Anda di halaman 1dari 17

FUNGSI ADVOKASI

DALAM KEGAWAT
DARURATAN
DONNY SAHENSOLAR
Definisi Advokasi Keperawatan Gawat
Darurat

Advokasi adalah upaya persuasif yang mencangkup


kegiatan penyadaran, rasionalisasi, argumentasi, dan
rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu (Hadi
Pratomo dalam Notoatmodjo, 2015).
Advokasi adalah usaha mempengaruhi kebijakan
publik melalui bermacam-macam bentuk
komunikasi persuasif (John Hopkins School for
Public Health). WHO (1999) seperti dikutip UNFPA
dan BKKBN (2012)
Definisi

 advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan social yang dirancang


untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan
sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan
tertentu.
 sebagai upaya atau proses untuk memperoleh komitmen, yang dilakukan
secara persuasive untuk mempengaruhi kebijakan public dengan
menggunakan informasi yang akurat dan tepat.
Pelayanan Gawat Darurat

Pelayanan gawat darurat merupakan salah satu komponen


pelayanan di rumah sakit yang dilaksanakan di instalasi gawat
darurat. Adapun tugas instalasi gawat darurat adalah
menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan
keperawatan serta pelayanan pembedahan darurat bagi pasien yang
datang dengan gawat darurat medis (Depkes R.I. 2016).
Dalam memberikan perawatan gawat darurat perawat dituntut
untuk berpikir kritis dan bertindak cepat dengan
mempertimbangkan perannya sebagai advokat atau pelindung.
Sebagai pelindung, perawat harus membantu mempertahankan
lingkungan yang aman bagi pasien dalam pengambilan tindakan
untuk mencegah dari kemungkianan efek yang tidak diinginkan.
Misalnya memastikan pasien tidak memiliki alergi terhadap obat
yang diberikan (Potter & Perry, 2015).
Menurut Notoatmodjo, (2017) tujuan-
tujuan advokasi antara lain yaitu:
1. Komitmen Politik (Political Comitment)

2. Dukungan Kebijakan (Policy Support)

3. Dukungan Masyarakat (Sosial Aceptance)

4. Dukungan Sistem (System Support)


Langkah-langkah Pokok dalam Advokasi
Kesehatan

1. Identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi


2. Identifikasi dan analisis kelompok sasaran
3. Siapkan dan kemas bahan informasi
4. Rencanakan teknik atau cara atau kegiatan operasional
5. Laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak lanjut
Usia Bayi dan Neonatus

Peran perawat adalah untuk menghindarkan dan


menjauhkan klien dari berbagai prosedur yang dapat
melukai, dan mengganggu kenyamanan sang bayi dan
sebisa mungkin agar perawat sebelum melakukan tindakan
yang bersifat invasif terlebih dahulu untuk memberikan
dorongan kepada orang tua maupun keluarga ( Bretherton,
2013 ).
Usia Remaja

Perawat berperan dalam konsep keperawatan pada masa


transisi dalam kesehatan remaja. Perawat harus mampun
mengembangkan otonomi mereka serta mendukung dan
menyadari kebutuhan dan perawatan yang dibutuhkan
remaja.
Usia Dewasa Dan Lanjut Usia

perawat harus mampu berperan sebagi seorang anak


dan menjadi pendengar yang baik bagi klien.karena
kecenderungan klien lanjut usia memiliki tingkat
sensitivitas yang lebih tinggi dan sikap yang lebih
mudah tersinggung.
Peran Advokasi dalam Kegawatdaruratan

perannya sebagai advokat atau pelindung. Peranan


ini berfungsi untuk melindungi dan
mempertahankan hak-hak yang dimiliki klien.
Salah satu peran perawat adalah pelaksana pelayanan
keperawatan. Perawat kontemporer menjalankan
fungsinya dalam kaitannyadengan berbagai peran
pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan
etika, advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator,
komunikator dan pendidik (Potter & Perry, 2015).
Kesimpulan

Advokasi hakekatnya adalah bekerja dengan


individu dan organisasi untuk membuat suatu
perubahan, suatu proses dimana orang terlibat
dalam proses pembuatan keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka
Kesimpulan

Perawat sebagai advokat berperan


melindungi hak klien dan membantu
menyatakan hak-haknya. Contohnya perawat
memberikan informasi tambahan untuk
membantu klien dalam mengambil keputusan
atas tindakan keperawatan yang diberikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai