Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK SATU

Dian Pratiwi

Rahma Duitca Sari

Robert Haberlado

Pierre Alfares Nababan

Asep Setiawan
Pokok Pembahasan
Kerajaan kutai

Peniggalan Pendiri
peninggalan

Raja penyebab
kerajaan tersebut Raja raja
mengalami
kemunduran
terkenal
Pendiri kerajaan kutai

Aswawarman adalah Anak Raja Kudungga.Ia juga


diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai
sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya
pembentuk keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang
putera, dan salah satunya adalah Mulawarman.Putra
Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa
diketahui bahwa pada masa pemerintahan
Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa
keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir
seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai
hidup sejahtera dan makmur.Kerajaan Kutai seakan-
akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena
kurangnya komunikasi dengan pihak asing, hingga
sangat sedikit yang mendengar namanya.
Raja Raja terkenal

Raja Kudungga
Raja Kudungga adalah raja pertama dari
Kerajaan Kutai. Jika dilihat dari namanya yang
masih menggunakan nama Indonesia, para ahli
berpendapat bahwa pada masa pemerintahan
Kudungga pengaruh Agama Hindu belum
terlalu kuat. Hal ini dikarenakan para raja
kerajaan Hindu pada zaman dulu selalu
menggunakan nama-nama India. Para ahli juga
memperkirakan bahwa Kudungga pada awalnya
adalah seorang kepala suku. Namun setelah
masuknya pengaruh Hindu dari India, maka
berubahlah sistem pemerintahan dari kepala
suku menjadi kerajaan. Kudungga lalu
mendeklarasikan dirinya sebagai raja dan
memutuskan bahwa pergantian kekuasaan harus
dilakukan secara turun temurun sebagaimana
sistem kerajaan pada umumnya..
Asmawarman
2. Asawarman : disebut sebagai wamsakerta
(pembentuk keluarga).
Raja Aswawarman. Aswawarman adalah putra
dari Kudungga. Aswawarman disebut sebagai
seorang raja yang cakap dan kuat. Aswawarman
pulalah yang memiliki jasa paling besar atas
perluasan wiayah Kerajaan Kutai. Perluasan
wilayah diakukan oleh Aswawarman dengan cara
melakukan upacara Asmawedha, yaitu upacara
pelepasan kuda untuk menentukan batas wilayah
kerajaan. Kuda-kuda yang dilepaskan ini akan
diikuti oleh prajurit kerajaan yang akan
menentukan wilayah kerajaan sesuai dengan
sejauh mana jejak telapak kaki kuda dapat
ditemukan.
3. Mulawarman : pada masa pemerintahannya kerajaan Kutai
mengalami jaman keemasan.
Raja Mulawarman. Merupakan putra Aswawarman
sekaligus raja terbesar Kerajaan Kutai yang membawa
Kutai mencapai puncak kejayaannya. Dibawah
pemerintahannya, rakyat Kutai dapat hidup aman dan
sejahtera. Pada prasasti Yupa, Mulawarman disebut sebagai
seorang raja yang sangat dermawan karena telah memberikan
sedekah berupa 20.000 ekor sapi kepada para brahmana.
Raja yang
menjadi
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja penyebab
Kutai yang bernama Maharaja kerajaan kutai
Dharma Setia tewas dalam mengalami
peperangan melawan Aji Pangeran kemunduran
Sinum Panji yang merupakan Raja
dari Kerajaan Kutai Kartanegara.
Kerajaan Kutai dan Kerajaan Kutai
Kartanegara merupakan dua buah
kerajaan yang berbeda. Kerajaan
Kutai Kartanegara berdiri pada
abad ke-13 di Kutai Lama.
Terdapatnya dua kerajaan yang
berada di sungai Mahakam tersebut
menimbulkan friksi diantara
keduanya. Pada abad ke-16 terjadi
peperangan diantara kedua
Kerajaan tersebut.
Peninggalan peninggalan
Prasasti ini merupakan salah satu
Yupa peninggalan dari Kerajaan Kutai tang
tertua dan benda ini telah menjadi bukti
sejarah dari kerajaan bercorak Hindu di
Kalimantan tersebut. Sebenarnya ada 7
prasasti Yupa yang masih bisa kita lihat
saat ini.Yupa merupakan tiang batu yang
digunakan untuk mengikat kurban hewan
maupun manusia yang dipersembahkan
untuk para Dewa dan tiang batu tersebut
terdapat sebuah tulisan yang dipahat.
Berbagai tulisan yang terdapat pada tiang
tersebut ternyata menggunakan bahasa
Sansekerta atau huruf Pallawa. Akan
tetapi dari ketujuh prasasti Yupa tersebut
tidak ada yang disertai dengan tahun
pembuatannya.
Kalung Ciwa merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan
Kutai yang berhasil ditemukan di masa pemerintahan Sultan
Aji Muhammad pada tahun 1890 oleh beberapa penduduk yang
tinggal di daerah Danau Lipan, Muara Kaman. Sampai saat ini
Kalung Ciwa masih digunakan untuk perhiasan kerajaan dan
ternyata sudah pernah dipakai Sultan pada masa penobatan
Sultan yang baru.
Kalung ucal

Kalung Uncal adalah sebuah kalung


emas yang memiliki berat 170
gram yang dihiasi sebuah liontin
yang berelief cerita ramayana.
Benda peninggalan ini menjadi
atribut dari Kerajaan Kutai
Martadipura dan juga mulai
digunakan oleh Sultan Kutai
Kertanegara saat Kutai
Martadipura berhasil ditaklukan.
Berdasarkan beberapa penelitian
menyebutkan bahwa Kalung Uncal
berasal dari India (Unchele).
Singgasana Sultan merupakan salah
satu peninggalan bersejarah dari
Kerajaan Kutai yang sampai
sekarang ini masih ada. Hingga kini
peninggalan tersebut dapat kita
jumpai di Museum Mulawarman.
Pada zaman dahulu singgasana
tersebut digunakan oleh Sultan Aju
Muhammad Sulaiman, Sultan Aji
Muhammad Parikesit dan juga
beberapa raja Kutai yang lainnya.
Ternyata singgasana ini dilengkapi
dengan payung, umbul-umbul dan
peraduan pengantin Kutai Keraton.
Dari sekian banyak peninggalan dari Kerajaan Kutai, ternyata
ada juga beberapa benda bersejarah yang dipercaya memiliki
kekuatan magis oleh para masyarakat adat Kutai hingga sampai
sekarang ini. Benda-benda tersebut ditempatkan dalam suatu
tempat bernama Kelambu Kuning, dengan bertujuan agar
menghindari tuah dan bala yang bisa ditimbulkan. Beberapa
benda peninggalan sejarah tersebut antara lain adalah
Kelengkang Besi, Tajau, Gong Raden Galuh, Gong Bende,
Sangkoh Piatu dan Keliau Aji Siti Berawan.

Anda mungkin juga menyukai