Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN SIPAT DATAR (WATERPASS)

 Pengukuran Sipat Datar adalah cara pengukuran tinggi, dimana selisih-selisih tinggi antara titik yang
berdekatan ditentukan dengan garis-garis vizir horizontal yang ditujukan ke rambu-rambu yang vertikal.

 Pengukuran Waterpass:
a) Lihat gambar dibaca mula-mula tinggi garis vizir horizontal hA pada rambu A dan hB pada rambu B
selisih tinggi antara titik A dan B adalah : ▲h = hA – hB. Rambu A dinamakan rambu belakang dan B
dinamakan rambu muka, selisih tinggi selalu diperoleh dari belakang dikurangi muka.
b) Jika hA>hB maka ▲h positif (permukaan tanah menaik). Sebaliknya jika hA<hB maka ▲h negatif
(permukaan tanah menurun).
Pengukuran Waterpass lain
 Tinggi titik itu sendiri ditentukan terhadap suatu bidang persamaan (referensi) pada umumnya
bidang nivo pada permukaan air laut pukul rata/geoid. (2 titik sama tinggi terletak tidak pada suatu
bidang horizontal, tetapi pada bidang nivo yang sama).
 Misalnya GG bidang geoid, maka AA’ dan BB’ masing-masing adalah bidang nivo pada titik A dan B.
Proyeksi titik-titik A dan B keatas bidang persamaan adalah garis-garis tegak lurus pada bidang nivo.
 A dan B di atas bidang persamaan, sehingga selisih tinggi kedua titik : h = HB - HA. Kalau jarak antara
A dan B kecil masih berada dalam suatu daerah yang tidak lebih besar dari 55 km², maka bidang-
bidang nivo dianggap datar. Garis-garis proyeksi dari titik A dan B ke atas bidang nivo adalah sejajar
Alat Ukur Sipat Datar
 Bagian penting pada alat-alat ukur sipat datar ialah nivo. Fungsinya
membuat garis vizir horizontal dengan tipe alat-alat ukur sipat datar
(Jacub Rais, 1979), seperti :
a)Tipe Tetap, dimana nivo dan teropong menjadi satu dengan sumbu
pertama. Tipe ini ada yang memakai sekrup “Kemiringan” ada
yang tidak. Sekrup kemiringan adalah suatu sekrup mikrometer,
dimana teropong dan nivo dapat diputar terhadap sumbu horizontal
b)Tipe dengan nivo reversi, suatu tipe dimana teropong dapat diputar
terhadap sumbu horizontal, sehingga nivo yang mula-mula berada di
atas teropong, dapat berada di bawah teropong. Tipe ini ada yang
mempunyai sekrup kemiringan dan ada yang tidak.
c)Tipe Alat otomatis, alat ini mempunyai kompensator yang terdapat
dalam teleskop. Fungsi Kompensator: mengatur garis arah
nivo otomatis sejajar garis bidik meskipun garis kolimasi tidak
sungguh-sungguh horizontal
Tipe Alat Waterpass
Alat Waterpass Lengkap:
Sipat Datar Berantai
 Titik A dan B hendak ditentukan selisih tingginya, karena jauhnya jarak tersebut tidak dapat diadakan satu kali
pengukuran, maka diadakan satu rangkaian sipat datar antara dua titik tersebut.
 Mula-mula instrument diletakkan antara A dan 1, maka diperoleh selisih tinggi antara kedua titik tersebut.
Kemudian instrument antara titik 1 dan 2, maka diperoleh selisih tinggi antara titik-titik ini dan seterusnya sampai
ketitik B.
 Selisih tinggi antara titik A dan B adalah jumlah selisih tinggi dari bagian-bagian sipat datar antara kedua titik
tersebut:
 h₁ = a₁- b₁ (a = pembacaan rambu belakang) dan h₂ = a₂ - b₂ (b = pembacaan rambu depan)
 hn = an - bn (pembacaan ke-n)

 Maka diperoleh : Hᴀв = ∑h = ∑a - ∑b


Sipat Datar Profil

 Sifat datar profil adalah irisan (penampang) dari lapangan (Irisan memanjang dan irisan
melintang).
 Irisan ini digunakan untuk menggambarkan jalur-jalur yang panjang seperti saluran, jalan raya, jalan,
kereta api.
 Profil memanjang informasi mendatar dan ketinggian digambar dengan skala yang berbeda,
biasanya ukuran horizontal 1: 25.000 dan ukuran vertikal 1:100. Profil melintang adalah irisan yang
tegak lurus profil memanjang. (Digambar Perbandingan yang sama antara ukuran horizontal dan
vertikalnya, umumnya 1:200 dan 1:100)
 Tujuan dari sifat datar profil, Menentukan:
a) Sumbu dan letak tinggi dari rencana pekerjaan yang hendak dibangun berdasarkan Tinggi
lapangan, tinggi air yang diizinkan, penyilangan jalan, jembatan dan gorong-gorong (utama Profil
memanjang). Pengukuran secara singkat dari beberapa Trase, setelah Trase yang baik ditetapkan
maka dilakukan pengukuran teliti dari Profil melalui sumbu yang ditetapkan.
b) Pemindahan tanah, untuk lapangan yang mendatar cukup dengan profil memanjang (untuk
lapangan bergelombang diperlukan profil profil melintang).
c) Lebar dari jalur yang akan dibebaskan dengan mengukur profil melintang, jarak antara patok-
patok sumbu dibuat dengan keadaan yang sebenarnya.
Sipat Datar Luas
 Pengukuran sipat datar luas bertujuan untuk membuat peta kontur.
 Garis kontur adalah: garis khayal yang menghubungkan titik-titik atau tempat-tempat
yang mempunyai ketinggian yang sama di permukaan bumi. Di sajikan dalam bentuk
interval tertentu, sesuai dengan kebutuhan besarnya interval kontur tertentu dengan
nilai skala peta dibagi 2000; konstanta 2000 = konstanta beda kontur (Radika Mastra,
1996).
 Garis kontur tidak akan pernah berpotongan satu sama lain. Apabila untuk membuat
peta kontur pengukuram titik-titik sebanyak mungkin semakin baik, hingga
memudahkan interpolasi secara teliti.
 Garis besar pengukuran cara pengukuran profil luas, jalur A-B-C-D adalah profil
memanjang dan masing-masing cabang dari titik A, B ,C dan D adalah situasi bidikan
ke tanda-tanda yang mudah dilihat dan dikenal di lapangan seperti : pojok
pekarangan, pagar, tikungan jalan, pinggir sungai, pinggir pematang sawah, dan
sebagainya
Titik Ukur dan Garis Kontur, Grid
Hasil yang didapat dari pengukuran sipat datar luas
adalah gambaran situasi ketinggian daerah tersebut
yang disajikan dalam bentuk garis-garis kontur. Dari
garis-garis kontur ini dapat dibuat interpolasi titik-titik
yang disajikan dalam bentuk grid dengan interval
sesuai dengan yang diinginkan
Soal dan Pembahasan

 Diketahui : Suatu pengukuran Waterpas pada rangkaian titik A-B-C-D-E-F-A seperti gambar
Tinggi (elevasi) titik A = + 100 meter diatas MSL (muka laut rata-rata)
 Hitunglah tinggi (elevasi) titik-titik B, C, D, E, dan F setelah dikoreksi.
Titik Beda Jarak, d (m)
Tinggi,
dh(m)
A
+ 0,876 100
B
+ 0,754 120
C
+ 0,452 130
D
- 1,235 125
E
+ 0,593 135
F
- 1,516 150
A
Pembahasan
Titik Beda Tinggi Jarak Koreksi (meter) Beda Tinggi Tinggi/Elevasi (meter)
(dh) (d) (d/∑d) x ∑dh Terkoreksi E(n)=E(n-1)+dh’
(meter) (meter) dh’
(meter)
A         + 100
  + 0,876 100 (100/760)x0,076 = + 0,010 + 0,886  
B         100 + 0,886 = + 100,886
  + 0,754 120 (120/760)x0,076 = + 0,012 + 0,766  
C         100,886 + 0,766 = + 101,652
  + 0,452 130 (130/760)x0,076 = + 0,013 + 0,465  
D         101,652 + 0,465 = + 102,117
  - 1,235 120 (120/760)x0,076 = + 0,012 - 1,223  
E         102,117 – 1,223 = + 100,894
  + 0,593 140 (140/760)x0,076 = + 0,014 + 0,607  
F         100,894 + 0,607 = + 101,501
  - 1,516 150 (150/760)x0,076 = + 0,015 - 1,501  
A         101,501 – 1,501 = 100
Jumlah 0,076 760 + 0,076 0,000 (cocog) 
Langkah Kerja:
a.) Menghitung koreksi Jarak : Rumus : (d/∑d) x (∑dh)
 Menghitung jarak keseluruhan : ∑d = d1 + d2 + d3 + d4 + d5 + d6
∑d = 100 + 120 + 130 + 120 + 140 + 150 = 760
 Menghitung beda tinggi keseluruhan : ∑dh = dh1 + dh2 + dh3 + dh4 + dh5 + dh6
∑dh = 0,876 + 0,754 + 0,452 – 1,235 + 0,593 – 1,516 = - 0,076
 Menghitung koreksi beda tinggi :
Di titik A: (100/760) x (0,076) = + 0,010
Di titik B: (120/760) x (0,076) = + 0,012
Di titik C : (130/760) x (0,076) = + 0,013
Di titik D: (120/760) x (0,076) = + 0,012
Di titik E : (140/760) x (0,076) = + 0,014
Di titik F : (140/760) x (0,076) = + 0,015
b.) Menghitung beda tinggi terkoreksi : Rumus : dh’ = dh + {(d/∑dh) x (∑dh)}
Di titik A : dh’ = 0,876 + 0,010 = + 0,886
Di titik B : dh’ = 0,754 + 0,012 = + 0,766
Di titik C : dh‘ = 0,452 + 0,013 = + 0,465
Di titik D : dh’ = - 1,235 + 0,012 = - 1,223
Di titik E : dh’ = 0,593 + 0,014 = + 0,607
Di titik F: dh’ = - 1,516 + 0,015 = - 1,501

c.) Menghitung tinggi elevasi : Rumus : E(n) = E(n-1) + dh’


Di titik A : E(n) = + 100
Di titik B : E(n) = 100 + 0,886 = + 100,886
Di titik C : E(n) = 100,886 + 0,766= + 101,652
Di titik D : E(n) = 101,652 + 0,465 = + 102,117
Di titik E : E(n) = 102,117 – 1,223 = + 100,894
Di titik F: E(n) = 100,894 + 0,607= + 101,501
Untuk cheking : E(n) = 101,501 – 1,501= + 100 (cocog)
  
Soal :
sesuai Kertas Data
Hitung tinggi titik
(Pergi-Pulang)
setelah dikoreksi dan
Gambarkan Hasil
hitungan

Anda mungkin juga menyukai