Anda di halaman 1dari 36

Module 6: Risk Management

© SHRM
Risk Management

Definisi :

Resiko adalah bentuk keadaan ketidak


pastian tentang suatu keadaan yang
akan terjadi nantinya karena
keputusan yang diabil berdasarkan
berbagai pertimbangan pada saat ini.

© SHRM
Risk Management

Definisi :
Manajemen resiko adalah suatu bidang yang
membahas tentang bagaimana suatu organisasi
menerapkan ukuran dalam memetakan
berbagai permasalahan yang ada dengan
menempatkan berbagai pendekatan
manajemen secara komprehensif dan
sistematis.

© SHRM
Risk Management

Tujuan :

adalah mengidentifikasi, menilai dan


menyelesaikan atau mengurangi item resiko
sebelum menjadi ancaman organisasi secara
keseluruhan.

© SHRM
Categories of Risk

• Resiko Strategis
• Resiko Operasional
• Resiko Keuangan
• Resiko Kepatuhan

© SHRM
Categories of Risk

RESIKO STRATEGIS
Resiko yang
diakibatkan karena
pemilihan dan
penerapan strategi
perusahaan, misal
cost leadership (biaya
rendah), differentiation
product (biaya tinggi).
Categories of Risk

RESIKO KEUANGAN
Resiko yang
disebabkan karena
dampak pengelolaan
keuangan, misal
resiko kredit (kredit
macet), resiko
likuiditas (laba
berkurang) dll.
Categories of Risk

RESIKO KETAATAN
Resiko yang disebabkan
apabila tidak mematuhi
peraturan dan
perundangan termasuk
yang terkait dengan
ketenaga kerjaan yang
berlaku. Misal
kepesertaan Jamsostek
(biaya)
Categories of Risk

RESIKO OPERASIONAL
Resiko yang
diakibatkan karena
kegiatan operasional
perusahaan, misal
resiko personel,
kecelakaan kerja dll.
HR Role on Management Risk

Peran HR:
Mengelola human
capital dengan baik
dalam upaya
mencegah atau
mengurangi kerugian
dan menjamin
kelangsungan bisnis.
© SHRM
Categories of Operational Risk

• Resiko Personel / Fraud


(Kesalahan /
Kecurangan)

• Resiko Kecelakaan kerja


dan penyakit akibat
kerja

© SHRM
Fraud Control Practices

• Sistem kontrol
kewenangan yang
berlapis
• CCTV
• Tertib administrasi
• Pembinaan mental

© SHRM
Risk Management Legislation:

UU No. 1 / 1970, Keselamatan Kerja


TUJUAN K3 DITEMPAT KERJA
• Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada ditempat
kerja agar selalu terjamin keselamatan dan kesehatannya
sehingga dapat diwujudkan peningkatan produksi dan
produktivitas kerja.

• Perlindungan setiap orang lainnya yang berada ditempat


kerja agar selalu dalam keadaan selamat dan sehat.

• Perlindungan terhadap bahan dan peralatan produksi agar


dapat dipakai dan digunakan secara aman dan efisien dan
perlindungan terhadap hasil produksinya.
© SHRM
Safety Responsibilities

PIMPINAN

1. Pimpinan diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan


pada tiap tenaga kerja baru tentang :
a. Kondisi – kondisi dan bahaya – bahaya serta yang
dapat timbul dalam tempat kerjanya,
b. semua pengamanan dan alat – alat perlindungan
yang diharuskan dalam tempat kerjanya ,
c. alat – alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang
bersangkutan ,
d. Cara – cara dan sikap yang aman dalam
melaksanakan pekerjaannya.
© SHRM
Safety Responsibilities
2. Pimpinan hanya dapat memperkerjakan tenaga kerja
yang bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja
itu telah memahami syarat – syarat tersebut di atas.

3. Pimpinan diwajibkan menyelenggarakan pembinaan


bagi semua tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam
pemberian pertolongan pertam pada kecelakaan.

4. Pimpinan diwajibkan memenuhi dan mentaati semua


syarat – syarat dan ketentuan – ketentuan yang berlaku
bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankannya.
© SHRM
Safety Responsibilities

TENAGA KERJA

• Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh


pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
• Memakai alat – alat perlindungan diri yang diwajibkan
• Memenuhi dan mentaati semua syarat – syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan
• Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat –
syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan ;
• Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat
keselamatan dan kesehatan kerja serta alat – alat
perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal – hal khusus ditentukan oleh pegawai pengawas
dalam batas – batas yang masih dipertanggungjawabkan.
© SHRM
Safety Responsibilities

PENGUSAHA

Memenuhi ketentuan
sesuai dengan
undang-udang
keselamatan kerja

© SHRM
P2K3 ( Panitia Pembina K3 )

• Tugas pokok P2K3 adalah sebagai suatu badan


pertimbangan di tempat kerja, memberikan saran dan
pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada
pengusaha / pimpinan tempat kerja yang bersangkutan
mengenai masalah–masalah keselamatan dan kesehatan
kerja.
• Fungsi P2K3 ialah menghimpun dan mengolah segala data
dan atau permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
ditempat kerja yang bersangkutan, serta mendorong
ditingkatkannya penyuluhan, pengawasan, pelatihan dan
penelitian K3.
© SHRM
Safety Responsibilities

Human Resoure
• Memberikan dukungan manajemen
• Membantu mengkoordinasikan program
K3
• Mengembangkan sistem pelaporan K3
• Memberi pelatihan pada manajer lini
dan program pelatihan K3

© SHRM
Risk Analysis

PENILAIAN RESIKO
Penilaian Resiko adalah keseluruhan proses dalam
mengestimasi besarnya suatu risiko, dapat digolongkan
sebagai berikut :

• LIKELIHOOD ( Lh ) : Adalah KEMUNGKINAN TERJADI


suatu bahaya dari suatu aktivitas.

• SEVERITY ( Sv ) : adalah TINGKAT BAHAYA /


KESERIUSAN yang ditimbulkan dari suatu aktivitas
© SHRM
Risk Analysis

5 Kategori KEMUNGKINAN TERJADI


1. TIDAK MUNGKIN : kemungkinan terjadi bahaya
sangat kecil (pada keadaaan luar biasa)
2. KEMUNGKINAN KECIL : biasanya tidak terjadi namun
kemungkinan terjadi tetap ada
3. MUNGKIN : kemungkinan terjadi bahaya kecil atau
merupakan suatu kebetulan
4. KEMUNGKINAN BESAR : kemungkinan terjadi bahaya
pada suatu keadaan tertentu
5. SANGAT MUNGKIN : sangat mungkin terjadi bahaya
© SHRM
Risk Analysis

5 Kategori TINGKAT BAHAYA


1. RINGAN : cidera hanya memerlukan pengobatan P3K
2. SEDANG : cidera perlu perawatan medis tapi tetap
masuk bekerja
3. BERAT : cidera perlu perawatan medis dan tidak bisa
masuk bekerja
4. SERIUS : cidera yang serius ( mengakibatkan cacat
anggota atau sebagian anggota tubuh )
5. FATAL : menimbulkan KORBAN JIWA

© SHRM
Risk Analysis

KATEGORI TINGKAT RESIKO

1. A (Aman) : Tidak memerlukan tindakan khusus.


2. R (Rendah) : Pemantauan untuk memastikan
tindakan pengendalian telah berjalan dengan baik .
3. S (Sedang) : Perlukan perhatian dan tambahan
Prosedur /WI.
4. T (Tinggi) : Perlu mendapatkan perhatian pihak
Manajemen dan tindakan perbaikkan
5. E (Ekstrim) : Perlu segera dilakukan tindakan
perbaikkan

© SHRM
Risk Analysis

TIGA PERTANYAAN DASAR UNTUK


IDENTIFIKASI BAHAYA
1. Apakah ada suatu
sumber celaka /
bahaya ?
2. Siapa / Apa yang
dapat celaka ?
3. Bagaimana dapat
terjadi ?
© SHRM
Risk Analysis

CARA MELAKUKAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
1. Mengidentifikasi seluruh proses/area yang ada
dalam segala kegiatan.
2. Mengidentifikasi sebanyak mungkin aspek K-3
pada setiap proses/area yg telah diidentifikasi
sebelumnya.
3. Identifikasi K-3 dilakukan pada suatu proses
kerja baik pada kondisi N O R M A L , A
B N O R M A L , E M E R G E N C Y dan MA
INTENANCE
© SHRM
Risk Analysis

MACAM JENIS BAHAYA


Untuk membantu proses identifikasi
bahaya dapat dikelompokan dalam
beberapa macam yaitu :
 Mechanical
 Electrical
 Radiation
 Chemical
 Fire and explosion
© SHRM
Risk Analysis

MACAM – JENIS POTENSI BAHAYA


 Terpleset / Jatuh  Zat yg melukai kulit
 Jatuh dari ketinggian  Bahaya listrik
 Kejatuhan benda asing  Radiasi
 Ruang untuk kepala yang  Getaran
kurang  Bising
 Bahaya dari Mesin  Pencahayaan
 Bahaya dari Kendaraan  Lingkungan terlalu
 Kebakaran & Ledakan Panas
 Zat yang terhirup  Kegiatan Kontraktor
 Zat yg mencederai Mata  Huru hara
© SHRM
Risk Analysis

PENGENDALIAN K3 DARI KEGIATAN YANG TELAH


DIIDENTIFIKASI
• No Control, belum perlu pengendalian khusus.
• Engineering Control, Pengendalian dilakukan melalui pemberian alat
pengaman / alat kontrol.
• Procedures/WI, Pengendalian dilakukan melalui pembuatan prosedur atau
instruksi kerja.
• Skill Training, Pengendalian dilakukan dengan memberi pelatihan
keterampilan terhadap personil yang bersangkutan.
• Special rules / permit, sebelum melaksanakan pekerjaan harus mendapat ijin
dari bagian / dept yang bertanggung jawab.
• PPE (Personal Protection Equipment) / APD, Pengendalian dilakukan dgn
menggunakan APD.

© SHRM
Risk Management Techniques

Tools: Enterprise risk management (ERM) software


systems and risk management scorecard
© SHRM
Safety Hierarchy

© SHRM
Accident Prevention

• Desain pekerjaan dan alur kerja yang


meminimalkan risiko.
• Pembekalan manajemen lini dalam K3
• Menganalisa mengapa kecelakaan terjadi dan
dan menindak lanjuti
• Menyediakan tenaga kerja yang trampil dan
menyadari pentingnya K3.
• Memberikan penghargaan dan pengakuan
keselamatan (zero accident)

© SHRM
Ergonomics Programs

• Ergonomi tim
• Work-site analisis
• Job redesign
Include: • Survei / monitoring / Komentar
• Pelatihan
• On-situs program latihan
• Anggaran

• Gerak kerja
Reduce: • Gangguan otot
• Kelelahan mata

© SHRM
Employee Wellness Programs

Nutrisi dan Kesehatan


Penghentian Stres
mengendali dan
Merokok reduksi
kan berat kebugaran
badan

© SHRM
Security Measures

• Penjaga keamanan
• Audit Pencegahan
• Identifikasi dan sistem
kontrol eksternal
 Sidik jari, kartu magnetik
• Hambatan struktural
 Gates, pagar
• Keamanan perangkat
keras
 Alarm, sensor
© SHRM
Emergency Response
Plan Guidelines

• Melibatkan senior
manajemen.
• Buat tim.
• Tetapkan prioritas.
• Mengidentifikasi sumber
daya.
• Komunikasikan rencana.
• Jauhkan rencana up-to-date.
• Menguji rencana tersebut.
© SHRM
Terima Kasih

© SHRM

Anda mungkin juga menyukai