Thacheometri dari kata yunani takhus metron yang artinya pengukuran cepat (swift
measure). Tadheometry ini merupakan cabang di dalam ilmu ukur tanah dimana
ketinggian dan jarak dari beberapa titik diamati dengan alat optik.
System dari tacheometry
Dapat dikalsifikasikan
1.
2.
Stadia system
pengamatan horisontal
Pengamatan miring
Tangenial system
Stadia System
a. Pengamatan Horisontal
Biasanya digunakan pengukuran tinggi cara waterpassing yaitu cara pengukuran untuk
menentukan beda tinggi. Secara langsung dengan membuat garis bidik horisontal ke
baak (rambu) vertikal. Alat yang digunakan adalah alat waterpass
Rumus dasar waterpassing.
Waterpassing memancar
Waterpassing memanjang
Dalam pekerjaan ini mengingat route yang akan dialalui jaraknya relatif jauh
Waterpassing profit
Profit adalah irisan/penampang dari permukaan tanah . profit ini dipergunakan untuk
menggambarkan jalur-jalur yang memanjang seperti jalan raya, jalan kereta api
maupun pipa PAM. Profit memanjang ukuran panjang digambarkan dengan skala
yang lain dari ukuran tingginya
Keterangan
s
H1
komponen vertikal XY, yaitu tinggi antara titik pembacaan kurve tengah
( di atas atau di abwah sumbu alat )
jarak horisontal yang akan dicari anatar atiti P - Q Beda tinggi yaitu
beda tinggi ayanga kan dicari anatar p-q
Dimana K = 100
S = Ca Cb
Lihat I XY
Dimana K = 100
S = (ca-Cb)
= Kurve atas kurve bawah)
Kesimpulan :
Rumus pada pengamatan miring
+ untuk titik Iebih tinggi
H = K.s Costa
Beda tinggi = H1 H tg a h
BX = ct2
(kurve tengah pada sudut
vertikal )
Dari :
IBY BY=Htg
IAY AY=Htg
= H(tg-tg)
cb = 4033
ct = 3420
ca = 2807
Soal :
Carilah jarak BC dan beda tinggi antara titik B dan C
Penyelesaian :
Rumus jarak = k.s , dimana k = 100
Jadi jarak AB = 100 x s s = (cb-ca)
= 100 x (3252-2276) = 100 x 0976 mm
= 97600 mm = 97,6 m
Jadi jarak AC = 100 x s s = (cb-ca)
= 100 x 4033-2807) = 100 x 1226 mm
= 122600 mm = 122,6 m
Jadi, jarak B - C = 122,6 m - 97, 6 m = 25 m
Beda tinggi B-C selisih ct di B dan ct di C
Jadi beda tinggi B -C = (2766 - 3420) m = 0697 mm = 0,697 m B lebih tinggi
Pengamatan miring
Suatu Sat theodolite, diletakkan di titik A. Dari titik ini diincar (diamati) bask atau mista
dengan stadia system, di titik B dan C dengan hasil sbb :
Kedudukan
alat
Titik yang
diincar
Pembacaan
sudut
31622'
8630'
Pembacaan
baak (mistar)
Ca = 3150
Ct = 2400
Cb = 1760
700'
9200'
Ca = 1570
Ct = 1060 h
cb= 0640
Cb = 0640
Soal :
a.
b.
Jarak B C?
K = konstanta = 100, tinggi alat atau rod = 1350 4 H1
(lihat gambar, sebelumnya
Penyelesaian
Sudut a dalam rumus H = K.s cos2a , dapat dicari
(a untuk B) = 90 - 8630') = + 3 30' (B lebih tinggi dari A)
(a untuk C) = 90 - 9200') = -2 (C lebih rendah dari A)
kedua titik A dan B Ambillah kira-kira sama, sedang alat ukur penyipat datar tidaklah
periu terletak segaris dengan A dan B (lihat gambar disamping).
Tidak selalu mungkin untuk menempatkan alat ukur penyipat datar diantara dua titik A
dan B, misalnya karena anatra A dan B ada selokan. Maka dengan cara ketiga alat
ukur penyipat datar ditempatkan di sebelah kid titik A atau di sebelah kanan titik B
seperti pada gambar di bawah ini.
Untuk mendapatkan beda tinggi antra dua titik selalu ambil pembacaan baak
belakang dikurangi pembacan baak muka, sehingga t (beda tinggi) = b - m
Kesimpulan dari ketiga cara tersebut di atas, bahwa cara yang kedua yang
memberikan hasil paling teliti dan cara ini banyak digunakan untuk menyipat datar
yang memanjang