Anda di halaman 1dari 8

KERAJAAN KUTAI

LETAK
Letak Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur
BERDIRI
Kerajaan kutai berdiri sekitar abad ke-4.
KEHIDUPAN KERAJAAN KUTAI :
 POLITIK
Menurut para ahli, diperkirakan kerajaan Kutai dipengaruhi oleh kerajaan Hindu di
India Selatan. Perkiraan itu didasarkan dengan membandingkan huruf di Yupa dengan
prasasti-prasasti di India. Dari bentuk hurufnya, prasasti itu diperkirakan berasal dari
abad ke-5 M. Apabila dibandingkan dengan prasasti di Tarumanegara, maka bentuk
huruf di kerajaan Kutai jauh lebih tua.
Berdasarkan salah satu isi prasasti Yupa, kita dapat mengetahui nama-nama raja
yang pernah memerintah di Kutai, yaitu Kundungga, Aswawarman dan Mulawarman.
Prasasti tersebut adalah:
“Srinatah sri-narendrasya, kundungasya mahatmanah, putro
svavarmmo vikhyatah, vansakartta yathansuman, Tasya putra mahatmanah, tryas
traya ivagnayah, tesn traynam prvrah, tapobala-damanvitah, sri
mulavarmma rajendro,yastva bahusuvarunakam, tasya yjnasya yupo ‘yam,
dvijendarais samprakalpita
(Sang maharaja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang masyhur,
sang Aswawarman yang seperti ansuman, sang Aswawarman mempunyai tiga
putra yang seperti api yang suci. Yang paling terkemuka ialah sang Mulawarman,
raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Dia melaksanakan selamatan dengan
emas yang banyak. Untuk itulah Tugu batu ini didirikan)
 EKONOMI
Kehidupan ekonomi di kerajaan Kutai tergambar dalam salah satu prasasti, yang isinya,
seperti berikut ini.
“(Tugu ini ditulis untuk (peringatan) dua (perkara) yang telah disedekahkan oleh
sang Mulawarman yakni segunung minyak, dengan lampu dan malai bunga)”

Dari Isi Yupa di atas, kita dapat menemukan beberapa benda yang disedekahkan yaitu
minyak, lampu, dan malai bunga. Sedekah dari raja kepada Brahmana pasti dalam
jumlah yang besar. Untuk itu, diperlukan jumlah minyak, lampu dan malai bunga yang
banyak. Benda-benda itu didapatkan dalam jumlah yang banyak jika ada upaya untuk
memperbanyaknya.
Adanya minyak dan bunga malai, kita dapat menyimpulkan bahwa sudah ada usaha
dalam bidang pertanian yang dilakukan oleh masyarakat Kutai. Sementara itu, lampu-
lampu tersebut dihasilkan dari usaha dibidang kerajinan dan pertukangan. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua bidang usaha tersebut sudah berkembang di lingkungan
masyarakat Kutai.

Begitu pula pada prasasti yang lain, berisikan sebagai berikut.


“Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah memberi sedekah 20.000 ekor
sapi kepada para Brahmana yang seperti api. Bertempat didalam tanah yang sangat
suci Waprakeswara, buat peringatan akan kebaikan didirikan Tugu ini)”

Kehidupan ekonomi yang dapat disimpulkan dari prasasti tersebut adalah keberadaan
sapi yang dipersembahkan oleh Raja Mulawarman kepada Brahmana. Keberadaan sapi
menunjukkan adanya usaha peternakan yang dilakukan oleh rakyat Kutai. Arca-arca
yang ditemukan oleh para arkeolog menunjukkan bahwa arca tersebut bukan berasal
dari Kalimantan, tetapi berasal dari India. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
sudah ada hubungan antara Kutai dan India, terutama hubungan dagang.

 SOSIAL BUDAYA
Pada Yupa diketemukan sebuah nama yaitu Kundungga yang tidak dikenal dalam
bahasa India. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa nama tersebut
merupakan nama asli daerah tersebut. Namun masih dalam yupa yang sama dijelaskan
bahwa Kundungga mempunyai anak yang bernama Aswawarman yang mempunyai
putra pula bernama Mulawarman.
Dua nama terakhir merupakan nama yang mengandung unsur India, berbeda dengan
nama Kundungga. Baik Kundungga, Aswawarman maupun Mulawarman merupakan
raja-raja di Kutai, namun dari nama mereka dapat menunjukkan bahwa pengaruh
Hindu pada keluarga kerajaan itu sudah mulai masuk pada masa Kundungga, meskipun
baru menguat pada masa Aswawarman.
Bukti kebudayaan Hindu sudah mulai masuk pada masa Kundungga dapat
dibuktikan dengan diberikannya nama Hindu kepada anaknya. Namun pendapat itu
bisa saja tidak tepat, jika Aswawarman yang mengganti namanya sendiri, dan bukan
oleh ayahnya melalui upacara vrtyastoma.
Vrtyastoma adalah upacara penyucian diri dalam agama Hindu. Upacara vrtyastoma
digunakan oleh orang-orang Indonesia yang terkena pengaruh Hindu untuk masuk ke
dalam kasta tertentu sesuai dengan kedudukan asalnya, dan setelah upacara ini
diadakan, biasanya disusul dengan pergantian nama.
BUKTI PENINGGALAN SEJARAH
SUMBER SEJARAH
Sumber yang mengatakan bahwa di Kalimantan telah berdiri dan berkembang
Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu adalah beberapa penemuan peninggalan berupa
tulisan (prasasti). Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut yupa. Yupa
tersebut adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambat hewan yang
akan dikorbankan. Dari salah satu yupa tersebut diketahui Raja Mulawarman yang
memerintah Kerajaan Kutai pada saat itu. Nama Mulawarman dicatat dalam yupa
karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi pada Kaum Brahmana.
 Peninggalan 1. Prasasti Yupa Prasasti Yupa adalah salah satu peninggalan sejarah
kerajaan kutai yang paling tua. benda bersejarah satu ini merupakan bukti terkuat adanya
kerajaan hindu yang bercokol di atas tanah Kalimantan. Sedikitnya ada 7 prasasti yupa
yang hingga kini masih tetap ada
 Peninggalan 2. Ketopong Sultan Ketopong adalah mahkota Sultan Kerajaan Kutai yang
terbuat dari emas. Beratnya 1,98 kg dan saat ini disimpan di Musium Nasional di Jakarta.
Ketopong sultan kutai ditemukan pada 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
Di Musium Mulawarman sendiri, ketopong yang dipajang adalah ketopong tiruan
 Peninggalan 3. Kalung Ciwa Kalung Ciwa adalah peninggalan sejarah kerajaan Kutai
yang ditemukan pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Penemuan
terjadi pada tahun 1890 oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman.
Kalung Ciwa sendiri hingga saat ini masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan dan
dipakai oleh sultan saat ada pesta penobatan sultan baru.
 Peninggalan 4. Kalung Uncal Kalung Uncal adalah kalung emas seberat 170 gram yang
dihiasi liontin berelief cerita ramayana. Kalung ini menjadi atribut kerajaan Kutai
Martadipura dan mulai digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara pasca Kutai
Martadipura berhasil di taklukan. Adapun berdasar penelitian para ahli, kalung uncal
sendiri diperkirakan berasal dari India (Unchele). Di dunia, saat ini hanya ada 2 kalung
uncal, satu berada di India dan satunya lagi ada di Museum Mulawarman, Kota
Tenggarong.
 Peninggalan 5. Kura-Kura Emas Peninggalan sejarah kerajaan kutai yang menurut saya
cukup unik adalah kura-kura emas. Benda ini sekarang ada di Musium Mulawarman.
Ukurannya sebesar setengah kepalan tangan. Dan berdasarkan label yang tertera di dalam
etalasenya, benda unik ini ditemukan di daerah Long Lalang, daerah yang terletak di hulu
sungai Mahakam. Adapun berdasar riwayat, benda ini diketahui merupakan persembahan
dari seorang pangeran dari Kerajaan di China bagi sang putri raja Kutai, Aji Bidara Putih.
Sang Pangeran memberikan beberapa benda unik pada kerajaan sebagai bukti
kesungguhannya yang ingin mempersunting sang putri.
 Peninggalan 6.Pedang Sultan Kutai Pedang Sultan Kutai terbuat dari emas padat. Pada
gagang pedang terukir gambar seekor harimau yang sedang siap menerkam, sementara
pada ujung sarung pedang dihiasi dengan seekor buaya. Pedang Sultan Kutai saat ini
dapat Anda lihat di Museum Nasional, Jakarta.
 Peninggalan 7. Tali Juwita Tali juwita adalah peninggalan kerajaan kutai yang
menyimbolkan 7 muara dan 3 anak sungai (sungai Kelinjau, Belayan dan Kedang Pahu)
yang dimiliki sungai mahakam. Tali juwita terbuat dari benang yang banyaknya 21 helai
dan biasanyan digunakan dalam upacara adat Bepelas.
 Peninggalan 8. Keris Bukit Kang Keris bukit kang adalah keris yang digunakan oleh
Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama.
Berdasarkan legenda, permaisuri ini adalah putri yang ditemukan dalam sebuah gong
yang hanyut di atas balai bambu. Dalam gong tersebut, selain ada seorang bayu
perempuan, di dalamnya juga terdapat sebuah telur ayam dan sebuah keris, keris bukit
kang.
 Peninggalan 9. Kelambu Kuning Ada beberapa benda peninggalan kerajaan yang
dipercaya memiliki kekuatan magis oleh masyarakat adat Kutai hingga saat ini. benda-
benda ini ditempatkan dalam kelambu kuning untuk menghindari tuah dan bala yang bisa
ditimbulkannya. Beberapa benda peninggalan sejarah kerajaan kutai tersebut antara lain
kelengkang besi, tajau, gong raden galuh, gong bende, arca singa, sangkoh piatu, serta
Keliau Aji Siti Berawan.
 Peninggalan 10. Singgasana Sultan Singgasana sultan merupakan peninggalan sejarah
kerajaan kutai yang masih tetap terjaga hingga kini. Benda tersebut terletak di Museum
Mulawarman. Dahulu Setinggil / Singgasana ini digunakan oleh Sultan Aji Muhammad
Sulaiman, Sultan Aji Muhammad Parikesit, dan raja-raja kerajaan kutai sebelumnya.
Singgasana ini juga dilengkapi dengan payung, umbul-umbul, dan peraduan pengantin
Kutai Keraton.
 Peninggalan 11. Meriam Kerajaan kutai merupakan kerajaan yang dilengkapi dengan
sistem pertahanan kuat. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya peninggalan sejarah berupa
meriam dan beberapa alat bela diri lainnya. Adapun meriam, kerajaan kutai memiliki 4
yang hingga kini masih terjaga dengan rapi. Keempat meriam tersebut antara lain Meriam
Sapu Jagat, Meriam Gentar Bumi, Meriam Aji Entong, dan Meriam Sri Gunung.
 Peninggalan 12. Tombak Kerajaan Majapahit Tombak-tombak tua yang berasal dari
Kerajaan Majapahit juga merupakan peninggalan sejarah kerajaan kutai. Ya, tombak-
tombak tersebut telah ada di Muara Kaman sejak dulu. Ini membuktikan jika kerajaan
kutai dan Kerajaan Majapahit pada masa silam memiliki hubungan yang sangat erat.
 Peninggalan 13. Keramik Kuno Tiongkok Ratusan keramik kuno yang diperkirakan
berasal dari berbagai dinasti di kekaisaran Cina tempo dulu yang sempat ditemukan
tertimbun di sekitar danau Lipan membuktikan bahwa kerajaan kutai dan kekaisaran
china telah melakukan hubungan perdagangan yang erat pada masa silam. Ratusan
keramik kuno yang menjadi peninggalan sejarah kerajaan Kutai itu kini tersimpan di
ruang bawah tanah musium mulawarman di Tenggarong, Kutai kartanegara.
 Peninggalan 14. Gamelan Gajah Prawoto Di Museum Mulawarman saat ini juga terdapat
seperangkat gamelan. Gamelan-gamelan ini diyakini berasal dari pulau Jawa. Tak hanya
itu, beberapa topeng, keris, pangkon, wayang kulit, serta barang-barang kuningan dan
perak yang ada sebagai peninggalan sejarah kerajaan kutai tempo silam juga
membuktikan bahwa telah ada hubungan erat antara kerajaan-kerajaan di Jawa dengan
Kerajaan Kutai Kartanegara.

SEBAB BERAKHIR
Didalam sejarah disebutkan bahwa Kerajaan Kutai runtuh saat raja Kerajaan Kutai
terakhir yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara
ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Kerajaan Kutai Kartanegara selanjutnya
menjadi Kerajaan Islam yang bernama Kesultanan Kutai Kartanegara.

Kerajaan Kutai berakhir pada saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia
tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum
Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan
Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu ibukota di Kutai Lama (Tanjung Kute).

Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa
Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun
1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah
menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut
Kesultanan Kutai Kartanegara.

TARUMA NEGARA
LETAK
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah
barat pulau Jawa
BERDIRI
pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M.
KEHIDUPAN KERAJAAN TARUMA NEGARA :
 POLITIK
Berdasarkan pesan yang tersurat pada Prasasti Tugu dan beberapa prasasti lain, diketahui bahwa
Raja Purnawarman adalah raja besar yang dinyatakan cukup berhasil dalam kepemimpinannya.
Ya, Prasasti Tugu menyatakan bahwa raja Purnawarman telah membangun sebuah sungai untuk
irigasi dan pencegahan banjir itu tentu mencerminkan raja Kerajaan Tarumanegara satu ini
sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Sejarah Kerajaan Tarumanegara Sistem
pemerintahan dan kehidupan politik Kerajaan Tarumanegara juga diceritakan dalam Prasasti
Pasir Muara. Dalam Prasasti tersebut diketahui bahwa pada tahun 536 M telah terjadi
pengembalian pemerintahan dari Tarumanegara ke Kerajaan Sunda. Di tahun tersebut, raja
kerajaan Tarumanegara yang berkuasa adalah Suryawarman (raja ke-7).
 EKONOMI
Kehidupan ekonomi Kerajaan Tarumanegara diketahui dari adanya sumber sejarah, baik yang
berupa prasasti atau dari berita-berita Cina. Berdasarkan Prasasti Tugu yang menceritakan
pembangunan Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh
Purnawarman misalnya, diperoleh gambaran bahwa masyarakat kerajaan Tarumanegara
mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Sejarah Kerajaan
Tarumanegara Gambaran pendapat sejarah Kerajaan Tarumanegara dalam kehidupan ekonomi
tersebut diperkuat pula oleh berita dari Fa-Hien. Pedagang China tersebut menyebut dalam buku
catatannya jika dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat Kerajaan Tarumanegara
bekerja sebagai petani, peternak, dan pemburu binatang. Selain itu, perdagangan juga menjadi
sektor penting dalam kehidupan ekonomi Kerajaan Tarumanegara. Perdagangan cula badak,
perak, dan kulit penyu telah dilakukan pada masa itu.
 SOSIAL BUDAYA
Terkait dengan kehidupan sosial, masuknya pengaruh agama dan kebudayaan Hindu telah
memegang penting dalam sejarah kerajaan Tarumanegara. Pengaruh itu antara lain dikenalnya
sistem dewa-dewi, mitologi, bahasa dan sastra, serta upacara-upacara keagamaan. Salah satu
bukti pengaruh ini bisa kita temukan pada isi prasasti Kebon Kopi I. Dalam prasasti ini dua kaki
gajah Airwata terpahat dengan sangat jelas. Gajah Airwata sendiri dalam mitologi Hindu dikenal
sebagai gajah tunggangan Batara Indra. Nama gajah ini dalam prasasti tersebut juga telah
dijadikan sebagai nama gajah perang milik Raja Purnawarman.

PENINGGALAN SEJARAH
SUMBER-SUMBER SEJARAH
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam
maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan
empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui
bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau
memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar
sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan
Salakanagara.

Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:
Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di
Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-
orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme. Berita Dinasti Sui, menceritakan
bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-
lo-mo.
Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis
penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara.
1.Prasasti Tugu
 Ditemukan di Kampung Batutumbu, Bekasi, sekarang disimpan di museum di
Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga
oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak
atau 12km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa
pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk
menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa
pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim
kemarau.

2.Prasasti Kebon Kopi


 Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan
Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan
tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu
gajah tunggangan dewa Wisnu

3.Prasasti Cidanghiyang/Lebak
 Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi
sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti
ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi
dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut
mengagungkan keberanian raja Purnawarman.

4.PrasastiJambu
 Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak
di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga
menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar
telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.

5. Prasasti Ciaruteun
 Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun,
dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf
Pallawa dan bahasa Sanskerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk
Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan semacam
laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.

6.PrasastiPasirAwi
 Prasasti Pasir Awi terletak di lereng selatan bukit Pasir Awi (± 559m dpl) di
kawasan hutan perbukitan Cipamingkis Kabupaten Bogor. Prasasti Pasir Awi
berpahatkan gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan
(bukan aksara) juga berpahatkan gambar sepasang telapak kaki.

7.PrasastiMuaraCianten
 Prasasti Muara Cianten terletak di tepi sungai Cisadane dekat Muara Cianten
yang dahulu dikenal dengan sebutan prasasti Pasir Muara (Pasiran Muara)
karena memang masuk ke wilayah kampung Pasirmuara. Prasasti Muara
Cianten dipahatkan pada batu besar dan alami dengan ukuran 2.70 x 1.40 x
140 m3. Peninggalan sejarah ini disebut prasasti karena memang ada goresan
tetapi merupakan pahatan gambar sulur-suluran (pilin) atau ikal yang keluar
dari umbi
SEBAB BERAKHIR
Runtuhnya Tarumanegara belum dapat di ketahui pasti, namun kerajaan Tarumanegara masih
mengirimkan utusannya ke cina sampai tahun 669 M. setelah itu tidak di dapatkan lagi berita.
Kemungkinan Tarumanegara di taklukan Sriwijaya (sepertihalnya terlulis dalam Prasasti Prasasti
Karang berahi). Sehingga dapat di duga runtuhnya Tarumanegara sekitar + tahun 669 M oleh
serangan Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai