DIKA ILHAM R. (3) DODIK F. (5) ENGGAL YOGA J.(7) FAHMI AINUL Y. (9) FERDIAN YUDA P.(11) Kerajaan kutai 1. Kerajaan kutai adalah kerajaan yang bercorak hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak ditepi sungai Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong.Diperkirakan Kerajaan Kutai berdiri pada abad 4 M prasasti tersebut didirikan oleh Raja Mulawarman. Bukti sejarah tentang kerajaan Kutai adalah ditemukannya tujuh prasasti yang berbentuk yupa (tiang batu) tulisan yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta. Letak geografis Kerajaan Kutai yang berada menjorok ke daerah pedalaman, menyebabkan Kutai menjadi tempat yang menarik sebagai persinggahan bagi para pedagang dari Cina dan India. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh Hindu masuk ke Kutai, serta membuat kegiatan perdagangan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai Masa kejayaan kerajaan kutai terhadap masyarakat
Masa kejayaan Kerajaaan Kutai berada pada
massa pemerintahan Raja Mulawarman. Hal ini dibuktikan dengan pemberian sedekah kepada kaum Brahmana berupa 20.000 ekor sapi. Jumlah 20.000 ekor sapi ini membuktikan bahwa pada masa itu kerajaan Kutai telah mempunyai kehidupan yang makmur dan telah mencapai massa kejayaannya. Kehidupan ekonomi di Kutai, tidak diketahui secara pasti, kecuali disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan upacara korban emas dan tidak menghadiahkan sebanyak 20.000 ekor sapi untuk golongan Brahmana. Dalam kehidupan sosial terjalin hubungan yang harmonis/erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakeswara. Dalam kehidupan budaya dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama Hindu) yang disebut Vratyastoma. Latar belakang kerajaan Kutai dalam bidang politik
Dalam kehidupan politik seperti yang dijelaskan
dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga. Dalam yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai Dewa Ansuman/Dewa Matahari dan dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja. Hal ini berarti Asmawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri keluarga atau dinasti dalam agama Hindu. 1. Prasasti Yupa
Prasasti Yupa merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kutai
tertua, dimana benda bersejarah ini adalah salah satu bukti terkuat bahwa Kerajaan bercorak Hindu ini memang pernah ada di Kalimantan Timur. Ada 7 Prasasti Yupa yang masih ada sampai sekarang, dimana prasasti ini ditulis mengunakan bahasa Sansekerta dan Aksara yang menceritakan tentang kehidupan sosial, politik, dan budaya Kerajaan Kutai. Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu. 2. Ketopong Sultan
Ketopong Sultan adalah sebuah mahkota terbuat dari
emas yang biasanya dipakai oleh Sultan Kerajaan Kutai. Mahkota ini memiliki berat sekitar 1,98 kg dan disimpan di Museum Nasional di Jakarta. 3. Kalung Ciwa
Kalung Ciwa juga merupakan salah satu peninggalan
Kerajaan Kutai yang ditemukan pada tahun 1890 oleh seorang penduduk lokal di Danau Lipan, Muara Kaman. Sampai saat ini Kalung Ciwa masih digunakan oleh Sultan Kerajaan Kutai bila ada pesta penobatan sultan baru. 4. Pedang Sultan Kutai
Pedang Sultan Kutai juga kini tersimpan di Museum
Nasional di Jakarta. Karakteristik pedang kebesaran Kerajaan Kutai ini yaitu pada gagangnya terukir seekor harimau yang siap menerkam, sedangkan pada ujung sarung pedangnya terukir seekor buaya. 5. Kura-Kura Emas
Kura-Kura Emas adalah salah satu peninggalan Kerajaan
Kutai yang cukup unik, dimana benda ini bisa ditemukan di Museum Mulawarman di Tenggarong. Kura-Kura Emas ini ditemukan di hulu sungai Mahakam yang bernama Long Lalang. Berdasarkan riwayatnya, benda ini merupakan persembahan untuk putri Kerajaan Kutai yang bernama Aji Bidara Putih oleh seorang pangeran yang berasal dari salah satu kerajaan di China sebagai bentuk kesungguhan untuk mempersunting sang putri. 6. Keris Bukit Kang
Konon katanya Keris Bukit Kang ini adalah keris milik
Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, dimana berdasarkan legendanya Aji Putri Karang Melenu adalah seorang putri yang ditemukan disebuah gong di atas balai bambu yang hanyut di sungai. Di dalam gong tersebut, selain ditemukan seorang bayi perempuan yang tidak lain adalah Aji Putri Karang Melenu, ditemukan juga telur ayam, dan sebuah keris. Keris inilah yang dipercaya sebagai Keris Bukit Kang 7. Singgasana Sultan
Sultan adalah salah satu peninggalan Kerajaan Kutai
yang sampai sekarang masih terjaga dan terawat dengan baik. Dahulu, singgasana yang sekarang berada di Museum Mulawarman ini sering digunakan oleh raja- raja kutai terdahulu. 8. Kelambu Kuning
Ada beberapa benda peninggalan Kerajaan Kutai yang
diyakini dan dipercaya memiliki kekuatan magis oleh penduduk asli suku Kutai sampai sekarang ini. Nah, benda-benda ini disimpan di dalam Kelambu Kuning ini untuk menghindari bala yang bisa ditimbulkannya. 9. Kalung Uncal
Kalung Uncal merupakan kalung emas seberat sekitar 170
gram dengan liontin berelief kisah ramayana. Sampai sekarang, kalung ini menjadi salah satu atribut Kerajaan Kutai dan hanya digunakan oleh Sultan Kerajaan Kutai. Hasil penelitian menunjukan bahwa kalung ini diperkirakan berasal dari India, dimana diketahui hanya ada dua Kalung Uncal di dunia, satunya berada di India sana dan satunya lagi ada di Museum Mulawarman di Tenggarong. 10. Meriam
Ada 4 Meriam yaitu Meriam Sapu Jagat, Meriam Gentar
Bumi, Meriam Aji Entong, dan Meriam Sri Gunung, dimana keempat Meriam ini masih terawat dengan baik sampai sekarang ini. Banyak orang beranggapan bahwa Meriam-Meriam ini adalah bukti bahwa Kerajaan Kutai memiliki sistem pertahanan yang kuat. Didalam sejarah disebutkan bahwa Kerajaan Kutai runtuh saat raja Kerajaan Kutai terakhir yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Kerajaan Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi Kerajaan Islam yang bernama Kesultanan Kutai Kartanegara. Kerajaan Kutai berakhir pada saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu ibukota di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara. SEKIAN DAN TERIMAKASIH