasuk tindakan yang telah diambil untuk menyelesaikan kecurangan
tersebut. PSAK 59 juga mengakui bahwa kecurangan dapat sulit dideteksi, dan bahwa
auditor harus memiliki pemahaman yang baik tentang risiko kecurangan untuk
melakukan pemeriksaan yang tepat. Memang kecurangan penggelembungan dana yang
dilakukan oleh pejabat-pejabat senior, bukanlah hal yang dapat dideteksi oleh auditor,
oleh karena ketakutan para bawahan untuk melaporkan dan mengungkap tindakan-
tindakan yang salah tersebut akan konsekuensi yang akan dihadapi pada saat melakukan
whistleblowing.
● SA 315 - Tanggung jawab auditor untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan melalui pemahaman atas entitas dan
lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas. Auditor tahun 2001 (Arthur
Andersen) terbukti gagal untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
material dalam laporan keuangan karena kurangnya pemahaman atas internal entitas dan
lingkungannya, terutama ketika kecurangan penggelembungan dana besar-besaran itu
dilakukan oleh pejabat-pejabat senior.
● SA 330 - Tanggung jawab auditor untuk merancang dan menerapkan respons terhadap
risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor
berdasarkan SA 315 dalam suatu audit atas laporan keuangan. Auditor tahun 2021
(Arthur Andersen) terbukti gagal untuk mendeteksi, merancang, dan merespon risiko
kesalahan penyajian material yang begitu besar.
● SA 500 - Tanggung jawab auditor untuk mendesain dan melaksanakan prosedur audit
untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk memungkinkan penarikan
kesimpulan memadai yang menjadi basis opini auditor. Auditor tahun 2001 (Arthur
Andersen) terbukti gagal untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat terkait
dengan penggelembungan laba yang dilakukan oleh para pejabat senior, sehingga
penarikan kesimpulan dan hasil akhir audit (opini auditor) pun tidak mampu
mendeskripsikan bagaimana kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
● PSAK No. 500, Paragraf 2, memerlukan auditor untuk mengidentifikasi risiko
kecurangan dan mempertimbangkan risiko bawaan dalam merencanakan audit.

Anda mungkin juga menyukai