0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan15 halaman
Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-4 Masehi di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri hingga abad ke-15. Keberadaan Kerajaan Kutai dibuktikan melalui tujuh prasasti Yupa yang menyebutkan nama Raja Kudungga sebagai pendiri kerajaan dan putranya Asmawarman sebagai raja kedua, serta cucunya Mulawarman yang memb
Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-4 Masehi di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri hingga abad ke-15. Keberadaan Kerajaan Kutai dibuktikan melalui tujuh prasasti Yupa yang menyebutkan nama Raja Kudungga sebagai pendiri kerajaan dan putranya Asmawarman sebagai raja kedua, serta cucunya Mulawarman yang memb
Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-4 Masehi di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri hingga abad ke-15. Keberadaan Kerajaan Kutai dibuktikan melalui tujuh prasasti Yupa yang menyebutkan nama Raja Kudungga sebagai pendiri kerajaan dan putranya Asmawarman sebagai raja kedua, serta cucunya Mulawarman yang memb
Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4. Letak kerajaan ini berada di daerah Muara Kaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Keberadaan Kutai diketahui berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan, yaitu berupa tujuh Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
dengan judul "Kerajaan Kutai: Masa Kejayaan, Silsilah Raja, dan Peninggalan", Raja kerajaan kutai
Indonesia atau nusantara pada saat itu, kerajaan Kutai Martadipura berdiri sejak abad ke-4 masehi. Bisa dikatakan sekitar 400 masehi, kerajaan ini terletak di wilayah Muara Kaman yang kini disebut dengan wilayah Kalimantan Timur. Peninggalan kerajaan kutai 1. Prasasti Yupa · 2. Kalung Ciwa · 3. Singgasana Sultan · 4. Ketopong Sultan · 5. Kalung Uncal · 6. Pedang Sultan · 7. Keris Bukit Kang · 8. Kura-kura .. Prasati yupa
Yupa dianggap sebagai bukti tertua
yang menunjukkan sejarah adanya Kerajaan Kutai. Hal ini karena Yupa berbentuk tiga tiang batu yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Konon benda ini digunakan sebagai ikat kurban untuk persembahan kepada dewa. Kalung ciwu Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya yaitu Kalung Ciwa yang ada sejak zaman kepemimpinan Sultan Aji Muhammad Sulaiman, ditemukan oleh warga di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman pada 1890. Singgasana sultan
Singgasana Sultan yang
Penuh Makna Filosofis.
Dibeberapa bagiannya merupakan museum yang menyimpan berbagai peninggalan kuno Ketopng sultan Ketopong Sultan yaitu mahkota raja dari Kerajaan Kutai yang terbuat dari bahan-bahan emas dengan berat 1,98 kg, yang masih tersimpan rapi di Museum Nasional Jakarta. Kalung uncal
Kalung Uncal berbahan
emas ini memiliki bobot 170 gram dengan hiasan liontin berelief Kisah Ramayana. Pedang sultan
edang ini terbuat dari bahan
emas yang padat. Di bagian gagang pedang terdapat ukiran seekor harimau yang sedang bersiap menerkam musuh. Sedangkan ujung sarung pedang dihiasi ukiran seekor buaya Keris bukit kang Keris bukit kang adalah keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang perta Kura kura emas Kura-kura emas merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai yang sekarang berada di Museum Mulawarman. Keberadaan Kutai diketahui berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan, yaitu berupa tujuh Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta. Dalam Prasasti Yupa, disebut nama Raja Kudungga yang pertama menduduki takhta Kerajaan Kutai. Disebut pula bahwa Kudungga memiliki seorang putra bernama Asmawarman yang menjadi raja kedua Kutai. Asmawarman memiliki tiga orang putra, salah satunya bernama Mulawarman, yang akhirnya menjadi raja dan berhasil membawa Kerajaan Kutai menuju masa kejayaan. Dalam Prasasti Yupa, disebut nama Raja Kudungga yang pertama menduduki takhta Kerajaan Kutai. Disebut pula bahwa Kudungga memiliki seorang putra bernama Asmawarman yang menjadi raja kedua Kutai. Asmawarman memiliki tiga orang putra, salah satunya bernama Mulawarman, yang akhirnya menjadi raja dan berhasil membawa Kerajaan Kutai menuju masa kejayaan.